Anda di halaman 1dari 7

Nama: Kevin trisadi waskito

Kelas/no: XI IPS 2/16

Kelompok 1.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI DINAMIKA PENDUDUK

Saat perang dunia 1 dan 2, banyak korban berjatuhan. Pada periode ini perkembangan penduduk
dunia dibedakan atas tiga wilayah, yaitu:

Wilayah pertama meliputi Eropa dan Amerika Serikat yang kondisi penduduknya sudah terkendali.

Wilayah kedua meliputi negara-negara di Eropa Timur Afrika utara Amerika Latin dan Jepang yang
memiliki angka kelahiran yang tinggi.

Wilayah ketiga meliputi negara yang tidak termasuk pada wilayah pertama dan kedua yang
menunjukkan angka kelahiran dan kematian yang tinggi.

Sejak 1930 hingga saat ini terjadi ledakan penduduk dunia, yang dikatakan pertumbuhan penduduk
sedang. Pemerintahpun gencar untuk mengatasi masalah tersebut, kemudian melakukan beberapa
uapaya yaitu:

1) Adanya penentuan batas rendah usia perkawinan pertama yaitu usia 19 tahun bagi
perempuan dan 21 tahun bagi laki-laki

2) Melanjutkan program Keluarga Berencana atau (KB ) dan norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera atau (NKKBS). Seiring berkembangny KB, angka pertumbuhan penduduk dapat
dikendalikan, namun bukan berarti berhasil.

3) Penambahan jumlah sarana dan prasarana pendidikan sehingga menambah usia sekolah.
Kelompok 2

Mobilitas Penduduk

Mobilitas Penduduk merupakan perpindahan penduduk secara geografis. Perpindahan ini bisa
bersifat permanen atau semi-permanen.

Mobilitas permanen artinya penduduk berpindah dari suatu wilayah ke wilayah lain untuk menetap.
Mobilitas semi-permanen artinya penduduk hanya singgah sementara untuk melakukan mobilitas
kembali.

Perpindahan manusia secara teritorial bisa berada dalam wilayah domestik, bisa juga internasional.
Perpindahan penduduk dalam wilayah domestik disebut migrasi internal. Perpindahan antarnegara
disebut migrasi internasional.

Daerah Asal (Desa)

Mobilitas penduduk dapat berdampak pada daerah asal yakni berkurangnya penduduk yang
berkaitan dengan berkurangnya tenaga kerja, kurangnya perkembangan desa, pengelolaan lahan
yang tidak teratur dan berkurangnya modal desa.

Daerah Yang Di Datangi (kota)

Menurut Budijanto (1992:57) mobilitas penduduk dapat berdampak pada Keadaan sosial yang
mengkibatkan ketegangan sosial, maraknya pengangguran, demoralisasi atau maraknya kriminalitas
dan pertambahan penduduk.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003
Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.

Kelompok tenaga kerja

Kelompok tenaga kerja Tenaga kerja dibagi atas dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja
Angkatan kerja merupakan kelompok penduduk dalam usia kerja yang bekerja atau sedang mencari
pekerjaan. Pada angkatan kerja dikenal juga sebagai kelompok usia produktif.

Bukan angkatan kerja merupakan penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja. Tidak mempunyai
pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Kelompok tenaga kerja bukan angakatan kerja disebut
juga sebagai pengangguran.

Kelompok 3

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

A.Pengertian

Kualitas penduduk atau indeks pembangunan manusia adalah suatu pengukuran atau perbandingan
mengenai pembangunan manusia dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan
lainnya. Kualitas penduduk pertama kali dicetuskan oleh United Nations Development Programme
(UNDP) pada tahun 1990,

B.Faktor – faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk

1.Tingkat Pendidikan

Kesenjangan pendidikan di Indonesia masih menjadi persoalan besar, padahal pendidikan


memegang penting dala menentukan kemajuan bangsa.

Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah :

a.Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya Pendidikan,

b.Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita,

c.Sarana dan prasarana Pendidikan yang kurang memadai, dan

d.Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan


yang terjangkau masyarakat.

2.Tingkat Pendapatan Penduduk

Pendapatan per kapita mencerminkan tingkat perekonomian dan kesejahteraan suatu negara.
Pendapatan per kapita dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional yang disebut
GNP (Gross National Product) dan perkembangan jumlah penduduk. Pendapata per kapitas sendiri
adalah pendapatan rata-rata setiap penduduk dalam waktu satu tahun. Yang menyebabkan
pendapatan per kapita di Indonesia masih rendah adalah, sebagai berikut :

a.Sumber daya alam yang dimiiki belum sepenuhnya dikelola dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat,

b.Jumlah penduduk yg besar dan pertumbuhan penduduk yg tinggi setiap tahunnya,

c.Sumber-sumber kekayaan Negara masih banyak yang di kelola oleh pihak asing.

3.Tingkat Kesehatan Penduduk

Kesehatan memiliki peran dan pengaruh yang sangat krusial terhadap kinerja dan aktivitas
penduduknya. Rendahnya kualitas kesehatan dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran
masyarakat untuk menjaga kesehatan seperti :
a.Lingkungan yang tidak sehat,

b.Gejala kekurangan gizi,

c.Penyakit menular yang sering terjangkit, dan

d.Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

Berikut ini upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk :

a.Penambahan sarana dan prasarana kesehatan

b.Penyediaan air bersih dan perbaikan sanitasi lingkungan, dan

c.Memberikan dana subsidi kepada orang yang sedang sakit


Kelompok 4

Bonus Demografi dan Dampaknya terhadap Pembangunan

1.Pengertian

Bonus demografi adalah melimpahnya jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dibandingkan
dengan usia tidak produktif (usia 0-14 tahun) dan lanjut usia (>64 tahun).

2.Dampak Positif Bonus Demografi terhadap Pembangunan

a.Terbentuknya generasi emas bangsa atau generasi penerus dari kalangan pemuda yang bersedia
membangun maupun mengelola bangsa ;

b.Meningkatnya laju perekonomian Indonesia ;

c.Kehidupan negara Indonesia akan lebih modern, tertata, serta lebih baik. Roda ekonomi akan terus
berjalan serta makin bertumbuh pesat dan siap bersaing dalam dunia internasional.

3.Dampak Negatif Bonus Demografi terhadap Pembangunan

a.Meningkatnya jumlah pengangguran, karena tidak seimbangnya lapangan pekerjaan;

b.Meningkatnya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja diluar negeri dengan skill yang
rendah;

c.Jika tenaga kerja produktif memiliki pendidikan dan keterampilan yang rendah maka tidak mampu
bersaing dalam pekerjaan yang semakin kompetitif, baik dalam negeri maupun global;

d.Meningkatkan tawuran dan kekerasan antara pelajar, mahasiswa, dan pemuda. Hal ini terjadi
karena mereka tidak memiliki pekerjaan atau aktivitas yang positif.

4.Upaya Pemerintan untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia,

b. Menambah lapangan kerja yang memadai,

c. Peningkatan perekonomian Indonesia,

d. Bantuan modal usaha,

e. Pelatihan.

5.Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Memiliki motivasi yang tinggi untuk menyekolahkan anakanaknya sampai ke jenjang tinggi;

b. Aktif mengikuti pelatihan untuk meningkatkan skill yang berkaitan dengan pengelolaan hasil
SDA;
c. Kreatif berwirausaha dan membuka lapangan kerja dibidang pemanfaatan kekayaan SDA;

d. Mendorong generasi muda untuk aktif pada kegiatan positif sesuai minat dan bakatnya,
seperti klub olahraga, kesenian, maupun organisasi karang taruna. Energi pemuda yang besar jangan
sampai disalurkan pada kegiatan negatif

Kelompok 5

Permasalahan yang Diakibatkan oleh Dinamika Kependudukan

A. Permasalahan yang Bersifat Kuantitatif

1. Jumlah Penduduk Besar

Indonesia menduduki penduduk terbanyak ke-4 di dunia, hal ini menimbulkan dampak yang berarti
bagi Indonesia antara lains :

a. Ketersediaan bahan pangan terbatas

b. Sarana perumahan dan tempat tinggal kurang memadai

c. Fasilitas kesehatan, pendidikan, dan hiburan kurang

d. Angka pengangguran tinggi

e. Angka kriminalitas tinggi

Pertambahan penduduk ini dapat diatasi, salah satu tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan
yang tinggi adalah melaksanakan program keluarga berencana (KB). KB ini bertujuan untuk menekan
angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan keluarga sehingga setiap arti keluarga disini nantinya
dapat memberikan tangung jawabnya secara maksimal pada seorang anak.

2.Kualitas Sumber Daya Manusia Rendah

•Kualitas Sumber daya manusia Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara – negara di
ASEAN. SDM di Indonesia memiliki kualitas yang buruk karena sistem pendidikan yang tidak
memadai dan peluang mendapatkan pendidikan yang layak masih kecil;

•Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang
didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai;

•Keberhasilan pembangunan selama ini hanya berasal dari pemamfaatan sumber dalam intensif
( hutan dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman luar negeri dan pinjaman langsung.

3.Persebaran Penduduk Tidak Merata

Solusi atau pengaggulangan pemerintah untuk meratakan persebaran penduduk di Indonesia, antara
lain adalah;

a.Persebaran pembangunan industri merata ke seluruh pelosok,

b.Pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah,

c.Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pembangunan koperasi unit desa (KUD),

Anda mungkin juga menyukai