Anda di halaman 1dari 23

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Gery,Gilbert,Theodora,Adzkia,Giel,Mangaraja

A.FAKTOR DINAMIKA DAN PROYEKSI KEPENDUDUKAN

1.FAKTOR DINAMIKA KEPENDUDUKAN

Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke


waktu, hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk. Dipengaruhi oleh beberapa faktor
1.kelahiran(fertilitas)
2.kematian(mortalitas)
3migrasi

Kwlahiran
Natalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang lahir per 1.000 penduduk
per tahun. Dikutip dari buku Geografi oleh Bambang Utoyo, secara umum, angka kelahiran atau
fertilitas terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya angka kelahiran kasar, kelahiran umum, dan
kelahiran menurut kelompok usia. Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan
banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk dalam periode tahun tertentu, angka
kelahiran umum menunjukkan jumlah komposisi bayi lahir hidup dari 1.000 penduduk wanita
usia reproduksi dalam periode tertentu.
Sedangkan angka kelahiran menurut kelompok usia adalah angka yang menunjukkan
banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk wanita berdasarkan kelompok umur
pada usia reproduksi salam periode tahun tertentu

faktor-faktor yang mendukung kelahiran


1.Pernikahan usia muda
2.Mitos yang beredar di masyarakat
3.Kebutuhan tenaga kerja
4.Keinginan memperoleh anak dengan jenis kelamin tertentu
faktor-faktor yang menghambat kelahiran

1. Program KB (Keluarga Berencana). Program ini milik pemerintah dengan tujuan untuk
membatasi jumlah anak yang dimiliki dalam satu keluarga. Tentu saja hal ini juga
menghambat tingkat kelahiran.

2. Pembatasan usia pernikahan. Kebalikan dari pernikahan usia dini, pembatasan usia
pernikahan tentu bisa menghambat tingkat kelahiran. Hal ini karena rentang waktu yang
diperlukan untuk merencanakan kehamilan terbatas.

3. Asumsi anak beban keluarga. Dengan memiliki asumsi seperti ini, seperti dengan
memiliki anak tentu akan memiliki beban/tanggungan untuk pendidikan di masa
depannya, ribet, dll.

4. Pembatasan tunjangan anak dari tempat kerja orang tua. Ada beberapa perusahaan
atau tempat kerja yang membatasi tunjangan untuk anak, misalnya untuk dua anak saja.
Hal itu akan mempengaruhi perencanaan untuk memiliki anak lagi, sehingga akan
menghambat tingkat kelahiran.

Kematian
Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika penduduk adalah mortalitas. Mortalitas adalah
angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk per tahun. Angka kematian
penduduk dalam suatu wilayah disebabkan oleh banyak faktor.

Faktor pendorong kematian di antaranya tingkat kesehatan yang rendah, fasilitas kesehatan
yang kurang mewadahi, bencana alam, wabah, hingga konflik antar bangsa. Sementara itu,
mortalitas dapat dihambat dengan adanya kualitas kesehatan yang baik, fasilitas kesehatan
yang memadai, hingga kesadaran penduduk tentang pentingnya kesehatan

Migrasi
Migrasi adalah proses perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Migrasi
memiliki dua jenis yakni migrasi masuk atau imigrasi, dan migrasi keluar atau emigrasi. Dari
proses imigrasi, biasanya jumlah penduduk akan mengalami penurunan di daerah asalnya.

Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adlah proses pengelompokan data data kependudukan melalui variabel
tertentu. Komposisi dibagi 4 yaitu menurut usia,pendidikan,status perkawinan,mata pencaharian

USIA

Ini merupakan kategori yang umum dan sangat penting dalam konteks komposisi penduduk.
Dalam cermin demografi, komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin berfungsi
dalam pembahasan masalah kependudukan yang melibatkan aspek seperti umur dan jenis
kelamin
STATUS PERKAWINAN
Kemudian, ada komposisi penduduk menurut status perkawinan yang merujuk pada konteks-
konteks khusus. Kategori ini mencakup aspek status perkawinan, usia produktif, tingkat umur
saat melangsungkan perkawinan, dan lain-lain

TINGKAT PENDIDIKAN
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan menjadi salah satu parameter dalam menilai
kualitas sumber daya manusia di suatu daerah. Substansi kategori ini adalah "semakin tinggi
tingkat pendidikan yang ditamatkan, semakin baik kualitas sumber daya manusia di wilayah
tersebut."
LAPANGAN PENCAHARIAN
Terakhir, ada komposisi penduduk menurut lapangan pekerjaan yang irisannya terkait dengan
kegiatan ekonomi. Umumnya, negara-negara miskin dan berkembang punya penduduk yang
lebih banyak bekerja di bidang usaha pertanian. Sebaliknya, negara maju memiliki lebih banyak
penduduk yang bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri.

PERSEBARAN PENDUDUK
Persebaran penduduk merupakan bentuk dari penyebaran penduduk di suatu wilayah, apakah
merata atau tidak. Hal tersebut dapat dilihat dari kepadatan penduduk yang merupakan angka
jumlah rata-rata penduduk pada setiap kilometer persegi suatu wilayah negara.

2.PROYEKSI KEPENDUDUKAN
Proyeksi penduduk merupakan sebuah perkiraan yang didasari oleh perhitungan ilmiah. Hitung-
hitungannya ini dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti kelahiran, kematian, hingga
perpindahan penduduk.

Cara menghitung proyeksi penduduk


Metode Eksponensial: Pn = Po x ert

Metode Geometrik: Pn = Po (1 + r)t

Metode Aritmatika: Pn = Po (1 + rt)

Metode Doubling Time

B.MOBILITAS PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

1.MOBILITAS PENDUDUK

Moblitas penduduk merupakan gerak keruangan penduduk dengan melewati batas administrasi
daerah tingkat II. Orang yang melakukan mobilitas penduduk disebut migran. Pada dasarnya
mobilitas penduduk merupakan respons manusia terhadap situasi dan kondisi yang sedang
terjadi. Seperti desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan, gangguan keamanan,
atau terjadinya bencana alam di daerah asal

1.Mobilitas permanen

Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan
tujuan untuk menetap

Migrasi internasional

Migrasi internasional merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Migrasi
internasional dibedakan menjadi tiga macam, penjelasannya:

Imigrasi, adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.

Emigrasi, adalah perpindahan penduduk dari tanah air sendiri ke negara lain untuk tinggal menetap
di sana.

Remigrasi, adalah perpindahan penduduk yang kembali ke tanah airnya (negara asal).

Migrasi internal

Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu
negara. Macam-macam migrasi internal adalah:

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari satu desa (kota kecil,
daerah) ke kota besar.

Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari satu daerah yang berpenduduk padat ke daerah lain
yang penduduknya masih jarang. Transmigrasi maish terbagi menjadi beberapa macam, yaitu
transmigrasi umum, transmigrasi spontan, dan transmigrasi bedol desa

2.Mobilitas non permanen

Mobilitas non permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan
tujuan tidak menetap atau bersifat sementara waktu. Mobilitas non permanen dibedakan menjadi
dua macam, yakni:

Komutasi
Komutasi merupakan bentuk mobilitas penduduk non permanen secara ulak-alik (pergi- pulang)
tanpa menginap ke tempat yang dituju. Orang yang melakukan proses komutasi dinamakan komuter
atau penglaju.

Sirkulasi

Sirkulasi merupakan mobilitas penduduk non permanen tetapi sempat menginap di tempat yang
dituju. Itu disebut juga mobilitas penduduk non permanen musiman.

2.Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau produk serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun masyarakat.

Secara garis besar, penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki
usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun hingga 64
tahun.[1]Oleh karenanya, setiap orang yang mampu bekerja maka bisa disebut sebagai tenaga kerja

C.KUALITAS PENDUDUK DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

A.KUALITAS TINGKAT PENDIDIKAN

Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi tidak sekolah, tidak tamat Sekolah
Dasar, tamat Sekolah Dasar, tamat Sekolah Menengah Pertama, tamat Sekolah Menengah Atas, tamat
Akademi/Perguruan Tinggi,dll

Tingkat pendidikan penduduk Indonesia memang mengalami kemajuan. Meskipun demikian, tingkat
pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya

Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut

a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Sebagian penduduk masih
menganggap bahwa sekolah itu tidak penting. Untuk bekal hidup seorang anak cukup melanjutkan
pekerjaan orangtuanya secara turun-temurun
b. Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan sekolah karena tidak
mempunyai biaya.

c. Belum meratanya sarana pendidikan (gedung sekolah, ruang kelas, buku-buku pelajaran, alat-alat
praktikum, guru yang berkualitas, dll)

Untuk meningkatkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah,


antara lain sebagai berikut.

a. Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah yang kurang jumlah sekolahnya.

b. Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktikum, laboratorium, perputakaan dan buku-buku
pelajaran.

c. Menambah dan meningkatkan kualitas gurud. Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua
asuhe. Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi atau yang memerlukan bantuanf.
Menjalankan Undang-Undang Dasar (khususnya pasal 31)

B.KUALITAS TINGKAT KESEHATAN

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kesehatan berpengaruh
langsung terhadap kinerja dan produktivitas penduduk. Tingkat kesehatan biasanya diukur dari
angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Tingginya angka kematian bayi merupakan indikator
rendahnya kesehatan lingkungan dan masyarakat.

Dalam buku Permasalahan Penduduk (2019) karya Nova Tri Pamungkas, dijelaskan bahwa ada
lima faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan suatu daerah.

Faktor tersebut antara lain:

Minimnya pengetahuan tentang kesehatan

Gizi rendah

Keberadaan penyakit menular

Sarana dan pelayanan kesehatan kurang memadai

Air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kurang

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah mengukur capaian pembangunan manusia berbasis
sejumlah komponen dasar kualitas hidup.

Melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan
kehidupan layak.Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angkaharapan hidup waktulahir.
Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah.
Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat
terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai
pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

D.BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

Demographic dividend atau bonus demografi adalah suatu kondisi dimana populasi masyarakat akan
didominasi oleh individu-individu dengan usia produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah rentang
usia 15 hingga 64 tahun. Titik ini menjadi peluang besar bagi sebuah negara untuk meningkatkan
performa ekonomi industri.

Dampak positif bonus demografi


Dengan meningkatnya jumlah individu yang termasuk dalam usia produktif, masa ini dinilai sebagai
peluang besar dalam dunia industri. Anda bisa mengulik banyak manfaat dari dalam ulasan dampak
positifnya berikut.

1. Membuka peluang tenaga kerja

Salah satu dari dampak positif bonus demografi adalah momen yang tepat bagi perusahaan untuk
mencari kandidat yang kompeten. Hal ini juga bisa menjadi keuntungan bagi Anda yang termasuk dalam
usia produktif.
Sebaiknya Anda sebagai perusahaan atau calon pekerja bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik.
Jangan sampai momentum ini lepas dan tidak ada keuntungan yang bisa dicapai.

2. Perkembangan ekonomi

Masa ini jelas membantu perkembangan ekonomi sebuah negara. Karena berarti semakin banyak
individu yang mendapatkan kesempatan kerja, sehingga semakin banyak sumber daya manusia yang
dimanfaatkan. Selain peluang tenaga kerja, dampak positif bonus demografi juga tercermin dari semakin
banyaknya investasi yang dilakukan.
Dengan begitu, otomatis akan membantu sektor ekonomi untuk semakin bertumbuh. Pertumbuhan
tersebut juga bisa membantu pemerintah dalam mempersiapkan percepatan pembangunan negara
menjadi lebih maju.

