Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Demografi atau Ilmu Kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk serta
bagaimana perubahan jumlah penduduk setiap waktunya dikarenakan kelahiran,
imigrasi dan kematian. Di Indonesia, Penduduk diartikan sebagai mereka yang telah
menetap di Indonesia pada saat adanya sensus dalam kurun waktu 6 bulan.
Dalam pembelajaran dan sebagai pengetahuan, mempelajari keadaan
kependudukan yang dikenal sebagai karakteristik penduduk berpengaruh terhadap
proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan penduduk dan perekonomian suatu wilayah.
Menurut pendapat Faqih (2010), pertumbuhan penduduk merupakan
keseimbangan antara faktor-faktor demografi yang mempengaruhi bertambah dan
berkurangnya jumlah penduduk. Secara berkala penduduk bertambah karena
adanya kelahiran, dan secara bersamaan penduduk akan berkurang akibat adanya
kematian penduduk. Masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan dan perpindahan
penduduk keluar dari daerah asal juga menyebabkan bertambah atau berkurangnya
penduduk di suatu daerah. Migrasi juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan penduduk. Ada dua macam migrasi yaitu migrasi masuk dan
migrasi keluar.
Dengan adanya pertumbuhan tersebut, para pakar ekonomi dapat
memperkirakan bagaimana keadaan ekonomi yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan
dalam kependudukan akan dicari jumlah penduduk dalam rentangan tahun yang
ditetapkan yang termasuk dalam angkatan kerja. Dimana angkatan kerja ini terdiri
dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Hal tersebut akan memberi dampak
posiitif pada ekonomi apabila dalam angkatan kerja lebih banyak yang bekerja
daripada yang tidak bekerja dan bukan angkatan kerja.
Jumlah penduduk yang bertambah atau berkurang, juga perlu diperkirakan
atau diproyeksikan sehingga para pakar ekonomi dan ahli dalam pemerintahan
dapat menentukan bagaimana pengambilan kebijakan dalam mengatasi
permasalahan yang terjadi dalam perekonomian terutama berkaitandengan
kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.
Maka berdasarkan latar belakang tersebut diatas, kami akan membahas
komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas dan migrasi serta melihat
bagaimana perkiraan pertumbuhan penduduk ditahun berikutnya dengan
menggunakan proyeksi dan perhitungan dari ketenagakerjaan. Dimana objek
pembahasan adalah Kota Pekanbaru dalam lingkup tahun 2013 – 2018.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diuraikan rumusan masalah adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penduduk?
2. Apa yang dimaksud dengan fertilitas?
3. Apa yang dimaksud dengan mortalitas?
4. Apa yang dimaksud dengan migrasi?
5. Apa yang dimaksud dengan proyeksi penduduk
6. Apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan?
7. Bagaimana perhitungan fertilitas, mortalitas, migrasi, proyeksi penduudk dan
ketenagakerjaan pada Kota Pekanbaru?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penduduk.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan fertilitas.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan mortalitas.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan migrasi.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan proyeksi penduduk.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan.
7. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan fertilitas, mortalitas, migrasi, proyeksi
penduduk dan ketenagakerjaan di Kota Pekanbaru
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kependudukan
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan struktur, jumlah, kelahiran,
kematian dan migrasi yang berkaitan dengan pertumbuhan penduduk pada suatu
wilayah.
2.2 Fertilitas
Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari
penduduk (actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang
dimiliki oleh seorang atau sekelompok perempuan. Kelahiran yang dimaksud disini
hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang dilahirkan menunjukan tanda-tanda
hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari lamanya bayi itu dikandung.
Ukuran ukuran yang dapat diperhitungkan dalam melihat tingkat fertilitas yaitu :
a. Tingkat Fertilitas Kasar / Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun
tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Dalam ukuran CBR, jumlah
kelahiran tidak dikaitkan secara langsung dengan penduduk wanita, melainkan
dengan penduduk secara keseluruhan.
Rumus dalam mencari Tingkat Fertilitas Kasar / CBR adalah :

Adapun kelemahan dalam perhitungan CBR yakni tidak memisahkan


penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang masih kanak-kanak dan yang
berumur 50 tahun ke atas. Jadi angka yang dihasilkan sangat kasar. Sedangkan
kelebihan dalam penggunaan ukuran CBR adalah perhitungan ini sederhana, karena
hanya memerlukan keterangan tentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun.

