Anda di halaman 1dari 50

WORKSHOP PENYUSUNAN RPP DAN UKBM

PROGRAM SISTEM KREDIT SEMESTER


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 DAN MAN JOMBANG

JOMBANG: 3 APRIL 2019

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Kementerian Agama Republik Indonesia
PENGEMBANGAN UKBM
Acuan Penyelenggaran SKS SMP/MTS
PERHATIKAN PENGEMBANGAN SILABUS
DAN RPP
Komponen silabus mengacu pada
Permendikbud No. 22 Tahun 2016

Minimal memuat identitas sekolah, identitas


mata pelajaran, KI, KD, materi pokok,
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber
belajar

RPP disusun dan dikembangkan sebagai acuan


dalam pengembangan UKBM
BAGAIMANA MENENTUKAN JUMLAH UKBM

Menghitung
jumlah RPP
Menghitung berdasarkan
Menghitung jumlah
jumlah pekan jumlah
pasangan KD
efektif setiap pasangan KD
semester sesuai setiap mata
pelajaran (disesuaikan
struktur
kurikulum 2013 setiap dengan
semester kompleksitas
materi)
BAGAIMANA PENGKODEAN UKBM

Kode UKBM BIO-3.1/4.1/3/1-1


melibatkan MTK-3.1/4.1/3/1-1
AGAR TERKOORDINIR
singkatan nama BIG-3.1/4.1/3/1-1
mata pelajaran, PAIBP-
nomenklatur 1.1/2.1/3.1/4.1/3/1-1
pasangan KD,
letak semester,
kode/urutan RPP,
dan urutan UKBM
Pengembangan UKBM model i

RPP: rencana
kegiatan
tatap muka
U
(dalam satu
Pertemua U K
RPP terdiri n1 U
K B
dari satu atau U K
B M
lebih Pertemua K B
M n
pertemuan) n2 B M
Program Program Alokasi 3
waktu setiap M 2
Tahunan Semester Pasangan KD Kegiatan Pertemua
1
terstruktur n3

Pertemua
nn
Kegiatan
Mandiri
RPP 1 RPP 2 RPP 3
RPP 1 RPP n

Satu pasangan KD, satu RPP, satu atau lebih


pertemuan, satu UKBM
Alur Pengembangan UKBM Model II

RPP: rencana
Kegiatan
tatap muka
(dalam satu Pertemuan UKBM
RPP terdiri 1 1
dari satu atau
lebih Pertemuan UKBM
Progra Progra Alokasi pertemuan) 2 2
m m waktu setiap
Tahuna Semeste Pasangan Kegiatan Pertemuan UKBM
RPP 1
KD terstruktur 3
n r 3

Kegiatan Pertemuan UKBM


n n
Mandiri

RPP 1

Satu pasangan KD, satu RPP, satu atau lebih


pertemuan, satu atau lebih UKBM
Alur Pengembangan UKBM Model III

Pertemua
RPP: rencana n1 U
Kegiatan tatap muka U K
(dalam satu RPP U K B
Pertemua U
terdiri dari satu atau K B M
lebih pertemuan) n2 K
M
B n
B
M 3
Pertemua M
2
Kegiatan terstruktur n3 1

Kegiatan Mandiri Pertemua


nn

RPP 1 RPP 1 RPP 1 RPP 2 RPP 3 RPP n

Beberapa pasang KD dalam satu RPP, satu atau


lebih pertemuan, satu UKBM
Alur Pengembangan UKBM Model IV

RPP: rencana
Kegiatan tatap muka Pertemua
(dalam satu RPP UKBM 1
n1
terdiri dari satu atau
lebih pertemuan) Pertemua
UKBM 2
n2
Kegiatan
Pertemua RPP
terstruktur UKBM 3
n3 1

Pertemua
Kegiatan Mandiri UKBM n
nn

RPP 1 RPP 1

Beberapa pasang KD dalam satu RPP, satu atau lebih pertemuan, satu atau
lebih UKBM (jumlah UKBM menyesuaikan dengan jumlah pertemuan pada RPP)
BAGAIMANA SISTEMATIKA UKBM
Keterkaitan rpp, btp, dan ukbm
Strategi Mengembangkan Unit Kegiatan belajar Mandiri

Analisis Kompetensi dan Pembelajaran

Pasangan Materi IPK Pembelajaran Penilaian


KD Pokok/Materi
Pembelajaran

RPP

UKBM

Penilaian/Tes Formatif
PENYUSUNAN RPP
Sistematika RPP
1. Identitas
2. KI
3. KD dan IPK
4. Tujuan Pembelajaran
5. Materi Pembelajaran
6. Metode
7. Media
8. Sumber
9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran
10. Penilaian
Komponen Utama
1. Identitas
Isi merujuk pada
2. KI Permendikbud
3. KD dan IPK Nomor 21 Tahun
4. Tujuan Pembelajaran 2016

5. Materi Pembelajaran
6. Metode
7. Media
8. Sumber
9. Langkah/Kegiatan
Pembelajaran
10. Penilaian
Komponen Utama
Merujuk pada
1. Identitas
Permendikbud
2. KI Nomor 24 Tahun
3. KD dan IPK 2016
4. Tujuan Pembelajaran
5. Materi Pembelajaran
6. Metode
7. Media
8. Sumber
9. Langkah/Kegiata Pembelajaran
10. Penilaian
Komponen•UtamA
Disusun dengan
1. Identitas memperhatikan
dimensi proses
2. KI kognitif dan dimensi
3. KD dan IPK pengetahuan
• Dipastikan indikator
4. Tujuan Pembelajaran utama sesuai dengan
kemampuan minimal
5. Materi Pembelajaran KD
6. Metode • Dapat dikembangkan
hingga C6
7. Media
8. Sumber
9. Langkah/Kegiatan
Pembelajaran
10. Penilaian
Komponen Utama
• Dirumuskan
berdasarkan KD
dengan menggunakan
1. Identitas kata kerja operasional
2. KI yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup
3. KD dan IPK sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
4. Tujuan Pembelajaran (Permendikbud No. 22
Th 2016)
5. Materi Pembelajaran • Telah menggambarkan
tujuan pencapaian 4C,
6. Metode literasi dan PPK
7. Media
8. Sumber
9. Langkah/Kegiatan
Pembelajaran
10. Penilaian
Komponen Utama
1. Identitas
• Memuat fakta,
2. KI konsep, prinsip, dan
prosedur yang
3. KD dan IPK
relevan, dan ditulis
4. Tujuan Pembelajaran dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan
5. Materi Pembelajaran rumusan indikator
pencapaian
6. Metode kompetensi (Permen
22/2016)
7. Media • Materi pembelajaran
dipastikan telah
8. Sumber termuat pada IPK
9. Langkah/Kegiatan
Pembelajaran
10. Penilaian
Lanjutan • Materi pembelajaran
tidak harus memuat
1. Identitas ketiga atau keempat materi
2. KI pembelajaran (fakta,
konsep/prinsip, dan
3. KD dan IPK prosedur) namun
tergantung dari materi
4. Tujuan Pembelajaran pembelajarannya
• Metakognitif merupakan
5. Materi Pembelajaran pengetahuan tentang
strategi atau tentang
6. Metode kekuatan dan
kelemahan diri sendiri
7. Media dan menggunakannya
8. Sumber dalam mempelajari
pengetahuan
9. Langkah/Kegiatan (Peremendikbud No. 20 Th
2016)
Pembelajaran
10. Penilaian
Lanjutan
1. Identitas
• Menerapkan berbagai
2. KI macam pendekatan,
model, dan/atau metode
3. KD dan IPK pembelajaran yang
mendorong HOTS, 4C,
4. Tujuan Pembelajaran PPK, Literasi
• Jika menggunakan
5. Materi Pembelajaran pendekatan saintifik
tidak dimaknai 5M
6. Metode sebagai urutan/prosedur
7. Media mengajar namun sebagai
pengalama belajar
8. Sumber
9. Langkah/Kegiatan
Pembelajaran
10. Penilaian
Komponen UtamA
1. Identitas
2. KI • Tahapan/sintaks sesuai dengan
3. KD dan IPK model pembelajaran yang
digunakan
4. Tujuan Pembelajaran • Dapat menerapkan
pembelajaran aktif yang
5. Materi Pembelajaran mendorong proses bernalar
6. Metode hingga siswa mampu berkreasi
(C4 sd C6)
7. Media • Mengembangkan budaya literasi
• Integrasi PPK (Karakter) dalam
8. Sumber pembelajaran
9. Langkah/Kegiatan • Mendorong penguatan 4C
Pembelajaran
10. Penilaian
Arah Utama Pembelajaran

Pembelajaran abad 21, (1) literasi yaitu kemampuan


mengases informasi, memahami, dan menggunakan
informasi secara cerdas/membuka wawasan,
pengembangan budaya membaca dan menulis yang
dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan ), (2) 4C,
dan (3) PPK
Komponen Utama
1. Identitas
2. KI
• Mencakup sikap,
3. KD dan IPK pengetahuan, dan
4. Tujuan Pembelajaran keterampilan
• Teknik penilaian sesuai
5. Materi Pembelajaran
permendikbud No 23 Tahun
6. Metode 2016
7. Media • Dilengkapi rubrik dan
pedoman penilaian
8. Sumber • Memuat soal/penilaian
9. Langkah/Kegiatan HOTS
Pembelajaran
10. Penilaian
Lanjutan…
1. Identitas
2. KI
3. KD dan IPK • Soal yang dikembangkan
4. Tujuan Pembelajaran minimal sesuai IPK
capaian KD, bukan IPK
5. Materi Pembelajaran yang ada di bawah
capaian KD
6. Metode • IPK di bawah capaian KD
7. Media digunakan untuk
membantu proses belajar
8. Sumber (menilai proses
9. Langkah/Kegiatan belajar/bukan hasil
belajar)
Pembelajaran
10. Penilaian
Lanjutan…
1. Identitas
2. KI • Ada 3 level soal HOTS: level 1
(ingatan dan pemahaman), level 2
3. KD dan IPK (aplikasi), level 3 (penalaran)
• Yang dilatihkan soal HOTS level 3
4. Tujuan Pembelajaran (C4 sd C6)
5. Materi Pembelajaran • Soal HOTS disusun memperhatikan
pasangan KD, bukan hanya
6. Metode melihat KD pengetahuan saja
• Jika soal benar-benar HOTS, maka
7. Media
pada soal tersebut tidak dapat
8. Sumber dipisahkan antara aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampikan.
9. Langkah/Kegiatan
Pembelajaran
10. Penilaian
STRATEGI DAN MODEL
PENGELOLAAN KELAS
Model Pengelolaan Kelas Multilevel :
1. Posisi tempat duduk guru berada di depan
sedangkan posisi duduk peserta didik
berderet (deretan peserta didik KBC
(warna biru), KBN (warna ungu), dan
KBKC (warna merah)).
2. Guru berkeliling memberikan layanan
individu yang dapat dimulai dari berbagai
kelompok belajar dengan alur berikut:
a. dari KBKC menuju KBN kemudian
menuju KBC;
b. dari KBC menuju KBN kemudian
KBKC;
c. dari KBN menuju KBKC kemudian
menuju KBC;
Model Gabungan Kelompok Belajar
d. dari KBN menuju KBC kemudian
(Combined Learning Groups)
menuju KBKC;
Tipe Pertama
e. dari KBC menuju KBKC kemudian
menuju KBN; atau
f. dari KBKC menuju KBC kemudian
menuju KBN.
Model Pengelolaan Kelas Multilevel :
1. Posisi tempat duduk guru di tengah dan
peserta didik KBN di salah satu sudut
kelas.
2. Posisi tempat duduk peserta didik KBC
(sebagai tutor) berada di tengah-tengah
KBKC (sebagai tutee) untuk
melaksanakan kegiatan belajar tutor
sebaya dengan kemungkinan 1 (satu)
tutor 2 (dua) tutee, 1 (satu) tutor 3 (tiga)
tutee, 1 (satu) tutor 4 (empat) tutee, dan
seterusnya sesuai dengan jumlah tutor
dan tutee di kelas. Posisi tempat duduk
tutor dan tutee disesuaikan dengan
kondisi kelas bahkan dapat dilaksanakan
di luar kelas).
Model Gabungan Kelompok Belajar
3. Guru berkeliling mengecek kegiatan
(Combined Learning Groups)
Tipe Kedua (Model Tutor Sebaya/Peer
tutor sebaya dan mengecek kegiatan
Instruction) KBN serta memberikan bimbingan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Model Pengelolaan Kelas Multilevel :
1. Posisi tempat duduk guru
mendekati peserta didik KBKC
dan KBN di sudut kiri dan kanan
kelas (depan atau belakang),
sebagian peserta didik KBN
duduk bersama KBC yang berada
di sudut-sudut kelas
2. Guru berkeliling memberikan
layanan utama kepada KBKC dan
peserta didik lain sesuai
kebutuhan.

