DINAMIKA PENDUDUK
Dosen Pengampu:
Dr. Sarwono, M.Pd.
Disusun oleh:
Fatma Nur Saidah Pinayungan
K5421036
SURAKARTA
2022
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dinamika Penduduk Kecamatan
Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Geografi Penduduk. Selain itu,
makalah ini bertujuan mengetahui dinamika penduduk Kecamatan Tawangsari dalam angka
2020 melalui analisis data yang tersedia bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sarwono, M.Pd., selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Geografi Penduduk. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
II
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………..I
Kata Pengantar………………………………………………………………………………II
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..III
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...IV
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….IV
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………....IV
C. Tujuan………………………………………………………………………………..IV
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….V
A. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk…………………………….VI
B. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin………………………………………….VII
C. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Umur………………………………VIII
D. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Bukan Peserta KB Menurut Kehamilannya…...IX
E. Jumlah Keluarga Menurut Pentahapan Keluarga Sejahtera…………………………..X
F. Piramida Penduduk Kecamatan Tawangsari…………………………………………XI
G. Diagram Tingkat Keluarga Sejahtera Kecamatan Tawangsari……………………...XII
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….XIII
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………XIII
B. Saran………………………………………………………………………………..XIV
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...XV
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika penduduk adalah perubahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dari
waktu ke waktu yang disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran (natalitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Dinamika penduduk suatu daerah dapat menggambarkan keadaan
perkembangan penduduk daerah tersebut, keadaan ini juga dapat berpengaruh terhadap
kehidupan penduduk. Faktor kelahiran orang yang akan datang dan kematian orang
yang pergi, merupakan unsur penting dalam proses dinamika penduduk. Jika
banyaknya kelahiran dan orang yang datang di suatu daerah lebih besar bila
dibandingkan dengan kematian dan orang yang pergi, maka akan mengakibatkan
pertambahan penduduk. Jika keadaan ini tidak segera diatasi, maka ledakan penduduk
dapat terjadi dan masalah penduduk semakin parah.
Dinamika penduduk banyak sekali memunculkan berbagai permasalahan baru
yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemerintah harus
bersinergi dengan masyarakat untuk bergerak cepat mengatasi permasalahan yang
muncul akibat dinamika penduduk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Dinamika Kependudukan?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi Dinamika Kependudukan?
3. Apa saja dampak dan solusi dari Dinamika Kependudukan?
4. Siapa saja subjek dalam proses Dinamika Kependudukan?
5. Dimana wilayah yang dikaji mengenai Dinamika Kependudukan?
6. Kapan data Dinamika Kependudukan diperoleh?
7. Bagaimana cara menghitung pertambahan penduduk?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Dinamika Penduduk
2. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi Dinamika Penduduk
3. Menyebutkan dampak Dinamika Kependudukan
4. Menjelaskan pertambahan penduduk di suatu wilayah
IV
BAB II
PEMBAHASAN
Luas Wilayah Kecamatan Tawangsari pada tahun 2019 tercatat 3.998 Ha atau sekitar
8,57 % dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Watubonang dengan luas 465 Ha
(11,6 % dari total wilayah Kecamatan Tawangsari) merupakan wilayah desa yang terluas
diantara desa di Kecamatan Tawangsari, sedangkan Desa Tambakboyo dengan luas 240 Ha
(6,01 %) merupakan desa dengan luas wilayah terkecil. Kecamatan Tawangsari terletak di
dataran tinggi, dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayah 39,96 km2.
V
A. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk
4.523
KPk =
2,70
Gambar 0.1
Berdasarkan tabel pada gambar 0.1 di atas dapat disimpulkan bahwasanya Desa
Kateguhan merupakan desa dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Tawangsari
menurut data penduduk tahun 2019. Memiliki luas wilayah 2,70 Km2 dengan jumlah
penduduk sebanyak 4.523 jiwa menjadikan Desa Kateguhan memiliki tingkat
kepadatan yang tinggi dibandingkan desa lain di Kecamatan Tawangsari. Salah satu
faktor penyebabnya adalah letak desa yang berada di pusat kecamatan sehingga terdapat
banyak fasilitas umum yang dapat ditemukan, seperti pasar tradisional, terminal
angkutan umum, kantor Polsek, Puskesmas, SMP dan SMA, serta kantor kecamatan.
Hal tersebut yang menyebabkan Desa Kateguhan padat penduduk karena menarik
orang untuk bermigrasi sebab peluang kerja lebih besar dan kemudahan dalam akses
pelayanan publik.
VI
B. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐿𝑎𝑘𝑖−𝐿𝑎𝑘𝑖
SR = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 × 100%
1916
SR = × 100%
1725
= 111,07 111
Berdasarkan tabel pada gambar 0.2 di atas dapat disimpulkan bahwasanya Desa Pojok
merupakan desa dengan Sex Ratio tertinggi di Kecamatan Tawangsari menurut data penduduk
tahun 2019. Memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1916 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 1725 jiwa dengan Sex Ratio sebesar 111,07. Jadi artinya setiap 100
perempuan terdapat 111 laki-laki, sehingga di Desa Pojok terdapat lebih banyak laki-laki
daripada perempuan.
VII
C. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Umur
Gambar 0.3
Jumlah pasangan usia subur (PUS) adalah jumlah pasangan suami istri yang usia
perempuannya 15-49 tahun. Berdasarkan tabel pada gambar 0.3 di atas dapat disimpulkan
bahwasanya Desa Watubonang merupakan desa dengan tingkat pasangan usia subur tertinggi
di Kecamatan Tawangsari menurut data penduduk tahun 2019 dengan rincian usia di bawah 20
tahun sebanyak 4 pasangan, usia 20-29 tahun sebanyak 154 pasangan, dan usia 30 tahun ke
atas sebanyak 703 pasangan. Sedangkan Desa Pundungrejo menjadi desa dengan tingkat
pasangan usia subur terkecil dengan rincian usia di bawah 20 tahun sebanyak 2 pasangan, usia
20-29 tahun sebanyak 130 pasangan, dan usia 30 tahun ke atas 447 pasangan.
Selain itu, Desa Majasto merupakan desa dengan pernikahan dini tertinggi yaitu
pasangan usia di bawah 20 tahun sebanyak 6 pasangan dan Desa Kedungjambal merupakan
desa dengan pernikahan dini terendah yakni tidak terdapat pasangan usia di bawah 20 tahun.
VIII
D. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Bukan Peserta KB Menurut Kehamilannya
Berdasarkan tabel pada gambar 0.4 di atas dapat diproyeksikan bahwasanya Desa
Watubonang akan menjadi desa dengan pertumbuhan penduduk tertinggi, dengan asumsi
pasangan usia subur yang sedang hamil sebanyak 29 orang dan pasangan yang tidak hamil
tetapi menginginkan anak sebanyak 66 pasangan. Dengan begitu dapat diperkirakan dalam
beberapa tahun mendatang akan terjadi peningkatan jumlah penduduk di Desa Watubonang
sebanyak 95 orang. Sedangkan Desa Kateguhan diproyeksikan menjadi desa dengan tingkat
pertumbuhan penduduk sedikit, dengan asumsi pasangan yang menunda kehamilan sebanyak
70 pasangan dan sebanyak 80 pasangan tidak ingin memiliki anak. Sehingga diperkirakan
beberapa tahun mendatang Desa Kateguhan memiliki selisih pertumbuhan penduduk sebanyak
150 orang.
IX
E. Jumlah Keluarga Menurut Pentahapan Keluarga Sejahtera
Gambar 0.5
Berdasarkan tabel pada gambar 0.5 di atas dapat disimpulkan bahwasanya Desa
Kedungjambal merupakan desa dengan tingkat kesejahteraan tertinggi yaitu sebanyak 871
keluarga tegolong keluarga sejahtera tahap II, III, dan III Plus. Dengan indikator merupakan
keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial, psikologis, dan pengembangan serta
kebutuhan akuntabilitas diri. Sedangkan Desa Tambakboyo menjadi desa dengan tingkat
kesejahteraan terendah yaitu sebanyak 589 keluarga tergolong keluarga pra sejahtera dengan
indikator merupakan keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan.
X
F. Piramida Penduduk Kecamatan Tawangsari
Gambar 0.6
Berdasarkan tabel pada gambar 0.6 di atas dapat disimpulkan bahwasanya Kecamatan
Tawangsari memiliki piramida penduduk berbentuk stasioner, yang menggambarkan daerah
dengan pertumbuhan penduduk stabil. Piramida stasioner berbentuk granat atau segi empat,
dengan karakteristik:
XI
G. Diagram Tingkat Keluarga Sejahtera Kecamatan Tawangsari
Gambar 0.7
Berdasarkan tabel diagram pada gambar 0.7 di atas dapat diketahui bahwa banyaknya
keluarga menurut tahapan kesejahteraan di Kecamatan Tawangsari mayoritas telah berada pada
tahap II, III, dan III Plus sebanyak 46%. Sehingga dapat disimpilkan bahwa sekitar hampir
setengah dari penduduk Kecamatan Tawangsari merupakan keluarga yang dapat memenuhi
kebutuhan dasar, sosial, psikologis, dan pengembangan serta kebutuhan akuntabilitas diri.
Sedangkan untuk keluarga dengan indikator pra sejahtera terdata sebanyak 35% atau lebih dari
sepertiga jumlah keluarga di Kecamatan Tawangsari. Dan untuk keluarga sejahtera tahap I
menempati posisi paling sedikit yakni sebanyak 19% atau kurang dari seperempat jumlah
keluarga di Kecamatan Tawangsari.
XII
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk pada suatu wilayah
tertentu. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kelahiran
(natalitas), kamatian (mortalitas), dan perpindahan (migrasi). Dinamika atau
perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk di wilayah tersebut.
Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi, dan survey
penduduk.
1. Rumus menghitung kepadatan penduduk, adalah sebagai berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
Kepadatan penduduk = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ (𝐾𝑚2)
XIII
B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan
pada pembahasan dikarenakan oleh berbagai macam faktor keterbatasan waktu,
pemikiran, dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, untuk
kesempurnaan makalah ini penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang bersifat
membangun kepada semua pembaca.
XIV
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo. (2020, September 28). Kecamatan Tawangsari
Dalam Angka 2020. Retrieved from sukoharjokab.bps.go.id:
https://sukoharjokab.bps.go.id/publication/2020/09/28/00ac8b0cb0c0ba17d194a779/k
ecamatan-tawangsari-dalam-angka-2020.html
Devina, V. (2022, January 5). Komposisi Penduduk dan Piramidanya. Retrieved April 15,
2022, from https://www.zenius.net/blog/komposisi-piramida-penduduk
Restu. (2021). Dinamika Penduduk : Pengertian, Faktor, Unsur. Gramedia Blog. Retrieved
April 15, 2022, from https://www.gramedia.com/literasi/dinamika-penduduk/
XV