engertian Hak Pelayaran Pelayaran merupakan bagian dari sarana transportasi laut
sebagaimana amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis
bagi wawasan nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan dan
kesatuan nasional. Pelayaran atau angkutan laut merupakan bagian dari transportasi yang tidak
dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya dengan kemampuan untuk
menghadapi perubahan ke depan, mempunyai karakteristik karena mampu melakukan
pengangkutan secara massal. Dapat menghubungkan dan menjangkau wilayah satu dengan
yang lainnya melalui perairan, sehingga mempunyai potensi kuat untuk dikembangkan dan
peranannya baik nasional maupun internasional sehingga mampu mendorong dan menunjang
pembangunan nasional demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan mandat
Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945. Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang
terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta
perlindungan lingkungan maritime. Hak pelayaran ialah bagian dri hak maritime yang telah
ditetapkan oleh Negara sehingga hak pelayaran juga telah diatur dalam perundang-undangan.
1. Menurut Ensiklopedia Indonesia (1990), Nelayan adalah orang yang secara aktif
melakukan kegiatan menangkap ikan, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung sebagai mata pencaharian.
2. 6. Penggolongan sosial nelayan ditinjau dari 3 sudut pandang : a. .Segi penguasaan alat-
alat produksi/peralatan tangkap Nelayan pemilik Nelayan buruh b. Tingkat skala
investasi modal usaha Nelayan besar Nelayan kecil c. Tingkat teknologi peralatan
tangkap yang digunakan Nelayan modern Nelayan tradisional
SEJARAH
1. Potensi laut Indonesia yang begitu istimewa, seharusnya menjadi salah satu indikator
utama dalam mengupayakan kesejahteraan masyarakat. Sebagai Negara kepulauan
yang dikelilingi oleh lautan, sejak lama masyarakat Indonesia telah melakukan pelayaran
secara tradisional, dengan dibekali pengetahuan secara turun-temurun. Ilmu pelayaran
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah
kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan selamat aman dan ekonomis.
Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia, yang memiliki 17.504 pulau yang
membentang dari barat sampai timur dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000
km serta luas wilayah laut sekitar 5,9 juta km2. Indonesia juga terletak pada posisi silang
yang sangat strategis di antara benua Asia dan Australia dimana di dalamnya
terkandung kekayaan sumber daya alam, energi, mineral, hayati dan hewani yang
beraneka macam.
2. 3. Pelayaran besar di masa yang lalu telah memberi kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan mengenai laut baik secara fisik, kimia dan biologi. Kemajuan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi mampu menciptakan instrumen/alat yang bisa mengukur
dengan ketepatan dan ketelitian. Inovasi teknologi telah menjadi kritis pada Perang
Dunia II. Berbagai instrumen seperti sonar, radar, pendetektsi tekanan, dan perekam
kedalaman dikembangkan. Baik sarana seperti kapal-kapal modern di buat sebagai alat
transportasi antar pulau dengan kecepatan dan kapasitas penumpang yang cukup besar.
Perkembangan ilmu pelayaran berawal sejak manusia menggunakan laut untuk
berenang, menyelam, berperahu dan dalam mengambil sumber daya alam yang berada
di laut, misalnya seperti ikan, udang, kepiting dan lain-lain. Keingintahuan yang dalam
mengenai samudra menimbulkan minat untuk melakukan berbagai pelayaran.
Pengalaman dan pengetahuan perlahan didapatkan mulai dari cara mengemudikan
kapal, menggunakan angin untuk berlayar, mengetahui perubahan arus dan gelombang
dan mengetahui pengaruh bintang dan matahari terhadap kondisi laut. Aktivitas
pelayaran yang meningkat seiring dengan waktu mengakibatkan manusiatersebar dari
pulau ke pulau. Ilmu pelayaran diperoleh nenek moyang secara otodidak. Selama
pelayaran, para penjelajah maupun pedagang mengumpulkan dan menukarkan
informasi dari hasil pengamatan mereka mulai dari morfologi pantai hingga pada jalur
pelayaran. Mereka menyajikannya dalam bentuk peta yang awalnya masih sederhana.
Indonesia dikenal dengan negara Maritim dan yang dimaksud dengan negara Maritim
adalah Negara yang daerah teritorial lautnya lebih luas daripada daerah teritorial
daratnya dengan kata lain Negara Maritim adalah negara yang menyandang predikat
Negara Kepulauan. Kenapa Indonesia disebut sebagai negara maritim hal ini
dikarenakan Negara Indonesia merupakan negara Kepualauan dan 2/3 wilayah
Indonesia merupakan lautan dan 1/3 -nya merupakan daerah daratan. Pelayaran besar
di masa yang lalu telah memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan mengenai laut
baik secara fisik, kimia dan biologi. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
mampu menciptakan instrumen/alat yang bisa mengukur dengan ketepatan dan
ketelitian. Inovasi teknologi telah menjadi kritis pada Perang Dunia II. Berbagai instrumen
seperti sonar, radar, pendetektsi tekanan, dan perekam kedalaman dikembangkan. Baik
sarana seperti kapal-kapal modern di buat sebagai alat transportasi antar pulau dengan
kecepatan dan kapasitas penumpang yang cukup besar.
3. 4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki saat ini, telah memberikan
kemudahan dalam berbagai pelayaran. Sistem navigasi yang semakin modern
memudahkan kita untuk mengetahui arah pelayaran dengan cermat.Berkembangnya
Indonesia sebagai Negara maritim dan makin bertambahnyaanimo masyarakat umum
untuk menimba ilmu pelayaran membuka peluang dan 2 prospek yang baik untuk
pendidikan ilmu maritim masa datang.
Jenis-Jenis Pelayaran
Menurut Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1969, jenis-jenis pelayaran
dibagi dalam 3 kelompok, antara lain:
1. Pelayaran dalam negeri
a.Pelayaran nusantara, yaitu pelayaran antar pulau antar pelabuhan Indonesia tanpa
memandang jurusan.
b.Pelayaran lokal atau pelayaran jurusan tetap, yaitu bertugas menunjang kegiatan pelayaran
nusantara dan pelayaran luar negeri, dengan menggunakan kapal-kapal di bawah tonase175
BRT.
b.Pelayaran samudra, yaitu pelayaran dari dan ke luar negeri yang bukan pelayaran samudra
dekat.
DAFTAR PUSTAKA