PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
SHEILA SEPTI AZZAHRO
NIM : 19.01.1.129
Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal ini diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan tim
penguji proposal penelitian Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka
saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini
saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Proposal skripsi ini dengan judul “HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK
DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU TAHUN 2023”
Dalam Menyelesaikan Proposal Skripsi Ini, peneliti merasakan betapa
besarnya manfaat dan bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak, sehubung
dengan itu peneliti mengucapkan terimakasih pada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Proposal skripsi ini, mudah-mudahan mendapat
pahala dari Allah SWT.
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH, Selaku ketua yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak Prof. Dr. Syafrani, M.Si, selaku Rektor Universitas Hang Tuah
Pekanbaru.
3. Bapak Ns. Abdurrahman H, M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
4. Bapak Ahmad Satria Efendi, SKM, M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas
Kesehatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru
5. Bapak Dr. Reno Renaldi, SKM, M.Kes, selaku Kepala Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Hang Tuah Pekanbaru
6. Ibu Wulan Sari, SKM, M.Epid, selaku pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan ilmu, memberikan
masukan dan arahan yang sangat berharga dalam menyusun Skripsi skripsi
ini.
7. Ibu Sri Desfita, SST, M.Kes, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan saran, masukan serta arahan yang sangat bermanfaat selama
masa studi
8. Ibu Dr. Hetty Ismainar, SKM, MPH selaku penguji I yang telah banyak
memberi bimbingan dan arahan yang bermanfaat dalam menyelesaikan
skripsi ini
9. Ibu Dr. Arnawilis, MARS selaku penguji II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan yang bermanfaat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
10. Staff Dosen dan Tata Usaha Universitas Hang Tuah Pekanbaru yang telah
memberi bekal ilmu dan pengetahuan selama dibangku perkuliahan.
11. Pihak Puskesmas Tembilahan Hulu yang bersedia memberikan izin,
menjadi informan dan memberikan informasi kepada penulis untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam Skripsi ini.
12. Untuk kedua orang tua dan keluarga besar yang telah mendoakan agar
selama penyusunan skripsi ini diberi kelancaran dan kemudahan serta
memberikan dukungan agar dapat diselesaikan dengan baik.
13. Adik dan abang ku tersayang yang telah memberikan motivasi penulis
selama penulisan proposal penelitian.
14. Rekan- rekan jurusan Kesehatan Lingkungan yang tidak dapat disebutkan
satu per satu terima kasih atas masukkan dan kritikkannya beserta canda
tawanya selama ini.
15. Seluruh teman-teman Kesmas Angkatan 2019 yang sama-sama menempuh
studi di Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
Pada penyusunan Proposal skripsi ini peneliti menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupun dari segi teknik penyusunannya. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan dan kelengkapann proposal skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana proporsi ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas
Tembilahan Hulu pada Tahun 2023?
2. Bagaimana proporsi pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada
balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada Tahun
2023?
3. Bagaimana proporsi ventilasi dengan kejadian ISPA pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada Tahun 2023 ?
4. Bagaimana proporsi perilaku merokok dengan kejadian ISPA pada
balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada Tahun
2023?
5. Bagaimana proporsi kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada
balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada Tahun
2023?
6. Apakah ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu tahun 2023?
7. Apakah ada hubungan antara ventilasi dengan kejadian ISPA pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu tahun 2023?
8. Apakah ada hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian ISPA
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu tahun
2023?
9. Apakah ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu tahun
2023?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan
ibu,perilaku merokok dan lingkungan fisik dengan kejadian ISPA pada
balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada Tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya proporsi ISPA pada balita di wilayah kerja
puskesmas Tembilahan Hulu pada Tahun 2023.
b. Diketahuinya proporsi pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA
pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada
Tahun 2023.
c. Diketahuinya proporsi ventilasi dengan kejadian ISPA pada balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada Tahun 2023.
d. Diketahuinya proporsi perilaku merokok dengan kejadian ISPA
pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada
Tahun 2023.
e. Diketahuinya proporsi kepadatan hunian dengan kejadian ISPA
pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu pada
Tahun 2023.
