OLEH KELOMPOK 2
1. CHAIRUNISSA SYAH
2. DJUNAIRA ANDINA ISHAK
3. MIFTA TOHA LESTALUHU
4. TRISNAWANTI RUSLAN
5. FARADILA DANO
6. PRATIWI MANSUR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Kerja Tim”
ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas.
Kami menyadari bahwa Tak Ada Gading Yang Tak Retak, begitu juga dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep lintas sektor?
2. Bagaimana konsep lintas program?
3. Bagaimana kerja sama natara lintas sektor dan lintas program?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep lintas sektor.
2. Mengetahui konsep lintas program.
3. Mengetahui kerja sama natara lintas sektor dan lintas program.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lintas Sektor
1. Pengertian
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor kesehatan
yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsungatau tidak
langsung terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal
pengesahan, tetapi juga ikut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan,
pengumpulan, dan interpretasi informasi serta mengevaluasi. Lintas sektor
kesehatanmerupakan hubungan yang dikenali antara bagian atau bagian-bagian dari
sektor yang berbeda, dibentuk utnuk mengambil tindakan pada suatu masalah agar
hasil yang tercapaidengan cara yang lebih efektif, berkelanjutan atau efisien
disbanding sektor kesehatan bertindak sendiri (WHO 1998). Prinsip kerja sama lintas
sektor melalui pertalian dengan program di dalam dan di luar sektor kesehatan untuk
mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan dari keputusan
kebijakan dan praktek organisasisektor-sektor yang berbeda.
3. Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan
- Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah maupun swasta, termasuk
LSM
- Menyiapkan sarana dan prasarana untuk pertemuan
- Mengidentifikasi masalah yang dibahas
b. Pelaksanaan
- Pertemuan dipimpin oleh ketua tim (tingkat kabupaten/kecamatan/desa)
- Menyampaikan salam pembuka
- Menyampaikan tujuan pertemuan dan agenda rapat
- Membahas masalah kesehatan jiwa yang memerlukan dukungan lintas sector,
yang terkait dengan dukungan dana, sarana dan prasarana, kebijakan pemda
dalam pengembangan program CMHN
- Meminta pendapat dari peserta rapat dalam rangka mencari alternative
penyelesaian masalah
- Membahas rencana kerja dan tindak lanjut kegiatan yang akan dilakukan
- Merangkum hasil pertemuan
- Menutup pertemuan
c. Evaluasi
Evaluasi kemampuan fasilitator CMHN dalam:
- Memimpin rapat koordinasi
- Membuat laporan hasil rapat
B. Lintas Program
1. Pengertian
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa
program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja sama
lintas program yang diterapkan di puskesmas berarti melibatkan beberapa program
terkait yang ada di puskesmas.
2. Tujuan
Tujuan khusus kerja sama lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam
tim dan selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektoral. Kerja sama lintas sektor
melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor kesehatan yang merupakan usaha
bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau tidak langsung terhadap
kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal pengesahan, tetapi juga
ikkut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan
interpretasi informasi serta mengevaluasi.
Bila ditata dengan benar, desa dapat memiliki otonomi dan kekuatan yang luar biasa
dalam memanfaatkan anggaran pemerintah untuk menjadikan suatu komponen alat
produktif bagi berbagai aspek penggerak ekonomi masyarakat desa. PNPM MPd
telah memberikan sentuhan yang benar melalui proses perencanaan partisipatif yang
berakar dari potensi dan mempertimbangkan masalah yang dihadapi, namun realitas
yang ditemukan dilapangan masih banyak fasilitator yang belum melaksanakan
dengan benar dan bersungguh-sungguh serta dengan suatu penghayatan, sehingga
berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi desa menuju desa mandiri dan
berdaulat.
Program dan proyek dari berbagai sumber pendanaan mestinya tinggal mendanai
kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan masyarakat desa untuk dirangkai
sesuai fungsi peran dan bidang garap masing-masing institusi. Dalam hal ini
Fasilitator kabupaten dapat membantu memfasilitasi dan mendekatkan lembaga
masyarakat ditingkat bawah kepada pemerintah daerah.
Kerjasama lintas sektor adalah program yag melibatkan suatu institusi atau instansi negri
atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar dari pemerintah atau
swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk mewujudkan alternatif kebijakan
secara terpadu dan komprehensif sehingga adanya keputusan dan kerjasama.
2. Peternakan
Masalah :
Apabila dilaksanakan vaksinasi di desa- desa jarang masyarakat
membawa ternaknya untuk diberikan vaksin.
3. Kepala Desa
Masalah :
Alat kesehatan untuk puskesmas desa, bagaimana pisik untuk pembangunan
gedungnya ( tanah, biaya pembangunan , model bangunan dll ).
4. TP PKK
Masalah :
a. Data – data kesehatan untuk PKK banyak yang kosong.
b. Data gizi buruk tidak ada di PKK kecamatan.
Masing –masing sektor nampaknya sudah melaksanakan kegiatan dengan baik. Hal ini
perlu terus ditingkatkan sehingga apa yang menjadi target bisa dicapai.
Kesimpulan
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa
program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja sama
lintas program yang diterapkan di puskesmas berarti melibatkan beberapa program
terkait yang ada di puskesmas.
Tujuan khusus kerja sama lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam
tim dan selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektoral. Kerja sama lintas sektor
melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor kesehatan yang merupakan usaha
bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau tidak langsung terhadap
kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal pengesahan, tetapi juga
ikkut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan
interpretasi informasi serta mengevaluasi.
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor kesehatan
yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsungatau tidak
langsung terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal
pengesahan, tetapi juga ikut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan,
pengumpulan, dan interpretasi informasi serta mengevaluasi. Lintas sektor
kesehatanmerupakan hubungan yang dikenali antara bagian atau bagian-bagian dari
sektor yang berbeda, dibentuk utnuk mengambil tindakan pada suatu masalah agar
hasil yang tercapaidengan cara yang lebih efektif, berkelanjutan atau efisien
disbanding sektor kesehatan bertindak sendiri (WHO 1998). Prinsip kerja sama lintas
sektor melalui pertalian dengan program di dalam dan di luar sektor kesehatan untuk
mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan dari keputusan
kebijakan dan praktek organisasisektor-sektor yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia,Yesi. 2011. Kerjasama Lintas Sektoral. http:// www. scribd. com/ doc/
79736393/9/ Sistem-Kerjasama-Lintas Sektoral. di akses 10 februari 2012
samarinda.
Anonim. 2010. Kemitraan. http:// www. sieradproduce. com/ ID/ peluang/ Pages/
Kemitraan. aspx. diakses 10 februari 2012 Samarinda
Anonim. 2012. Kemitraan Sector Kesehatan. http:// www. wiziq. com/ tutorial/147960-
KEMITRAAN-BIDANG-KESEHATAN. di akses 10 februari 2012 Samarinda
Anonim. 2010. Pengertian Keitraan Kesehatan. http:// syehaceh. wordpress. com/
2008/05/12/kemitraa -dalam-kesehatan/. di akses 10 februari 2011. Samarinda
Anonim. 2011. Usaha Usaha Kesehatan Masyarakat. http:// sehat jasmani dan rohani.
blogspot. com/ 2011/ 01/usaha-usaha-kesehatan-masyarakat. html. di akses 10
februari 2011. Samarinda