KESEHATAN HAJI
OLEH:
NAMA KELOMPOK 2:
1. NI PUTU TRISNA WULANDARI (C1118035)
2. NI PUTU SANYA DEWI (C1118043)
3. NI LUH NYOMAN ARYA TRI YANI (C1118049)
4. NI KADEK MIANTARI (C1118051)
5. PUTU AYU MELANI (C1118053)
6. LUH WIDIA VERAWATI (C1118056)
7. AYU NANDA ROSMA DEWI (C1118058)
8. KADEK ARIASA (C1118060)
9. I PUTU YUDA SANJAYA (C1118068)
10. NI WAYAN SRI RATNADI (C1318105)
11. NI MADE INDAH CAHYANI (C1318107)
1
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan
Tugas Makalah " Kesehatan Hahi ".
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Keperawatan Matra.
Kelompok kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca mengenai “Kesehatan Haji”. Kelompok kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kelompok kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah penulis buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Pengertian Kesehatan Matra........................................................................................................3
B. Tujuan Kesehatan Matra..............................................................................................................3
C. Pengertian Kesehatan Haji...........................................................................................................3
D. Tujuan Pemeriksaan Haji.............................................................................................................4
E. Pemeriksaan Kesehatan Haji........................................................................................................4
F. Penyelenggara Kesehatan Haji.....................................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibadah haji dilaksanakan kaum muslim dan muslimah dari seluruh penjuru dunia
yang terdiri dari berbagai suku dan bangsa.Jamaah haji memiliki latar belakang penyakit
endemis dan epidemi masingmasing,sehinggamemiliki risiko terjadi penularan penyakit
antar jamaah haji terutama penyakit menular. Penyakit yang berisiko menular antara lain
meningitis, TBC, hepatitis, diare, kholera, influenza, dan lain lain. Penyakit baru yang
perlu di Waspadai menular pada saat melakukan ibadah haji yaitu MERS-CoV.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, sehingga
Indonesia merupakan negara terbanyak yang mengirimkan jamaah haji ke Arab Saudi.
Indonesia berisiko tinggi tertular penyakit dari penyakit menular yang sedang endemis di
Arab Saudi atau negara lain yang ikut dalam ibadah haji.
Jamaah haji di Indonesia sebagian besar merupakan jamaah haji yang memiliki
risiko tinggi. Jamaah haji risiko tinggi kesehatan adalah jamaah haji dengan kondisi
kesehatan yang secara epidemiologi berisiko sakit dan atau mati selama perjalanan
ibadah haji, meliputi jamaah haji lanjut usia, jamaah haji penderita penyakit menular
tertentu yang tidak boleh terbawa keluar dari Indonesia, jamaah haji wanita hamil, dan
jamaah haji dengan ketidak mampuan tertentu terkait penyakit kronis dan atau penyakit
tertentu lainnya (Pascasarjana, Universitas, Surabaya, & Artikel, 2019).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 62 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Haji terdapat penguatan manajemen penyelenggaraan
kesehatan haji, untuk mencapai pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan haji
yang berkualitas, perlu dilakukan penguatan manajmen penyelenggaraan kesehatan haji.
Penguatan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji dilaksanakan salah satu nya
melalui pengembangan sistem informasi kesehatan. Pengembangan sistem informasi
kesehatan haji dilakukan untuk mendukung pelaksanaan surveilans pada penyelenggaraan
kesehatan haji (Pascasarjana et al., 2019).
Untuk dapat melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan calon/ jemaah
1
haji Indonesia secara profesional, berkualitas perlu didukung sumberdaya manusia yang
berpengetahuan, terampil, berdedikasi tinggi, sarana dan prasarana serta sistem informasi
kesehatan haji terpadu (Siskohat) bidang kesehatan(Noprika, Asfara, Novita, Bs, &
Amelia, 2020).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan kesehatan matra?
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan haji?
3. Apa tujuan pemeriksaan kesehatan haji?
4. Bagaimana tahap pemeriksaan kesehatan haji?
5. Bagaimana bentuk penyelenggaraan kesehatan haji?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan Kesehatan Matra
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesehatan haji
3. Mengetahui apa saja tujuan pemeriksaan kesehatan haji
4. Mengetahui bagaimana tahap pemeriksaan kesehatan haji
5. Mengetahui bagaimana bentuk penyelenggaraan kesehatan haji
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kewajiban terhadap keluarga.
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji adalah kemampuan Jemaah Haji dari aspek
kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah Haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan Agama Islam.
Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji adalah rangkaian kegiatan penilaian status
kesehatan Jemaah Haji yang diselenggarakan secara komprehensif. Pengaturan Istithaah
Kesehatan Haji bertujuan untuk terselenggaranya Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan
Kesehatan Jemaah Haji agar dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran
agama Islam.
4
pemerintah telah menentukan kepastian keberangkatan Jemaah Haji pada tahun
berjalan.
c. Tahap ketiga
Pemeriksaan Kesehatan tahap ketiga dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang
Kesehatan di embarkasi pada saat Jemaah Haji menjelang pemberangkatan.
5
di :
a. Puskesmas/klinik
b. Rumah sakit di kabupaten/kota
c. Perjalanan
d. Embarkasi/Debarkasi
e. Rumah sakit rujukan
1. Pelayanan Kesehatan Haji di Perjalanan Pelayanan Kesehatan Haji di
perjalanan meliputi perjalanan dari daerah asal ke asrama haji dan
sebaliknya, dari asrama haji menuju ke bandara keberangkatan dan
sebaliknya. sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam bentuk:
a. Pertolongan pertama
Pertolongan pertama dilaksanakan oleh pemerintah daerah asal
jemaah haji
b. Rujukan
Adalah jemaah haji yang sakit dan memerluka tindakan medis
lanjutandan dilakasanakan oleh pihak PPIH embarkasi dan
debarkasi bidang kesehatan
6
fasilitas pelayanan kesehatan dalam lingkup wilayah
kewenangan PPIH Embarkasi/Debarkasi Bidang Kesehatan.
d. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dan penunjang dilaksanakan untuk
penegakan diagnostik berdasarkan indikasi medis.
e. Pelayanan rujukan
Pelayanan rujukan dilaksanakan dalam hal Jemaah Haji di
Embarkasi/Debarkasi perlu dirujuk karena sakit atau untuk
penegakan diagnostik, dilakukan oleh Panitia PPIH
Embarkasi/Debarkasi Bidang Kesehatan ke rumah sakit
rujukan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka memfasilitasi pelayanan rujukan bagi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional, Klinik Embarkasi/Debarkasi
dapat membentuk Klinik yang berafiliasi dengan Program
Jaminan Kesehatan Nasional.
f. pelaksanaan kekarantinaan kesehatan
g. Penanganan jemaah haji wafat di pesawat
Penanganan Jemaah Haji Wafat meliputi penetapan penyebab
wafat dan identifikasi potensi penyebab wafat. Potensi
penyebab wafat dapat disebabkan oleh penyakit menular
dan/atau wabah serta keracunan makanan dan substansi toksis
lainnya. Data yang diperoleh dari penanganan Jemaah Haji
wafat digunakan sebagai pelengkap data dokumen pengiriman
Jemaah Haji wafat ke rumah sakit dan/atau lembaga terkait
lainnya.
7
Kesehatan. Pelayanan Kesehatan Haji di Rumah Sakit Rujukan
meliputi:
a. pelayanan rawat darurat
b. pelayanan rawat jalan
c. pelayanan rawat inap
d. pelayanan tindakan medik operatif dan non operatif
e. pelayanan darah
f. pelayanan mobil jenazah
g. pelayanan penunjang medik
h. pelayanan intensif
i. pelayanan rujukan atau evakuasi.
8
pulangkan ke Indonesia pasca operasional haji dan memerlukan
perawatan di rumah sakit, dapat dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan.
Kantor Kesehatan Pelabuhan berwenang dalam pengurusan rujukan
Jemaah Haji yang sakit. Dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan
bertanggung jawab atas penilaian kondisi kesehatan Jemaah Haji
setiba di bandara internasional setempat. Rujukan Jemaah Haji
ditentukan oleh dokter pemeriksa pada Kantor Kesehatan
Pelabuhan dengan mempertimbangkan surat keterangan rumah
sakit di Arab Saudi dan kondisi kesehatan terkini. Dokter pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan berwenang menilai transportabilitas
Jemaah Haji yang sakit untuk penerbangan ke daerah asal dan
merekomendasikan penanganan tertentu selama penerbangan
dan/atau perawatan lanjutan. Dalam rangka memfasilitasi
dukungan kesehatan bagi Jemaah Haji yang sakit selama perjalanan
kepulangan, Kantor Kesehatan Pelabuhan yang memiliki wilayah
kerja tempat Jemaah Haji mendarat, melakukan koordinasi dengan
Kantor Kesehatan Pelabuhan asal Jemaah Haji.
9
c. Intervensi Kesehatan Lingkungan dapat berupa:
a) Komunikasi, informasi, dan edukasi
b) Perbaikan dan pembangunan sarana
c) Pengembangan teknologi tepat guna
d) Rekayasa lingkungan.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Noprika, A. Dela, Asfara, E., Novita, R., Bs, S., & Amelia, R. (2020). Kesehatan matra dan
kesehatan haji.
Pascasarjana, D., Universitas, E., Surabaya, A., & Artikel, I. (2019). Siswanto , Hari Basuki
Notobroto,. 88–110.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah
Kesehatan Jemaah
12