2.3 Mortalitas
Mortalitas adalah Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua
tanda - tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama,
tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian
ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat
kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah :
Berikut adalah konsep yang membedakan dalam [perhitungan mortaitas, yaitu:
a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur
satu bulan.
b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death)
adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada
saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai
dengan kurang dari satu tahun.
d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu
tahun.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Mortalitas Beberapa factor yang
mempengaruhi tingkat mortalitas, yaitu :
a. Tingkat pendidikan
b. Pendapatan
c. Kesehatan
d. Factor demografi
2.4 Cara Menghitung Tingkat Mortalitas
a. Angka Kematian Kasar / Crude Death Rate (CDR)
Angka Kematian Kasar / CDR adalah jumlah kematian penduduk pada 1000 orang
yang dihitung pada tahun tertentu.
Rumus dalam mencari Tingkat Mortalitas Kasar / CBR adalah :

Dimana :
CDR = angka kematian kasar/crude death rate.
D = jumlah kematian pada tahun x.
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x.
k = 1000
b. Tingkat Kematian Menurut Kelompok Umur / Age Specific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah
banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur
tertentu per 1000 penduduk.
Rumus:
ASDR = (Di / Pi) x k
Keterangan:
Bi = banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama
setahun
Pfi = banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama
pada pertengahan tahun.
K = bilangan konstanta (1000)

2.4 Migrasi ( Perpindahan Penduduk )


Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk
ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun
internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas
penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari
suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi
dengan tujuan untuk menetap.

2.1.4 Jenis – Jenis Migrasi


Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara.
Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
 Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan
tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
 Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang
yang melakukan emigrasi disebut emigran.
 Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
2. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
 Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
 Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk
ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia.
 Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan
menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Migrasi, Secara umum
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut :
1. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang
baru.
2. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti
tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
3. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan
seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
4. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara
warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis.
5. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya
terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
6. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya
terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi
dan PLTA.
7. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

2.1.5 Cara Menghitung Tingkat Migrasi


1. Migrasi Masuk
Angka migrasi masuk (mi) menunjukkan banyaknya migran yang masuk (I),
per 1000 jiwa di daerah tujuan dalam waktu setahun. Perhitungannya dengan
menggunakan rumus :
I
Mi = xK
P
Dimana :
mi = angka migrasi masuk.
I = jumlah migran yang masuk.
P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun
2. Mgrasi Keluar
Angka migrasi keluar (mo) menunjukkan banyaknya migran yang keluar (O),
per 1000 jiwa dalam waktu setahun. Perhitungannya dengan menggunakan rumus :
O
Mo = xK
P
Dimana :
mo = angka migrasi keluar.
O = jumlah migran yang keluar.
P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun.
3. Migrasi Netto
Angka migrasi netto (mn) merupakan selisih antara banyaknya migran yang
masuk (I) dan banyaknya migran yang keluar (O) pada suatu wilayah, per 1000 jiwa
dalam satu tahun. Perhitungannya dengan menggunakan rumus :

I −O
Mn = xK
P
Dimana :
Mn = angka migrasi netto.
I = jumlah migran yang masuk.
O = jumlah migran yang keluar.
P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun

Perhitungan Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi di Kota Pekanbaru,


Berdasarkan data yang didapat dari BPS Kota Pekanbaru mengenai Jumlah
Kelahiran, Jumlah Kematian, Migrasi Masuk dan Keluar dan Jumlah Penduduk
Tengah Tahun pada tahun 2013 – 2018.

Jumlah
Jumlah Jumlah Migrasi Migrasi Pddk. Jumlah
Tahun
Kelahiran Kematian Masuk Keluar Tengah Penduduk
Tahun
2013 20.962       492.337 984.674
2014 21.704       505.733 1.011.467
2015 21.704 508.200 192.498 519.059 1.038.118
2016 20.719   13.550 10.477 532.283 1.064.566
2017 21.569   16.537 12.359 545.544 1.091.088
2018 22.008       558.679 1.117.359

Maka, perhitungan Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi di Kota Pekanbaru adalah :

Jumlah Jumlah Migrasi Migrasi Migrasi


Tahun
Kelahiran Kematian Masuk Keluar Netto

2013 42.57        
2014 42.91        
2015 41.81 0.01 979 370.85 608.21
2016 38.92   25.45 19.68 5.73
2017 39.53   30.31 22.65 7.65
2018 39.39        

2.5 Proyeksi Penduduk


Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk di masa yang akan
datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran, kematian dan migrasi.
1. Perkiraan Penduduk
Perkiraan antar sensus atau nterpolasi perkiraan mengenai jumlah
penduduk antara dua sensus penduduk (SP). Perkiraan dibuat berdasarkan hasil dua
sensus penduduk yang berurutan
Perkiraan penduduk dengan menggunakan beberapa metode yaitu :
a. Perkiraan Antar Sensus
suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk di antara 2 sensus (data) yang
kita ketahui. Pada perhitungan interpolasi, jumlah pertumbuhan penduduk dianggap
linear, yang artinya setiap tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang
sama.
Rumus :
b. Metode Aritmatika
Dalam metode proyeksi ini, asumsinya adalah angka pertumbuhan
penduduk dalam durasi waktu tertentu tetap konstan. Misalnya kenaikan
populasi 20% di tahun 2010 akan sama 20% pada tahun 2020 juga. Dalam
metode ini kita mengasumsikan garis lurus hubungan antara populasi dengan
waktu
Penentuan Rumus Angka pertumbuhan penduduk aritmatik
Pn = P0(1 + rn)

c. Metode Geometrik
Dalam metode proyeksi ini, pertumbuhan penduduk diasumsikan
mengikuti deret geometri. Pertumbuhan diasumsikan konstan untuk jangka
waktu tertentu.
Rumus :
Pn = Po (1+r)⒩

Pn  = Proyeksi penduduk tahun tertentu


Po  = Penduduk awal tahun
1    = konstanta
r     = angka pertumbuhan penduduk
n    = rentang tahun
d. Metode Eksponensial
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa
pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran
dan kematian di setiap waktu.
Rumus :
Pn = P0ern
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
n =  jangka waktu
r =  laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828

Perhitungan Proyeksi Penduduk Kota Pekanbaru


Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Pekanbaru Tahun 2013 - 2018
Jumlah
Tahun Pendudu
k
2013 984.674
1.011.46
2014
7
1.038.11
2015
8
1.064.56
2016
6
1.091.08
2017
8
1.117.35
2018
9
Berdasarkan data jumlah penduduk Kota Pekanbaru tahun 2013 sampai dengan
2018 pada tabel diatas, maka dilakukan proyeksi pertumbuhan penduduk pada
tahun 2019 dengan metode :
a. Perkiraan Antar Sensus
P2019 = 984.674 + {(2019-2013) / (2018-2013)} x ( 1.117.359 – 984.674 )
= 984.674 + (6/5) x 132.685
= 984.674 + 159.222
= 1.143.896 jiwa
Berdasarkan rumusan perkiraan antar sensus, maka diperkirakan jumlah
penduduk Kota Pekanbaru tahun 2019 adalah 1.143.896 jiwa. Dengan
pertumbuhan penduduk sebesar 159.222 ribu dari jumlah penduduk di tahun
2018.

b. Metode Aritmatika
Dengan diasumsikan penduduk Kota Pekanbaru bertambah setiap tahunnya
sebesar (1.117.359 – 984.674) / 5 = 26.537 jiwa. Maka, pada tahun 2019,
jumlah penduduk diperkirakan sebesar 1.117.359 + 26.537 = 1.143.896.
Penentuan pertumbuhan penduduk adalah :
(Pn / P0) = 1 + rn
(Pn/ P0 ) – 1 = rn

r=
{( ) }
Pn
P0
−1

r=
{( 1117359
984674
−1 ) }
5
{1.13−1 }
r= =0,026 atau 2,6 % per tahun
5
Berdasarkan perhitungan metode aritmtika, pertumbuhan penduduk Kota
Pekanbaru mengalami pertumbuhan sebesar 2.6% pertahunnya.

c. Metode Geometri
Dengan diasumsikannya pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru pada
tahun 2013 – 2018 sebesar 2.6%. Maka, pada tahun 2019 jumlah penduduk
Kota Pekanbaru diperkirakan sebesar :
P2019 = 984.674 ( 1 + 0,26)2018-2013
= 984.674 (1,26)5
= 984.674 (3.175)
= 3.126.339 jiwa
Berdasarkan perhitungan metode geometri, jumlah penduduk Kota
Pekanbaru pada tahun 2019 adalah sebesar 3.126.339 jiwa.

d. Metode Eksponensial
Dengan diasumsikannya pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru pada
tahun 2013 – 2018 sebesar 2.6%. Maka, pada tahun 2019 jumlah penduduk
Kota Pekanbaru diperkirakan sebesar :

P2019 = 984.674 x e (0,26) x(2018-2013)


= 984.674 x 2,71828181.3
= 984.674 x 3.669
= 3.612.768 jiwa
Berdasarkan perhitungan metode eksponensial, jumlah penduduk Kota
Pekanbaru pada tahun 2019 adalah sebesar 3.612.768 jiwa.

2.6 Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan masalah
tenagakerja pada waktu sebelum,selama, dan sesudah masa kerja.
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut
telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu
bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para
tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang
menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun
karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
2.6.1 Klasifikasi Tenaga Kerja
Berdasarkan Penduduknya
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja
dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang
Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang
berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
b. Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak
mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga
Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang
berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah
para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
 Berdasarkan Batasan Kerja
1. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun
yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang
sedang aktif mencari pekerjaan.
2. Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
3 Ukuran Dasar Angkatan Kerja
a. Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja (TPAK)
TPAK adalah angka yang menunjukkan persentase angkatan kerja terhadap
penduduk usia kerja.angka TPAK digunakan sebagai dasar mengetahui Penduduk yag
aktif bekerja atau mencari Pekerjaan
Rumus :

b. Angka Penyerapan Tenaga Kerja


Angka penyerapan angkatan kerja adalah angka yang menunjukan beberapa
banyak dari jumlah angkatan kerja yang menyatakan sedang bekerja pada saat
pencacahan.
Rumus ;

c. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran adalah angka yang menunjukan berapa banyak dari
jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan.
Rumus :
4 Perhitungan Ukuran Dasar Angkatan Kerja Kota Pekanbaru
Berdasarkan data jumlah penduduk usia kerja dan jumlah tenaga kerja di
Kota Pekanbaru tahun 2013 – 2018.
Tabel : Jumlah Penduduk Dari Tingkatan Umur 15 tahun s.d 64 tahun pada tahun
2013 - 2018
Umur 2013 2014 2015 2016 2017 2018
15-19 85.366 99.341 100.346 101.860 103.787 105.760
20-24 114.020 122.456 123.302 123.587 123.620 123.677
25-29 109.246 96.834 99.359 101.873 104.249 106.160
30-34 88.073 88.285 89.644 91.377 93.011 94.784
35-39 81.573 82.987 85.141 86.621 88.118 89.580
40-44 67.902 70.268 73.324 76.456 79.449 82.242
45-49 54.137 56.272 59.258 62.326 65.445 68.568
50-54 40.488 41.605 44.123 46.609 49.236 51.976
55-59 28.381 30.144 32.261 34.521 36.751 38.987
60-64 17.495 17.417 18.973 20.597 22.359 24.204
Jumla
h 686.681 705.609 725.731 745.827 766.025 785.938

Tabel : Tenaga Kerja di Kota Pekanbaru tahun 2013 -2018.


Tenaga Kerja 2013 2014 2015 2016 2017 2018
 121.91  470.42 513.27 539.83
Jumlah Angkatan Kerja 0 449.694 476.420 0 1 1
 115.12  440.87 467.55 494.36
Yang Bekerja 2 408.331 440.873 3 5 2
Pengangguran  10.300 41.363 35.574  35.574 45.716 45.469

Maka, perhitungan mengenai Tingkat partisipasi tenaga kerja, Penyerapan tenaga


kerja dan Tingkat pengangguran di Kota Pekanbaru adalah :
Ukuran Dasar Angkatan Kerja 2013 2014 2015 2016 2017 2018
67.5
TPAK   65.48 1   68.81 68.68
TPK   90.80 92.5   91.09 91.57
3
TP   9.20 7.47 8.91 8.42

Anda mungkin juga menyukai