Anda di halaman 1dari 9

KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

1. DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Penduduk adalah populasi manusia yang menempati area atau wilayah tertentu dalam
kurun waktu tertentu. atau Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah
yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus
menerus / kontinu. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk adalah dinamika penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk terus
meningkat.

Dinamika penduduk di pengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

1. Kelahiran atau natalitas Angka kelahiran atau natalitas adalah bilangan yang menunjukkan
jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 penduduk per tahun. Atau jumlah kelahiran yang
terjadi pada suatu daerah tertentu dan tahun tertentu per 1000 penduduk. Rumus: jumlah
bayi lahir hidup / jumlah penduduk dalam tahun tersebut x 1.000.
Kriteria angka kelahiran per tahun:
a. tinggi, angka natalitas >30
b. sedang, angka natalitas 20 – 30
c. rendah, angka natalitas <20.
2. Kematian atau mortalitas Angka kematian atau mortalitas adalah bilangan yang
menunjukkan jumlah kematian dari tiap 1.000 penduduk per tahun. Atau jumlah kematian
yang terjadi pada suatu daerah tertentu dan tahun tertentu per 1000 penduduk. Rumus:
jumlah kematian / jumlah penduduk dalam tahun tersebut x 1.000.
Kriteria angka kematian per tahun:
a. tinggi, angka mortalitas >18
b. sedang, angka mortalitas 14 – 18
c. rendah, angka mortalitas <14.
3. Migrasi atau perpindahan
- Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.
- Macam migrasi: emigrasi, imigrasi, urbanisasi, remigrasi, transmigrasi.

(file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/MODUL-PELAYANAN-KB.pdf)
2. PERBEDAAN PENDUDUK DAN KEPENDUDUKAN

Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya sebagai
pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan himpunan kuantitas yang
bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka waktu
tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan, fokus perhatian demografi adalah
perubahan beserta komposisi dan distribusi pendukung.
Sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari suatu proses demografi
yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Kelima proses ini terjadi
secara terus menerus dan menentukan besar, komposisi dan distribusi penduduk yang
bersangkutan. Perubahan-perubahan kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
dipelajari dalam dinamika kependudukan (population dunamics). Studi ini mempelajari sejarah
penduduk, teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk.
Sedangkan kependudukan atau demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta
bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok
tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,agama atau etnisitas
tertentu.

3. FAKTOR–FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI LAJU


PERTUMBUHAN PENDUDUK

Faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah sebagai


berikut:

1. Kematian

Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian


bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya
hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh
faktor pendukung yaitu : kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti
mortalitas).
a. Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah
kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:

1) Sarana kesehatan yang kurang memadai.

2) Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

3) Terjadinya berbagai bencana alam

4) Terjadinya peperangan

5) Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry

6) Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

b. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat
kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:

1) Lingkungan hidup sehat.

2) Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.

3) Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

4) Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.

5) Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Ada beberapa jenis perhitungan angka kematian yaitu:

a) Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR ) Angka kematian kasar adalah yaitu
angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan
usia dan jenis kelamin tertentu.

b) Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-
kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia
tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
c) Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR) Angka kematian bayi adalah
angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah
kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk
atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat
memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan
di atas dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut : - Rendah, jika IMR antara 15-35 -
Sedang, jika IMR antara 36-75. - Tinggi, jika IMR antara 76-125.

2. Kelahiran ( Natalitas )

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).

a. Faktor- faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain :

1) Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu

2) Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.

3) Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.

4) Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.

5) Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-
laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor pro natalis mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.

b. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalis)

a) Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak

b) Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-
laki minimal berusia 19 tahun.

c) Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


d) Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan
hanya sampai anak ke – 2.

e) Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :

1) Kepercayaan dan agama Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB.
Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB.
Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB
banyak.
2) Tingkat pendidikan Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan
yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang
merencanakan jumlah anak secara rasional.
3) Kondisi perekonomian Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan
perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu
negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4) Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan
jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang
akan mengurangi angka kelahiran.
5) Adat istiadat di masyarakat Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah
penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada
yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga
mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6) Kematian dan kesehatan Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi.
Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang
rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7) Struktur Penduduk Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran
lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-
anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukan rata-rata jumlah bayi yang lahir
setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam
pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :

1) Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal
beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian
dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2) Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya
sekali )
3) Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin
menurun.
4) Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita
mempunyai kemungkinan untuk melakukan
4. BAGAIMANA DIAGRAM PENINGKATAN PENDUDUK DENGAN
PELAKSANAAN KB DI INDONESIA

5. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

1. Jumlah dan Pertumbuhan Pendudukan

Tabel grafik Peningkatan Jumlah Populasi Penduduk Indonesia yang sumber datanya diambil
dari Badan Sensus Penduduk.
Dari gambar tabel grafik Jumlah Penduduk Indonesia yang bersumber dari Badan Sensus
Penduduk kita mengetahui bahwa pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat.
Karena pada zaman Orde Lama saja Jumlah penduduk Indonesia 97,1 juta jiwa dan pada akhir
tahun 2010 jumlahnya dua kali lipat pnduduk jumlah penduduk Indonesia semenjak
kemerdekaan yakni degan jumlah 237,6 juta jiwa.

Dan disini kita dapat menganalisa pertambahan jumlah penduduk Indonesia. Dilihat dari
angka rata-rata kenaikan jumlah penduduk yang dalam setiap 10 tahun berkisar 32 juta jiwa.
Maka kita dapat mengambil kesimpulan pertambahan penduduk pertahunnya adalah 2,6 juta
jiwa. Jadi Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2013 sebesar 245,4 juta jiwa. Kemudian Jumlah
Penduduk Indonesia tahun 2014 sebesar 248 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk di Indonesia
berkisar antara 2,15% hingga 2,49% per tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan
perpindahan penduduk (mingrasi).

Masalah kependudukan di Indonesia pada saat ini menjadi sangat rawan bila tidak ada
usaha untuk mengelola ledakan penduduk dengan baik, yang merupakan bahaya besar untuk
kelangsungan hidup. kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang, walaupun sudah dilakukan
upaya pemerataan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa dan juga
pengendalian jumlah penduduk dengan program KB. Dilihat dari tingkat pertambahan
penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, bila tidak di upayakan pengendaliannya akan
menimbulkan banyak masalah. Masalah kependudukan di Indonesia ini terdiri dari beberapa
faktor yaitu masalah akibat angka kelahiran, masalah akibat angka kematian, masalah komposisi
jumlah penduduk, masalah angkatan kerja, masalah mobilitas penduduk di Indonesia, masalah
kepadatan penduduk di Indonesia, masalah perkawinan dan perceraian.
2. Persebaran dan kepadatan penduduk

Permasalahan yang muncul adalah tidak meratanya kepadatan penduduk antar daerah di
Indonesia. Secara ekonomis, permasalahan yang muncul dari kondisi ini adalah, rendahnya
produktivitas daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah.

3. Struktur umur Penduduk


a. Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama. Pengelompokan
penduduk berdasarkan kedua karakteristik tersebut selalu diperlukan dalam menganalisis
data.
b. Melalui analisis komponen penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin disuatu daerah
atau negara, dapat dihitung berbagai perbandingan atau rasio.

Anda mungkin juga menyukai