f. Diketahuinya hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu tahun
2023.
g. Diketahuinya hubungan antara ventilasi dengan kejadian ISPA
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu tahun
2023.
h. Diketahuinya hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian
ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu
tahun 2023.
i. Diketahuinya hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian
ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu
tahun 2023.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa/Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan informasi mengenai tinjauan
tentang Hubungan Pengetahuan Ibu dan Lingkungan Fisik dengan
Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan
Hulu tahun 2023.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya Ibu yang
memiliki Balita mengenai penyakit ISPA.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai informasi bagi mahasiswa/i Universitas
Hang Tuah pekanbaru yang akan menulis atau meneliti selanjutnya
mengenai Hubungan Lingkungan Fisik Dengan Kejadian ISPA pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengertian ISPA
ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau
lebih dari saluran napas mulai dari hidung, hingga alveoli termasuk jaringan
adneksanya. Infeksi saluran pernapasan meliputi infeksi saluran pernapasan
bagian atas, seperti nasopharyngitis, pharyngo, dan epiglotitis, dan infeksi
saluran pernapasan bagian bawah, seperti laryngitis, tracheobronchitis dan
bronchitis pneumonia (Depkes RI, 2021). Infeksi saluran pernafasan atau biasa
disebut ISPA termasuk salah satu masalah kematian pada anak-anak di negara
berkembang (Aprilla et al., 2019).
Menurut WHO angka kematian mortalitas ISPA di dunia mencapai 40/1000
anak berkisar 15-20% terjadi pada kelompok umur kurang lebih 5 tahun.
Dikatakan ISPA termasuk penyakit menular yang menyebabkan kesakitan dan
kematian tertinggi di berbagai negara berkembang diantaranya dijumpai di India
sebesar 48%, disusul Indonesia sebesar 38%, kemudian Ethiopia sebesar 4,4%, Pakistan
sebesar 4,3%, China sebesar 3,5%, Sudan sebesar 1,5% dan Nepal terendah sebesar
0,3%. Didasarkan pada data tersebut, diketahui Indonesia menjadi negara yang memiliki
kejadian ISPA tertinggi urutan kedua secara global. Dimana hingga saat ini ISPA terus
menjadi 10 permasalahan kesehatan dengan angka mortalitas paling tinggi di dunia
(WHO, 2019).
Pedoman kerja puskesmas membagi ISPA menjadi 3 kelompok besar, yaitu
ISPA berat atau pneumonia berat ditandai oleh adanya tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam waktu inspirasi. ISPA sedang atau pneumonia bila
frekuensi nafas menjadi cepat dan ISPA ringan atau bukan pneumonia, ditandai
dengan batuk pilek tanpa nafas cepat, tanpa tarikan dinding dada bagian bawah
ke dalam, seperti misalnya nasofaringitis, faringitis, rinofaringitis, dan lain
sebagainya. Khusus untuk bayi dibawah 2 bulan hanya dikenal ISPA berat dan
ISPA (Muhammad & Mursyid, 2021).
2. Etiologi ISPA
Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab seperti
bakteri,virus,dan riketsia. ISPA bagian atas disebabkan oleh virus,sedangkan
ISPAbagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. Pada ISPA bagian
bawah dapat disebabkan oleh bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis
yang berat sehingga dapat menimbulkan masalah. Etiologi ISPA terdiri dari 300
jenis bakteri,virus,dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain Genus
streptokokus,Pneumokokus,Hemofilus,Bordetella dan Corinebacterium.
Sedangkan virus penyebab ISPA antara lain golongan
Miksovirus,Adenovirus,Koronavirus, Mikoplasma, Hervesvirus dll (Syamsi,
2018).
perjalanan klinis penyakit ISPA ini dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu
(Ismah et al., 2021):
7. Penyebab ISPA
ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian
atas dan saluran pernapasan bagian bawah. virus, jamur dan bakteri merupakan
penyebab dari infeksi ini. Secara garis besar, ISPA dibedakan menjadi common
cold dimana pemicunya adalah virus rhinovirus, respiratory syncytial virus,
adenovirus, dan influenza yang dipicu oleh virus influenza dengan berbagai tipe.
Penyakit ini biasanya akan muncul pada saat musim pancaroba yang diakibatkan
oleh sirkulasi virus di udara yang meningkat. Selain itu, perubahan udara dari
panas ke dingin akan menyebabkan daya tahan tubuh anak menjadi lemah.
Sehingga, anak menjadi lebih mudah terserang oleh penyakit ini (Sucipto, 2011).
ISPA dapat menyerang anak apabila ketahanan tubuh (immunologi)
menurun.
Biasanya menyerang anak di bawah lima tahun dan kelompok yang memiliki
sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit. Penyakit
ini di awali dengan suhu badan panas sekitar 38 Derajat Celcius disertai salah
satu atau lebih gejala : tenggorokan sakit atau nyeri menelan, keluar cairan
melalui hidung, disertai batuk kering atau berdahak. Adapun komplikasi dari
ISPA adalah otitis media, sinusitis, faringitis, pneumonia dan meninggal dunia
karena sesak nafas (Padila et al., 2019).
Pengetahuan
1. Pengetahuan Ibu
Lingkungan
1. Ventilasi
2. Kepadatan Hunian
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dari permasalahan yang akan diteliti.
Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salah dengan cara
terbebas dari nilai dan pendapat penelitian yang menyusun dan mengujinya
(Sugiyono, 2014). Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
1. Adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA.
2. Adanya hubungan antara ventilasi dengan kejadian ISPA.
3. Adanya hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian ISPA.
4. Adanya hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA.
E. Penelitian Sejenis
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk memperoleh besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka
digunakan perhitungan rumus Isaac dan Michael sebagai berikut:
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
Z21- α/2 = Tingkat kemaknaan (95%=1,96)
p = Proporsi kejadian, jika tidak diketahui nilainya 0,5
d = Derajat kesalahan yang masih dapat diterima (5%=0,05)
n= 342,02
2,2325
n = 153,2 dibulatkan menjadi 153 responden
Maka, besar sampel dalam penelitian ini adalah 153 responden yang merupakan
ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan.
D. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel rekam medis pada penelitian ini adalah purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan
penelitiannya saja. Pertimbangan yang dimaksud misalnya karakteristik atau ciri-ciri
tertentuu yang sesuai dengan penelitian.
2. Defenisi Oprasional
Berikut ini penjelasan kerangka konsep secara operasional dari setiap variabel
penelitian.
No Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Skala data Hasil ukur
Variabel Dependen
1 Kejadian ISPA Infeksi Saluran Observasi Rekam Skala 1 = Tidak, jika
Pernafasan Akut Medis Ordinal Balita tidak
adalah proses inflamasi Mengalami
yang di sebabkan oleh ISPA 2 = Iya,
virus,bakteri, jika Balita
mycoplasma, atau mengalami
aspirasi substansia ISPA
asing yang melibatkan
suatu atau semua
bagian seluran
pernapasan
Variabel Independen
1 Pengetahuan Ibu Pengetahuan yang di Wawancara Kuisioner Skala 1= Kurang
miliki ibu sebagai dan ordinal 2= Baik
responden mengenai observasi
penyakit ISPA pada
balita yang meliputi
pengertian ISPA, tanda
dan gejala, serta
penyebabnya di
puskesmas Tembilahan
Hulu (Amalia, 2020)
2 Ventilasi Tempat daur ulang Wawancara kuisioner Skala 1 = Tidak
udara yang berfungsi dan Ordinal memenuhi
sebagai tempat masuk observasi syarat, Jika luas
dan keluarnya udara ventilasi
<10%
No Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Skala data Hasil ukur
2= Memenuhi
syarat, jika luas
ventilasi > 10%
3 Perilakui Aktivitas menghisap Wawancara Kuesioner Skala 1 = Tidak, jika
Merokok atau menghirup asap dan Ordinal penghuni rumah
rokok dengan observasi tidak
menggunakan pipa mempunyai
atau rokok
kebiasaan
merokok 2 =
Ada, jika
penghuni rumah
memiliki
kebiasaan
merokok
4 Kepadatan Jumlah penghuni di Wawancara Kuesioner Skala 1=Tidak
Hunian dalam satu rumah dan Ordinal memenuhi
observasi syarat, jika >2
orang per 8 m 2 .
2= Memenuhi
syarat jika <2
orang per 8 m 2.
H. Pengolahan Data
Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program computer melalui
langkah-langkah berikut :
1. Editing
Kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian dikumpulkan, lalu di
lihat kelengkapan datanya apakah dapat di baca atau tidak, begitu pula dengan
kelengkapan isinya.
2. Coding
Data yang masih dalam kode huruf akan dilakukan pengkodean dengan
mengubahnya menjadi angka agar lebih mudah dalam mengentry dan
menganalisis data. Pengkodean diawali dengan memberi penilaian terhadap
jawaban pertanyaan pada setiap tatisti independent dan dependen, kemudian
hasilnya di konversikan kedalam kode. Hasil dari analisis bivariat terdapat
kategori hasil dari tatisti pengetahuan, ventilasi, kepadatan hunian, dan asap
rokok. Dengan kode untuk pengetahuan 1 = Pengetahuan kurang, 2 =
pengetahuan baik. Ventilasi 1 = Tidak memenuhi syarat, 2 = Memenuhi Syarat.
Kepadatan Hunian 1 = Tidak memenuhi syarat, 2 = Memenuhi syarat, dan
Perilaku Merokok = Tidak ada, 2 = Ada.
3. Entry
Data akan dientry dengan menggunakan software tatistic (SPSS) agar dapat
dilakukan analisis data.
4. Cleaning
Data yang telah dientry akan dicek ulang untuk memastikan tidak ada
kesalahan data yang telah didapatkan.
I. Analisis Data
1. Analisa Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang di gunakan pada tiap- tiap
variabel hasil penelitian dengan menghitung persentase hasil penelitian untuk
mengetahui hasil yang nantinya akan digunakan sebagai tolak ukur
pembahasan dan kesimpulan.
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji statistic chi-square 41
dengan menggunakan program computer pada α = 0,05, ada hubungan yang
bermakna apabila p value = 0,05.
J. Jadwal Penelitian
Tabel 3
Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Agista, F. A., Idrus, M., & Ulva, S. M. (2022). Determinan Kejadian ISPA pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Andoolo Utama. Jurnal Healthy
Mandala Waluya, 1(1), 22–32. https://doi.org/10.54883/jhmw.v1i1.3
Aprilla, N., Yahya, E., & Ririn. (2019). Hubungan Antara Perilaku Merokok pada
Orang Tua dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Pulau Jambu
Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2019. Jurnal Ners, 3(1), 112–117.
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners
Asyari. (2021). Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita (Literature Review).
Daeli, W. G., Harefa, J. P. N., Lase, M. W., Pakpahan, M., & Lamtiur, A. (2021).
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Pencegahan ISPA pada Anak
Balita di Kampung Galuga. Jurnal Kedokteran Meditek, 27(1), 33–38.
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i1.1939
Depkes RI. (2009). Apa Itu Kelas Ibu Balita ? Departemen Kesehatan RI :
Katalog Dalam Terbitan (KDT), 1–26.
Dongky, P., & Kadrianti, K. (2016). Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah
Dengan Kejadian Ispa Balita Di Kelurahan Takatidung Polewali Mandar.
Unnes Journal of Public Health, 5(4), 324.
https://doi.org/10.15294/ujph.v5i4.13962
Eddy Imam, S. (2011). Kenyamanan Termal Indoor Pada Bangunan Di Daerah
Beriklim Tropis Lembab. Indonesian Green Technology Journal, 1, 13–19.
Ismah, Z., Harahap, N., Aurallia, N., & Pratiwi, D. A. (2021). BUKU AJAR
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR JILID I. FEBS Letters, 185(1),
4–8. https://doi.org/10.1016/0014-5793(85)80729-8
Juniartha, S. K., Hadi, H. M. C., & Notes, N. (2014). Dengan Kejadian Ispa
Penghuni Rumah Di Wilayah Puskesmas Bangli Utara Tahun 2012. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 4(829), 169–174.
Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018 Kemenkes RI. In Health
Statistics.
https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2018.pdf
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017 (Vol. 1227,
Issue July). https://doi.org/10.1002/qj
Marleni, L., Halisya, S., Tafdhila, T., Zuhana, Z., Salsabila, A., Meijery, D. A., &
Risma, E. (2022). Penanganan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada
Anak di Rumah RT 13 Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang.
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 1(1), 24–30.
https://doi.org/10.33024/jkpm.v1i1.5226
Muhammad, A., & Mursyid, F. (2021). Karakteristik Pasien ISPA Pada Pasien
Balita Di Puskesmas Sudiang Raya. | Jurnal Psikologi Pendidikan &
Konseling, 1(2), 74–84. http://inajoh.org/index.php/INAJOH/articel
Padila, P., Febriawati, H., Andri, J., & Dori, R. A. (2019). Perawatan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita. Jurnal Kesmas Asclepius, 1(1),
25–34. https://doi.org/10.31539/jka.v1i1.526
Putri, P., & Mantu, M. R. (2019). Pengaruh lingkungan fisik rumah terhadap
kejadian ISPA pada balita di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon periode
Juli - Agustus 2016. Tarumanagara Medical Journal, 1(2), 389–394.
https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/3842
Sarniyati, S. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang ISPA dengan
Upaya Pencegahan ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semerap.
Malahayati Nursing Journal, 1(1), 173–179.
https://doi.org/10.33024/mnj.v1i1.5726
Simanjuntak, J., Santoso, E., Studi, P., Informatika, T., Komputer, F. I., &
Brawijaya, U. (2021). Klasifikasi Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (
ISPA ) dengan menerapkan Metode Fuzzy K-Nearest Neighbor. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 5(11), 5023–5029.
Sofia, S. (2017). Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. AcTion: Aceh
Nutrition Journal, 2(1), 43. https://doi.org/10.30867/action.v2i1.35
Sundari, S. (2014). Perilaku Tidak Sehat Ibu yang Menjadi Faktor Resiko
Terjadinya ISPA Pneumonia pada Balita. 2(3), 141–147.
https://doi.org/10.17977/jps.v2i3.4507
WHO. (2020). World Health Statistics 2020. In Molecules (Vol. 2, Issue 1).
http://clik.dva.gov.au/rehabilitation-library/1-introduction-rehabilitation
%0Ahttp://www.scirp.org/journal/doi.aspx?DOI=10.4236/
as.2017.81005%0Ahttp://www.scirp.org/journal/PaperDownload.aspx?
DOI=10.4236/as.2012.34066%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.pbi.201
Yunita, J., Mitra, M., & Susmaneli, H. (2012). Pengaruh Perilaku Masyarakat dan
Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue. Jurnal
Kesehatan Komunitas, 1(4), 193–198.
https://doi.org/10.25311/keskom.vol1.iss4.28
Zairinayati, Z., & Putri, D. H. (2020). Hubungan Kepadatan Hunian Dan Luas
Ventilasi Dengan Kejadian Ispa Pada Rumah Susun Palembang. Indonesian
Journal for Health Sciences, 4(2), 121.
https://doi.org/10.24269/ijhs.v4i2.2488
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
No urut :
Provinsi : Riau
Lingkungan :
Tanggal wawancara :
IDENTITAS RESPONDEN
Ibu
Nama :
Umur
PendidikanTerakhir
Jumlah balita :
Balita
Nama :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin :
B. Perilaku
Perilaku Merokok
Adakah penghuni rumah yang Keterangan :
mempunyai kebiasaan merokok di 0 = Tidak, jika penghuni rumah tidak mempunyai kebiasaan
dalam rumah? merokok di dalam rumah
1 = Ada, jika penghuni rumah
memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah
C. Lingkungan
Ventilasi
Luas Lantai : m2 Keterangan :
Luas ventilasi : m2 0 = Tidak memenuhi syarat, Jika <10% luas lantai
1 = Memenuhi syarat, jika >10% luas
Lantai
Kepadatan hunian
Jumlah penghuni : orang Keterangan :
Luas ruangan : m2 0=Tidak memenuhi syarat, jika ruangan
<8m per 2 orang
1=Memenuhi syarat jika ruangan > 8m per 2 orang.