Anda di halaman 1dari 9

Tugas Mandiri

MAKALAH SASARAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI KOMUNITAS

OLEH

NAMA : CHAIRUNISSA SYAH

NIM : 16144010007

KELAS : V/A

POLTEKKES KEMENKES TERNATE

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sasaran keselamatan
dan kesehatan kerja pada komunitas” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas.

Saya menyadari bahwa Tak Ada Gading Yang Tak Retak, begitu juga dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Jumat, Okober 2018

Chairunissa Syah
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................i


Daftar Isi .................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................................... 3
B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ..................................................................... 4
C. Usaha-Usaha dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........................ 4
D. Sasaran Keselamatan Kerja pada Komunitas ................................................................. 4

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ................................................................................................................................. 6

Daftar Pustaka ............................................................................................................................. 7


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (KKK) akan menciptakan terwujudnya
pemeliharaan karyawan yang baik. KKK ini harus ditanamkan pada diri masing-masing
individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari
pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak
terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat, produksi
menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian
bagi karyawan maupun perusahaan yang bersangkutan, karena mungkin karyawan
terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan perusahaan kehilangan karyawannya.

Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja mau
pun komunitas, karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik
jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja
terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat
kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila
para pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan
prasarana yang terjamin keselamatannya maka produktivitas kerja akan dapat
ditingkatkan. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang
mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, antara
lain: keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri karyawan,
bahkan perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat
pengamanan (seperti masker, sarung tangan, tutup mulut dan hidung) saat bekerja. KKK
ini merupakan tindakan control preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan
karyawan yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja?
2. Apa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja?
3. Apa saja sasaran keselamatan kerja komunitas?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Mengetahui tujuan keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Mengetahui apa saja sasaran keselamatan kerja komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Berdasarkan pendapat Leon C. Meggison bahwa istilah keselamatan mencakup
kedua istilah risiko keselamatan dan risiko kesehatan. Dalam bidang kepegawaian, kedua
istilah tersebut dibedakan. Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Risiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan
perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan
pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang
bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja. Risiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja
melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi
atau gangguan fisik.

Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:

1. Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu


pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
2. Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja
di perusahaan yang bersangkutan.
3. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang
bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
4. Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait
dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan
stabilitas emosi secara umum.
5. Menurut Ridley John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000), mengartikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat
dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
6. Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan
kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan
oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.

B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan iklim yang kondusif bagi
para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan dan penyakit kerja yang
ringan maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan
(Rika Ampuh Hadiguna, 2009). Sedangkan menurut Rizky Argama (2006), tujuan dari
dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mengurangi biaya
perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut.


1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif
mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

C. Usaha-Usaha dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Usaha-usaha yang diperlukan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
yaitu sebagai berikut.
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan.
2. Memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang bekerja pada
lingkungan yang menggunakan peralatan yang berbahaya.
3. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja,
penerangan yang cukup terang dan menyejukkan, dan mencegah kebisingan.
4. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit.
5. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan kerja.
6. Menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja para pegawai.

D. Sasaran Keselamatan Kerja pada Komunitas

Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja mene-kankan bahwa program
kegiatan keselamatan kerja pada suatu unit organisasi diarahkan untuk dapat mencapai
sasaran keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi kegiatan :
1. Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
2. Mencegah dan mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi, dan penularan
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
11. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
12. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses
kerjanya
13. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman, atau barang
14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang
15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
17. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-bangunan,
alat-alat kerja, mesin-mesin dsb
18. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya
19. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan dan semangat kerja.

Kesemua sasaran/ ruang lingkup kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut jika
direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, maka pada akhirnya tujuan akhir yang akan
dicapai adalah adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh umat manusia
di muka bumi ini.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan
keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan
dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu
berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan yang
dibuat untuk mengatur masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan
yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di
lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya

Nuraini. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Aswaja Pressindo

Hasibuan, Malayu S.P. Edisi Revisi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara

Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai