Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MONITORING DAN EVALUASI

DISUSUN OLEH:

AGNES YULISTIA HINGKUA

NIM:PO7120120028

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIII KEPERAWATAN
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Monitoring dan Evaluasi (M&E) merupakan dua kegiatan terpadu dalamrangka


pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuankegiatan, Monitoring dan
Evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu sama lain.
Perencanaan, monitoring (dan pengendalian) dan evaluasi merupakankegiatan yang
berkaitan. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun,sertalokakarya mini Puskesmas,
pelaksanaan kegiatan perlu dimonitor dandikendalikan agar selalu disiplin mengikuti
rencana yang telah ditetapkanserta keputusan-keputusan dalam lokakarya mini. Perlu pula
dilakukanmonitoring terhadap perubahan lingkungan organisasi yang mungkin
dapatmendasari perlunya dilakukan koreksi atau penyesuaian terhadap kegiatanyang sedang
dilaksanakan (seperti misal pemotongan anggaran, adanya perubahan pola penyakit 
akibat terjadinya wabah, adanya bencana alam, diberlakukanya aturan perundangan yang
baru dsb).Hasil monitoring dan pengendalian harus dikemas dalam bentuk informasi yang
jelas, lengkap danmudah dipahami bagi semua yang terlibat dalam kegiatan (pimpinan
sampaistaf pelaksana/ pendukung) sehingga dapat dipakai untuk melakukan koreksi(bila
diperlukan) atau penyesuaian kegiatan atau bahkan juga replaning.Monitoring dan
pengendalian dilakukan terhadap kegiatan program atau pelayanan kesehatan yang
sedang berjalan, sehingga koreksi  (bia ditemukan  penyimpangan)
dapat dilaksanakan segera saat itu untuk lebih dapatmenjamin pencapaian tujuan Puskesmas
atau tujuan yang telah disesuaikan.
Evaluasi perlu dilakukan terhadap setiap fungsi manajemen yangdilakukan, mulai dari
perencanaan, penggerakan dan pengorganisasian, serta pengawasan. Selain itu evaluasi juga
perlu dilakukan pada setiap tahap dalam proses manajemen, mulai
dari input, proses, output,  outcome dan dampak.kegiatan/program, Tidak kalah pentingnya
evaluasi juga harus
dilakukan pada akhir kegiatan untuk menilai pencapaian tujuan atau target suatu program
atau kegiatan pelayanan.
Hasil evaluasi selain digunakan untuk melakukan koreksi terhadapkegiatan atau
program pelayanan yang sedang berjalan, juga digunakan untukmelakukan perencanaan
pengembangan program dan kegiatan di waktu mendatang.

B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan monitoring?
2.Apa tujuan dilakukannya monitoring?
3.Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
4.Apa tujuan dilakukannya evaluasi?
5.Apa saja tipe-tipe evaluasi?
6.Bagaimana tahapan proses evaluasi?
7.Apa kegunaan dan pentingnya evaluasi?
8.Bagaimana langkah-langkah monitoring dan evaluasi?
9.Bagamana merancang proses evaluas
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian monitoring.
2.Untuk mengetahui tujuan monitoring.
3.Untuk mengetahui pengertian evaluasi.
4.Untuk mengetahui tujuan evaluasi.
5.Untuk mengetahui tipe-tipe evaluasi.
6.Untuk mengetahui tahapan proses evaluasi.
7.Untuk mengetahui kegunaan dan pentingnya evaluasi.
8.Untuk mengetahui langkah-langkah monitoring dan evaluasi.
9.Untuk mengetahui bagaimana merancang proses evaluasi.
 

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Monitoring
Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program
dan pelaksanaanya secara mantap, teratur dan terus menerus dengan caramendengar, melihat
dan mengamati dan mencatat keadaan serta perkembangan program tersebut.
Monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untukmengidentifikasi
pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimanatelah direncanakan, waktu
pelaksanaan program sebagaimana telahdijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan
program (UNESCO).
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengikuti perkembangan
suatu program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus menerus(Suherman,
dkk.1988).
Monitoring merupakan fungsi manajemen yang berkesinambungan yangmempunyai
tujuan utama menyediakan umpan balik dan indikasi awal tentang bagaimana kegiatan-
kegiatan dilaksanakan, perkembangan atau pencapaiankinerja dari waktu ke waktu serta
pencapaian hasil yang diharapkan kepadamanajer dan stakeholders.
Monitoring melacak kinerja yang nyata terhadap apa yang direncanakanatau diharapkan
dengan menggunakan standar yang telah ditetapkansebelumnya. Monitoring meliputi
kegiatan pengumpulan dan analisis datatentang proses dan hasil dari pelaksanaan program
atau kegiatan danmemberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan
koreksi.Monitoring Pengendalian adalah tindak lanjut dari monitoring. Monitoringsebenarnya
lebih ditekankan pada kegiatan mencermati proses pelaksanaankegiatan serta adanya
perubahan lingkungan organisasi. Hasil monitoring akanmemberikan umpan balik, apakah
kegiatan dapat berjalan semestinya, ataukahterjadi adanya penyimpangan dari yang
direncanakan, atau bahkan perencanaan yang tidak tepat atau menjadi tidak tepat oleh
adanya perubahan  lingkungan.

Hasil monitoring dipakai sebagai dasar tindakan manajemen,mulai dari penjaminan


kegiatan tetap pada tracknya sampai pada tindakankoreksi dan/ atau penyesuaian.Pengertian
inilah yang dilmaksud sebagai pengendalian, sehingga sering pengendalian
tidak dapat dipisahkan atau bahkan sulit dibedakan dengan monitoring itu sendiri. Monitoring 
dan pengendalian adalah sebuah kesatuan kegiatan, yang sering juga disebutsebagai on-going
evaluation atau former evaluation.

Fungsi monitoring dan pengendalian adalah fungsi manajemen


yang berkesinambungan untuk memberikan  rekomendasi untuk  melakukantindakan koreksi
kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Bilakemudian tindakan koreksi
dilakukan maka fungsi pengendalian akanterlaksana secara lengkap.

Hasil monitoring dan pengendalian yang telah dianalisis dan diolah dapatdijadikan
sebagai informasi yang dapat dipahami dengan mudah olehmanajer/stake holder (Pimpinan
Puskesmas) untuk dasar pengambilankeputusan tindak lanjut, baik menyangkut kegiatan yang
sedang berjalanmaupun kegiatan yang akan datang.
B.Tujuan monitoring

1.Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telahditetapkan, yang
mencakup standar input (waktu, biaya, SDM, tehnologi, prosedur dll).

2.Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang


adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusanuntuk
melakukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau program berkait, baik yang sedang
berjalan maupun pengembangannya di masa mendatang.

3.Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentangadanya perubahan-


perubahan lingkungan yang harus ditindak lanjutidengan penyesuaian kegiatan.

4.Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil


kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dandari waktu
ke waktu.

5.Informasi dari hasil monitoring dan pengendalian dapat menjadi


dasar pengambilan keputusan yang tepat dan akuntabel, untuk menjamin pencapaian hasil/tuj
uan yang lebih baik, efektif dan lebih efisien dalam penggunaan sumberdaya. Adapun tujuan 
yang lain dari pelaksanaanmonitoring dan pengendalian adalah:
 
 Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program kegiatan dapatterlaksana dengan
baik atau tidak baik,,apa penyebab yangmempengaruhinya serta bagaimana koreksi
dapat dilakukan.
 Untuk melakukan verifikasi dan meningkatkan kualitas manajemen program,
untuk mengidentifikasi strategi yang berhasil dalam rangkaekstensi/ekspansi dan
replikasi.
 Untuk memodifikasi strategi yang kurang berhasil.
 Untuk mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi.
 Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar stakeholdersdapat menyebutkan
hasil dan kualitas program.
 Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra ataukonstituen yang
berkepentingan.

C.Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkajisecara
sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan
dari program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai. Evaluasidilakukan secara
selektif untuk menjawab pertanyaan spesifik, yang akandijadikan pedoman bagi pengambil
keputusan atau manajer, serta untukmenyediakan informasi apakah asumsi atau teori yang
melatar belakangi suatu program adalah valid, apakah program berhasil 
atau tidak berhasil danmengapa. Evaluasi biasanya bertujuan untuk memastikan atau menilai
apakahsuatu program itu relevan, dirancang dengan baik, efisien, efektif, memberidampak
positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan dikembangkan.

 
D.Tujuan Evaluasi
Tujuan utama evaluasi adalah:
1. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang kebijakan,strategi dan
pelaksanaan program atau kegiatan berkait dengan intervensi program yang sedang
berjalan maupun intervensi di masa mendatang.
2. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan.

