Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Annisa Latutfah

NPM : 017.03.0035

Mata Kuliah : Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Tugas

1. Ny. N 37 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke BPM, dengan keluhan waktu bangun tidur
mengeluarkan darah segar lewat jalan lahir, dan tidak disertai rasa nyeri. Hasil pemeriksaan
K/U ibu lemah, pucat,, TD 90/60 mmHg, Hb 8,4 gr%. Apa diagnosa dan penatalaksanaan
pada Ny. N ?
Jawab :
Diagnosa : Plasenta Previa
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan pada pasien berupa observasi tanda vital, perdarahan, pemberian
tokolitik, pematangan paru, dan terminasi kehamilan. Pemberian tokolitik berupa nifedipin 10
mg diberikan 3 kali dengan interval 20 menit dilanjutkan pemberian nifedipine 30 mg per hari.
Pemberian nifedipin yang merupakan golongan penyekat kanal kalsium berfungsi untuk
menurunkan konsentrasi kadar kalsium intra miosit sehingga secara langsung menurunkan
aktivitas miometri yang berkaitan dengan terjadinya kontraksi (his).
Pematangan paru janin dengan Dexametason iv 6 mg per 12 jam selama 2 hari.
Pemberian kortikosteroid pada pasien tersebut bertujuan untuk mempercepat maturitas paru janin
sehingga bila terminasi kehamilan dilakukan bayi tersebut mampu untuk bernafas secara
spontan. Pemberian kortikosteroid akan menstimulasi pneumosit tipe 2 sehingga meningkatkan
produksi surfaktan dan menstimulasi perkembangan paru janin.
Terminasi kehamilan pada kasus ini dilakukan per abdominal (sectio cesarean)
akibat terjadinya recurrent bleeding pada masa konservatif. Terminasi kehamilan per abdominal
(sectio cesarea) menjadi pilihan dalam tatalaksana plasenta previa. Hal ini disebabkan implantasi
plasenta pada segemn bawah rahim yang menutupi OUE akan menghalangi lahirnya janin secara
pervaginam.

(sumber : Cut Meurah Yeni dkk.(2017). Plasenta pervia totalis pada primigravida. Vol 17 hal 41)
2. Ny. E 26 tahun datang ke PKM mengeluh sudah 2 bulan tidak menstruasi perut bagian bawah
nyeri dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil pemeriksaan dalam (vt) belum
ada perubahan porsio, nyeri goyang dan pipet tetes (+). Apa diagnosa dan penatalaksanaan
pada Ny. E ?
Jawab ;
Diagnosa : Mola Hidatidosa
Penatalaksanaan :

a) Kuretase, prosedur penggunaan kuret untuk membersihkan rahim.


b) Histerektomi, prosedur pengangkatan rahim. Cara ini hanya bisa dilakukan pada wanita
yang tidak berencana untuk hamil kembali.

(sumber : https:jurnal.usu.repository.pdf)

3. Ny.T umur 27 tahun G4P3A0 hamil aterm datang ke polindes diantar suaminya dengan
keluhan kejang-kejang setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan TD 190/80 mmHg muka,
tangan, kaki oedem, pembukaan 5cm. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada Ny.T,
apakah diagnosa dan penatalaksanaannya ?
Jawab :
Diagnosa : Eklampsia
Penatalaksanaan :

Penanganan Umum :

Segera rawat penderita dan lakukan pemeriksaan klinis terhadap keadaan umum, sambil
mencari tahu riwayat kesehatan sekarang dan terdahulu pasien atau keluarganya. Jika pasien
tidak bernafas, bebaskan jalan nafas, berikan O2 dengan sungkup dan lakukan intubasi jika perlu.
Jika pasien kehilangan kesadaran/koma, bebaskan jalan nafas, baringkan pada satu sisi, ukur
suhu dan periksa apakah ada kaku kuduk.
1. Masalah Kehamilan Dan Persalinan
1) Pengontrolan tekanan darah
2) Penatalaksanaan cairan
3) Pencegagahan kejang
® Penatalaksanaan Dan Asuhan Medis
a. Hipertensi mungkin dapat diatasi saat klien baru datang dengan menggunakan
agens oral (labetalol atau nifedipin); penggunaan nifedifin.
b. Pemberian parenteral labetalol atau hidralazin lazim dilakukan diunit yang ada
diseluruh inggris. Biasanya diberika pertamakali dalam bentuk bolus dan
kemudian dalam bentuk infus meskipun protokolnya pasti beragam. Laporan
tertentu CEMACH menjelaskan bahwa pengontrolan hipertensi yang tidak
adekuat bertanggung jawab atas sebagian besar kematian dalam kehamilan.
Tekanan darah >170/110 mmHg memerlukan intervensi segera.
c. Tidak jarang unit tersebut memberikan bolus cairan (biasanya 250 ml larutan
koloid) pada ibu yang mengalami preeklampsia berat sebelum mereka diterapi
untuk mengurangi insidens abnormalitas CTG. Abnormalitas CTG dapat
terlihat ketika agens antihipertensi menurunkan tekanan darah.
d. Pembatasan cairan disarankan untuk mengurangi risiko kelebihan beban cairan
di masa intrapartum atau pascapartum.
e. Regimen yang bisa diberikan adalah 1 ml/kg/jam atau 80-85ml/jam
f. Regimen tersebut memperlihatkan penurunan yang signifikan pada edema paru
dan kematian akibat komplikas dari preeklampsia; pembatasan ciran biasanya
terus diterapkan sampai terdapat bukti terjadinya dieresis pascapartum
g. Situasi ini diperumit jika terjadi perdarahan sehingga penggantian cairan lebih
baik dikontrol melalui pemantauan tekanan vena sentral.
Penatalaksanaan Dan Asuhan Kebidanan :
1) Observasi sering, pemantauan HDU/ITU dan dokumentasi, serta tinjauan
pemeriksaan darah setiap enam jam
2) Penatalaksanaan keseimbangan cairan dan pompa cairan per IV
3) Pemberian obat per IV dalam bentuk bolus dan infuse
4. Seorang perempuan 20 tahun datang diantar suaminya ke BPM, mengeluh mual muntah lebih
dari 10 kali sampai tidak bisa makan dan minum dan aktivitas terganggu. Hasil pemeriksaan
TD 90/60 mmHg, N : 100x/m, R:28x/m, S:37,5oC. ibu tampak pucat, BB menurun, nyeri
uluh hati, turgo berkurang, lidah mongering mata cekung. Apa diagnose dan penatalaksaan
dari kasus tersebut ?
Jawab :

Diagnosa : Hiperemesis Gravidarum

Penatalaksanaannya :

Apabila ibu positif mengidap hiperemesis gravidarum, maka ada beberapa cara pengobatan
yang bisa dilakukan. Diantaranya yakni:

1) Pemberian obat-obatan untuk meredakan gejalanya, seperti obat antimual (anti emetik)
dan obat anti histamin

2) Pemberian obat-obatan steroid

3) Pemberian vitamin untuk peningkat sistem imun

4) Pemberian asupan kalium

5) Pemberian infus

6) Memperbanyak beristirahat

7) Mengurangi aktivitas berlebihan, jika Anda kerja sebaiknya ambil cuti

8) Mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat

9) Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran

10) Mengurangi asupan makanan berlemak

11) Menghindari pemakaian pakaian ketat

12) Hindari suara bising

13) Mengurangi asupan makanan yang beraroma kuat yang merangsang mual

14) Menghindari stres berlebihan

15) Mengatur pencahayaan dalam ruangan (sebaiknya menghindari cahaya terlalu terang)

16) Memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu hamil tersebut

17) Sebaiknya suami memberikan lebih banyak waktunya untuk si istri, dengan
memperhatikan dan menyayangi

18) Pada tahap parah, lakukan rawat inap di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai