Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN

KELURAHAN SUKAMULYO KECAMATAN CINAMBO


KOTA BANDUNG

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Geografi Penduduk

Dosen Pengampu:
1. Dr. Mamat Ruhimat M.Pd
2. Bagja Waluya M.Pd
3. H. Setio Galih S.Pd, M.Pd

disusun oleh:
Aan Tri Wibowo
NIM 1604510

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terluas
di dunia. Populasi penduduk terbanyak menurut data Sensus Badan Pusat Statistik 2010
adalah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki 26 kabupaten dan kota. Salah satu
Kecamatannya adalah kecamatan Jalan Cagak yang berada di kabupaten Subang. Secara
geografis, Kabupaten Subang terletak antara 107 31’LU – 107 54’ BT dan 06 11’ – 6 49 LS.
Kecamatan Jalan Cagak memiliki batas-batas wilayahnya diantaranya:
o Utara berbatasan dengan Kec. Cijambe
o Selatan berbatasan dengan Kec. Ciater
o Timur berbatasan dengan Kec. Kasomalang
o Barat berbatasan dengan Kec. Sagalaherang
Kecamatan Jalan Cagak memiliki luas 40,86 KM dengan 7 desa diantaranya Desa Jalan
cagak. Berdsarkan sudut pandang social budaya Desa Jalan Cagak merupakan desa yang
memiliki sifat kegotong royongan yang tinggi serta kesenian yang diajarkan oleh para
pemimpin terdahulu masih sangat kental dan lestari dikalangan masyarakat. Desa ini
memiliki sarana dan prasarana yang baik karena merupakan jalur antar kota namun sedikit
orang yang mengenal lebih mengenai desa ini maupun perkembangannya dari sisi
kependudukannya. Maka dari itu pada makalah kali ini akan dilakukan analisis keadaan
kependudukan serta factor yang mempengaruhinya.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana angka kelahiran penduduk kelurahan Sukamulyo pada tahun 2016?
2. Bagaimana angka kematian penduduk kelurahan Sukamulyo pada tahun 2016?
3. Bagaimana analisis tingkat pertumbuhan penduduk kelurahan Sukamulyo pada tahun
2009-2016?
4. Jenis mobilitas penduduk apa saja yang ada di kelurahan Sukamulyo?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk mengetahui dan memahami tentang:
1. angka kelahiran penduduk kelurahan Sukamulyo pada tahun 2016
2. angka kematian penduduk kelurahan Sukamulyo pada tahun 2016
3. tingkat pertumbuhan penduduk kelurahan Sukamulyo pada tahun 2016
4. Jenis mobilitas penduduk yang ada di kelurahan Sukamulyo
1.4 Manfaat penulisan
1. Manfaat teoritis
Memperkaya kajian kependudukan diantaranya kelahiran, kematian dan mobilitas
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan masukan dan saran bagi para pembaca dalam subjek
kajian kependudukan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 kelahiran
Menurut Tri mulyo fertilitas diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang
wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi
yang lahir hidup. Kelahiran adalah suatu kelahiran bayi tanpa memperhitungkan lamanya
di dakam kandungan, dimana si bayi menunjukan tanda-tanda kehidupan (Ida Bagoes
Mantra,2000).
2.1.1 Ukuran Fertilitas
Ukuran Fertilitas Tahunan (Vital Rates/Current Fertility)
a. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar didefenisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada
suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun (Mantra, 2006).
Perhitungan CBR ini sangat sederhana karena hanya memerlukan keterangan
tentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun,
namun CBR ini mempunyai kelemahan yakni tidak memisahkan penduduk laki-laki
dan perempuan yang masih anak-anak dan yang berumur 50 tahun ke atas sehingga
angka yang dihasilkan sangat kasar (BKKBN, 2006). Angka kelahiran ini disebut
“kasar” karena sebagai penyebut digunakan jumlah penduduk yang berarti termasuk
penduduk yang tidak mempunyai peluang melahirkan juga diikutsertakan, seperti
anak-anak, laki-laki, dan wanita lanjut usia.
Rumus :
𝐵
CBR = xk
𝑃

