Anda di halaman 1dari 3

Materi : Dinamika Kependudukan

Setiap tahun jumlah penduduk Indonesia terus mengalami perubahan dan perubahan yang paling
menonjol adalah peningkatan penduduknya. Setiap tahun pemerintah mengadakan cacah jiwa atau sensus
penduduk . Sensus penduduk merupakan cara pengumpulan data melalui pencatatan penduduk. Program
sensus ini dilaksanakan untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu.
Coba perhatikan penduduk di sekitar rumah kamu! Pada kurun waktu tertentu, adakah bayi yang lahir
atau adakah warga yang meninggal? Coba perhatikan pula, adakah warga yang pindah rumah ke daerah lain
atau adakah warga yang datang ke daerah kamu? Apa hubungannya dengan dinamika penduduk? Untuk
mengetahuinya baca artikel di bawah ini?

Perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu disebut dengan dinamika penduduk. Dinamika penduduk
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk
(migrasi).
Apa itu pengertian kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Peta Kepadatan Penduduk Tahun 2015

1. Kelahiran (Natalitas)

Adakah di antara kamu yang memiliki adik? Dengan hadirnya adik tersebut berarti jumlah anggota keluarga di rumahmu
bertambah. Pertambahan anggota keluarga ini tentunya juga akan mempengaruhi jumlah penduduk di daerah tempat
tinggalmu. Agar dapat mengetahui jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1.000 penduduk di suatu wilayah dalam kurun
waktu satu tahun maka perlu dilakukan penghitungan angka kelahiran. Angka kelahiran dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.

Angka kelahiran = Jumlah bayi lahir dalam 1 tahun : Jumlah penduduk x 1000

Setelah melakukan penghitungan angka kelahiran, selanjutnya hasilnya dicocokkan dengan acuan penggolongan angka
kelahiran berikut ini :

Apabila angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di wilayah tersebut
tergolong rendah.
Apabila angka kelahiran menunjukkan angka antara 20 30, maka angka kelahiran di wilayah tersebut
tergolong sedang.
Apabila angka kelahiran menunjukkan angka lebih dari 30, maka angka kelahiran di wilayah tersebut tergolong
tinggi.

1
2. Kematian (Mortalitas)

Coba kamu pikirkan, apabila di suatu wilayah ada seseorang yang meninggal, bagaimanakah jumlah penduduk di wilayah
tersebut? Pasti menurun bukan. Kematian adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan jumlah
penduduk. Agar dapat mengetahui jumlah kematian setiap 1000 penduduk di suatu wilayah dalam waktu satu tahun maka
perlu dilakukan penghitungan angka kematian. Angka kematian dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Angka Kematian = Jumlah penduduk meninggal dalam 1 tahun : Jumlah penduduk x 1.000

Setelah melakukan penghitungan angka kematian, cocokkan hasilnya dengan acuan penggolongan angka kematian
sebagai berikut.

Apabila angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14, maka angka kematian di wilayah tersebut
tergolong rendah.
Apabila angka kematian menunjukkan angka antara 14 18, maka angka kematian di wilayah tersebut
tergolong sedang.
Apabila angka kematian menunjukkan angka lebih dari 18, maka angka kematian di wilayah tersebut tergolong
tinggi.

3. Perpindahan Penduduk (Migrasi)

Pernahkah kamu memiliki tetangga baru? Apakah kamu tahu, dimanakah sebelumnya tetanggamu itu tinggal? Datangnya
tetangga baru tersebut akan menyebabkan jumlah penduduk di wilayahmu bertambah. Proses perpindahan penduduk
akan menyebabkan jumlah penduduk di suatu wilayah bertambah dan berkurang, hal inilah yang disebut migrasi.

Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam
yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.

Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu faktor
persediaan sumber daya alam, faktor lingkungan sosial budaya, faktor potensi ekonomi. Dengan mengetahui faktor-faktor
dimuka, setidaknya terhindar dari akibat negatif.

Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena
dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anak-anak, dewasa,
dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.

Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur
penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah
ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun
internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas
administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Migrasi ada bermacam-macam bentuknya seperti:

Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.

2
1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang
melakukan imigrasi disebut imigran
2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut
emigrant
3. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya

Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara.

1. Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.


2. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di
dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh
pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.

Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang
terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek.
Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan
biaya sendiri.
Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang
sama.
Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.
Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan
kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut
evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya
perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.

LATIHAN SOAL :
1. Sebutkan 5 hal yang menunjang adanya kelahiran (Pro Natalitas)
2. Sebutkan 3 hal yang menghambat adanya kelahiran ( anti natalitas)
3. Sebutkan 5 hal yang menunjang adanya kematian (pro mortalitas)
4. Sebutkan 4 hal yang menghambat adanya kematian ( anti mortalitas)
5. Sebutkan 5 alasan mengapa masyarakat melalukan perpindahan / migrasi.

Petunjuk :

1. Bentuklah kelompok
2. Bacalah buku siswa materi dinamika kependudukan pada halaman 39
3. Kerjakan latihan soal secara indivdu pada buku masing-masing.
4. Kumpulkan

Anda mungkin juga menyukai