Oleh kelompok 6 :
1. Dwi riskiyah
2. Delvin vinarsih
3. Ivan aldiano
4. Suci ramadani
5. Arjun
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
dengan cukup baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami
setiap saat.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini
dapat berguna bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia............................................ 2
B. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia.................................... 4
C. Upaya Pengelolaan yang Optimal Sumber Daya Kelautan Indonesia.. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki wilayah laut sangat luas 5,8 juta km2 yang
merupakan tiga per empat dari keseluruhan wilayah Indonesia. Di dalam
wilayah laut tersebut terdapat sekitar 17.500 lebih dan dikelilingi garis pantai
sepanjang 81.000 km, yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia
setelah Kanada. Fakta fisik inilah yang membuat Indonesia dikenal sebagai
negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia.
Selain peran geopolitik, wilayah laut kita juga memiliki peran
geoekonomi yang sangat penting dan strategis bagi kejayaan dan kemakmuran
bangsa Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia,
Indonesia diberkahi Tuhan YME dengan kekayaan laut yang sangat besar dan
beraneka-ragam, baik berupa sumber daya alam terbarukan (seperti perikanan,
terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan produk-produk
bioteknologi); sumber daya alam yang tak terbarukan (seperti minyak dan gas
bumi, emas, perak, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya); energi
kelautan seperti pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC (Ocean Thermal
Energy Conversion); maupun jasa-jasa lingkungan kelautan seperti pariwisata
bahari dan transportasi laut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja potensi sumber daya kelautan Indonesia?
2. Bagaimana pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia?
3. Bagaimana upaya pengelolaan yang optimal sumber daya kelautan
Indonesia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
armada nasional terhadap angkutan luar negeri yang mencapai 345 juta ton
hanya mencapai 5,6 persen. Adapun share armada nasional terhadap
angkutan dalam negeri yang mencapai 170 juta ton hanya mencapai 56,4
persen. Kondisi semacam ini tentu sangat mengkhawatirkan terutama
dalam menghadapi era perdagangan bebas. Selain diperlukan suatu
kebijakan yang kondusif untuk industri pelayaran, maka Peningkatan
kualitas SDM yang menangani transportasi sangatlah diperlukan.
Karena negara Indonesia adalah negara kepulauan maka keperluan
sarana transportasi laut dan transportasi udara diperlukan. Mengingat
jumlah pulau kita yang 17 ribu buah lebih maka sangatlah diperlukan
industri maritim dan dirgantara yang bisa membantu memproduksi sarana
yang membantu kelancaran transportasi antar pulau tersebut. Potensi
pengembangan industri maritim Indonesia sangat besar, mengingat secara
geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan
pulau. Untuk menjangkau dan meningkatkan aksesibilitas pulau dapat
dihubungkan melalui peran dari sarana transportasi udara (pesawat kecil)
dan sarana transportasi laut (kapal, perahu, dan sebagainya).
4. Pariwisata Bahari
Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang memiliki daya
tarik bagi wisatawan. Selain itu juga potensi tersebut didukung oleh
kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman flora dan fauna. Misalnya,
kawasan terumbu karang di seluruh Indonesia yang luasnya mencapai
7.500 km2 dan umumnya terdapat di wilayah taman laut. Selain itu juga
didukung oleh 263 jenis ikan hias di sekitar terumbu karang, biota langka
dan dilindungi (ikan banggai cardinal fish, penyu, dugong, dll), serta
migratory species.
Potensi kekayaan maritim yang dapat dikembangkan menjadi
komoditi pariwisata di laut Indonesia antara lain: wisata bisnis (business
tourism), wisata pantai (seaside tourism), wisata budaya (culture tourism),
wisata pesiar (cruise tourism), wisata alam (eco tourism) dan wisata olah
raga (sport tourism).
4
berikut:
a. Melakukan seleksi terhadap ikan yang akan dijadikan target tangkapan
atau ikan layak tangkap baik dari jenis ikan dan ukurannya dengan
membuat desain dan konstruksi alat tangkap yang disesuaikan dengan
jenis dan ukuran dari habitat perairan yang akan dijadikan target
tangkapan. Dengan demikian diharapkan bisa meminimumkan hasil
tangkapan sampingan yang tidak diharapkan dari habitat perairan yang
dilindungi;
b. Pengoperasian jaring insang di suatu kawasan perairan yang
dioperasikan pada siang hari, harus dilengkapi dengan pelampung
tanda sedangkan untuk yang dioperasikan pada malam hari, maka
pelampung tanda sebaiknya dilengkapi dengan cahaya (light bouy)
atau pelampung cahaya yang bertujuan agar kapal yang akan lewat
bisa menghindari alat tangkap yang dipasang;
c. Tidak memakai ukuran yang dilarang (berdasarkan SK; Menteri
Pertanian No; 607/KPB/UM/9/1976 butir 3, yang menyatakan bahwa
mata jaring di bawah 25 mm dengan toleransi 5% dilarang untuk
dioperasikan;
d. Tidak melakukan kegiatan usaha penangkapan di perairan atau di
daerah penangkapan ikan yang sudah dinyatakan lebih tangkap (over
fishing), di daerah kawasan konservasi yang dilarang, di daerah
penangkapan yang dinyatakan tercemar dengan logam berat dan
kawasan perairan lainnya yang dinyatakan terlarang;
e. Tidak melakukan pencemaran yang akan mengakibatkan berubahnya
tatanan lingkungan sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Sebagai
contoh tidak membuang alat tangkap (jaring bekas atau potongan-
potongan jaring) atau benda lain (bahan bakar bekas pakai, seperti oli,
bensin, dan bahan kimia lainnya).
7
dengan perencanaan dari atas (top down) yang bersifat policy, sebagai
suatu kombinasi dan sinkronisasi yang lebih mantap.
Keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya kelautan meliputi (1)
keterpaduan sektoral yang mensyaratkan adanya koordinasi antar sektor
dalam pemanfaatan sumber daya kelautan, (2) keterpaduan pemerintahan
melalui integrasi antara penyelenggara pemerintahan antar level dalam
sebuah konteks pengelolaan kelautan tertentu, (3) keterpaduan spasial
yang memberikan arah pada integrasi ruang dalam sebuah pengelolaan
kawasan laut, (4) keterpaduan ilmu dan manajemen yang menitikberatkan
pada integrasi antarilmu dan pengetahuan yang terkait dengan pengelolaan
kelautan, dan (5) keterpaduan internasional yang mensyaratkan adanya
integrasi pengelolaan pesisir dan laut yangmelibatkan dua atau lebih
negara, seperti dalam konteks Transboundary species, high migratory
species maupun efek polusi antar ekosistem.
3. Desentralisasi Pengelolaan
Dari 400-an lebih kabupaten dan kota di Indonesia, maka 240-an
lebih memiliki wilayah laut. Memperhatikan hal ini maka dalam bagian
kesungguhan mengelola kekayaan laut Diharapkan stabilitas politik di
negara kita dapat ditingkatkan, penegakan hukum dapat segera
dilaksanakan sehingga segala upaya dalam pembangunan SDM,
pembangunan ekonomi dapat memperoleh hasil yang optimal. Budaya
negeri kita paternalistik, sehingga perilaku pemimpin nasional dan daerah,
perilaku pejabat pusat dan daerah akan menjadi refleksi masyarakat luas.
Usaha pemberian otonomi yang nyata dan bertanggung jawab dalam
urusan pemerintahan dan pembangunan merupakan isu pemerintahan yang
lebih santer di masa-masa yang akan datang. Proses perencanaan dan
penentuan kebijaksanaan pembangunan yang sekarang masih nampak
sentralistis di pemerintahan pusat kiranya perlu didorong untuk
mendesentralisasikan ke daerah-daerah.
Selain itu, peranan daerah juga sangat besar dalam proses
pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta secara aktif dalam proses
10
A. Kesimpulan
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2 dengan garis
pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumber daya ikan diperkirakan
sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan
perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang terbagi dalam
sembilan wilayah perairan utama Indonesia.
Di dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya kelautan dan
perikanan (SDKP), masyarakat telah mengembangkan berbagai jenis
teknologi penangkapan baik yang berskala tradisional maupun modern.
Karena permintaan pasar akan komoditi perikanan dan kelautan yang bernilai
ekonomis penting, perkembangan teknologi dan pola penangkapan masyarakat
kadang kala kurang memperhatikan aspek keberlanjutan SDKP.
Pengelolaan sumber daya laut perlu diarahkan untuk mencapai tujuan
pendayagunaan potensi untuk meningkatkan kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan pelaku pembangunan
kelautan khususnya, serta untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya
kelautan khususnya sumber daya pulih dan kelestarian lingkungan.
B. Saran
Perlunya berbagai pihak berperan aktif dalam perencanaan pengelolaan
sumber daya kelautan Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://wibowo19.wordpress.com/2009/08/26/301
http://kurniapuspita-potensi-sumber-laut-ind.blogspot.co.id
http://www.astalog.com/4407/jelaskan-potensi-sumber-daya-laut-indonesia.htm
http://ajmainhalta.blogspot.co.id/2012/11/makalah-tentang-pengelolaan-
sumberdaya.html