Dimana:
CBR = Crude Birth Rate atau Tingkat Kelahiran Kasar
P = Penduduk pertengahan tahun
k = Bilangan konstanta yang biasanya 1.000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
b. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR)
Perbandingan antara jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk perempuan usia
subur (15-49 tahun). Jadi sebagai penyebut tidak menggunakan jumlah penduduk
pertengahan tahun umur 15-49 tahun.
Rumus :
𝐵
GFR= xk
𝑝15−49

Dimana :
GFR = Tingkat Fertilitas Umum
B = Jumlah kelahiran
P(15-49) = Jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun.
K = bilangan konstan, 1000
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas
Negara maju memiliki angka fertilitas yang lebih rendah bila dibandingkan
negara berkembang. Hal ini dapat digunakan variabel antara hasil klasifikasi Davis
dan Blade (1956) dibawah ini
1. faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan seks (variabel
hubungan seks)
a. meliputi dimulai dan diakhirnya hubungan seks (ikatan seksual) dalam usia
produksi
b. meliputi kemungkinan seks selama dalam ikatan seksual
2. faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi (variabel konsepsi)
a. kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekunditas) yang tidak
sengaja
b. digunakan atau tidaknya kontrasepsi
c. kesuburan dan kemandulan yang tidak sengaja
3. faktor yang mempengaruhi gestasi dan kelahiran dengan selamat (variabel
gestasi)
a. mortalitas janin yang tidak sengaja
b. mortalitas janin yang sengaja
2.2 kematian
Mortalitas adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen,
yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
1. Angka kematian kasar ialah jumlah kematian pada tahun tertentu dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Secara konvensional, angka kematian
untuk 1000 orang dapat dinyatakan dengan
𝐷
𝐶𝐷𝑅 = 𝑃 xk
Dimana:
D = jumlah kematian pada tahun x
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
K = 1000
2. Angka kematian menurut umur (Age spesific Death Rate=ASDR)
𝐷𝑖
𝐴𝑆𝐷𝑅 = xk
𝑃𝑖

Dimana
Di = jumlah kematian dari orang-orang yang berumur I pada tahun x
Pi = jumlah penduduk berumur I pada pertengahan tahun
K = 1000

2.3 Pertumbuhan penduduk


Kelahiran, kematian dan migrasi merupakan tiga komponen yang akan
mempengaruhi jumlah penduduk.
Suatu daerah akan mengalami perubahan dalam banyaknya penduduk yang diakibatkan
lahir, mati dan pindah. Sepanjang sejarah penduduk dunia bertambah namun semenjak
abad 20 pertumbuhan berkembang pesat
1. persamaan berimbang (the balanced equation)
metode ini sangat sederhana untuk menghitung pertumbuhan penduduk yaitu
dengan rumus:
P= L-M)+(I-E)
Keterangan
P = pertumbuhan penduduk
L= banyaknya kelahiran
M= banyaknya kematian
I= banyaknya migrasi masuk
E= banyaknya migrasi keluar
2. pertambahan alami (natural increase)
pertambahan alamiah adalah pertambahan penduduk yang disebabkan oleh selisih
antara kematian dan kelahiran dari suatu penduduk dalam jangka waktu tertentu.
Hasilnya mungkin positif kelahiran lebih besar daripada kematian dan negatif yaitu
kelahiran lebih kecil daripda kematian. Rumusnya:
P = L-M
Keterangan
P = pertumbuhan penduduk alami
L= jumlah kelahiran pada tahun tertentu
M = jumlah kematian pada tahun tertentu
3. Angka pertambahan alamiah (rate of natural increase)
rate of natural increase adalah angka yang menyatakan suatu penduduk bertambah
atau berkurang dalam jangka waktu tertentu yang disebabkan oleh kelahiran dan
kematian. Angka ini dinyatakan sebagai presentasi dasar yang tidak mencakup
pengaruh lain seperti migrasi. Rumusnya
𝑙−𝑚
𝑃=
𝑝𝑛
P= pertumbuhan penduduk
L= jumlah kelahiran
M= jumlah kematian
Pn = jumlah penduduk pertengahan tahun
4. Pertumbuhan eksponensial
Pertumbuhan eksponensial adalah pertumbuhan yang berlangsung secara terus
menerus. Ukuran eksponensial ini dinilai lebih tepat karena dalam kenyataannya
pertumbuhan terjadi terus menerus.
Rumus

atau

Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke-t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,71828182
2.4 Mobilitas penduduk

Menurut Soejono Soekanto Mobilitas sosial mempunyai dua macam tipe


yaitu vertikal dan horizontal. Gerak sosial vertikal merupakan perpindahan individu
atau objek sosial dari suau kedudukan sosial kepada kedudukan lainnya yang tidak
sederajat, yang dibagi menjadi dua macam yakni vertikal naik dan vertikal turun.
Vertikal naik yakni peralihan kedudukan dari rendah ke yang lebih tinggi. Gerak
horizontal merupakan peralihan individu atau objek sosial dari suatu kelompok sosial
ke kelompok sosial lainnya yang masih sederajat.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Angka kelahiran penduduk kelurahan Sukamulyo pada tahun 2015


Jumlah kelahiran dan kematian penduduk berdasarkan jenis kelamin kecamatan Cinambo
2015

Sumber: Kantor Kecamatan Cinambo

𝑏
𝑐𝑏𝑟 = 𝑥1000
𝑝

79
𝑐𝑏𝑟 = 𝑥1000
5505

= 14,35

Berdasarkan perhitungan di atas maka kelurahan Sukamulyo tergolong kategori rendah


tingkat kelahirannya karena jumlah kelahiran bayi 14,35 setiap 1000 penduduk. Hal ini
bisa disebabkan karena beberapa variabel antara hasil klasifikasi Davis dan Blade (1956)
diantaranya penggunaan alat kontrasepsi, desa Sukamulyo menurut data BPS dari 917
penduduk pasangan usia subur sebanyak 726 penduduk usia subur tersebut menggunakan
alat kontrasepsi diantaranya 200 penduduk memaki IUD, 127 penduduk memakai pil, 337
penduduk memakai suntik dan sisanya memakai alat kontrasepsi lainnya.
3.2 Angka kematian penduduk desa Sukamulyo pada tahun 2015

Jumlah kelahiran dan kematian penduduk berdasarkan jenis kelamin kecamatan Cinambo
2015

Sumber: Kantor Kecamatan Cinambo

𝐷
𝑐𝑑𝑟 = 𝑥1000
𝑝

54
𝑐𝑑𝑟 = 𝑥1000
5505

9, ,81

Berdasarkan perhitungan maka kelurahan Sukamulyo tergolong kategori rendah tingkat


kematiannya karena jumlah kematian 9,81 setiap 1000 penduduk. Hal ini bisa disebabkan
karena beberapa factor dintaranya sarana dan prasarana kesehatan. Desa Sukamulyo
berdasarkan data dari bps memiliki 7 posyandu, 1 balai pengobatan dan 3 apotek selain
itu tenaga ahli bidang kesehatan diantaranya dokter umum dan bidan juga sudah memiliki
jumlah yang cukup banyak dibandingkan dengan desa lainnya di Kecamatan Cinambo.
3.3 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Sukamulyo pada tahun 2015-2016

3.3.1 Pertumbuhan penduduk alami

P = 79-54= 25

Pertumbuhan penduduk alami hanya melibatkan dua factor diantaranya kelahiran dan
kematian, karena kelahiran lebih banyak daripada angka kematian maka kelurahann Sukamulyo
memiliki pertumbuhan penduduk alami bernilai posistif

3.3.2 pertumbuhan penduduk total

P= (L-M)+(I-E)

= 25 - 107

= -82

Pertumbuhan penduduk total tidak hanya melibatkan dua factor kelahiran dan kematian
melainkan migrasi dan emigrasi penduduk juga diperhitungkan. Walaupun kelahiran lebih
besar daripada kematian namun penduduk yang dating ke desa Sukamulyo lebih banyak untuk
berdomisili maka pertumbuhan penduduk total desa Sukamulyo bernilai negatif

3.3.3 pertumbuhan penduduk eksponensial

1 5383 1
𝑟 = 2 𝐼𝑛 (5505) = 𝐼𝑛0,98 = 0,49
2

Pertumbuhan eksponensial desa Sukamulyo diambil dari data penduduk tahun


2015 dan 2016. Pertumbuhan penduduk eksponensial desa Sukamulyo sebesar 0,49
3.4 Jenis mobilitas penduduk yang ada di desa Sukamulyo

Anda mungkin juga menyukai