3. Pertumbuhan sektor pemerintah yang lain

Selain ekonomi, pastinya demographic dividend membawa keuntungan bagi sektor yang lain, misalkan
saja pendidikan. Dengan adanya prediksi bonus demografi 2030, pemerintah pasti akan merancang
sistem pendidikan yang lebih baik demi meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya rancangan
sistem yang lebih baik, sektor pendidikan akan mengalami peningkatan.

Dampak negatif bonus demografi


Momen demographic dividend tidak hanya akan menghadirkan keuntungan bagi sebuah negara. Jika
tidak dipersiapkan dengan matang, maka fenomena ini akan membawa dampak negatif dan menjadi
sebuah masalah.

1. Membludaknya angka pengangguran


Pertama, dampak bonus demografi adalah membludaknya angka pengangguran. Jumlah usia produktif
yang diperkirakan mencapai 60%-70% dari total penduduk. Jika kesempatan ini tidak disalurkan dengan
baik, bukan tidak mungkin malah menjadi bencana bagi suatu negara.
Jumlah yang besar itu justru bisa menjadi titik dimana angka pengangguran akan membludak. Karena itu,
tindakan preventif seperti perancangan peluang kerja sejak dini bisa dilakukan sebagai pencegahan.

2. Kualitas dan kualifikasi SDM yang tidak seimbang

Dengan banyaknya usia produktif, perusahaan yang berlomba membuka peluang pekerja akan semakin
selektif. Mereka tidak menginginkan dari sekian banyak individu masuk sembarangan, sehingga
kualifikasi yang ditetapkan juga akan semakin sulit.

Dampak negatif bonus demografi ini menjadi tantangan bagi pemerintah, perusahaan, sekaligus para
individu usia produktif itu sendiri. Jika pemerintah tidak berhasil menyediakan fasilitas untuk membentuk
sumber daya manusia dengan baik, maka akan terjadi ketidakseimbangan.
Pemerintah harus bisa menyediakan kebutuhan pendidikan yang memadai untuk membentuk sumber
daya yang bagus. Baru para masyarakat produktif dan perusahaan bisa memanfaatkan kesempatan itu
dengan baik.

3. Aging Population

Selain istilah demographic dividend, istilah lain yang berkaitan dengan demografis adalah aging
population. Peningkatan jumlah angka lansia yang drastis dan mendominasi masyarakat suatu negara
merupakan yang dinamakan aging population.
Jika pemerintah atau Anda sebagai pebisnis kehilangan peluang ini, kemungkinan besar Indonesia akan
mengalami aging population. Dimana angka harapan hidup tetap tinggi namun dengan dominasi lansia.
Hal ini akan sangat berpengaruh pada kemajuan negara.

E.PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN

a. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (jumlah)

1) Jumlah Penduduk Besar


Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena
menjadi subjek atau / dan objek Pembangunan. Masalah jumlah penduduk yang besar di antaranya adalah:

a) Jumlah penduduk Indonesia menempati nomor empat di duniaUntuk jumlah penduduk yang ada di
Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan
pada 2020 akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa, tentu saja menjadi maasalah yang cukup rumit
yaitu:Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya.Dengan kemampuan
pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya
penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.

b) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial
lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah

2) Pertumbuhan Penduduk Cepat


Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan
menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980
sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar
1,6% pertahun dan periode 2000-2010 sebesar 1,49%, dan terus meningkat.

Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang
akan mengakibatkan berbagaia permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi dan social. Pertumbuhan
penduduk pada 10 propinsi tertinggi dapat dilihat pada gambar berikut

3) Persebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun
antara perkotaan dan pedesaan. Sebagai contoh Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari
seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.

Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan


Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92%
dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah
penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia

Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi
petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa
dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak
menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan
negara.
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk
dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus
terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas

b. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif

1) Tingkat Kesehatan
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk
Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan
melihat Angka kematian dan Angka harapan hidup. Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat
kesehatan penduduk yang rendah Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang baik

2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikannya penduduk di negara-negara yang sedang berkembang relatif lebih rendah
dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk
Indonesia.Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Tingkat
pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam
bidang pendidikan yang dilakuka oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap
kesejahteraan penduduk.

3) Tingkat Pendapatan
Indonesia tidak termasuk negara miskin, namun jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis
kemiskinan pada tahun 2020menurut catatan BPS meningkat. Kemakmuran berbanding lurus dengan
kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia penduduk, semakin tinggi
pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran
penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.

Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera
F.SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Sensus Penduduk

Jadi, sensus penduduk adalah pencacahan jiwa setiap 10 tahun sekali oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Pengumpulan data sensus bisa dilakukan dengan dua cara lho, yaitu de facto dan de jure. Perbedaannya
terletak pada perhitungannya.

de facto adalah perhitungan dari setiap orang yang berada dalam wilayah sensus. Mau itu
penduduk asli wilayah yang sedang melaksanakan sensus ataupun bukan akan tetap masuk
dalam perhitungan tersebut dengan cara de facto.

de jure adalah perhitungan penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di dalam wilayah
sensus. Jadi, kalau bukan penduduk asli daerah situ tidak akan masuk perhitungan sensus
dengan cara de jure.

Survei Penduduk

Apa itu survei penduduk? Survei penduduk adalah pencacahan yang ditujukan hanya sebagian
penduduk untuk topik tertentu. Survei ini juga gak terpaku pada waktu tertentu seperti pada sensus
penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun sekali ya, guys.

Registrasi

Registrasi merupakan proses pencatatan, misalnya kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan
migrasi yang dilakukan oleh pemerintah.

G.PENGELOHAN DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN

1.PERTUMBUHAN PENDUDUK

a.Pertumbuhan Penduduk Alami

Pn= Po+ (L - M)

Keterangan:

Pn= jumlah penduduk di tahun akhir perhitungan


Po = jumlah penduduk di tahun awal perhitungan

L = jumlah kelahiran

M = jumlah kematian

b.Pertumbuhan Penduduk Total

T = (L – M) + (I-E)

Keterangan:

 T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun


 L = jumlah kelahiran per tahun
 M = jumlah kematian per tahun
 I = jumlah imigran (penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap per tahun)
 E = jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan/pergi ke negara/wilayah negara lain) per tahun

C.Pertumbuhan Penduduk Geometri

Pn = Po (1 + r)t

Pt = jumlah penduduk pada tahun t


Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk

D.Pertumbuhan Penduduk Eksponesial

Po x ert

Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke-t


Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828

2.Kelahiran

1.Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)


2.Angka klharin umum

GFR = Angka kelahiran umum


B = jumlah bayi
P (15-49) = jumlah penduduk wanita berusia 15 - 49 tahun
K = konstanta (biasanya 1.000)

3.Angka kelahiran menurut umur

3.Kematian

1. Angka kematian kasar (Crude Death Rate (CDR))

2. Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate (ASDR))


ASDRx = Dx x K : Px

Keterangan :
ASDRx = Tingkat kematian pada kelompok umur x.
Dx = Jumlah kematian pada kelompok umur i.
Px = Jumlah penduduk umur I pada pertengahan tahun.
K = Konstanta (umumnya 1.000).

3. Tingkat kematian bayi (Infant Mortality Rate (IMR))

IMR = Do x K : B

Keterangan :
IMR = Tingkat kematian bayi.
Do = Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu.
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu.
K = Konstanta (umumnya 1.000).

4.Kepadatan Penduduk

A. Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)

SR=MF x k

Keterangan :

SR = Rasio jenis kelamin

M = Jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada waktu tertentu

F = Jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu

K = Konstanta, nilainya 100

B. Depedency Ratio (Angka Beban Tanggungan)


DR = Angka beban ketergantungan

Penduduk tidak produktif = Penduduk umur 0 – 14 tahun dan >65 tahun

Penduduk produktif = Penduduk umur 15 – 64 tahun

K = konstanta, nilainya 100

5.Persebaran Penduduk

Anda mungkin juga menyukai