MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Geografi Penduduk
Dosen Pengampu:
1. Dr. Mamat Ruhimat M.Pd
2. Bagja Waluya M.Pd
3. H. Setio Galih S.Pd, M.Pd
disusun oleh:
Aan Tri Wibowo
NIM 1604510
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
2.1 kelahiran
Menurut Tri mulyo fertilitas diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang
wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi
yang lahir hidup. Kelahiran adalah suatu kelahiran bayi tanpa memperhitungkan lamanya
di dakam kandungan, dimana si bayi menunjukan tanda-tanda kehidupan (Ida Bagoes
Mantra,2000).
2.1.1 Ukuran Fertilitas
Ukuran Fertilitas Tahunan (Vital Rates/Current Fertility)
a. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar didefenisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada
suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun (Mantra, 2006).
Perhitungan CBR ini sangat sederhana karena hanya memerlukan keterangan
tentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun,
namun CBR ini mempunyai kelemahan yakni tidak memisahkan penduduk laki-laki
dan perempuan yang masih anak-anak dan yang berumur 50 tahun ke atas sehingga
angka yang dihasilkan sangat kasar (BKKBN, 2006). Angka kelahiran ini disebut
“kasar” karena sebagai penyebut digunakan jumlah penduduk yang berarti termasuk
penduduk yang tidak mempunyai peluang melahirkan juga diikutsertakan, seperti
anak-anak, laki-laki, dan wanita lanjut usia.
Rumus :
𝐵
CBR = xk
𝑃
Dimana:
CBR = Crude Birth Rate atau Tingkat Kelahiran Kasar
P = Penduduk pertengahan tahun
k = Bilangan konstanta yang biasanya 1.000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
b. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR)
Perbandingan antara jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk perempuan usia
subur (15-49 tahun). Jadi sebagai penyebut tidak menggunakan jumlah penduduk
pertengahan tahun umur 15-49 tahun.
Rumus :
𝐵
GFR= xk
𝑝15−49
Dimana :
GFR = Tingkat Fertilitas Umum
B = Jumlah kelahiran
P(15-49) = Jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun.
K = bilangan konstan, 1000
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas
Negara maju memiliki angka fertilitas yang lebih rendah bila dibandingkan
negara berkembang. Hal ini dapat digunakan variabel antara hasil klasifikasi Davis
dan Blade (1956) dibawah ini
1. faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan seks (variabel
hubungan seks)
a. meliputi dimulai dan diakhirnya hubungan seks (ikatan seksual) dalam usia
produksi
b. meliputi kemungkinan seks selama dalam ikatan seksual
2. faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi (variabel konsepsi)
a. kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekunditas) yang tidak
sengaja
b. digunakan atau tidaknya kontrasepsi
c. kesuburan dan kemandulan yang tidak sengaja
3. faktor yang mempengaruhi gestasi dan kelahiran dengan selamat (variabel
gestasi)
a. mortalitas janin yang tidak sengaja
b. mortalitas janin yang sengaja
2.2 kematian
Mortalitas adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen,
yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
1. Angka kematian kasar ialah jumlah kematian pada tahun tertentu dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Secara konvensional, angka kematian
untuk 1000 orang dapat dinyatakan dengan
𝐷
𝐶𝐷𝑅 = 𝑃 xk
Dimana:
D = jumlah kematian pada tahun x
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
K = 1000
2. Angka kematian menurut umur (Age spesific Death Rate=ASDR)
𝐷𝑖
𝐴𝑆𝐷𝑅 = xk
𝑃𝑖
Dimana
Di = jumlah kematian dari orang-orang yang berumur I pada tahun x
Pi = jumlah penduduk berumur I pada pertengahan tahun
K = 1000
atau
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke-t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,71828182
2.4 Mobilitas penduduk
PEMBAHASAN
𝑏
𝑐𝑏𝑟 = 𝑥1000
𝑝
79
𝑐𝑏𝑟 = 𝑥1000
5505
= 14,35
Jumlah kelahiran dan kematian penduduk berdasarkan jenis kelamin kecamatan Cinambo
2015
𝐷
𝑐𝑑𝑟 = 𝑥1000
𝑝
54
𝑐𝑑𝑟 = 𝑥1000
5505
9, ,81
P = 79-54= 25
Pertumbuhan penduduk alami hanya melibatkan dua factor diantaranya kelahiran dan
kematian, karena kelahiran lebih banyak daripada angka kematian maka kelurahann Sukamulyo
memiliki pertumbuhan penduduk alami bernilai posistif
P= (L-M)+(I-E)
= 25 - 107
= -82
Pertumbuhan penduduk total tidak hanya melibatkan dua factor kelahiran dan kematian
melainkan migrasi dan emigrasi penduduk juga diperhitungkan. Walaupun kelahiran lebih
besar daripada kematian namun penduduk yang dating ke desa Sukamulyo lebih banyak untuk
berdomisili maka pertumbuhan penduduk total desa Sukamulyo bernilai negatif
1 5383 1
𝑟 = 2 𝐼𝑛 (5505) = 𝐼𝑛0,98 = 0,49
2