Anda di halaman 1dari 140

Dinamika dan Masalah Kependudukan

di Indonesia
Salah satu masalah kependudukan di indonesia adalah
kepadatan penduduk. Berdasarkan data Worldometers,
jumlah penduduk Indonesia per 16 Juli 2023 mencapai
277.534.122 jiwa, terbanyak keempat di dunia.
Berikut ini beberapa masalah kependudukan di Indonesia 2023:
1. Taraf pendidikan rendah
2. Banyaknya penduduk miskin
3. Tingkat kesehatan rendah
4. Persebaran penduduk tidak merata
5. Pertumbuhan penduduk tinggi
6. Besarnya jumlah penduduk
7. Tingginya perkawinan di bawah umur
8. Banyaknya pengangguran
9. Rendahnya asupan nutrisi

10. Tingginya tindak kejahatan


Dinamika dan
Masalah
Kependudukan ?
Perubahan penduduk dari tahun ke
tahun baik secara kuantitas maupun
kualitas dan semua masalah-masalah
yang timbul akibat perubahan tersebut.
Thomas Robert Malthus
Pertumbuhan makanan
menurut deret hitung
Pertumbuhan penduduk
seperti
deret ukur
Kelahiran (Natalitas)
kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan
yang bersifat menambah jumlah penduduk, kelahiran bayi dapat
dibedakan menjadi bayi lahir hidup atau bayi lahir mati. Terdapat
faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan menghamat
kelahiran (antinatalitas), yaitu :
Faktor pronatalitas Faktor antinatalitas

1. Menikah usia 1. Pembatasan usia


muda menikah
2. Tingkat 2. Program keluarga
3. Pembatasan tunjangan
kesehatan
3. Anggapan berencana
anak
banyak anak 4. Anak merupakan
banyak rezeki beban
faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
dan faktor penghambat kematian
(anti mortalitas).

Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)


Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar.
Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat kematian (anti
mortalitas)

Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang


termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Mobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk adalah perpindahan
penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya.
Nah, mobilitas sendiri juga terbagi menjadi
mobilitas permanen dan non permanen.
MOBILITAS PERMANEN
MOBILITAS PERMANEN MEMILIKI SIFAT YANG PERPINDAHANNYA TETAP ATAU
DALAM JANGKA WAKTU YANG SANGAT LAMA. ADA CAKUPAN INTERNAL DAN
EKSTERNAL.

INTERNAL :
URBANISASI: PERPINDAHAN DARI DESA MENUJU KOTA.
RURALISASI: PERPINDAHAN DARI KOTA MENUJU DESA.
TRANSMIGRASI: PERPINDAHAN DARI SATU DAERAH KE DAERAH LAIN
(PERPINDAHAN UMUM).
Eksternal :
Emigrasi: keluarnya penduduk ke negara lain.
Imigrasi: masuknya penduduk dari negara lain.
Remigrasi: pemulangan suatu warga negara ke negara
asalnya.
Mobilitas Non Permanen
Mobilitas ini memiliki sifat yang perpindahannya tidak tetap atau
dalam waktu singkat.

Komutasi (komuter): penduduk yang keluar dari


daerah asalnya untuk waktu yang sebentar dan dengan
tujuan tertentu. Misalnya, kamu asli orang Depok, tapi kerja atau sekolah
di Jakarta. Kata kuncinya adalah pulang pergi (PP), karena hanya sebentar, pergi
pagi, pulang sore.
Sirkulasi (sirkuler): penduduk yang asli dari Padang,
tapi punya kost di Jakarta, karena bekerja atau sekolah.
Nah, ‘kan gak mungkin kalau PP. Jadi, kamu akan
menginap di daerah lain.
A. FAKTOR DINAMIKA
PENDUDUK
1. PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK
A. Sumber data kependudukan

2.
1. Sensus 3. Survei
Registrasi
Penduduk penduduk
Penduduk
Hasil Sensus Penduduk (SP2020) pada
September 2020 mencatat jumlah penduduk
sebesar 270,20 juta jiwa. Jumlah penduduk
hasil SP2020 bertambah 32,56 juta jiwa
dibandingkan hasil SP2010.
Dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9
juta km2, maka kepadatan penduduk Indonesia
sebanyak 141 jiwa per km2.
Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun
selama 2010-2020 rata-rata sebesar 1,25
persen, melambat dibandingkan periode 2000-
2010 yang sebesar 1,49 persen.
Menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) Indonesia, jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2020 adalah
sekitar 273 juta jiwa. Pertumbuhan
penduduk Indonesia selama beberapa
tahun terakhir cukup stabil, dengan
tingkat pertumbuhan sekitar 1,49% per
tahun.
Pada tahun 2019, tingkat
pertumbuhan penduduk Indonesia
diperkirakan sekitar 1,03%.
Namun, pada tahun 2023,
diperkirakan tingkat pertumbuhan
penduduk akan meningkat
menjadi 1,08%.
Pada tahun 2019, tingkat kelahiran diperkirakan sekitar
17,5 per 1000 penduduk, sementara tingkat kematian
diperkirakan sekitar 5,5 per 1000 penduduk.

Pada tahun 2023, diperkirakan tingkat kelahiran akan


tetap stabil di sekitar 17,5 per 1000 penduduk, sementara
tingkat kematian diperkirakan akan menurun menjadi 5,3
per 1000 penduduk.

Namun, perlu diingat bahwa jumlah penduduk Indonesia


yang meningkat pada tahun 2023 juga akan
menimbulkan beberapa masalah. Salah satu masalah
utama adalah masalah ketidakseimbangan antara jumlah
penduduk dan sumber daya yang tersedia.
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah
keseluruhan proses
mengumpulkan,
menghimpun, menyusun, dan
menerbitkan data demografi
serta ekonomi dan sosial
yang menyangkut semua
orang pada waktu tertentu .
Bersumber dari Modul Geografi Kelas 11 Kemendikbud Ristek,
sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan,
menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi, serta ekonomi
dan sosial yang menyangkut semua orang dalam kurun waktu tertentu.
Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali. Sensus
yang terakhir dilakukan pada tahun 2020 secara online dan langsung.

Tujuan diadakannya sensus penduduk sebagai berikut:


1. Mengetahui perubahan penduduk dari waktu ke waktu dalam satu
periode pengambilan data sensus.
2. Mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk di setiap
daerah.
3. Mengetahui beragam informasi seperti angka kelahiran, kematian,
migrasi, dan faktor yang mempengaruhinya.
4. Sumber data untuk perencanaan dan penentuan kebijakan
pembangunan nasional.
Ada dua jenis sensus penduduk yaitu sensus
berdasarkan tempat tinggal dan metode pengisian
sensus.
Sensus penduduk berdasarkan tempat tinggal
dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
1. De facto: Menghitung jumlah penduduk terhadap
warga yang ditemukan saat pencacahan (sensus)
berlangsung, meskipun orang tersebut bukan
warga asli suatu wilayah saat sensus
berlangsung.
2. De jure: Menghitung jumlah penduduk asli dari
suatu wilayah saat sensus berlangsung. Jenis ini
menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
Sedangkan jenis sensus penduduk berdasarkan metode
pengisiannya dibendakan menjadi:
1. Metode Canvasser: Petugas akan mendatangi tempat tinggal
penduduk dan mengisi daftar pertanyaan.
Metode ini memiliki keunggulan yaitu data yang didapat
bisa lengkap dan asli. Sedangkan kekurangannya adalah
membutuhkan waktu lebih lama karena petugas yang terbatas
namun wilayah sensus luas.
2. Metode Householder: Pengisian data sensus dilakukan oleh
penduduk secara pribadi.
Keuntungan dari metode ini adalah data bisa didapat
dengan cepat kemudian data tersebut bisa dikirimkan kepada
aparat desa. Namun metode ini kurang menjamin kebenaran
data.
2. Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk merupakan


kumpulan berbagai keterangan
dari kejadian penting yang
dialami oleh manusia, seperti
data perkawinan, perceraian,
perpindahan penduduk, dan
kejadian-kejadian penting
lainnya yang tertulis.
Registrasi penduduk
Sumber data kependudukan bisa didapatkan dengan cara
terakhir yaitu registrasi penduduk.
Cara ini adalah mengumpulkan berbagai keterangan tentang
kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data
perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan kejadian
lain yang tertulis.
Data-data tersebut kemudian dikumpulkan dan digunakan
sebagai sumber data resmi untuk menghitung semua peristiwa
demografi.
Cakupan data yang didapat dengan cara registrasi penduduk
sangat tergantung dengan kesadaran masyarakat untuk
melaporkan kejadian penting dalam keluarga mereka.
3. Survei Penduduk

Survei penduduk merupakan


salah satu metode mengumpulkan
data penduduk dalam beberapa
peristiwa demografi atau ekonomi
dengan cara penarikan sampel
daerah sebagai kawasan yang
bisa mewakili karakteristik
negara tersebut.
Survei penduduk
Merupakan salah satu metode pengumpulan data
kependudukan dengan cara menarik sampel daerah dari
berbagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara
tersebut. Kawasan-kawasan tersebut terlebih dahulu perlu
ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili suatu negara
sebelum dilakukannya perhitungan data kependudukan.
Contoh survei yang umum dilakukan oleh BPS adalah
Survei Sosial dan Ekonomi Nasional atau Susenas. Survei ini
dilakukan untuk mendapatkan data tentang keadaan sosial dan
ekonomi penduduk Indonesia secara keseluruhan.
Sampel penelitian diambil dari beberapa daerah yang bisa
mewakili karakteristik rakyat Indonesia.
Ada pula jenis-jenis survei demografi dikelompokkan menjadi
tiga, yakni:
1. Survei tahap tunggal (single round survey):
Survei untuk mendapatkan data berbagai peristiwa
demografi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
responden tentang beragam kejadian demografi dalam periode
tertentu.
2. Survei tahap ganda (multi surveys):
Survei dilakukan dengan mengunjungi beberapa responden
secara berulang untuk mencatat peristiwa demografi dalam
kurun waktu tertentu. Survei tipe kombinasi:
Menggabungkan cara survei tahap tunggal atau ganda dengan
cara registrasi.
Sensus penduduk di Indonesia
zaman pemerintahan Hindia Belanda
(1930)
zaman kemerdekaan (1961)
1971
1980
1990
2000
2010
2020
 oleh BPS
DATA DARI BPS (Badan Pusat
Statistik)
Hasil Sensus Penduduk (SP2020) pada September
2020 mencatat jumlah penduduk sebesar 270,20 juta
jiwa. Jumlah penduduk hasil SP2020 bertambah
32,56 juta jiwa dibandingkan hasil SP2010.
Dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta km2,
maka kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 141
jiwa per km2.
Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun selama
2010-2020 rata-rata sebesar 1,25 persen, melambat
dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 1,49
persen.
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK
PERBANDINGAN JUMLAH
PENDUDUK
Berdasarkan data Administrasi
Kependudukan (Adminduk) per
Juni 2021, jumlah penduduk
Indonesia adalah sebanyak
272.229.372 jiwa, dimana 137.521.557
jiwa adalah laki-laki dan 134.707.815
jiwa adalah perempuan”
Hasil sensus 2010
1. Sensus Penduduk
Pencatatan seluruh penduduk secara serentak dengan tujuan
utama mengetahui jumlah penduduk, persebaran, dan
karakteristik penduduk. Sensus dilaksanakan 10 tahun sekali.
Sensus memiliki 3 dimensi, yaitu :
• Pencatatan yang menyeluruh :
• Semua orang yang tinggal di suatu wilayah/negara wajib di data tanpa
a. terkecuali

• Dilaksanakan pada jangka waktu tertentu :


• Sensus hanya dilakukan pada saat tertentu, dan umumnya hanya
b. dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.

• Mencakup suatu wilayah tertentu :


• Sensus harus meliputi suatu wilayah administrasi tertentu, lalu dilakukan dengan
c. menggunakan batas administratif negara.
Berdasarkan status tempat tinggal penduduk, ada dua macam
sensus, yaitu :

a. Sensus de jure b. Sensus de facto


• Pencatatan yang • Pencatatan yang
dilakukan pada dilakukan kepada
penduduk yang
bertempat tinggal penduduk yang
sesuai dengan pada saat
identitas Kartu Tanda pencatatan berada
Penduduk (KTP) di suatu daerah,
tanpa
memperhatikan
identitas
Dalam pelaksanaan sensus terdapat dua metode, yaitu :

a. Metode b. Metode
Canvasser Householder
• Sensus • Sensus
penduduk penduduk
dengan cara dengan cara
mecatat identitas memberikan
dan mengisi daftar isian
daftar kepada tiap
pertanyaan kepala rumah
sesuai dengan tangga untuk
jawaban dari diisi.
penduduk secara
langsung.
Sensus penduduk berguna Sensus penduduk
untuk : mempunyai ciri khas, yaitu :
1. Mengetahui keseluruhan 1. Bersifat individu.
jumlah penduduk. 2. Bersifat universal atau
2. Mengetahui persebaran menyeluruh.
penduduk. 3. Pencacahan
3. Memperoleh informasi diselenggarakan
mengenai migrasi serentak.
penduduk 4. Dilaksanakan secara
4. Mengetahui periodik.
karakteristik penduduk.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan
informasi yang harus ada dalam sensus, yaitu :
a. Geografi
dan migrasi
penduduk

e.
b. Kondisi
Karakteristik
rumah tangga
ekonomi

d.
c. Kelahiran
Karakteristik
dan kematian
pendidikan
Faktor yang menentukan kualitas hasil sensus
penduduk
a. Kerjasama atau
partisipasi dari
masyarakat

b. Kondisi
e. Perencanaan
geografis dan
dan pelaksanaan
topografis

d. Kualitas
c. Kualitas
penduduk sebagai
petugas
responden sensus
Kesalahan sensus penduduk
• Kesalahan cakupan :
• Tidak seluruh penduduk tercacah atau tercacah
a. dua kali

• Kesalahan isi pelaporan:


b.

• Kesalahan ketepatan laporan


c.
2. Registrasi penduduk
Registrasi penduduk berkaitan dengan komponen yang
dinamis (kelahiran, kematian, migrasi penduduk, pekawinan,
perceraian). Berbeda dengan sensus penduduk, registrasi
penduduk bersifat pasif, karena dilakukan oleh perwakilan
keluarga.
Dalam registrasi penduduk, hanya penduduk de jure
yang boleh mendaftarkan peristiwa demografi.
Pelaporan yang bersifat pasif menimbulkan
permasalahan, terutama ketidaklengkapan data laporan, seperti :
a. Seorang bayi yang hanya hidup selama 1 menit, lalu bayi
tersebut meninggal dan pihak keluarga tidak melapor, karena
seharusnya peristiwa tersebut dicatat sebagai peristiwa kelahiran
dan kematian

b. Jarak antara rumah dan kantor desa


Untuk memperoleh data registrasi yang benar, PBB
mensyaratkan beberapa aturan :

a. Ada peraturan
yang memaksa
penduduk untuk
melapor

b. Dilaksanakan
e. Ketrangan
oleh badan
yang dilaporkan
pemerintah

f. Khusus untuk
g. Proses tabulasi
pelaporan
dan penyajian
kelahiran dan
data
kematian

d. Ada petugas
c. Ada sanksi
yang
hukum
mendaftarkan
3. Survei Penduduk
Survei adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
melalui pencacahan sample atau hanya sebagian, survei dapat
dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan. Contoh survei yang
dilakukan oleh BPS yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
Kelemahan metode survei Kelebihan metode survei

a. Tidak dapat mewakili semua a. Data dapat dilakukan kapan


penduduk, karena hanya saja
berdasarkan sample.
b. Data yang diambil sesuai
kebutuhan survei
c. Data yang dikumpulkan lebih
lengkap dan rinci
d. Penghematan terhadap waktu,
biaya dan tenaga.
B. Kuantitas dan Analisis
Demografis
1. Kuantitas Penduduk

a. b.
Berdasarka Pertumbuh
n jenis an
kelamin penduduk

d.
c. Kelahira
Proyeksi n
penduduk (Natalitas
)
e. f.
Persebara
Kematian
n
(mortalitas kepadatan
) penduduk
KOMPOSISI PENDUDUK
Pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu(ukuran tertentu), (geografis,
biologis, sosial atau ekonomi)
Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal.

Komposisi penduduk berdasarkan Jenis Kelamin


1. Sex Ratio (rasio jenis kelamin)
Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya perempuan
pada suatu daerah tertentu, biasanya dinyatakan dalam penduduk laki-laki per 100
perempuan

Rumus : xk
Ket : SR : Sex Ratio / Perbandingan jenis kelamin
L : jumlah penduduk laki-laki
P : Jumlah penduduk perempuan
k : konstanta. Nilainya 100
Sex Ratio

KOMPETENSI
Soal :
MATERI

Daerah X terdapat penduduk laki-


SOAL

TUGAS
laki berjumlah 185.000, sedang
perempuan
berjumlah 197.000.
Hitunglah Sex Rationya !

Edited by Ardiansyah
Sex Ratio

KOMPETENSI
Jawab
MATERI

SOAL
:
TUGAS

SexRatio 94 artinya setiap


100 perempuan terdapat 94
orang laki-laki.

Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk

KOMPETENSI
Komposisi penduduk berdasarkan umur
MATERI
Umur penduduk dikelompokkan
SOAL menjadi 3 yaitu :
TUGAS
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia
muda/
usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia
dewasa/ usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia
tua/
usia tak produktif/usia jompo

Edited by Ardiansyah
2. Angka beban tanggungan (dependency
ratio)
Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
penduduk yang tidak produktif dengan penduduk yang
produktif.

Rumus : DR = x k

Keterangan :
DR : Angka beban tanggungan
Penduduk tidak produktif : umur 0-14 tahun dan 65 keatas
Penduduk produktif : penduduk umur 15-64 tahun
K : Konstanta, nilai 100
Soal

KOMPETENSI Kota Y terdapat penduduk usia


MATERI 0 – 14 tahun berjumlah 2.500.000 jiwa,
SOAL
usia 15 – 64 tahun berjumlah
8.000.000 jiwa, dan
TUGAS
usia 65 tahun ke atas berjumlah
1.500.000 jiwa.
Dari data tersebut hitunglah besarnya
angka beban ketergantungan di Kota
Y!

Edited by Ardiansyah
Jawab :
KOMPETENSI
DR = x 100
MATERI

SOAL
100
TUGAS

= 50
Artinya : setiap 100 orang golongan usia produktif
menanggung beban sebanyak 50 orang golongan
usia Non produktif.

Edited by Ardiansyah
Soal
1. Daerah X memiliki jumlah penduduk
usia 0 tahun – 14 tahun = 2.000.000 jiwa
Jumlah penduduk usia 15 tahun – 64
tahun = 4.000.000 jiwa
jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas
= 800.000 jiwa
Tentukanlah besarnya Dependency
Ratio Daerah X !
Jawab
Dependency Ratio = 100

= 100

= 70 , hal ini berarti setiap 100 orang golongan


usia produktif harus memikul beban /
menghidupi 70 orang golongan usia non
produktif
b. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis
antara faktor-faktor yang menmabah dan mengurangi
jumlah penduduk.
Kelahiran kematian dan migrasi mempengaruhi
pertumbuhan penduduk.

1.Pertumbuhan penduduk alami


selisih antara jumlah kelahiran dan kematian, rumus :
T = (L-M)
Keterangan :
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
2. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total merupakan jumlah penduduk
yang melakukan migrasi (imigrasi dan emigrasi), rumus :

Pertumbuhan Penduduk Total= (L-M) + (I-E)


Keterangan :
Ttotal = pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah emigrasi
ContoH soal :
Tahun 2021 jumlah penduduk di Negara X adalah 240 jiwa.
Angka kelahiran adalah 20 jiwa, angka kematian adalah 6
jiwa. Jika diketahui jumlah imigrasi 15 jiwa dan emigrasi
10 jiwa. Berapa pertumbuhan alami dan totalnya ?
Jawab:
pertumbuhan alami T = L – M
= 20 – 6
= 14 jiwa
Jadi, pertumbuhan alami yang terjadi dinegara x
adalah 14 jiwa.
14/240 x 100% = 5,83 % atau 0,0583
= 0,06
Hitung pertumbuhan totalnya ?
Pertumbuhan penduduk total merupakan jumlah penduduk yang
melakukan migrasi (imigrasi dan emigrasi), rumus :
Ttotal= (L-M) + (I-E)
Keterangan :
Ttotal = pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah emigrasi
Ttotal = (20 – 6) + (15 – 10)
= (14) + (5)
= 19
Jadi pertumbuhan penduduk Total di Negar X tersebut adalah =
19 jiwa
19/240 x 100 % = 7,91 % atau 0,079
Soal
Jumlah penduduk Negara A pada awal
tahun 2021 berjumlah 1.200.000 orang,
jumlah kelahiran se tahun 60.000 orang,
jumlah kematian 30.000 orang,
Jumlah Imigrasi 10.000 orang ,
sedangkan jumlah Emigrasi 4.000 orang.

Hitunglah :
a. Pertumbuhan Penduduk Alami
b. Pertumbuhan Penduduk Total
Jawab
Pertumbuhan Penduduk Alami :
T=L–M
= (60.000) – (30.000)
= 30.000 jiwa
Jadi Pertumbuhan Penduduk Alami di Negara A : 30.000
30.000/ 1.200.000 x 100 % = 2,5 % atau 0, 025

Pertumbuhan Penduduk Total :


Ttotal = ( L – M ) + ( I – E )
= (60.000 – 30.000) + (10.000 – 4.000)
= ( 30.000 ) + ( 6.000 )
= 36.000
Jadi Pertumbuhan Penduduk Total di Negara A : 36.000
36.000/ 1.200.000 x 100 % = 3 % atau 0, 03
C. Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat
diperlukan, karena dapat digunakan dalam perencanaan
pembangunan.
misalnya untuk merencanakan penyediaan sarana dan
prasarana keshatan, pendidikan dan perumahan, rumus :

Pn = P0
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n
P0 = Jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau tahun dasar
n = jumlah tahun antara ke-0 hingga ke-n
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam
persen)
Contoh Soal :
Misalkan pada tahun 2021 jumlah
penduduk di Wilayah X tercatat
20.000.000 jiwa.
Tingkat pertumbuhan penduduk per
tahun adalah 2 %. Berapakah proyeksi
penduduk Wilayah X pada tahun 2023 ?
Jawab :
Pn = Po ( 1 + r ) n

= 20.000.000 ( 1 + 2% )2
= 20.000.000 ( 1 + 0,02 )2
= 20.000.000 ( 1,02)2
= 20.000.000 ( 1,0404)
= 20.808.000 jiwa
Jadi poyeksi penduduk Wilayah X untuk
tahun 2023,dengan tingkat pertumbuhan
penduduk 2% pertahun,adalah 20,8 juta
jiwa.
Contoh Soal :
Pada tahun 2011 jumlah penduduk
tercatat 205.000.000 jiwa, tingkat
pertumbuhan penduduk per tahun
adalah 1,5 % .
Berapakah jumlah penduduk pada
tahun 2016 ?
Jawab :

Pn = Po ( 1 + r ) n

= 205.000.000 ( 1 + 1,5 % )5
= 205.000.000 ( 1 + 0,015 )5
= 205. 000.000 ( 1,077284)
= 205.000.000 ( 1,077284)
= 220.843.220 jiwa
Jadi poyeksi penduduk di negara tersebut
untuk tahun 2016,dengan tingkat
pertumbuhan penduduk 1,5 %
pertahun,adalah 220,8 juta jiwa.
GEOMETRIK
• Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga
majemuk pertumbuhan penduduk (bunga berbunga).
• Dimana 1 = bilangan konstanta geometris
Geometrik

•Keterangan:
•Pn = penduduk pada tahun n
•Po = penduduk pada tahun awal
•1 = angka konstanta
•r = angka pertumbuhan penduduk
(dalam persen)
•n = jumlah rentang tahun dari awal
hingga tahun n
Contoh Soal :
Misalkan pada tahun 2000 jumlah
penduduk indonesia tercatat
20.000.000 jiwa.
Tingkat pertumbuhan penduduk per
tahun adalah 2 %. Berapakah
proyeksi penduduk Indonesia pada
tahun 2004?
Jawab :
Pn = Po ( 1 + r ) n

= 20.000.000 ( 1 + 2% )2
= 20.000.000 ( 1 + 0,02 )2
= 20.000.000 ( 1,02)2
= 20.000.000 ( 1,0404)
= 20.808.000 jiwa
Jadi poyeksi penduduk Indonesia untuk
tahun 2004,dengan tingkat
pertumbuhan penduduk 2%
pertahun,adalah 20,8 juta jiwa.
Soal
1. Wilayah Kabupaten Brebes dengan
jumlah penduduk sebanyak
1.809.096 jiwa pada tahun 2019
dan pertumbuhan penduduknya
sebesar 0,75% per-tahun.
Berapakah jumlah penduduk
wilayah Kabupaten Brebes pada
tahun 2025 ?
Jawab :

Pn = 1.089.096(1+0,0075)
= 1.089.096(1,0075)
Contoh Soal :
Pada tahun 2022 jumlah penduduk di
Wilayah X berjumlah 25.000.200
jiwa.
Tingkat pertumbuhan penduduk per
tahun adalah 4 %. Berapakah
proyeksi penduduk Wilayah X
tersebut pada tahun 2025 ?
Eksponensial
Laju pertumbuhan penduduk
eksponensial menggunakan asumsi
bahwa pertumbuhan penduduk
berlangsung terus-menerus akibat
adanya kelahiran dan kematian di
setiap waktu.
Eksponensial
•Keterangan:
•Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
•Po = Jumlah penduduk pada tahun
dasar
•t = jangka waktu
•r = laju pertumbuhan penduduk
•e = bilangan eksponensial yang
besarnya 2,718281828
Contoh Soal
•Pada tahun 2000, jumlah penduduk
Kabupaten A adalah 206.730 jiwa.
Kemudian pada tahun 2010, jumlah
penduduk Kabupaten A menjadi
278.741 jiwa. Berapakah laju
pertumbuhan penduduk
eksponensial Kabupaten A per
tahun?
Jawab :

• Diketahui:
• Po = 206.730
• Pt = 278.741
• t = 2010 – 2000 = 10

• Sehingga dengan menggunakan rumus laju


pertumbuhan penduduk eksponensial di atas
bisa diketahui laju pertumbuhan penduduk
per tahunnya adalah sebagai berikut :
Eksponensial
Doubling Time
Jika angka pertumbuhan penduduk setiap tahun
tetap (konstan), maka dengan menggunakan
persamaan eksponensial dapat diperoleh persamaan
untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu
penduduk untuk berlipat ganda (doubling time)
RUMUS : Doubling Time (n) = 70/r
70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk per
tahun adalah tetap
r = pertumbukan penduduk yang tetap sepanjang
tahun
Contoh :
Jika r = 2,5 % per tahun, maka
jumlah penduduk akan menjadi 2
kali lipat dalam waktu ?

n = 70/r = 70/2,5 = 28 tahun

Jadi jumlsh penduduk akan


bertambah menjadi 2 kali lipat
setelah 28 tahun.
B. Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk adalah mutu penduduk


yang dapat dilihat dari pendidikan,
kesehatan, dan pendapatan.
 pendidikan yang baik akan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
 kesehatan, semakin baik kesehatan maka
kualitasnya juga semakin baik
Pendapatan, semakin besar pendapatan
maka semakin besar terjaminya kehidupan
yang lebih baik.
•stop
Migrasi penduduk

Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang


lain.
Migrasi ada 2:
1. Migrasi Internasional = perpindahan penduduk dari satu
negara ke negara lainya.
a. Imigrasi = masukya penduduk dari suatu negara ke negara
lain
b. Emigrasi= keluarnya penduduk dari suatu negara ke
negara lain.
c. Remigrasi = kembalinya penduduk ke negara asal.
2. Migrasi internal

Adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah


lain dalam suatu negara.
a. Transmigrasi = perpindahan penduduk dari suatu pulau
atau provinsi yang berpenduduk padat ke pulau/provinsi
yang berpenduduk jarang.
b. Urbanisasi = perpindahan penduduk dari desa ke kota
atau dari kota kecil ke kota besar.
c. Le retaour aux champ (kembali ke desa) = kembali dari
kota untuk menetap didesa.
d. Forensen = orang-orang yang tinggal di pinggir kota (luar
kota) tetapi bekerja di kota.
urbanisasi dan transmigrasi
• Urbanisasi
Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban
Faktor pendorong urbanisasi dari desa dan faktor penarik
dari kota
Faktor pendorong dari desa:
1. Terbatasnya lapangan kerja
2. Tanahnya tidak subur
3. Fasilitas yang kurang
4. Upah kerja rendah
5. Timbulnya bencana atau wabah penyakit.
Faktor penarik dari kota:
1. Kesempatan atau lapangan kerja lebih banyak
2. Upah kerja tinggi
3. Tersedia fasilitas yang beragam
4. Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan,
perindustrian dll
Dampak positif dan negatif bagi desa:
Dampak positif:
5. Meningkatnya kesejahteraan didesa akibat banyak
kiriman
6. Mendorong pembangunan di desa
7. Mengurangi kepadatan di desa bagi desa yang padat
8. Mengurangi pengangguran di desa.
9. Mengurangi jumalah pengangguran di desa.
• Dampak negatif bagi desa:
1. Desa kekurangan tenaga untuk pertanian
2. Perilaku yang dibawa dari kota ditularkan ke desa.
3. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak positif dan negatif bagi kota:
Dampak positif bagi kota:
4. Terpenuhinya tenaga kerja
5. Semakin banyaknya SDM yang berkualitas
Dampak negatif bagi kota:
6. Timbulnya pengangguran
7. Munculnya tunawisma dan gubuk2 liar
8. Meningkatnya kemacetan lalu lintas
9. Meningkatnya permasalah sosial:kejahatan, pelacuran dll
• Upaya untuk menanggulangi urbanisasi:
1. Pemerataan pembangunan didesa
2. Memperbanyak fasilitas didesa
3. Mengendalikan pertumbuhan penduduk didesa dengna
prgram KB
4. Mengawasi keluar masuk penduduk (dengan razia KTP)
Tujuan transmigrasi:
5. Meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk
6. Pemerataan penduduk
7. Meninngkatkan kesejahteraan dan memperlancar
pembangunan
THANK YOU
FOR YOUR ATTANTION
D. Kelahiran (Natalitas)
kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan
yang bersifat menambah jumlah penduduk, kelahiran bayi dapat
dibedakan menjadi bayi lahir hidup atau bayi lahir mati. Terdapat
faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan menghamat
kelahiran (antinatalitas), yaitu :
Faktor pronatalitas Faktor antinatalitas

1. Menikah usia 1. Pembatasan usia


muda menikah
2. Tingkat 2. Program keluarga
3. Pembatasan tunjangan
kesehatan
3. Anggapan berencana
anak
banyak anak Anak merupakan
4.
banyak rezeki beban
Pengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa cara.
1. Angka kelahiran kasar (crude birth rare atau CBR)
menunjukkan kelahiran tiap 1.000 penduduk tiap tahun,
dengan rumus :

CBR =
Keterangan :
B : Jumlah anak yang lahir (birth) pada tahun tertentu
P : Jumlah penduduk (population) pada pertengahan
tahun.
k : konstanta (1.000)
Conto
h

Penduduk Negara X pada pertengahan tahun


2023 sebanyak 40.000.000 jiwa.
Jumlah kelahiran selama tahun 2023 adalah
1.200.000 jiwa.
Hitunglah CBR (Angka Kelahiran Kasar) !
Soa
l

Penduduk Negara Y pada pertegahan tahun


2023 sebanyak 20.000.000 jiwa.
Jumlah kelahiran selama tahun 2023 adalah
600.000 jiwa.
Hitunglah CBR (Angka Kelahiran Kasar)
Negara Y !
2. Angka kelahiran menurut umur
age specific birth rate (ASBR). ASBR adalah angka
yang menunjukkan jumah kelahiran setiap 1.000 wanita
golongan setiap tahun. Nilai ASBR dihitung dengan rumus :
ASBR = x k
Keterangan :
Bx : jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur x
Px : jumlah wanita pada kelompok umur x
k : konstanta (1.000)
Contoh
Di negara A pada pertengahan tahun 2019 terdapat
penduduk wanita berusia 25 – 29 tahun sebanyak
7.000.000 jiwa.
Jumlah kelahiran dari wanita usia tersebut
selama tahun 2019 sebanyak 105.000 jiwa;

Hitunglah jumlah angka kelahiran Khusus /


ASFRX di negara A !
e. Kematian (Mortalitas)
Pertumbuhan jumlah penduduk dipengaruhi oeh
tingginya tingkat kematian, tingkat kematian adalah jumlah
kematian per 1.000 penduduk setiap tahun. Tingkat kematian
tiap kelompok berbeda, misalnya tingkat kematian penduduk
laki-laki lebih tinggi.

Negara maju umumnya mempunyai tingkat kematian


yang rendah dibanding negara berkembang, tingkat kematian
penduduk dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi,
peekrjaanm tempat tinggal, pendidikan, dan jenis kelamin.
Semua faktor tersebut dapat dibedakan menjadi faktor
pendukung (promortalitas) dan faktor penghambat kematian
(antimortalitas)
Faktor antimortalitas Faktor promortalitas

• Fasilitas kesehatan • Kurangnya


yang memadai kesadaran
• Lingkungan yang masyarakat
bersih dan teratur mengenai
• Ajaran agama yang pentingnya
melarang bunuh kesehatan
diri. • Kurangnya fasilitas
• Tingkat kesehatan kesehatan yang
yang tinggi. memadai.
• Sering terjadi
kecelakaan lalu
lintas.

Pengukuran tingkat kematian dapat dilakukan melalui
bebrapa cara.
1. Angka kematian kasar (crude death rate atau CDR)
Angka yang menunjukkan jumlah kematian dari setiap
1.000 penduduk per tahun, rumus :
CDR = x K
Keterangan :
D = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = konstanta (1.000)
2. Angka kematian menurut umur (age specific death rate atau
ASDR)
angka yang menunjukkan jumah kematian setiap 1.000
penduduk dalam kelompok umur sama. Hasil perhitungan
ASDR lebih teliti dibandingkan dengan CDR. Rumus :

ASDR= x K
Keterangan :
Dx = jumlah kematian dalam kelompok umur x
Px = jumlah penduduk pada kelompok umur x
K = kosntanta (1.000)
f. Persebaran dan kepadatan penduduk
persebaran adalah hasil dari penyebaran penduduk di
suatu wilayah, kepadatan penduduk adalah jumlah rata-rata
penduduk untuk tiap satuan luas wilayah.

• Penduduk lebih memilih bertempat tinggal di lokasi


Faktor yang strategis, tanah subur, cukup air.
fisiografis
• Tingkat pertumbuhan penduduk berbeda, hal ini
disebabkan karena tingkat kelahiran, kematian dan
Faktor biologis perkawinan

Faktor • Masyarakat yang memiliki pola pikir modern, dan


pembangunan yang fisik yang pesat akan tumbuh lebih
kebudayaan dan cepat.
teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1. Kepadatan penduduk aritmatik, yaitu jumlah rata-rata
penduduk per luas wilayah, rumus :
kepadatan penduduk aritmatik =
2. Kepadatan penduduk agraris
kepadatan penduduk agraris =
3. Kepadatan penduduk fisiografis
kepadatan penduduk agraris =
C. Kualitas Penduduk
Indikator yang digunakan untuk mengukur kulaitas
sumber daya manusia adalah :

3. Mata
pencaharian 1.
dan Kesehatan
pendapatan

2. Pendidikan
1. Kesehatan
kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan terhadap kualitas penduduk, penduduk suatu
negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat kesehatan
juga tinggi. Indonesia masih berada pada tingkat golongan
kesehatan yang masih rendah
1. 2.
Kualitas
lingku
makana
n ngan
4.
3. Fasilita
Pola s
hidup kesehat
an
5.
Keters
ediaan
tenaga
medis
Tingkat kesehatan penduduk suatu negara dapat dinilai
dari :

• Angka kematian kasar


1.

