Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu adalah cahaya yang akan menerangi kehidupan seluruh umat manusia
dimuka bumi ini. Baik itu ilmu agama maupun ilmu umum. Tanpa adanya ilmu, manusia
akan dipenuhi dengan ketidaktahuan, tidak sehatnya jiwa dan tidak jernihnya pikiran.
Salah satu ilmu umum yang berkaitan tentang Alternatif Model Pengembangan
Jaringan Dan Rekomendasinya. Untuk memberikan kemampuan kepada mahasiswa
khusunya mahasiswi Kebidanan untuk mengetahui tentang cara Alternatif Model
Pengembangan Jaringan Dan Rekomendasinya. Hal ini sangat penting dalam pelayanan
kesehatan apalagi bagi unit kesehatuan yang membuka praktek mandiri, dan agar unit
kesehatan tersebut mampu memperluas jaringan kesehatan dalam pelayanan kesehatan
yg berkualitas sehingga menjamin kepuasan pasien karena pasien sepenuhnya akan
percaya kepada unit kesehatan yang lebih kompeten. .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat rumusan masalah yang dikaji dalam
masalah ini, antara lain :
1. Apa saja Alternatif Model Pengembangan Jaringan?
2. Bagaimana cara mengembangkan jaringan ?
3. Bagaimana merekomendasikan ?
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui cara alternatif model pengembangan jaringan
b. Mengetahui bukti kualitas pelayanan kesehatan dari rekomendasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Dasar Sistem


Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul, bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan
jaringan kerja prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendifinisikan sistem sebagai berikut: sistem adalah kumpulan dari elemenelemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
“Bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya
satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan sauatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Dalam membangun jaringan harus disertai dengan Perancangan Sistem Proses
analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya memberikan informasi-informasi
mengenai sistem yang sedang berjalan, termasuk kelemahan pada sistem tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang sedang berjalan, maka perlu dibangun Sistem
Informasi yang lebih baik, dengan sistem yang sudah dibentuk sehingga membantu
untuk mendapat informasi yang lebih cepat. Setelah memahami sistem yang sedang
berjalan, maka tahap selanjutnya adalah membuat perancangan Sistem Informasi
terlebih dahulu.
Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam pembuatan program.
Oleh karena itu sangat diperlukan langkah-langkah management pelayanan
kesehatan agar bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam mencapai suatu
target yan diinginkan. Langkah – langkah tersebut antara lain :
a. Perencanaan (Planning) Terry ((dalam Monirung, 2015)) mengemukakan bahwa
perencanaan (Planning) ialah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan
pengambilan keputusan, karena termasuk dalam pemilihan alternatif-alternatif

2
keputusan. Diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke
depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa
mendatang.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Terry (dalam Monirung, 2015) mengemukakan bahwa Pengorganisasian
(Organizing) berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat,
yaitu proses pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan
penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer (Terry & Rue, 2010).
Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-
sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki
dapat dilaksanakan dengan berhasil.
c. Pelaksanaan (Actuating)
George Terry ((dalam Monirung, 2015)) mengemukakan bahwa Pelaksanaan
(Actuating) Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggotaanggota
kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan Pelaksanaan (Actuating) yakni pelaksanaan dari pemberian pelayanan
kesehatan kepada para pasien yang ada di Puskesmas Belang.
d. Pengawasan (Controlling)
Terry (dalam Monirung, 2015) mengemukakan bahwa Pengawasan (Controlling)
adalah penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan
merupakan salah satu fungsi manajemen dalam organisasi. Suatu pengawasan
dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan
mengasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasi puskesmas
maupun bagi para pegawai medis maupun non medis.
B. Cara Alternatif Model Pengembangan Jaringan
Semakin berkembangnya teknologi kian pesat apalagi informasi sangat
mudah kita dapatkan, jadi cara alternatif untuk mengembangkan jaringan adalah
informasi baik secara online dan offline. Informasi diperlukan manusia untuk
menyelesaikan berbagai keperluan hidupnya, termasuk kehidupan di dalam pekerjaan
organisasi dengan berkembangnya teknologi komputer sebagai alat pengolah data
menjadi informasi, maka pekerjaan informasi yang rumit dalam organisasi sangat
banyak mengalami perubahan dan kemudahan.

3
Pekerjaan informasi dimulai sejak data dikumpulkan, diolah menjadi
informasi, diteruskan ke pimpinan dan kemudian diteruskan pula ke unit lain. Di unit
lain atau unit-unit kerja yang menerimanya dapat memprosesnya lagi menjadi
informasi lain sesuai dengan keperluan (pimpinan) unit kerja masing-masing, di unit
yang mengolah kembali informasi yang diterimanya, beranggapan bahwa informasi
yang diterima Perencanaan Strategi Manajemen tingkat atas Manajemen tingkat
menengah Manajemen tingkat bawah Pengendalian Manajemen Pengendalian Operasi
Informasi Pemecahan Masalah Informasi Pengarahan Perhatian Informasi
Pengumpulan Data adalah masih sebagai data yang perlu diproses lebih lanjut
menjadi informasi lain. Informasi hasil olahan tersebut kemudian diteruskan lagi ke
unit lain, bila mana masih diperlukan.
Adapun informasi itu adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini
atau mendatang.
Ada delapan syarat informasi yang baik dan lengkap (Parker)12 Yaitu :
1. Ketersediaan artinya informasi telah tersedia dan dapat diperoleh oleh pihak
yang akan menggunakan.
2. Mudah dipahami artinya informasi mudah dipahami oleh pengambil keputusan
untuk kepentingan rutin maupun strategis.
3. Relevan artinya informasi relevan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
4. Bermanfaat artinya informasi harus disajikan yang memungkinkannya
dimanfaatkan secara optimal bagi organisasi.
5. Tepat waktu artinya ketepatan waktu sangat penting terutama untuk
pengambilan SSkeputusan yang krusial.
6. Reliabel artinya Pemberi informasi menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi
pada informasi yang disajikan dan dari sumber yang kebenarannya dapat
diandalkan.
7. Akurat artinya informasi terhindar dari kesalahan dan kekeliruan.
8. Konsisten artinya informasi adalah syarat penting sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan.Sehingga suatu informasi harus tidak bersifat
kontradiktif dalam penyajiannya.
Adapun Manajemen sistem informasi adalah sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

4
Sistem informasi manajemen merupakan sekumpulan subsistem yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling
berinteraksi dan bekerja sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-
cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input)
berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran
(output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna
dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga di
masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis
organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi
fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
Tingkatan manajemen dibagi menjadi 3 bagian :
1. Perencanaan Stratejik (strategic Planning), merupakan kegiatan
manajemen tingkat atas
2. Pengendalian manajemen (manajemen control), merupakan kegiatan
manajemen tingkat menengah.
3. Pengendalian operasi (Operational control), merupakan kegiatan
manajemen tingkat bawah.
Adapun peran manajer dalam organisasi menurut Henry Mintzberg tahun 1966
melakukan penelitian seksama terhadap 5 eksekutif untuk menentukan apa yang
dilakukan para manajer tersebut pada tugas-tugasnya. Berdasarkan pengamatannya
terhadap para manajer ini, Mintzberg menyimpulkan bahwa para manajer
menjalankan sepuluh peran berbeda, yang sangat saling berkaitan, atau serangkaian
perilaku yang terkait dengan pekerjaan mereka. Seperti ditunjukkan
dalam tabel 1, kesepuluh peran itu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
utama, yakni yang berkaitan dengan hubungan interpersonal, transfer informasi, dan
pengambilan keputusan (Henry Mintzberg, 1988).
a. Peran Interpersonal
Semua manajer dituntut untuk menjalankan tugas-tugas yang sifatnya
seremonial dan simbolik. Dapat dicontohkan bahwa ketika Rektor satu Perguruan
Tinggi menyerahkan Ijazah pada waktu wisuda ia menjalankan peran
kepemimpinan simbolis. Semua manajer mempunyai peran kepemimpinan. Peran
ini meliputi perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan
karyawan. Peran ketiga dalam pengelompokan interpersonal adalah peran
penghubung. Mintzberg menggambarkan kegiatan ini sebagai menghubungi pihak

5
luar yang memberi informasi kepada manajer. Pihak luar ini dapat berupa individu
atau kelompok di dalam dan di luar organisasi tersebut. Manajer penjualan yang
menerima informasi dari manajer pengendalian mutu di dalam perusahaannya
sendiri mempunyai kerjasama hubungan internal. Ketika manajer penjualan
tersebut berhubungan dengan para eksekutif penjualan lain melalui asosiasi
perdagangan pemasaran, ia mempunyai suatu kerjasama hubungan eksternal
(Ruky A, 2002).
b. Peran Informasional
Dalam hal ini dapat dicontohkan bahwa semua manajer pada tataran
tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasiorganisasi dan institusi-institusi
di luar lembaga mereka. Umumnya, mereka mendapatkan informasi dengan
membaca majalah dan berbincang dengan orang lain untuk mempelajari
perubahan-perubahan selera publik, apa yang mungkin sedang direncanakan oleh
para pesaing, dan semacamnya. Mintzberg menyebut ini sebagai peran pemantau.
Para manajer juga berperan sebagai penghubung untuk meneruskan informasi
kepada para anggota organisasi. Ini disebut sbagai peran penyebar. Disamping itu,
para manajer menjalankan peran juru bicara ketika mereka mewakili
organisasinya dihadapan pihak luar (Ruky A, 2002).
c. Peran Pengambilan Keputusan
Mintzberg mengidentifikasi empat peran yang terkait dengan pengambilan
pilihan. Dalam peran kewirausahaan, para manajer memprakarsai dan mengawasi
proyek-proyek baru yang akan memperbaiki kinerja organisasi mereka. Sebagai
penyelesai masalah, para manajer menjalankan tindakan korektif untuk menikapi
masalah-masalah yang tidak diduga. Sebagai pengalokasi sumber daya, para
manajer bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya manusia, fisik, dan
moneter. Terakhir, para manajer menjalankan peran perunding, yang di dalamnya
mereka membahas berbagai isu dan melakukan tawar menawar dengan unit-unit
lain demi keuntungan unitnya (Ruky A, 2002).

Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing


mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan yang berbeda yaitu :

1. Informasi pengumpulan data, merupakan informasi yang berupa pengumpulan


akumulasi atau pengumpulan data.

6
2. Informasi pengarahan perhatian, merupakan informasi untuk membantu
manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang
3. Informasi pemecahan masalah, merupakan informasi untuk membantu manajer
untuk mengambil keputusan pemecahan masalah yang dihadapi.
Sebagai contoh saja pada Alternatif model kesehatan reproduksi dan penyaluran
potensi remaja, kita tahu bahwa Remaja dengan segala kosekuensinya dan
pertumbuhan secara fisik, rohani dan sosial ingin mencari jati diri. Proses pencarian
identitas diri pada lingkungan yang serba modern dan canggih sangat besar
pengaruhnya dalam membentuk kepribadian dirinya. Secara teori lingkungan yang
terdekat adalah keluarga, dimana orang tua, atau kakaknya akan menjadi panutan atau
contoh dalam menatap masa depan. Tidak hanya sekedar kecukupan makanan atau
gizi, tetapi remaja juga perlu mendapat kasih sayang, bimbingan dan penyaluran
potensi dalam dirinya.
Dampak negatif dari modernisasi sudah cukup jelas, sehingga upaya yang
dilakukan baik keluarga dan pemerintah telah membatasi informasi yang tidak
berguna bagi perkembangan fisik dan psikis remaja dengan memblokir situs porno.
Life style yang baik dan menyehatkan, sudah selayaknya diberlakukan bagi remaja,
tidak hanya kebutuhan fisik, tetapi juga rohani dan sosial kemasyarakatan. Pembinaan
remaja sebaiknya meliputi nilai (value), etika, hukum dan agama. Pembinaan sejak
awal baik dari bayi, anak-anak juga penting untuk fondasi remaja, sehingga nantinya
tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang menyesatkan.
Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus dibekali dengan iman
dan ilmu serta teknologi untuk mengganti pemimpin yang akan datang. Sudah
selayaknya keluarga, masyarakat dan negara secara bersama-sama menyelesaikan
tugas mulai ini, demi menyongsong kehidupan bangsa yang bermartabat, bermoral
dan berilmu pengetahuan. Kebutuhan kesehatan reproduksi bagi remaja sudah
seharusnya dipenuhi oleh pemerintah dengan menggerakan peran keluarga.
masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat, serta swasta dalam mengembangkan
potensinya. Sebagai penulis akan memberikan alternatif solusi pada kesehatan
reproduksi remaja dengan mengembangkan model kesehatan reproduksi dan
penyaluran potensi remaja dalam rangka meningkatkan hak -hak remaja untuk
memenuhi kebutuhan reproduksinya dan sesuai dengan bakat (talent) yang
dimilikinya.

7
Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja, Pemerintah
daerah, Dinas kesehatan bersama Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah Raga,
Dinas Sosial serta Deparetemen Agama diharapkan dapat melakukan komunikasi,
integrasi, sinkronisasi, simplifikasi dan mekanisme yang tepat. Masing-masing pihak
terkait harus memahami perannya. Secara tehnis baik sekolah dan puskesmas serta
peran lembaga swadaya masyarakat dapat memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja, maka selain dilakukan deteksi dan konsultasi tentu adanya
penyaluran bakat, potensi dan talenta yang didukung oleh sarana dan kemampuan
keluarga untuk menyalurkan. Sehingga pada kahirnya dapat dicapai remaja yang sehat
jasmani, rohani dan sosial. Di dalam kementerian kesehatan kegiatan ini terkait
dengan adanya pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melibatkan sekolah,
sehingga terjadiah kerjasama yang baik kemudian didukung oleh kementrian pemuda
dan olah raga serta pihak lain yang dapat menampung dan menyalurkan potensi
remaja baik secara ilmiah, seni dan budaya, agar tercipta suatu kondisi yang baik bagi
perkembangan remaja baik secara fisik, mental, spiritual dan bakatnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul, bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan
jaringan kerja prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem.
Setelah memahami sistem yang sedang berjalan, maka tahap selanjutnya adalah
membuat perancangan Sistem Informasi terlebih dahulu. Tahap perancangan sistem
mempunyai dua tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam pembuatan program.
Informasi diperlukan manusia untuk menyelesaikan berbagai keperluan
hidupnya, termasuk kehidupan di dalam pekerjaan organisasi dengan berkembangnya
teknologi komputer sebagai alat pengolah data menjadi informasi, maka pekerjaan
informasi yang rumit dalam organisasi sangat banyak mengalami perubahan dan
kemudahan. Pekerjaan informasi dimulai sejak data dikumpulkan, diolah menjadi
informasi, diteruskan ke pimpinan dan kemudian diteruskan pula ke unit lain.
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui cara alternatif model pengembangan
jaringan, untuk memperluas pelayanan kesehatan yg terpercaya sesuai kebutuhan dan
dengan sistem yang mengikuti perkembangan zaman sehingga mempermudah dalam
pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai