Anda di halaman 1dari 35

KEPENDUDUKAN TERKAIT

PANGAN DAN GIZI

ASTIDIO NOVIARDHI,SP,M.Kes (Epid)


PENGERTIAN KEPENDUDUKAN

(MENURUT UU NO:10 TAHUN 1992)

Hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah,


persebaran, mobilitas, penyebaran,
kualitas, kondisi kesejahteraan yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial,
budaya, agama, serta lingkungan
penduduk tersebut
INTEGRASI VARIABEL DEMOGRAFI &
VARIABEL PEMBANGUNAN

KELAHIRAN
JUMLAH PENDUDUK KEMATIAN
PERTUMBUHAN PENDUDUK MIGRASI
KOMPOSISI PENDUDUK

EKONOMI
SOSIAL
BUDAYA
POLITIK
LINGK.ALAM
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Definisi :
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebab perubahan jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
KOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUK

FERTILITAS MORTALITAS

MIGRASI
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Penduduk
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia
secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah
penduduk
2. Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
3. Migrasi (Mobilitas)
Perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat
lain.
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia


selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu
dari 205,1  juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun
2025.
Pertambahan
Pertambahan Jumlah
Jumlah Penduduk
Penduduk Alami
Alami
Perhitungan pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh
kelahiran dan kematian saja

Rumus :

Pt = P0 + (B – D)

dengan:

Pt = jumlah penduduk pada tahun t


P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar (0)
B = jumlah kelahiran pada jangka waktu 0 dan t
D = jumlah kematian dalam jangka waktu 0 dan t
MORTALITAS……………?????
Definisi (UN dan WHO):

Mati (death):
keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup

• Mati hanya bisa terjadi setelah terjadi kelahiran hidup


• Keadaan mati selalu didahului dengan keadaan hidup
- Tidak ada mati kalau tidak pernah ada hidup
- “lahir mati” tidak dimasukkan dalam mati maupun
hidup
Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)

Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia


manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada
kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada
kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumusnya:
Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age
Specific Death Rate = ASDR
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia
manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada
kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada
kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumusnya:
Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

• Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah


kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
• Angka kematian bayi mencerminkan:
- besarnya masalah kesehatan yang berkaitan
langsung dengan kematian bayi, seperti diare,
infeksi saluran pernapasan, kurang gizi dll.
- tingkat kesehatan ibu  kebijakan KB & KIA
(ANC, PNC, dll.)
- tingkat sosial ekonomi masyarakat
• Angka kematian bayi juga dipakai sebagai angka
probabilitas untuk mengukur risiko kematian
bayi saat lahir sampai menjelang ulang tahun
pertama.
FERTILITAS …………………?????
Fertilitas

Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu


pengertian yang digunakan untuk menunjukan
tingkat pertambahan anak . Fertilitas juga sering
disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran tiap
1000 orang penduduk per tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas suatu Negara

1. Kepercayaan dan agama


2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi ekonomi
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat dalam masyarakat
6. Struktur penduduk
7. Kesehatan
Pengukuran angka fertilitas

Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar


Rumus :
B
CBR = —— .k
P
dimana :
B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000.

Contoh :
Banyaknya kelahiran di Jakarta pada tahun 1970 adalah 182.880 orang bayi.
Banyaknya penduduk Jakarta pada pertengahan tahun 1970 sebesar 4.546.942
orang.

Maka
182.880
CBR = ------------------------- x 1000 = 40,2 per seribu penduduk
4.546.942
MIGRASI…………………?????
Definisi :
perpindahan penduduk dari tempat satu
ke tempat lain, melewati batas negara
atau batas daerah administrasi tertentu
dalam suatu negara, dengan tujuan untuk
menetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi
Faktor pendorong
 Faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang
berasal dari tempat asal.

• Bencana Alam
• Lahan yang sempit
• Wabah penyakit
• Perang
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi

Faktor penarik
Faktor-faktor yang merangsang proses
migrasi yang berasal dari tempat tujuan.
• Upah yang tinggi
• Penghidupan yang lebih layak di tempat
yang baru
• Lapangan kerja yang luas.
Kependudukan dan Kaitannya dengan Gizi

• Jumlah penduduk yang melonjak drastis


berpengaruh di semua sektor.
• Kepadatan penduduk yang relative terus
meningkat akan menimbulkan banyak masalah
• Terpeliharanya gizi dalam jangka panjang tidak
hanya akan membatasi besarnya keluarga,
tetapi program gizi juga secara langsung
merupakan mekanisme operasional untuk
mendorong KB.
1
Kependudukan dan Kaitannya dengan Gizi

• Pemberantasan gizi kurang pada anak dan ibu


bisa mendorong  keluarga kecil sejahtera,
• Pembatasan jumlah keluarga membantu
perbaikan gizi pada bayi, serta memperkecil
risiko keguguran dan memperpanjang masa
reproduksi.
• Pertumbuhan penduduk yang cepat merupakan
isu sentral yang dihadapi dunia, termasuk
Indonesia.
2
Kependudukan dan Kaitannya dengan Gizi

• Tingkat kepadatan penduduk akan mempengaruhi


permintaan jumlah pangan yang dibutuhkan.
• Permintaan jumlah pangan lebih cepat daripada
produksinya.
• Akibatnya, akan terjadi kesenjangan untuk kebutuhan
dan produksi pangan domestik yang semakin lebar.
• Penyebab utama kesenjangan itu adalah adanya
pertumbuhan penduduk yang relative masih tinggi.

3
FAKTOR PENYEBAB NATALITAS DAN
MORTALITAS
1.  Biologis
• Keadaan gizi kurang pada wanita dapat mengakibatkan ganguan
pada siklus haid.
• Wanita yang menyusui anaknya dapat memperpanjang waktu tidak
memperoleh haid kembali kontrasepsi alamiah.
• Status gizi yang rendah akan menurunkan resistensi tubuh
terhadap infeksi penyakit, sehingga banyak menyebabkan kematian
terutama pada anak-anak balita (mempengaruhi angka mortalitas).
• Melahirkan bayi pada usia muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas anak yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Jarak
kelahiran yang terlalu dekat juga akan menyebabkan hal serupa.
2. Sosio Budaya dan Ekonomi
• Beberapa kelompok masyarakat memiliki presensi untuk
memperoleh anak laki-laki sebagai penerus nama
keluarga atau marga dan menanggung orang tua di masa
lanjut usia.
• Di Indonesia ada anggapan bahwa “banyak anak banyak
rejeki” (adanya kepercayaan bahwa anak adalah karunia
Tuhan sehingga tak perlu membatasi besarnya keluarga).
• Di beberapa Negara banyak terjadi pernikahan pertama
pada usia sangat muda (15-19 tahun).
3. Pendidikan
• Wanita yang berpendidikan rendah atau tidak
berpendidikan biasanya mempunyai anak yang lebih
banyak dibandingkan wanita berpendidikan lebih tinggi.
• Frekuensi kehamilan dan melahirkan akan menyebabkan
ibu berpeluang  besar untuk mengalami gangguan
kesehatan dan menyebabkan angka kematian ibu dan
anak tinggi .Di Indonesia  AKI masih sangat tinggi
dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya
4.  Kebijakan

• Pengendalian pertumbuhan penduduk,terutama dilakukan untuk


lebih menurunkan angka kelahiran melalui gerakan KB mandiri
• Penurunan tingkat kematian,khususnya kematian ibu saat
persalinan,kematian bayi,kematian anak balita melalui program
pelayanan kesehatan terpadu.
• Pengarahan morbiditas dan penyebaran penduduk dengan
memperhatikan  kemampuan daya dukung alam, sesuai tata ruang
yang ada serta mendukung peningkatan kesejahteraan ketahanan
penduduk serta keluarga.
• Memberikan kesempatan kepada penduduk usia lanjut untuk
berperan dalam pembangunan dan menikmati hari tuanya sebagai
penduduk usia lanjut yang sejahtera.
5. Pengetahuan Dan Teknologi
•  Kemajuan IPTEK kedokteran dan pelayanan kesehatan
mengakibatkan penurunan angka kematian dan penigkatan
usia harapan hidup (UHH).
• Angka kematian bayi di beberapa negara berkembang
menunjukkan kecendurangan menurun. Hal ini disebabkan
oleh meningkatnya jumlah anak yang mendapatkan imunisasi 
untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi yang mematikan.
• IPTEK yang berkembang baik telah menghasilkan berbagai
teknik kontrasepsi yang memungkinkan pasangan suami istri
untuk memilih jenis KB.
6.  Struktur Kependudukan
• Struktur penduduk sering digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk. Hasil pembangunan nasional,
dalam bidang kependudukan dan keluarga sejahtera 
telah menghasilkan perubahan ciri kependudukan
piramida melebar menuju ke atas. Struktur tersebut
berciri penduduk golongan muda (>15 tahun) dan >
60 tahun yang tinggi dengan masa tua yang semakin
panjang. Struktur ini mencerminkan proporsi usia
subur yang tinggi dengan potensi melahirkan yang
tinggi.
• Dampak pertambahan penduduk akan berakibat
pada ketersedian sumber daya dan kelestaraian
lingkungan, ketersediaan pangan, kesehatan
masyarakat (ibu dan anak), kesempatan memperoleh
pendidikan, maupun kesempatan kerja.
• Pertumbuhan penduduk yang tinggi meningkatkan
kompetisi pemanfaatan lahan yang dapat
mengancam keberadaan lahan pertanian subur.
Konversi lahan pertanian menjadi isu sentral bagi
pemantapan ketahanan pangan  (ketersediaan
pangan ), karena lebih 60% produksi pada nasional
dihasilkan di Pulau Jawa.
UPAYA MENYELESAIKAN MASALAH GIZI
KEPENDUDUKAN
1.  Peningkatan Gizi Masyarakat.
PMT bayi, balita, anak sekolah, pemberdayaan
Posyandu
2.  Pelaksanaan Imunisasi.
PIN (Pekan imunisasi Nasional).
3.  Penambahan Fasilitas Kesehatan.
Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi rumah
sakit, puskesmas, puskesmas pembantu,
polindes, dan posyandu.
4.      Penyediaan Pelayanan Kesehatan Gratis.
Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi
penduduk miskin dalam bentuk kartu sehat
5.      Pengadaan Obat Generik.
Pemerintah harus mengembangkan pengadaan obat
murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah.
6.      Penambahan Jumlah Tenaga Medis dan Non Medis
Penambahan : Dokter, Bidan, Perawat, Ahli Gizi, Kesling
7.      Melakukan Penyuluhan.
Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya
kebersihan dan pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai