MEMBAHAS IATTC
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
SEJARAH DAN LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA IATTC
Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs) adalah suatu organisasi yang
dibentuk untuk membuat regulasi dan perjanjian yang meliputi suatu wilayah (laut lepas)
mengenai pemanfaatan sumber daya didalamnya yang beranggotakan beberapa negara. RFMOs
ini termasuk kedalam organisasi international dan hukum didalamnya juga termasuk hukum
international dan memiliki kapasitas untuk membuat perjanjian international. Perkembangan
RFMOs didasarkan pada sifat ikan yang bermigrasi dan melintasi batas wilayah antar negara.
Meningkatnya kesadaran bahwa kegiatan penangkapan ikan di suatu negara akan dapat
mempengaruhi status sumber daya ikan dan kinerja armada perikanan tangkap di negara lain yang
memanfaatkan sumber daya ikan yang sama, turut menjadi faktor utama dibangunnya kerjasama
dalam RFMOs.Latar belakang terbentuknya RFMOs adalah pada UNCLOS 1928 Bab V Pasal 64
diatur khusus tentang spesies ikan yang bermigrasi jauh dimana negara-negara yang memiliki
kepentingan dalam kegiatan penangkapan harus bekerjasama dengan organisasi internasional
untuk menjamin kegiatan konservasi serta optimalisasi. Dibentuknya RFMOs ini adalah untuk
mewadahi negara-negara yang berkepentingan dan menerapkan satu aturan yang sama diseluruh
wilayah yang dilewati oleh spesies ikan yang bermigrasi. Hal tersebut dilakukan karena spesies
ikan yang melakukan migrasi jauh sebagian besar akan melewati batas-batas laut territorial
ataupun batas zona ekonomi eksklusif banyak negara. RFMO ada berbagai macam jenis salah
satunya adalah IATTC
Inter American Tuna Tropical Commission (IATTC) adalah salah satu jenis RFMO yang
berlokasi di Samudra Pasifik. IATTC ini bertujuan untuk menjalin keharmonisan dan ketertiban
antar negara dalam penangkapan ikan tuna di samudra pasifik. Pada awalnya IATC ini dibentuk
dari Konvensi yang diadakan oleh Amerika Serikat dan Kosta Rika pada tanggal 31 Mei 1949.
Konvensi tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Negara Amerika Serikat Dekan Negara Bagian
Acheson dan Duta Besar Kosta Rika untuk Amerika Serikat, Mario Echandi Jimenez. IATC ini
beroperasi dibawah otoritas dan arahan dari konvensi tersebut, dan mulai berlaku pada tahun 1950.
Negara-negara yang warga negaranya berpartisipasi dalam perikanan tuna tropis di Samudra
Pasifik bagian timur (EPO) wajib untuk masuk dan terdaftar dalam Konvensi IATC ini agar dapat
menjalin kekerabatan dan memanfaatkan sumber daya dengan legal harmonis. Latar belakang dari
dibentuknya Inter American Tuna Tropical Commission (IATTC) adalah untuk menghindari
konflik antar negara yang saling beroperasi di samudra pasifik yang utamanya dalam penangkapan
ikan tuna. Juga sebagai bentuk kepedulian terhadap regenerasi sumber daya ikan tuna, agar terus
dapat dimanfaatkan dengan sewajarnya. Tugas utama IATTC adalah mempelajari biologi dari
berbagai jenis tuna di samudra pasifik, efek dari penangkapannya, faktor alam di atasnya dan
merekomendasikan tindakan konservasi yang sesuai bila diperlukan, sehingga pemanfaatan dari
ikan ini dapat terus berlangsung hingga berpuluh puluh tahun berikutnya. Sesuai dengan
tujuannya, disepakati bahwa “Komisi harus berusaha untuk memelihara tingkat produksi tuna yang
tinggi dan juga dapat mempertahankan stok yang menjamin keberlangsungan hidup ikan, dengan
segala upaya yang wajar dilakukan untuk menghindari kepunahan”.
TUJUAN IATTC
Komisi Tuna Tropis Antar-Amerika (disingkat IATTC) (Commisiòn Interamericana del
Atún Tropical) adalah komisi internasional yang bertanggung jawab atas konservasi dan
pengelolaan tuna dan sumber daya laut lainnya di Samudra Pasifik timur.
Tujuan IATTC yaitu secara umum bertanggung jawab atas konservasi dan pengelolaan tuna
dan sumber daya laut lainnya di bagian Samudra Pasifik Timur. Selain itu IATTC juga memiliki
yang signifikan terhadap pelaksanaan pPogram Konsenvarsi Lumba-lumba Internasional
(IDCP), dan menyediakan Sekretariat untuk program itu.
Berikut ini tujuan dari tinjauan ini termasuk menilai pencapaian IATTC Terkait dengan:
a) Stok ikan: Tujuan Komisi mengenai sediaan ikan, termasuk, namun tidak terbatas
pada, kepatuhan terhadap mandat konvensi Antigua, kolaborasi dengan non-anggota
IATTC, penelitian, pengumpulan dan analisis data, pelaporan, serta efisiensi dan
efektivitas secara keseluruhan kegiatan konservasi dan pengelolaan.
b) Perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan sumber daya manusia: Kebijakan
dan prosedur personel, pelatihan dan pengembangan, peramalan sumber daya dan
manajemen, perekrutan dan retensi, dan perekrutan praktek.
c) Struktur operasi, pengambilan keputusan, perencanaan, dan komunikasi: Tujuan dan
tugas, organisasi struktur, tingkat dan keterampilan staf, peran dan tanggung jawab,
sentralisasi versus desentralisasi, insourcing versus outsourcing, penggunaan
teknologi, pemecahan masalah, perencanaan tahunan, keputusan pembuatan,
komunikasi internal dan eksternal, koordinasi dan kolaborasi, transparansi dan
penyebaran informasi publik, dan tanggapan atas permintaan informasi.
d) Perencanaan keuangan, akuntabilitas, dan pemantauan: Perencanaan dan peramalan
anggaran, keuangan pelaporan, prosedur keuangan dan pengadaan, kontrol
pendapatan dan pengeluaran, keuangan pengawasan, pembukuan, persetujuan
permintaan anggaran, dan riwayat kenaikan anggaran lima tahun.
e) Efisiensi dan efektivitas: Efisiensi dan efektivitas biaya keseluruhan, pencapaian
tujuan
f) Konvensi dan Resolusi Antigua dan keputusan Komisi lainnya, kemungkinan alasan
untuk setiap ketidakpatuhan, proses pengambilan keputusan dan pembangunan
konsensus, dan keselarasan di antaranya tujuan dan sumber daya manusia,
keuangan, dan teknis.
NEGARA – NEGARA YANG TERGABUNG DALAM IATTC