Model Gabungan Kelompok Belajar


(Combined Learning Groups)
Tipe Ketiga
Model Pengelolaan Kelas Multilevel :
1. Posisi tempat duduk guru
mendekati peserta didik KBKC di
salah satu sudut kelas (depan
atau belakang).
2. Posisi tempat duduk KBC berada
di sudut-sudut kelas sedangkan
KBN berada di tengah.
3. Guru berkeliling memberikan
layanan utama kepada KBKC dan
peserta didik lain sesuai
kebutuhan.

Gabungan Kelompok Belajar


(Combined Learning Groups)
Tipe Keempat
Model Pengelolaan Kelas Multilevel :
1. Posisi tempat duduk guru di
tengah mendekati KBKC dan
KBN berada di tengah.
2. Posisi tempat duduk KBC
tersebar di sudut-sudut kelas
(mengelilingi KBKC dan KBN).

Gabungan Kelompok Belajar


(Combined Learning Groups)
Tipe Kelima
“Layanan Khusus”
Pada tiap akhir semester satuan pendidikan dapat mengelola
layanan khusus untuk peserta didik yang diprediksi sangat
lambat di setiap mata pelajaran, misalnya pada mapel Biologi
di semester 1 terdapat 10 UKBM, namun peserta didik
tersebut hanya menguasai 6 UKBM. Satuan pendidikan
diharapkan menetapkan mekanisme dan kriteria layanan
khusus agar peserta didik mampu menguasai misalnya
minimal 70% dari jumlah UKBM mata pelajaran tertentu
yang harus dipelajari pada semester 1. Mekanisme layanan
khusus itu dimasukkan di panduan akademik agar peserta
didik dan orangtua mengetahuinya.
Pembelajaran dan Penyampaian Hasil
Belajar :

Alur Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik


Perangkat Pengelolaan Kelas
Multilevel :

Kebutuhan “Perangkat” Pembelajaran


Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM

No. Aspek Masalah Alternatif Solusi

Peserta didik kurang dalam penguasaan - Penyempurnaan Struktur UKBM.


materi, lebih terfokus pada mengejar target - Guru memberi penguatan setiap selesai satu UKBM
1
selesai mengerjakan UKBM. sebelum pelaksanaan tes formatif.

Peserta didik belum siap memepergunakan - Memperbanyak sumber belajar.


UKBM dengan pola belajarnya secara - Perlu apersepsi dari guru yang mampu
mandiri. Sebagian besar peserta didik menjembatani semua kelompok belajar di kelas
2 membutuhkan penjelasan atau lebih suka tersebut.
dijelaskan secara klasikal oleh ibu/bapak
guru.
Peserta Peserta didik lebih sering merasa bosan - Guru melakukanice breaking.
3
Didik dengan rutinitas mengerjakan UKBM yang - Penyempurnaan UKBM berbasis elektronik.
cenderung berpola sama pada seluruh mata
pelajaran.
Kecenderungan solidaritas peserta didik - Meningkatkan peran guru pengampu, PA, dan BK
4
yang selalu tidak siap dalam menyelesaikan untuk lebih memotivasi peserta didik.
UKBM dan menunggu teman lain untuk
mengikuti tes formatif.
Proses untuk mewujudkan pembelajaran - Penyempurnaan UKBM agar peserta didik dapat
berbasis keterampilan abad ke-21 yang mempergunakannya secara berkeompok (tidak
5 meliputi 4C (kolaboratif, kreatif, komunikasi, selelau bersifat individu).
kritis) tidak tampak dalam pembelajaran.
Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM

No. Aspek Masalah Alternatif Solusi

Guru kesulitan membagi perhatian kepada semua - Penataan jadwal yang lebih fleksibel agar energi
peserta didik di kelas, sebagian peserta didik guru lebih fokus pada pembelajaran.
bermalas-malasan menunggu. - Meningkatkan pemahaman pengelolaan kelas
6
dalam bentuk sapaan, sorot mata dan sentuhan.
- Kehadiran guru di kelas dalam kelompok kecil dan
individu.
Dibutuhkan guru yang mempunyai kemampuan - Penguatan kompetensi pedagogik dan profesional
7 pedagogik dan profesional tinggi dalam merancang guru.
dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Rendahnya frekuensi dan kualitas koordinasi antara - Meningkatkan koordinasi antara guru, PA, dan BK
8 Pendidik guru, PA, dan guru BK tentang ketuntasan tiap
UKBM dari peserta didik
- Mengintesifkan pemanfataan jurnal kendali PA dan
BK.
Konsep layanan pembelajaran cenderung - Penyempurnaan struktur UKBM
9 meninggalkan standar proses.
Pada pembelajaran KI-4 ditemukan kesulitan untuk - Guru merancang pembelajaran dengan
menyajikan hasil belajar peserta didik dalam bentuk menggunakan UKBM yang bisa dilaksanakan
10 presentasi (dapat mengganggu kelompok lain, guru secara klasikal tanpa prasyarat.
kurang fokus)
Tuntutan administrasi lebih banyak dan rumit - Perlu evaluasi secara periodik terhadap kinerja
11 sehingga melemahkan perhatian guru terhadap guru pengampu, PA, dan BK.
penguatan pendidikan karakter untuk peserta didik.
Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM

No. Aspek Masalah Alternatif Solusi


Jika sampai dengan semester 2 tidak - Perlu evaluasi secara periodik.
ada peserta didik yang mampu
menyelesaikan lebih banyak UKBM,
diprediksi tidak ada peserta didik
yang dapat menyelesaikan studinya
kurang dari tiga tahun. Hal ini bisa
1 menimbulkan pertanyaan yang
menyangsikan kelebihan SKS
dibandingkan sistem Paket.
Satuan
Pendidikan

Pengadaan UKBM cetak memerlukan - Pengembangan e-UKBM.


biaya yang tidak sedikit.
2
Jurnal Guru Mata Pelajaran dan Jurnal Peserta Didik
Jurnal Guru Mata Pelajaran dan Jurnal Peserta Didik
Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK
Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK
Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK
Buku Nilai .....
TINDAKLANJUT PAPARAN SKS

MEMASTIKAN KEMBALI PEMAHAMAN TENTANG SKS


VERSI 2017
REFLEKSI DIRI TERHADAP PELAKSANAAN SKS VERSI 2017
DI SEKOLAH MASING-MASING
MENYAMPAIKAN KENDALA DAN ALTERNATIF SOLUSI
SELAMA SATU SEMESTER BAGI YANG SUDAH
MELAKSANAKAN
MERENCANAKAN PERBAIKAN PELAKSANAKAN SKS VERSI
2017
USULAN DAN REKOMENDASI
NO JENIS USULAN BENTUK USULAN
TERKAIT DENGAN….
1 Regulasi GTK 1. Pengelolaan Tendik seperti pada SLB (memberikan layanan
personal) sehingga isi rombel tidak sama dengan ketentuan
sekolah reguler (berapapun jumlah siswa dalam rombel
tersebut tetap diakui di sistem Dapodik)
2. Pengakuan team teaching pada pembelajaran dengan SKS
3. ……………………………………..
2 DAPODIK 1. Membantu koordinasi dengan GTK untuk mendapatkan
regulasi SKS (pengakuan rombel pada lintas minat, pengakuan
team teaching,
2. Mensinkronkan rombel SKS, pelabelan peserta didik (tingkat
awal, tingkat menengah, dan tingakt lanjut untuk PDUN
3. …………………………………………..
3 KURIKULUM 1. Pembelajaran
2. Penilaian
4 Keberlanjutan SKS sejak Sinkronisasi dan tindaklanjut ke jenjang study berikutnya,
dari jenjang SMP hingga SMP/MTs ke SMA/SMK/MAK, dan SMA/SMK/MAK ke PT
PT
5 Dll ………………………..
Ketersediaan dokumen yang mengatur penyelenggaraan SKS bermutu sesuai dengan aturan yang ditetapkan

 Pedoman standar mutu layanan SKS yang berlaku di SMA yang bersangkutan.
 Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan SKS.
 SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK) disertai jabaran tugas pokok dan fungsi.
 KTSP yang memuat 4 prinsip dan 7 ketentuan pokok penyelenggaraan SKS
sebagaimana dimaksudkan pada Permendikbud Nomor 158 Tahun 2014 dan Pedoman
Penyelenggaraan SKS (2017).
 RKAS yang memuat anggaran untuk mendukung penyelenggaraan SKS.
 Struktur organisasi sekolah pendukung penyelenggaraan SKS.
 Program kerja Pembimbing Akademik (PA) dan Bimbingan Konseling (BK).
 Tata laksana sistem administrasi penyelenggaraan SKS, termasuk rancangan
administrasi penyelenggaraan SKS.
 Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) yang telah divalidasi (sekolah dapat
memvalidasi menggunakan lembar validasi terlampir).
Ketersediaan bukti layanan SKS bermutu
 Data supervisi oleh KS atau Pengawas yang memberikan informasi tentang layanan
individu kepada kelompok belajar cepat, normal, dan kurang cepat dengan menggunakan
UKBM.
 Data hasil PKG dan PKKS SMA penyelenggaraan SKS.
 Data pelaksanaan dan laporan hasil rancangan administrasi penyelenggaraan SKS
 Data PA yang membuat bukti dilaksnakannya: bimbingan kepada peserta didik dalam
satu rombongan belajar, perkembangan prestasi peserta didik, pengisian KRS, pemilihan
peminatan, pembagian rapor, dan/atau konsultasi akademik, pengarahan dan
pelaksanaan pendalaman minat jika sekolah telah menjalin kerjasama dengan PT,
pertimbangan peserta didik dalam pengambilan UKBM selanjutnya, pengolahan
penilaian sikap berdasarkan hasil penilaian oleh guru mata pelajaran PPKn dan PABP dan
guru mapel, hasil komunikasi dan kerjasama dengan orangtua, BK, dan guru mapel,
layanan konsultasi akademik tiap semester
 Data kegiatan berkaitan dengan operasional e-rapor SKS
 Jurnal kegiatan guru mapel, PA, dan BK
 Laporan hasil layanan SKS baik akademik maumpun non akademik (rapor SKS)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai