Anda di halaman 1dari 69

BAB V

DINAMIKA
KEPENDUDUKAN
DI INDONESIA
A. DINAMIKA KEPENDUDUKAN
Dinamika Penduduk adalah perubahan yg terjadi pada
suatu penduduk yg berkaitan dengan jumlah, kualitas
dan masalah penduduk.
1.Faktor Dinamika Kependudukan
a.KELAHIRAN (NATALITAS), merupakan peristiwa yg
menambah jumlah penduduk dan di pengaruhi oleh
jumlah pasangan usia subur karena berpotensi tinggi
untuk melahirkan bayi. Status bayi yg dilahirkan ada 2
yaitu bayi lahir hidup (menunjukkan tanda hidup saat
lahir) dan bayi lahir mati (tidak menunjukkan tanda
hidup saat lahir)

Faktor apa saja yg mendukung dan menghambat


terjadinya kelahiran?
Faktor-faktor yg mempengaruhi Kelahiran :
Faktor-faktor Pro Natalitas
• Kawin usia muda – kawin usia muda akan membuat wanita
mempunyai kesempatan banyak anak lebih besar dibandingkan
kawin di usia dewasa.
• Tingkat kesehatan – Banyak bayi yang meninggal menyebabkan
orang tua cenderung memilih banyak anak.
• Anggapan banyak anak banyak rezeki – semboyan masa lalu ini
sudah tidak cocok lagi di masa kini.
• Penerus Keturunan (Marga) – keharusan mempunyai anak laki-
laki sebagai penerusan keturunan atau penerus marga
Faktor-faktor Anti Natalitas
• Pembatasan usia menikah – Di Indonesia, batas usia menikah
bagi perempuan minimal 16 tahun sedangkan bagi laki-laki
minimal 19 tahun.
• Program Keluarga Berencana (KB) – program pemerintah
untuk membatasi jumlah kelahiran dengan alat kontrasepsi.
• Pembatasan tunjangan anak – Di Indonesia, PNS dan karyawan
perusahaan tertentu memberlakukan pembatasan tunjangan
anak hanya pada anak pertama dana anak kedua.
• Anak merupakan beban – pada kehidupan modern, anak
dianggap sebagai beban karena sebagai orang tua harus bisa
menyiapkan segala fasilitas demi pertumbuhan dan masa depan
anak yang baik
b. Kematian (Mortalitas), merupakan peristiwa yg bersifat
mengurangi jumlah penduduk.

Menurut kalian, Apa saja faktor yang mempengaruhi


terjadinya kematian?
Faktor-faktor Anti Mortalitas :
• Fasilitas kesehatan yang memadai
• Lingkungan yang bersih dan teratur
• Ajaran agama yang melarang bunuh diri
• Tingkat kesehatan yang tinggi
Faktor-faktor Pro Mortalitas :
• Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
• Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai
• Sering terjadi kecelakaan lalu lintas
• Terjadi bencana alam yg mengakibatkan korban jiwa
• Terjadi peperangan
c. PERPINDAHAN PENDUDUK (MIGRASI)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan
menetap. Menurut PBB, Migrasi adalah Suatu perpindahan
tempat tinggal dari suatu unit administrasi ke unit administrasi
lain. Dikatakan migrasi jika watu tinggal minimal 6 bulan.
Migrasi mendukung terjadinya pemusatan penduduk yg
dipengaruhi oleh potensi alam, sarana dan prasarana
transportasi serta kondisi sosial ekonomi.
1) Jenis – Jenis Migrasi
Migrasi dibedakan menjadi 2, yaitu :
 Migrasi Nasional adalah perpindahan penduduk dalam lingkup
suatu negara, seperti transmigrasi, urbanisasi, ruralisasi,
forensen, weekend serta evakuasi.
 Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk antar
negara, seperti imigrasi, remigrasi/repatriasi dan turisme.
2) Faktor-faktor penyebab migrasi penduduk
Faktor utamanya adalah ekonomi.
2. Pertumbuhan Penduduk
Merupakan laju perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
pada waktu tertentu yg mencakup pertambahan dan
pengurangan jumlah penduduk.
a. Penghitungan pertumbuhan penduduk
Dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Pertumbuhan penduduk alami (Natural Increase), merupakan
selisih antara jumlah kelahiran dan kematian. Apabila angka
kelahiran lebih tinggi maka terjadi pertambahan penduduk,
sebaliknya jika angka kematian lebih tinggi akan terjadi
pengurangan.
Perhitungan pertumbuhan penduduk alami menggunakan rumus
sbb :
T = (L – M)
Keterangan :
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
2) Pertumbuhan penduduk total
Merupakan perhitungan perubahan jumlah penduduk
berdasarkan kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.
Daerah yg ditinggalkan akan mengalami pengurangan
sementara daerah tujuan mengalami penambahan penduduk.
Perhitungan pertumbuhan jumlah penduduk total dapat
menggunakan rumus sbb :
T = (L - M) + (I - E)
Keterangan :
T = Pertumbuhan penduduk I = jumlah imigrasi
L = kelahiran M = kematian E = Jumlah emigrasi
b. Dampak Pertumbuhan Penduduk
1) Ketersediaan lahan untuk pemukiman dan bercocok tanam
makin berkurang
2) Polusi dan limbah rumah tangga, pabrik, industri dan
peternakan makin meningkat
3) Jumlah pengangguran meningkat karena terjadi persaingan
tinggi
4) Kualitas kesehatan penduduk menurun
5) Jumlah kemiskinan penduduk meningkat
6) Ketersediaan pangan makin terbatas
7) Angka kecukupan gizi penduduk menurun
8) Muncul berbagai wabah penyakit
3. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Faktor utama yg mempengaruhi perpindahan
penduduk adalah faktor ekonomi untuk mencari
kehidupan yg lebih layak. Berikut ini faktor pendorong
dan faktor penarik mobilitas penduduk dan tenaga
kerja menurut Ravenstein :
a. Migran lebih memilih tempat terdekat sbg daerah
tujuan
b. Sulitnya mendapat pekerjaan di daerah asal
c. Informasi kerja dari sanak saudara di tempat tujuan
d. Informasi negati tempat tujuan mengurangi minat
e. Makin tinggin pengaruh kekotaan terhadap seseorang,
makin besar tingkat mobilitasnya
f. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi
mobilitasnya
g. Migran cenderung memilih daerah tujuan yg ada teman atau
sanak keluarga
h. Pola migrasi sulit diperkirakan karena peristiwa tak terduga
seperti bencana alam, peperangan atau wabah penyakit.
i. Mobilitas lebih banyak dilakukan oleh penduduk berusia muda
dan belum menikah
j. Penduduk yg berpendidikan tinggi lebih banyak melakukan
mobilitas daripada penduduk yg berpendidikan rendah
Berikut ini perilaku mobilitas tenaga kerja :
a.Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja (Man Power) yaitu besarnya bagian dari
penduduk yg dapat diikutsertakan dalam proses ekonomi.
Bekerja adalah melakukan suatu kegiatan untuk
menghasilkan atau membantu menghasilkan
barang/jasadengan maksud untuk memperoleh
penghasilan berupa uang atau barang dalam kurun waktu
tertentu (Mantra, 2007)
Migrasi tenaga kerja dilakukan untuk memperoleh
pekerjaan yg lebih baik, akan tetapi ketrampilan dan
keahlian sangat dibutuhkan dalam persaingan kerja.
Jika migrasi tenaga kerja dibatasi maka akan
menimbulkan masalah pengangguran bagi pemerintah.
b. Perilaku Migran Tenaga Kerja
1) Migran di kota merupakan penolong utama bagi migran
baru dalam mencari kerja dan tempat tinggal
2) Kepuasan migran hidup di kota dapat dilihat dari dari
kemungkinan memperoleh kerja dan pendidikan bagi
anak-anaknya
3) Sanak saudara atau teman merupakan tujuan awal
kedatangan migran
4) Setelah beberapa lam kerja, migran akan memilih tempat
tinggal yg dekat dengan tempat kerja
5) Kepuasan migran hidup dalam masyarakat bergantung
pada hubungan baik migran dengan masyarakat
6) Keinginan kembali ke daerah asal bergantung pada besar
kecilnya kepuasan yg diperoleh di kota.
B. PENGARUH DINAMIKA
KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia maka makin


besar pula permasalahan kependudukan. Kebutuhan hidup
tinggi dan kesempatan kerja semakin terbatas. Berikut ini
pembahasan tentang permasalahan penduduk di Indonesia &
bagaimana menanggulanginya.
1. Bonus Demografi
Adalah rasio ketergantungan yg kecil dimana jumlah penduduk
produktif lebih besar daripada penduduk tidak produktif.
Tingkat fertilitas tertinggi dialami penduduk wanita saat serusia 20-
24 tahun. Peningkatan jumlah kelahiran akan menyebabkan
ledakan penduduk Indonesia dan diperkirakan di tahun 2020 –
2030 akan mengalami bonus demografi.

Bonus demografi dapat dimanfaatkan bagi pertumbuhan ekonomi


Indonesia jika para pelajar dapat belajar dengan baik dan tekun
serta mengembangkan ekonomi kreatif. Dengan demikian,
bonus demografi dapat menjadi modal pembangunan bukan
beban negara.
a. Bonus Demografi Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Aspek yg menunjukkan pengaruh bonus demografi
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah :
1) Penawaran Tenaga Kerja
Angka kelahiran tinggi dan kematian bayi rendah
merupakan indikator penawaran tenaga kerja karena
dengan begitu menyediakan penduduk usia
kerja/produktif bagi negara
2) Peranan Perempuan
Kesuksesan program Kbmemberikan dampak positif
karena mengurangi beban wanita untuk mengurus anak
dan keluarga yang akhirnya wanita pun bisa
berkontribusi untuk meningkatkan pendapatan nasional.
3) Tabungan
Kesempatan kerja untuk usia produktif
memberikan penghasilan dan tabungan lebih
tinggi. Tabungan ini apabilan diinvestasikan secara
produktif dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Perilaku ini didukung pemerintah dengan
membentuk kebijakan yg menyediakan iklim
kondusif untuk investasi.
4) Modal Manusia
Peningkatan jumlah penduduk manusia pada usia
produktif/usia kerja merupakan modal besar
bangsa jika diimbangi dengan kualitas yg baik.
Kualitas SDM dapat ditingkatakn dengan
pendidikan.
b. Upaya Memanfaatkan Bonus Demografi
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, antara lain
dengan penyediaan & pemerataan fasilitas umum
seperti pendidikan, kesehatan dan aksesibiltas antar
wilayah. Berikut ini upaya-upaya yg dapat dilakukan
untuk mengoptimalkan bonus demografi :
1) Menciptakan SDM Berkualitas
Cara yg tepat menciptakan SDM berkualitas adalah
dengan melaksanakan pendidikan.
2) Menstabilkan Iklim Investasi Dalam Negeri
Pemerintah dapat memberikan pendidikan finansial
kepada masyarakat sehingga menumbuhkan rasa aman
untuk berinvestasi karena dapat meningkatkan finansial
penduduk
3) Memberdayakan Penduduk Lanjut Usia Sebagai
Aset Negara
Penduduk lansia berpotensi menjadi beban negara
karena menimbulkan permasalahan kesehatan yg
seiring dengan menurunnya produktivitasnya.
Namun, penduduk Lansia dapat menjadi aset negara
dengan peningkatan kualitas dan kesehatan
penduduk lansia.
4) Menyediakan Lapangan Kerja
Bonus demografi menguntungkan apabila penduduk
mendapatkan pemberdayaan yg memadai serta
penyediaan lapangan kerja mencukupi, namun jika
kualitas rendah maka belum bisa memberikan
kesempatan kerja.
5) Mewujudkan Jaminan Sosial
Pemerintah berkewajiban mewujudkan jaminan
sosial secara nasional kepada seluruh lapisan
masyarakat karena dapat mempertimbangkan
potensi tabungan masyarakat dan mencegah
kebijakan yg mempengaruhi penurunan tabungan
masyarakat
6) Meratakan Pelayanan Kesehatan
Sebagian besar penduduk Indonesia tergolong
sebagai penduduk miskin. Pengetasan kemsikinan
dengan memberi fasilitas asuransi kesehatan
merupakan salah satu solusinya dengan
pelayanan kesehatan yang baik.
2. Permasalahan Dinamika Penduduk Indonesia
Dinamika penduduk tidak luput dari masalah-
masalah penduduk yg diakibatkan oleh
ketidakseimbangan baik secara kualitas dan
kuantitas maupun komposisi. Adapun
permasalahan itu sbb :
a. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk di Indonesia sangat erat
kaitannya dengan Urbanisasi yg disebabkan karena
perkembangan kehidupan di kota. Untuk
mengatasi masalah tersebut, pemerintah harus
menigkatkan minat penduduk hidup di desa
dengan pengembangan wilayah pedesaan supaya
menekan laju arus urbanisasi.
b. Komposisi Penduduk
Jumlah penduduk yg lebih banyak usia produktif
mengakibatkan beban hidup keluarga semakin meningkat.
Untuk itu upaya yg dilakukan adalah :
1) Mengendalikan angka kelahiran
2) Meningkatkan masa pendidikan dari wajib belajar 9 tahun
menjadi wajib belajar 12 tahun
3) Memberikan bantuan dana pendidikan misalnya beasiswa dan
BOS
c. Angkatan Kerja
Permasalahan angkatan kerja berkaitan dengan
angka pengangguran. Jika angka angkatan kerja
rendah berpotensi memperkecil pendapatan per
kapita dan berdampak pada sektor perekonomian.
Anda dapat melakukan kegiatan ekonnomi kreatif
dan mandiri secara kreatif untuk mengurangi
pengangguran.
Diawal tahun 2019, angka pengangguran
mengalami penurunan atau berkurang sekitar 50ribu
orang dari tahun 2018. Hal ini terjadi karena
pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yg
memadai serta meningkatkan kualitas SDM melalui
pendidikan dan ketrampilan
d. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di 34 provinsi di Indonesia belum merata
yg masih terpusat di pulau Jawa. Kepdatan penduduk yg tidak
seimbang menyebabkan pembangunan yg tidak merata pula.
Fenomena ini meondorong terjadinya perpindahan penduduk
dari daerah yg belum maju ke daerah yg lebih maju maka
daerah yg padat akan semakin padat. Upaya pemecahan
masalah ini adalah dengan melakukan Transmigrasi dan
membangun wilayah dengan semua potensi daerah.
C. KEPENDUDUKAN
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah geografis REPUBLIK INDONESIA selama
enam bulan atau lebih dan/atau mereka yg berdomisili
kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.
(Pengertian Penduduk menurut BPS)
Pembahasan kependudukan berkaitan dengan
potensi/kemampuan penduduk, jumlah penduduk,
kepadatan, persebaran, migrasi dan kualitas.
Permasalahan penduduk dapat ditinjau dari aspek
yaitu aspek kuantitatif dan aspek kuantitatif. Kedua
aspek ini dapat diketahui dengan mengetahui data
kependudukan. Bagaimana memperoleh data
kependudukan?
1. Sumber Data Kependudukan
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4
di dunia setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Menurut
data proyeksi penduduk, jumlah penduduk di Indonesia
mencapai 271.066.400 jiwa. Proyeksi ini dibuat oleh BPS
berdasarkan data sensus 2010. Data Kependudukan di
Indonesia dapat diperoleh melalui metode Sensus, Registrasi
dan Survei Penduduk
a. Sensus Penduduk
Merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data kependudukan secara menyeluruh disuatu daerah pada
waktu tertentu bertujuan mendata kondisi penduduk secara
faktual dan terkini. Sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali.
Berdasarkan tempat tinggal, sensus terdiri atas sensus de jure
(Sensus yg dilakukan kepada penduduk yg bertempat tinggal
didaerah tsb secara hukum) dan de facto (Sensus yg dilakukan
kepada penduduk yang secara kebetulan berada di daerah yg
sementara melakukan sensus.
Berdasarkan metodenya, sensus dapat dilakukan
dengan metode canvasser (petugas sensus
mencatat langsung identitas dan data penduduk)
dan metode householder (petugas memberikan
daftar pentanyaan yang akan diisi oleh penduduk
atau kepala rumah tangga).
Data sensus penduduk yg dikumpulkan meliputi
karakteristik demografi (kelahiran, kematian,
migrasi serta riwayat kelahiran dan kematian anak
dari wanita yg pernah menikah), ketenakerjaan
(lapangan usaha, jenis pekerjaan dan status
pekerjaan) dan sosial budaya (tingkat pendidikan,
kondisi tempat tinggal dan kesehatan lansia)
Tabel Jumlah Penduduk Indonesia
Berdasarkan Sensus
Tahun Sensus Jumlah Penduduk (dalam
juta)
1971 119,2
1980 147,49
1990 179,38
2000 206,26
2010 237,64
2020 ????
Manfaat Sensus :
Mengetahui keseluruhan jumlah penduduk
Mengetahui persebaran penduduk
Memperoleh informasi mengenai migrasi penduduk
Mengetahui karakteristik penduduk (pendidikan, agama, jenis
kelamin dan umur)

Sensus penduduk bersifat individu, universal (menyeluruh),


dilakukan serentak di seluruh wilayah negara dan dilakukan
secara periodik (jangka waktu 10 tahun)
Beberapa faktor yg menentukan kualitas hasil sensus penduduk
yaitu :
Kerjasama/Partisipasi Masyarakat
Kondisi Geografis (Mudah atau sulitnya daerah yg dijangkau)
Kualitas Penduduk/Responden
Perencanaan dan Pelaksanaan
Simak video tentang Sensus Penduduk Tahun 2020 berikut ini…
b. Registrasi Penduduk
Merupakan kegiatan pendaftaran peristiwa demografi yg
dialami penduduk tersebut secara administrasi kependudukan.
Registrasi penduduk menuntut penduduk untuk proaktif
melaporkan diri ke pemerintah tentang perbuahan data yg
terjadi. Adapun data yang di registrasi penduduk ialah
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengangkatana
anak, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan.
Registrasi dilakukan dengan adanya bukti peristiwa yg
terjadi seperti adanya akte kelahiran atau akte kematian.
Unutk memperoleh data registrasi yg baik dan benar, PBB
mensyaratkan beberapa aturan :
Compulsory Of Registration – Adanya peraturan yg
memaksa penduduk utk melapor
Dilaksanakan oleh badan pemerintah
Ada sanksi hukum
Ada petugas yg melaksanakan pendaftaran
Keterangan yg dilaporkan (Identitas penduduk–nama, ttl,
jenis kelamin, status perkawinan dll)
Khusus untuk pelaporan kelahirn dan kematian harus
disertai tanggal kejadian dan pelaporan
c. Survei Penduduk
Merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan melalui pencacahan sampel atau hanya
mencacah/menghitung sebagian penduduk (tidak
seluruh). Aspek-aspek yg diperhatikan dalam
pemilihan sampel harus mewakili populasi, tingkat
kebenaran dapat diukur (reability). Sesuai keadaan
sebenarnya dan ahrus efisien.
Metode ini dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu
karena hanya dilakukan pada sebagian populasi
penduduk, akan tetapi juga mempunyai kelemahan
yaitu kurang akurat. Contoh survei penduduk yaitu
Survei Antarsensus (SUPAS) serat survei sosial dan
survei ekonomi nasional (SUSENAS)
2. Analisis Data Kependudukan
Analisis dapat dilakukan dengan mengamati komposisi
penduduk dan kepadatan penduduk.
a. Komposisi Penduduk
Menunjukkan pengelompokan penduduk pada suatu wilayah
dengan kriteria tertentu yaitu Usia, Jenis Kelamin, Rasio
Ketergantungan, Kondisi Sosial, Kondisi Ekonomi dan Kondisi
Geografis.
1) Komposisi Penduduk Berdasarkan Kriteria Biologis
Kriteria biologis digunakan untuk menentukan komposisi
penduduk yaitu umur dan jenis kelamin. Komposisi penduduk
menurut umur dapat digunakan untuk menentukan rasio beban
ketergantungan (depedency ratio). Rasio beban ketergantungan
dapat menujukkan perbandingan jumlah penduduk non produktif
(,15 tahun dan 64 tahun) dan penduduk produktif (15-64 tahun).
Rasio beban ketergantungan dapat dihitung dengan rumus
berikut.
Jumlah penduduk non produktif
Rasio Beban Ketergantungan = X
100
Jumlah penduduk produktif
Contoh Soal!
Jumlah penduduk di desa Mekar Jati sebanyak 1.200 jiwa. Dari
jumlah tersebut sekitar 800 jiwa diantaranya termasuk
penduduk usia produktif. Berapakah rasio beban
ketergantungan desa tsb?
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah
pembedaan penduduk dengan melihat jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan. Data penduduk
berdasarkan jenis kelamin dapat digunakan untuk
menghitung rasio jenis kelamin (Sex Ratio), dengan
rumus sbb :
Jumlah Penduduk Laki2
Rasio Jenis Kelamin = X 100
Jumlah Penduduk Wanita
Contoh Soal :
Jumlah penduduk perempuan di kota Megantara
sebanyak 180.000 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 45.000 jiwa. Berapakah rasio jenis kelamin di
kota tersebut?
Data penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat
dikombinasikan dan disajikan menggunakan piramida
penduduk dalam jangka waktu tertentu. Dengan
menggunakan piramida penduduk, kita dapat mengetahui
jumlah penduduk sesuai jenis kelamin, jumlah usia angkatan
kerja, jumlah penduduk usia produktif dan struktur penduduk
disuatu daerah.
Piramida Penduduk Muda
Ciri – ciri :
Berbentuk segitiga sama kaki
Disebut sebagai piramida muda karena memiliki
komposisi penduduk muda lebih banyak dari usia tua
Pertumbuhan penduduk yg cepat dikarenakan
angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian
Piramida ini berbentuk Ekspansif (berkembang)
Piramida penduduk ini menggambarkan keadaan
penduduk di negara – negara berkembang seperti
Indonesia, India dan Filipina.
Gambar Piramida Penduduk Muda
Piramida Penduduk Stasioner

Ciri – ciri :
Jumlah penduduk usia muda dan usia tua seimbang
Angka kelahiran dan angka kematian tidak seimbang
Pertumbuhan penduduk tetap (Stabil)
Piramida ini menggambarkan keadaan penduduk di sebagian
besar negara Kawasan Eropa Barat
Contoh Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Penduduk Tua
Ciri – ciri :
Berbentuk seperti kepala Batu Nisan
Jumlah angka kelahiran menurun dengan cepat dan
tingkat kematian rendah
Jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dari usia tua
sehingga didominasi oleh penduduk berumur
pertengahan (median)
Piramida ini bersifat konstruktif
Piramida ini menggambarkan keadaan penduduk di
negara-negara yg baru saja mengalami perang
Contoh Piramida Penduduk
Tua
2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Kriteria Sosial
a) Tingkat Pendidikan
 Tidak Sekolah Sama Sekali
 Tamat SD
 Tidak Tamat SD
 Tidak Tamat SMP
 Lulusan SMP
 Tidak Tamat SMA
 Lulusan SMA
 Lulusan Perguruan Tinggi
b) Status Perkawinan
Komposisi penduduk berdasarkan staus perkawinan terbagi
menjadi 2 yaitu sudah kawin dan belum kawin. Berdasarkan
angka perkawinan, jumlah kelahiran dapat diprediksi. Makin
tinggi angka kelahiran, makin besar peluang suatu daerah
memiliki penduduk yg besar.
3) Berdasarkan Kriteria Ekonomi
a) Jenis Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk antara lain pegawai negeri,
pegawai swasta, TNI/Polri, pedagang, buruh tani, pemilik
pertanian, wirausahawan dan pengusaha jasa. Dari jenis
pengelompokan mata pencaharian ini, pemerintah dapat
mengetahui mata pencaharian dominan di daerah tersebut.
Makin beragam mata pencaharian disuatu daerah maka
makin tinggi tingkat kemakmuran.
b) Tingkat Pendapatan
Pendapatan penduduk merupakan salah satu indikator tingkat
kesehjahteraan penduduk yg dapat dilihat dari pendapatan per
kapita. Pendapatan per kapitan adalah pendapatan total suatu
negara yg dibandingkan dengan jumlah penduduk.
Bank Dunia mengelompokkan pendapatan per kapita negara-
negara di dunia tahun 2018 menjadi 4 kelompok sbb :
 Negara berpendapatan per kapita rendah (kurang dari US$996)
 Negara berpendapatan per kapita menengah yang rendah
(US$996 – 3.895)
 Negara berpendapatan per kapita menengah yg tinggi (US$3.896
– 12.055)
 Negara berpendapatan per kapita tinggi atau negara kaya (lebih
dari US$12.055)
Termasuk dikelompok manakah Indonesia?
Berapakah pendapatan per kapita Indonesia?
Negara mana sajakah yang pendapatan per kapita nya sama
dengan Indonesia?

Carilah jawabannya di :
https://data.worldbank.org/indicator/NY.GNP.PCAP.CD?
view=chart
4) Berdasarkan Kriteria Geografis
Komposisi penduduk berdasarkan kriteria geografis disusun
menurut area tempat tinggal dengan perbedaannya dapat
dilihat dari garis batas administrasi spt garis batas desa,
kota, kecamatan, kabupaten, provinsi atau negara.
Karaktersitik penduduk diberbagai daerah berbeda-beda,
misalnya dalam jumlah dan kepadatan penduduk.
b. Kepadatan Penduduk
adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas
wilayahnya dan menggunakan satuan km2. Kepadatan
penduduk disuatu wilayah dipengaruhi oleh relief, iklim, lahan,
sumber daya mineral serta aksesibilitas. Kriteria kepadatan
penduduk sebagai berikut :
1) Kepadatan Penduduk Kasar
Menujukkan banyaknya penduduk persatuan luas wilayah dgn
rumus:
Jumlah Penduduk Suatu Wilayah (jiwa)
Kepadatan Kasar =
Luas Wilayah (km2)
Contoh soal!
Desa Mulyajaya memiliki jumlah penduduk 5.000 jiwa. Luas
wilayah desa 100 km2. Berapa kepadatan penduduk kasarnya?
2) Kepadatan Penduduk Fisiologis
Menunjukkan jumlah penduduk tiap kilometre persegi lahan
pertanian dgn rumus :
Jumlah Penduduk Suatu Wilayah (jiwa)
Kepadatan Penduduk Fisiologis =
Luas Lahan Pertanian (km2)
Contoh soal!
Desa Magenta memiliki jumlah penduduk 3.600 jiwa. Luas lahan
desa tersebut adalah 300 km2. Dari luas lahan tersebut, 100 km2
berupa lahan pertanian. Berapakah kepadatan penduduk desa
Magenta?
3) Kepadatan Penduduk Agraris
Adalah jumlah penduduk yg bermata pencaharian petani
tiap-tiap kilometre persegi lahan pertanian, dengan
rumus :
Jumlah penduduk petani suatu wilayah (jiwa)
Kepadatan penduduk agraris =
Luas lahan pertanian (km2)

Contoh soal!
Desa Merdeka Jaya memiliki penduduk sebanyak 2.800 jiwa.
Dari jumlah penduduk tersebut sekira 2.400 penduduk
bermata pencaharian sebagai petani. Luas lahan
pertanian di Desa Merdeka Jaya mencapai 120 km2.
Berapa kepadatan penduduk agraris didesa tersebut?
3. Kualitas Penduduk dan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
Data yang berkaitan dengan kualitas penduduk
seperti tingkat pendapatan, Pendidikan, dan
kondisi kesehatan karena berpengaruh terhadap
peningkatan pembangunan disuatu wilayah.
a. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk menunjukkan tingkat
kehidupan berkaitan dengan kemampuan
memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang
dipengaruhi factor pendapatan, kesehatan dan
Pendidikan.
1) Pendapatan
Penduduk berkemampuan tinggi mampu memenuhi
seluruh kebutuhannya seperti sandang, pangan dan
pakaian. Tingkat pendapatan diukur dari pendapatan
per kapita (per capita income), yaitu membandingkan
jumlah kekayaan negara secara keseluruhan dengan
jumlah penduduk, dengan rumus:
GNP
Pendapatan per kapita =
P
Keterangan :
GNP = Gross National Product yaitu pendapatan negara dalam setahun
P = Jumlah penduduk
2) Kesehatan
Kesehatan merupakan modal utama untuk melakukan
aktivitas sehari-hari, oleh karena itu kesehatan perlu
diperhatikan.
Akhir-akhir ini penyakit yg biasa dialami oleh usia
lanjut sudah dialami oleh penduduk usia muda karena
gaya hidup/pola hidup yg tidak sehat. Kesehatan
dipengaruhi oleh makanan dan lingkungan.
Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas kesehatan
mempengaruhi peningkatan kesehatan. Fasilitas
kesehatan mencakup ketersediaan tenaga medis
(dokter, bidan, apoteker & paramedis) serta
tempatpemeriksaan kesehatan seperti puskemas,
rumah sakit, klinik dan apotek serta alat-alat
kesehatan.
Tingkat kesehatan dalam analisis kependudukan dapat
diukur dari angka kematian bayi dan angka harapan
hidup.
a)Tingkat Kematian Bayi (Infant Mortality)
Indikasi kesehatan bayi lahir hidup dipengaruhi
tingkat kesehatan ibu, pemenuhan gizi keluarga dan
fasilitas kesehatan. Makin tinggi angka kematian bayi
menunjukkan makin rendah kualitas kesehatan
penduduk. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2017, angka kematian bayi di
beberapa daerah di Indonesia mengalami penurunan
yang menandakan kualitas kesehatan penduduk
Indonesia mulai membaik dan perhatian terhadap ibu
meningkat.
b) Angka Harapan Hidup Saat Lahir (AHH)
Umur Panjang seseorang menandakan kesehatan yang baik
seseorang. Angka harapan hidup saat lahir merupakan usia rata-
rata harapan seorang bayi lahir untuk hidup dan mencapai usia
tertentu hingga meninggal dunia.
Usia harapan hidup tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat
kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Mental yg kuat
berhubungan dengan rasa kepuasan dalam menjalani
kehidupan karena dapat mewujudkan sikap mental yang sehat.
3) Pendidikan
Pendidikan merupakan hal wajib bagi setiap orang untuk
meningkatkan ilmu dan[engetahuan umum. Pendidikan dapat
ditempuh secara formal (sekolah dan universitas) dan
nonformal (pelatihan, semimnar dan kursus). Faktor-factor yg
mendukung Pendidikan seperti sarana dan prasarana
Pendidikan, guru dan aksesibiltas (biaya, lokasi dan fasilitas)
Pendidikan.
Masalah yang sering dialami adalah orang tua tidak mempunyai
cukup biaya untuk menyekolahkan anaknya serta lokasi
sekolah yang jauh.
b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Menurut United Nations Development Programme (UNDP), ide
dasar munculnya IPM bermula dari pernyataan berikut :

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya.


Tujuan utama pembangunan adalah mencipatakan
lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk
menikmati umur Panjang, sehat dan menjalankan
kehidupan yang produktif.
Kondisi tersebut tampaknya merupakan suatu kenyataan
yang sederhana, tetapi sering terabaikan.
Penyebabnya karena kesibukan jangka pendek untuk
mengumpulkan harta dan uang (Human Development
Report, 1990)
1) Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Menurut UNDP, IPM adalah alat ukur untuk mengetahui
capaian pembangunan berbasis jumlah komponen dasar
kualitas hidup. Konsep pembangunan manusia
seutuhnya merupakan konsep pembangunan yg
mengarah pada peningkatan kualitas hidup penduduk yg
terkait dengan kondisi fisik, mental ataupun spiritual
serta mengarah pada peningkatan kapasitas penduduk
yg berujung pada partipasi pembangunan berkelanjutan.
Tiga dimensi dasar dalam pembangunan manusia yaitu
umur Panjang dan sehat, pengetahuan luas serta
penghidupan yang layak. Ketiga indikator ini
diformulasikan dalam satu angka yaitu IPM.
Kesehatan + Pendidikan + Pengeluaran = IPM
2) Manfaat Indeks Pembangunan Manusia
 IPM merupakan indicator pengukuran keberhasilan dalam
upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk)
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan
suatu wilayah/negara
 IPM berperan sebagai data strategis untuk mengukur kinerja
pemerintah dan alokasi penentuan dana alokasi umum (DAU)
3) Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2018
Menurut BPS, IPM Indonesia mengalami peningkatan. Menurut
Badan Pusat Statistik, data IPM Indonesia tahun 2018 yaitu :
 Angka harapan hidup (AHH) mencapai 71,20 tahun
 Harapan lama sekolah yaitu 12,91 tahun
 Rata-rata lama sekolah yaitu 8,17 tahun
 Pengeluaran per kapita sekira Rp.11,06 juta per tahun
 Nilai IPM yaitu 71,39.
Materi “Antroposfer” telah selesai…..

Maka……

Bersiaplah untuk Penilaian Harian…..

Anda mungkin juga menyukai