Anda di halaman 1dari 10

WAWASAN KEMARITIMAN

OLEH

NAMA

: SRIWULAN PURNAMASARI

STAMBUK

: A1C4 4 037

JURUSAN

: PENDIDIKAN KIMIA

KELAS

: GANJIL (A)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulilah tepat
pada waktunya yang berjudul Industri dan Sumber Daya Jasa Maritim. Diharapkan
makalah ini nantinya dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai industri dan
sumber daya jasa maritime. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Maret 2015

Penulis,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar isi .................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................. 2
Bab II Pembasan ....................................................................................................... 3
Bab III Penutup ......................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7
3.2 Saran .......................................................................................................... 7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut
seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah territorial sebesar 3,1 juta km 2 dan wilayah ZEEI
2,7 juta km2, mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km.
Dengan potensi yang demikian besar, secara otomatis terkandung keanekaragaman
sumberdaya alam laut baik hayati maupun non-hayati menjadikan sektor kelautan sebagai
penunjang perekonomian penting bagi Indonesia.
Indonesia juga memiliki posisi strategis antar benua yang menghubungkan negaranegara ekonomi maju. posisi geopolitis strategis tersebut memberikan peluang Indonesia
sebagai jalur ekonomi. Pasalnya beberapa selat strategis yang merupakan jalur perekonomian
dunia berada di wilayah NKRI, yakni, Selat Malaka, selat sunda, selat Lombok, selat
Makassar dan selat ombai-wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai
kekuatan Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.
Konsenterasi pembangunan perekonomian di bidang maritim diharapkan dapat
mengatasi keterbatasan pengembangan ekonomi berbasis daratan dan stagnasi pertumbuhan
ekonomi. Terlebih, laut Indonesia memiliki potensi besar yang mampu menghasilkan produkproduk unggulan. Banyak pihak memprediksi, permintaan produk maritim akan terus
meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dunia. Sehingga, ekonomi maritim
diyakini dapat menjadi unggulan kompetitif dalam memecahkan persoalan bangsa.
Namun jika pihak pemegang tanggung jawab dan pemangku jabatan masih terlelap
tidur dibuai kenikmatan pribadi, prediksi diatas tidak kan pernah terjadi. Sumber daya
maritim yang masih berpeluang besar menghasilan pundi pundi uang untuk membantu
menyukseskan amanat dalam pembukaan Undang Undang Dasat yaitu mensejahterakan
bangsa Indonesia.

1.2 Permasalahan
Dalam penyusunan makalah ini, kami merumuskan masalah yang akan kami
paparkan dalam pembahasan yaitu mengenai industri dan jasa sumber daya maritim.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 INDUSTRI DAN JASA SUMBER DAYA MARITIM


Sebagai negara maritim terbesar di dunia sudah seharusnya Indonesia menjadi
bangsa yang makmur dan disegani. Namun, kenyataannya dengan potensi sumber daya alam
yang berlimpah, Negara ini seakan tak berdaya. Apalagi di bidang industri maritim, roda
perekonomian indonesia lumpuh terpenjara oleh kepentingan asing. Indonesia memiliki
wilayah laut seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah territorial sebesar 3,1 juta km2 dan
wilayah ZEEI 2,7 juta km2, mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang
95.181 km. menyimpan kekayaan yang luar biasa. |ika dikelola dengan baik, potensi kelautan
Indonesia diperkirakan dapat memberikan penghasilan lebih dari 100 miliar dolar AS per
tahun. Namun yang dikembangkan kurang dari 10 persen.
Melihat besarnya potensi laut nusantara, sudah seharusnya Indonesia mempunyai
infrastruktur yang maritim kuat, seperti pelabuhan yang lengkap dan modern, sumber daya
manusia (SDM) di bidang maritim yang berkualitas, serta kapal berkelas, mulai untuk jasa
pengangkutan manusia, barang, migas, kapal penangkap ikan sampai dengan armada TNI
Angkatan Laut (AL). Namun kondisi ideal tersebut sulit tercapai. Hai ini terjadi karena
industri maritirn Indonesia tidak dikelola dengan benar. Sehingga tak satu pun negara yang
segan dan menghormati Indonesia sebagai bangsa maritim. Negara asing menempatkan
bangsa Indonesia hanya sebagai pasar produk mereka.
Jika industri maritim Indonesia mau berkembang dan siap bersaing dengan industri
sejenisnya, maka pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan
Nasional, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan harus membuka mata dan jangan
mau dipengaruhi para pelobi yang mewakili pihak-pihak pencari keuntungan, tanpa
memikirkan nasib bangsa. Langkah pertama, melakukan revitalisasi atau deregulasi di sector
fiskal sehingga lndonesia bisa kompetitif. Selanjutnya lakukan perombakan total di
lingkungan lembaga pemberi klasifikasi sehingga dunia pelayaran internasional dan asuransi
kerugian mengakui keberadaannya. Kemudian, susun ulang kurikulum lembaga pendidikan
maritim oleh Kemendiknas agar Indonesia mempunyai sumber daya manusia maritim yang

berkualitas dan bertanggung jawab. Jika tidak, industri maritim Indonesia hanya akan tinggal
nama.
Industri-industri tersebut antara lain :
1.

Industri Perkapalan

Indonesia dengan perairan yang luas, membutuhkan sarana transportasi kapal yang
mampu menjangkau pulau-pulau yang jumlahnya mencapai lebih dari 17 .504pulau. Tidak
heran jika kebutuhan industri perkapalan setiap tahun terus meningkat. Sebagai Negara
kepulauan, sudah seharusnya Indonesia mengembangkan industry perkapalan nasional.
Kebijakan ini didukung dengan adanya Inpres No 5/2005 yang intinya bahwa seluruh
angkutan laut dalam negeri harus diangkut kapal berbendera Indonesia. Tetapi, permintaan
tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan memproduksi kapal.

Industri perkapalan

merupakan industri padat karya dan padat modal yang memiliki daya saing tinggi. Karena itu
dukungan pemerintah sebagai pemegang kewenangan sangat penting. Faktor kebijakan
moneter dan fiskal, masih sulitnya akses dana perbankan dan tingginya bunga menjadi beban
para pelaku usaha. industri kapal iuga diharuskan membayar pajak dua kali lipat. Masalah
lain adalah minimnya keterlibatan perbankan. Perbankan enggan menyalurkan kredit kepada
industri perkapalan. Mereka beranggapan, industry perkapalan penuh risiko karena kontrol
terhadap industri ini sulit.
Selain itu, masalah lahan yang digunakan industri perkapalan terutama galangan
kapal besar berada di daerah kerja pelabuhan dan hak pengelolaan lahan (HIL) dikuasai PT
Pelindo. Sehingga Industri perkapalan masih sangat tergantung pada HPL. Padahal, jika ada
keleluasaan lahan di pelabuhan bukan tidak mungkin industri kapal lebih berkembang. Dalam
pengernbangan jasa maritim hendaknya diarahkan untuk meraih empat tujuan secara
seimbang yakni: (1) pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan dengan industrin dan
jasa maritim sebagai salah satu penggerak utama (2) peningkatan kesejahteraan seluruh
pelaku usaha, khususnya para pemangku kepentingan yang terkait industri dan jasa maritime
(3) terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumberdaya maritim dan menjadikan industri
dan jasa maritim sebagai salah satu modal bagi pembangunan maritim nasional. Sehingga
ada benang merah yang dapat terlihat antara ocean policy dan pengelolaan sumber daya
maritim dengan industri dan jasa maritim sebagai penggerak bagi pertumbuhan sektor
maritim. Pertumbuhan industri perkapalan dan pelayaran nasional masih terkendala berbagai

faktor, baik dari sisi politik maupun pendanaan. Padahal bisnis industri perkapalan sangat
jelas akan mendorong pertumbuhan ekonomi sektor maritim.

2.

Industri Perikanan dan Bioteknologi

Industri perikanan dan bioteknologi diperkirakan memiliki nilai ekonomi sebesar


82 miliar dolar AS per tahun. Namun karena pemerintah belum serius menggarap sub sektor
ini indonesia diperkirakan kehilangan potensi pendapatan dari produk-produk bioteknologi
maritim sekitar 1 miliar dolar AS per tahun. Padahal berdasarkan inventarisasi Divisi
Bioteknologi Kelautan PKSPL IPB, terdapat 35.000 biota laut, sehingga Indonesia
mempunyai potensi pendapatan miliaran dolar per tahun dari produk-produk bioteknologi.
Negara-negara maju yang memiliki sumberdaya maritim terbatas, seperti produk bioteknologi
maritim Amerika Serikat mereka mendapat pendapatan hingga 4,6 militr dolar AS, sedangkan
Inggris meraup keuntungan dari sektor ini sekitar 2,3 miliar dolar AS.
Pemanfaatan industri perikanan dan bioteknologi ini meliputi industri makanan dan
minuman, farmasi, kosmetika dan bioenergi. Semua bisa disediakan Indonesia dengan
sumber daya alam yang ada. Adapun produk-produk yang bisa dihasilkan dari hasil rekayasa
biota laut antara lain makanan, tablet, salep suspensi, Pasta gigi, cat, tekstil perekat, karet,
film, pelembab, shampo, dan lotion.
Indonesia sangat kurang kuat dalam industri end product maritim karena dukungan
teknologi serta formulasi yang tertinggal. Indonesia hanya mampu memanfaatkan potensi
maritim sebatas bahan baku. Hal ini antara lain disebabkan tidak padunya strategi
pengelolaan produk. Melihat keterbatasan sumber daya alam daratan, melalui bioteknologi ,
usia pemanfaatan sumber-sumber kehidupan dapat dipertahankan lebih lama. Potensi itu
masih berlimpah dan terpendam di dalam laut.
3.

Industri Pertahanan

Berbicara mengenai konsep negara maritim tidak lepas dari industri pertahanan.
Sebagai negara yang disatukan lautan, Indonesia tidak hanya harus bisa menjaga kedaulatan,
tetapi juga melindungi seluruh kekayaan alam yang dimilikinya. Corrnie Rahakundini Bakrie
Analis Pertahanan Maritim melihat banyak sumber daya alam yang dimiliki Indonesia bisa
dimanfaatkan. Contohnya baja. Connie menilai industri baja sebagai national security, dasar
8

dari pembangunan industri militer. Baja menjadi bahan dasar kapal-kapal perang termasuk
kapal induk milik Amerika. Salah jika bangsa lndonesia menjualnya begitu saja. Sebaiknya
potensi logam ini diolah dengan baik, untuk mendukung industry maritim nasional. Indonesia
sangat membutuhkan pertahanan dalam melindungi aset-aset maritim Negara, oleh karena itu
kita perlu tentara, guna memprotek kedaulatan, tentara perlu alutista, khususnya udara dan
laut. Alutista harus kita produksi dengan membangun industri baja sebagai dasar dari
pembangunan pertahanan kita. Namun, pihak asing tidak menginginkan Indonesia besar
dengan menguasai bahan logam berharga ini. Mereka memiliki kepentingan dengan sumbersumber daya alam dan energi di tanah air.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki banyak potensi dalam industri martim untuk menunjang
ekonomi dan kesehjateraan masyarakat, namun sayangnya pihak pemerintah belum maksimal
dalam menjalankan industry-industri tersebut.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik dan sran dari dosen dan mahasiswa untuk
perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat untuk mengetahui dalam
menambah wawasan yang lebih luas untuk ke arah yan lebih baik.

10

Anda mungkin juga menyukai