• Angka kematian bayi :


2
• Usia harapan hidup :
3
Usia harapan hidup :
usia seseorang yang diharapkan hidup berdasarkan
perhitungan statistik. Usia harapan hidup dipengaruhi oleh
ketersediaan fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial lainnya.
Rendahnya layanan fasilitas kesehatan dan sosial menurunkan usia
harapan hidup.

Adapun usaha pemerintah untuk meningkatkan pealayanan


kesehatan, yaitu :
1. Memperbanyak jumlah dan meningkatkan fungsi rumah sakit,
puskesmas dan kesehatan lainnya.
2. Menambah jumlah serta menaikkan kualitas tenaga medis.
3. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi dan kebersihan
lingkungan.
4. Mengadakan program imunisasi secara masal secara murah dan
gratis.
2. Menurut tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan berimplikasi terhadap kulaitas atau


kesejahteraan hidupnya, penduduk yang berpendidikan tinggi
mempunyai peluang yang lebih besar untuk memperoleh
pekerjaan yang layak, memahami pentignya kesehatan, dan
juga memungkinkan untuk mengolah sumber daya alam
dengan baik

Indikator tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dari


angka buta huruf dan melek huruf (tidak bersekolah, tidak
tamat SD, tamat SD, tamat SMP, taat SMA, tamat Akademi,
atau tamat perguruan tinggi)
Beberapa hal yang masih menyebabkan rendahnya tingkat
pendidikan di Indonesia :

• Masih kurangnya pentingnya pendidikan

1.
• Pendapatan yang rendah menyebabkan anak tidak
dapat bersekolah
2.

• Tidak meratanya ketersediaan sarana pendidikan

3.
Untuk menaikkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah
Indonesia mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
• Membangun sekolah-
1. sekolah baru di daerah
terpencil
2. • Memperbaiki, dan menambah
sarana dan prasarana sekolah
• Menambah jumlah dan
3. meningkatkan kualitas guru
• Mencanangkan program wajib
4. belajar

• Memberikan beasiswa kepada


5. murid yang kurang mampu yang
berprestasi
• Mengimplementasikan UUD
6.
C. Menurut mata pencaharian
semakin tinggi tingkat pendidikan, kualitas tenaga
kerja pun meningkat, sehingga lapangan pekerjaan dapat
terisi oleh tenaga kerja berkualitas. Lapangan pekerjaan
meliputi bebrabgai usaha (pertanian, kehutanan, perikanan,
pertambangan, perdagangan, pariwisata, dll)
Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja
merupakan masalah yang harus ditangani secara serius,
karena dapat mempengaruhi ketahanan nasional. Disisi lain
pihak, tenaga kerja usia muda belum cukup terampil.
Begitupun pertumbuhan ekonomi Indonesia belum mampu
menyerap seluruh angkatan kerja.
4 kebijakan umum di bidang perluasan kesempatan kerja
sebagai kebijakan umum pembangunan nasional :
• Kebijakan di bidang ekonomi dan sosial :
1. • Melalui kebijakan fiskal, moneter dan
investasi.
• Kebijakan sektor produksi :
2. • Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan
kapasitas produksi industri

• Kebijakan regional (daerah) :


3. • Pengerahan tenaga kerja di daerah yang
berkelebihan ke daerah yang membutuhkan.

• Kebijakan khusus :

4. • Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat


berpendapatan rendah, terutaman masyarakat
pedesaan.
Selain kebijakan umum, terdapat kebijakan khusus yaitu :

• Mengurangi pengangguran di daerah berpenduduk padat,


1. miskin, dan rawan bencana alam melalui berbagai
program pembangunan

• Meningkatkan penyaluran, penyebaran, dan


pemanfaatan tenaga kerja melalui Program
2. Pembangunan dan Penyebaran Tenaga Kerja
(PPTK) dan bursa kerja

• Meningkatkan ketermpalian kerja melalui program


3. pelatihan keterampilan tenaga kerja.

• Meningkatkan hubungan ketenagakerjaan,

4 . membina kesehatan buruh dalam kegiatan


pembangunan melalui program perlindungan
tenaga kerja.
D. Menurut Pendapatan
Besar penghasilan dapat mempengaruhi taraf hidup
seseorang. Makin tinggi penghasilan, makin tinggi pula taraf
hidup seseorang. Taraf hidup negara dipengaruhi oleh
pendapatan rata-rata per kapita negara tersebut. Pendapatan
ekonomi nasional dalam satu tahun yang disebut GNP (gross
national product atau produk domestik bruto)
Rumus untuk menghitung pendapatan perkapita yaitu :

Pendapatan perkapita =
D. Mobilitas Penduduk dan Pengendaliannya
Mobilitas penduduk atau migrasi adalah pergerakan
atau perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.
Migrasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuh penduduk, selain kelahiran dan kematian.
A. Migrasi diklasifikasian menjadi dua macam :
1. Migrasi Internal (migrasi lokal) adalah perpindahan penduduk dari
suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara. Migrasi lokal
terdiri atas beberapa jenis :
a. migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler
1. Pengelaju, orang yang berpindah dari kota asal ke
kota lain untuk mecari nafkah, dan kembali ke kota
` asal setiap harinya.
2. perpindahan penduduk musiman, perpindahan yang
dilakukan sementara
2. Migrasi Internasional
perpindahan penduduk antarnegara, migrasi internasional dibagi
menjadi :
Imigrasi : masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain
Emigrasi : keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Remigrasi : kembalinya penduduk dari negeri lain ke negeri asalnya.
B. Transmigrasi
Perpindahan penduduk dari wilayah berpenduduk padat
ke wilayah yang mempunyai penduduk rendah. Transmigrasi
merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan
penyebaran penduduk di Indonesia.
Jenis-jenis transmigrasi :

• Transmigrasi umum :
1. • Transmigrasi yang pelaksanaannya ditanggung oleh
pemerintah

• Transmigrasi sektoral :
2. • Transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama
antara pemerintah daerah asal dan tujuan

• Transmigrasi spontan atau swakarsa :


3. • Transmigrasi yang seluruh biayanya ditanggung
sendiri
C. Urbanisasi
perpindahan penduduk dari desa ke kota, atau dari kota
kecil ke kota besar. Penyebab urbanisasi antara lain dibagi
menjadi :
Faktor penarik Faktor pendorong
• Kota • Desa mengalami
menyediakan kelebihan
lapangan kerja penduduk
yang luas • Banyak penduduk
• Memiliki fasilitas desa tidak
umum yang baik mempunyai tanah
• Kota merupakan untuk bercocok
pusat pendidikan tanam
dan kebudayaan • Berpendapatan
rendah
• Memperbaiki
taraf hidup yang
Dampak negatif urbanisasi :

Dampak negatif Dampak negatif


bagi daerah bagi perkotaan
pedesaan
• Pembangunan • Bertambahnya
pedesaan menjadi pemukiman
terhambat kumuh di kota
• Desa menjadi (slum area)
kekurangan • Tingkat
tenaga kerja pengangguran
semakin banyak
• Tingkat kejahatan
• Kemacetan dan
kecelakaan di
kota semakin
sering terjadi
Dampak positif urbanisasi
1. Terpenuhinya tenga kerja di berbagai sektor industri.
2. Terpenuhinya bahan baku industri karena banyaknya
tenaga kerja yang membantu proses industri.
3. Terjadinya proses alkulturasi budaya dari penduduk di
berbagai daerah.
4. Dapat menyebarkan bahasa Indonesia ke berbagai pelosok
negeri.
Usaha-usaha untuk mengahmbat arus urbanisasi :
1. Menciptakan lapangan pekerjaan baru di daerah pedesaan.
2. Melakukan pertambahan usaha pertanian.
3. Menyelenggarakan program transmigrasi.
4. Meneydiakan fasilitas umum yang diperlukan masyarakat
desa.
E. Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
Masalah kependudukan di Indonesia dapat dikelompokkan
berdasarkan 3 variabel, yaitu :

1. Fertilitas
2. mortalitas, dan
3. migrasi
1. Permasalahan kependudukan di
Indonesia

a. Jumlah Penduduk
Besar
Indonesia
1. Permasalahan merupakan salah satu
kependudukan di negara dengan jumlah
Indonesia penduduk yang besar di
dunia, pada tahun 2010
jumlah penduduk
Indonesia mencapai
237,64 juta. Jumlah
penduduk yang besar
merupakan salah satu
modal dasar
pembangunan.
Beberapa dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari
banyaknya jumlah penduduk, antara lain :
1. Meningkatnya permintaan barang-barang kebutuhan kerja
2. Meningkatnya persaingan dalam dunia kerja
3. Meningkatnya jumlah pengangguran
4. Meningkatnya kejadian kriminalitas
Beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia
dalam upaya mengatasi masalah jumlah penduduk :
1. Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai
gerakan nasional.
2. Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang mengatur
batas usia menikah
3. Membatasi pemberian tunjangan anak bagi pegawai negeri
dan perwira TNI
Kondisi jumlah penduduk Indonesia yang besar terutama
disebabkan oleh pertambahan penduduk yang pesat, usaha-
usaha yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk antara lain :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan


kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.
2. Menigkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan,
sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
3. Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi
masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.
B. Persebaran Penduduk tidak merata
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di suatu
wilayah yang dihitung jiwa per km². persebaran penduduk
antar provinsi yang satu dengan yang lain tidak merata, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya fisiografis,
biologis, kebudayaan dan teknologi.
Di Indonesia konsentrasi kepadatan penduduk berpusat
di Pulau Jawa, lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia
mendiami Pulau Jawa. Hal ini akan menjadi masalah apabila
pusat pemerintahan, informasi, transportasi, ekonomi dan
berbagai fasilitas berada di satu wilayah.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran
penduduk, yaitu :
1. Kesuburan tanah.
2. Iklim
3. Topografi
4. Sumber air
5. Perhubungan atau transportasi
6. Fasilitas dan juga pusat ekonomi, pemerintahan dan
lainnya.
Pemusatan penduduk pada wilayah-wilayah tertentu
(terutama di wilayah perkotaan dan pusat-pusat bisnis) akan
menimbulkan berbagai permasalahan, contoh :
1. Menurunnya kualitas lingkungan
2. Stabilitas keamanan terganggu
3. Munculnya pemukiman dengan rumah-rumah yang tidak
layak huni.
4. Bertambahnya pekerjaan di sektor informan, seperti
pedagang kaki lima yang dapat menggangu ketertiban.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan
kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan
penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah
tidak sama.
Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung
kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah
dalam mendukung lingkungan terlampaui, maka akan dapat
beraikbat pada terjadinya tekanan penduduk.
2. Upaya Penanggulangannya
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam
mengatasi dampak persebaran yang tidak merata :
1. Melaksanakan program transmigrasi.
2. Melaksanakan program pemerataan pembangunan.
3. Menambah sarana dan prasarana umum.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan kesehatan :
1. Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan
2. Menjalin kerjasama dengan Badan Kesehatan Dunia
(WHO)
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
4. Melakukan pemerataan keshatan , sarana dan prasarana
kesehatan.
5. Memproduksi obat generik yang terjangkau.
F. Peta Jalan Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia.
Pengembangan sumber daya manusia bertujuan
mewujudkan manusia yang terampil, mandiri, produktif,
kreatif, inofatif, disiplin dan berorientasi ke masa depan untuk
menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
diselaraskan dengan persyaratan keterampilan, keahlian, dan
profesi yang dibutuhkan dalam sektor pembangunan.
Dalam pengukuran indeks sumber daya manusia, terdapat 4
pilar, yaitu :
1. Pilar kesehatan dan kesejahteraan
2. Pilar pendidikan
3. Pilar tenaga kerja
4. Pilar dukungan lingkungan
Kesimpulan
Perpindahan penduduk dibagi menjadi transmigrasi,
migrasi dan urbanisasi. Masalah kependudukan menjadi
masalah yang besar di Indonesia. Dengan banyaknya
penduduk di Indonesia, belum cukup untuk mengimbagi
kualitas penduduk di Indonesia. Terdapat 4 pilar untuk
pengembangan SDM di Indonesia, yaitu : pilar
kesehatan, pendidikan, tenaga kerja dan daya dukung
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai