PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia yang begitu luas dan jarak bentangannya sama dengan antara
London dan Istanbul, bisa bertahan dalam satu kesatuan negara-bangsa. Lihat,
berapa banyak negara-bangsa yang ada di kawasan antara London dan
Istanbul. Padahal, wilayah tersebut merupakan daratan yang menyatu dengan
masyarakat yang relatif homogen, baik secara kultural maupun agama. Tidak
hanya itu, Indonesia adalah negara kepulauan; istilah benua maritim yang
belakangan ini dipopulerkan, sementara sebenarnya tidak dapat menutupi
kenyataan bahwa wilayah Indonesia sesungguhnya terpisah satu sama lain oleh
lautan dan selat yang demikian banyak. Hasilnya, Indonesia merupakan negara
yang memiliki banyak kelompok etnis lengkap dengan sistem sosial, budaya,
dan bahasanya masing-masing.
B. Rumusan Masalah
Jika kita menegok tentang pertahanan laut indonesia saat ini kita bisa
melihat bahwa sampai saat ini indonesia hanya memiliki dua kapal selam,
terlebih lagi jika kita melihat bagaimana kondisi pertahanan laut lainnya dari
kapal-kapal yang dimiliki TNI AL saat ini kurang lebih 148 kapal perang
berbagai kelas dan jenis 2 kapal layar tiang tinggi, kapal patroli yang
panjangnya kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau kapal angkatan
laut yang berjumlah 317 unit. Kemudian dari beberapa kapal tersebut ternyata
adalah kapal ex Jerman dan kapal peninggalan perang dunia kedua. Tentunya
melihat tersebut kondisi kapal sudah di pastikan tidak dalam kondisi
maksimal.Disamping itu untuk memantau kondisi perairan indonesia memiliki
15 stasiun yang di kendalikan oleh Bakormala (Badan Kordinasi Keamanan
Laut Republik Indonesia), diantaranya Rescue Coordinating Centre (RCC)
yang terletak di Ttanjung Balai Karimun, Maritime Rescue Coordinating
Centre (MRCC) Batam, RCC Natuna, RCC Sambas, GS Bangka Belitung,
RCC Bali, RCC Tarakan, RCC Kupang, MRCC Ambon, RCC Jayapura, RCC
Tual, RCC Merauke, (Ground Station) GS MRCC Bitung dan Puskodal
Jakarta. Dengan menggabungkan kekuaan pertahanan laut yang ada dari segi
peralatan tempur dan IT tentunya hal tersebut harus senantiasa di tingkatkan
untuk mendapatkan kekuatan pertahanan dan keamanan laut yang kuat. Karena
saat ini pertahanan dan keamanan merupakan hal yang sangat mendesak untuk
terus senantiasa di tingkatkan.
Harapan besar dengan ditingkatkannya anggaran pertahanan indonesia
kedepan indonesia akan mampu meningkatkan kekuatan pertahanan yang
dimiliki saat ini. Hal tersebut tentunya akan menjadi sebuah pendukung
berbagai diplomasi yang terjadi pada wilayah konflik antara indonesia dan
negara sekitarnya. Dengan meningkatnya kondisi pertahanan laut indonesia
tentunya akan membuat indonesia menjadi lebih bermartabat di mata negara
tetangga.Keahlian dalam penguasaan teknologi kelautan adalah aset nasional
agar sanggup memanfaatkan kekayaan laut nusantara dengan optimal
sehinggaharus lebih dikembangkan khususnya lewat penambahan aktifitas
riset maupun peningkatan sektor strategis. Penanganan kekayaan kelautan
harus berpusat pada kegiatan yang menggunakan potensi sumber daya yang
dimiliki demi mensejahterakan masyarakat, yang diimbangi usaha
mempertahankan keberlanjutannya dengan menaati prinsip ekologis.
Teknologi yang diciptakan harus tetap mempertahankan keseimbangan
kepentingan ekonomi sekaligus keseimbangan ekologi. Berbagai macam
teknologi berbasis keseimbangan ekonomi-ekologi ini harus digunakan
sebagai prinsip pokok dalam pemanfaatan kekayaan laut, diantaranya pada
teknologi penangkapan ikan, budidaya ikan maupun biota laut, sekaligus
teknologi pengolahan yang digunakan. Selanjutnya adalah bioteknologi dalam
mengeksplorasi biodiversitas untuk bahan baku industri dan sumber plasma
nutfah pada kegiatan pemuliaan ikan ataupun biota laut lainnya. Kemudian
teknologi eksplorasi minyak dan gas bumi, bahan tambang lainnya dan
kekayaan energi terbarukan. Teknologi konservasi sumber daya laut yang bisa
juga diperluas pada peluang pemanfaatannya sebagai lokasi pariwisata bahari.
Pemanfaatan teknologi itu bermula dari kenyataan minimnya pengawasan
terhadap teritorial laut Indonesia hingga mengharuskan pemakaian Teknologi
Informasi kelautan. Kita lihat juga mulai digunakannya radar pantai produksi
dalam negeri maupun pemanfaatan sumber daya manusia lulusan TI dari putra
putri Indonesia sendiri. Hal tersebut suatu saat pasti akan menghidupkan
kemauan untuk selalu menjaga laut Indonesia tetap lestari walaupun banyak di-
eksplorasi
E. Kebutuhan Riset dan Iptek Untuk Mendukung Dan Akselerasi
Pembangunan Kelautan
1. Kecukupan Pangan
2. Kecukupan Obat dan Teknologi Kesehatan
3. Sumber Energi Alternatif
4. Transportasi
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi
6. Teknologi Keamanan dan Pertahanan
Oleh sebab itu diperlukan suatu aksi tanggap melalui suatu trasformasi
dari perikanan tangkap tradisional menuju perikanan tangkap yang modern
berlandaskan IPTEK melalui (Wahyudi,2006) :
Oleh sebab itu Blue Print pembangunan kelautan secara optimal dan
berkelanjutan harus berbasis IPTEK, manajemen profesional, dan etos kerja
Unggul. Dari tahap perencanaan, implementasi, sampai pengendalian program
pembangunan harus dilaksanakan secara terpadu (sektor, level pemerintahan,
pemerintah-swasta-masyarakat, spasial, dan antar negara). Disamping itu
pembangunan kelautan harus berbasis masyarakat. Berbasis daya dukung
lingkungan wilayah (konservasi).
G.Riset Laut Ilegal
Potensi dan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa, wilayah nusantara
menjadi surga riset ilegal kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk
kepentingan perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai bumi
khatulistiwa. Banyak data dan potensi sumber daya alam dicuri karena
ketidaktahuan dan ketidakpedulian bangsa ini. Sejak era reformasi, survei dan
pemetaan laut yang dilakukan pihak asing semakin marak terjadi. Mulai dari
kedok kerjasama institusi pemerintah dengan pihak asing, sampai dengan yang
jelas-jelas ilegal alias tidak memiliki izin dari pemerintah Indonesia.Kegiatan
tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi bocornya data negara yang
seharusnya dirahasiakan. Informasi tentang medan laut dapat digunakan pihak
asing untuk menentukan taktik dan strategi militer, jika mereka ingin
menguasai wilayah Indonesia.Sebenarnya negara telah memiliki peraturan
kerjasama internasional di bidang penelitian dan pengembangan, dengan
adanya PP (Peraturan Pemerintah) No 41 tahun 2006, tentang perizinan
kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di Indonesia.
Peraturan pemerintah ini menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban dan
larangan yang harus ditaati lembaga atau peneliti asing, mitra serta lembaga
penjamin kegiatan penelitian. Peraturan tersebut harus dilaksanakan
pemerintah untuk melindungi masyarakat, bangsa dan negara dari
kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian pihak asing.Seluruh
penelitian harus mendapat izin dari lembaga penanggung jawab, yaitu
Kementerian Riset dan Teknologi, melalui tim yang dibentuk Sekretariat
Perizinan Peneliti Asing (TKPIPA). Tim ini merupakan pokja interdept yang
anggotanya terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan,
Mabes POLRI, BIN, LIPI, BPPT, serta kementerian lain yang disesuaikan
dengan misi riset.
Selain itu, kapal survei asing yang akan digunakan di Indonesia juga
harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Kementerian Pertahanan. Karena
kapal riset asing bukan sekadar lewat, tetapi membawa data informasi kondisi
laut Indonesia. Jika tidak berhati-hati data laut Indonesia bisa berpindah
tangan.
A. Kesimpulan
B. Saran
BRKP, 2004. Dukungan riset dan iptek kelautan dan perikanan dalam
pelaksanaan Jakarta: Gerbang Mina Bahari
http://www.kompas.com/read/xml/2009/11/06/15004486/potensi.kekayaan.lau
t.indonesia.capai.rp.14.994.triliun diakses 23 Mei 2016