E.Tipe-tipe Evaluasi
1.Menurut tahapan pelaksanaan kegiatan/ program:

 Evaluasi pada perencanaan atau ketika kegiatan belum dilaksanakan(feedforward


evaluation)
 Evaluasi pada kegiatan yang sedang berjalan atau pada proses pelaksanaan kegiatan
(Concurrent Evaluation)
 Evaluasi setelah kegiatan selesai dilaksanakan atau sering disebutsebagai evaluasi
akhir kegiatan/ program (feedback evaluation)

2.Menurut criteria kegiatan/ program


 
 Evaluasi input, yaitu dilakukan pada semua input yang digunakandalam kegiatan/
program seperti modal, sarana dan prasaran, SDM,dana, tehnologi, procedure, dll.
 Evaluasi proses yang dilaksanakan pada proses pelaksanaan kegiatan,missal ketaatan
waktu pelaksana an, ketaatan pada SOP atau procedure, hambatan2 yang ditemukan
dll
 Evaluasi output yang dilaksanakan pada hasil kegiatan, seperticakupan program,
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dll 
 Evaluasi outcame yang dilakukan pada akibat lebih lanjut
dari pencapaian output, misalnya penurunan kasus malaria, menurunnyakasus
komplikasi pada kehamilan dan persalinan dll
 Evaluasi Impact, yang dilakukan pada dampak terjadi atautercapainya outcome,
misalnya tingkat kesehatan pendudukmeningkat, turunnya KI dan AKB dst.

F.Tahapan Proses Evaluasi


Proses evaluasi biasanya terdiri dari paling sedikit 5 (lima) tahap yaitu:
1. Penetapan indicator pengukuran dan standar pelaksanaan kegiatan, biasanya sudah
dilaksanakan pada dengan perencanaan kegiatan.

Tahap pertama dalam evaluasi adalah penetapan indilator danstandar.Indikator adalah


penunjuk evaluasi sedang standar adalah suatusatuan pengukuran yang dapat digunakan
sebagai patokan untuk menilaikegiatan atau hasil-hasil kegiatan. Pada umumnya penetapan
indicator danstandar evaluasi telah ditetapkan bersamaan dengan proses perencanaan.Tujuan,
sasaran, kuota, dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagaistandar evaluasi. Bentuk
standar yang lebih khusus antara lain targetcakupan sasaran, target penurunan AKI dan AKB,
Pencapaian standarkualitas ANC dll.

Tiga bentuk standar yang sering dipakai adalah:


 Standar phisik, misalnya cakupan program, kualitas pelayanan,kepuasan pelanggan
dll.
 Standar moneter adalah biaya per satuan produk atau
sasaran program/kegiatan. Standar biaya pemulihan balita gizi buruk, standar biaya
ANC dll.
 Standar waktu, penetapan waktu ideal untuk menyelesai kan kegiatantertentu atau
untuk pencapaian tujuan tertentu.

2.Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan


Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan yang tepat akan meningkatkan
kehandalan evaluasi. Beberapa pertanyaan penting berikutdapat dipakai sebagai penuntun
tahap ini, yaitu:

 Berapa kali pelaksanaan pengukuran indicator evaluasi harusdilakukan, missal sekali,


bulanan, tahunan dll
 Dalam bentuk apa pengukuran akan dilakukan, dalam bentuk tulisan,menginpeksi
visual (pengamatan), menghitung, menimbang dll
 Siapa yang akan terlibat dalam pelaksanaan evaluasi ? manajer sajaatau tim evaluasi
dsb
 Seberapa mudahkah pengukuran dapat dilakukan, hasil nya dapat
diolah dan dianalisa, dengan biaya yang “relative”murah.

3.Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata (riel)Pengukuran pelaksanaan dan kinerja


kegiatan/program harusdilakukan untuk dapat melakukan evaluasi kegiatan/ program.
Beberapacara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan atau hasil pelaksanaan kegiatan
adalah:
 
 Pengamatan (observasi)
 Laporan baik lisan maupun tertulis
 Mertode-metode otomatis
 Inspeksi dan pengujian (test), termasuk menghitung, menimbang,mengukur waktu dll
 Penelitian atau survai sampel

4.Pembandingan hasil ukur dengan standar


Tahap kritis dari proses evaluasi adalah pembandingan
hasil pengukuran (pealaksanaan atau hasil pelaksanaan) kegiatan yang nyatadengan yang
direncanakan atau dengan standar yang ditetapkan.Walaupun tahap ini paling mudah tetapi
kompleksitas dapat terjadi padasaat menginterprestasi adanya penyimpangan.Titik kritis yang
pentinglainnya adalah ketika mencari jawaban mengapa penyimpangan terjadi,yang berarti
mencari penyebab terjadinya penyimpangan.
 
5.Merancang dan melakukan tindakan koreksi, bila memang diperlukan
Tahap ini adalah pengambilan keputusan untuk melakukan intervensi(koreksi),
merancang tindakan koreksi berdasarkan temuan
penyebab penyimpangan serta melaksanakan intervensi/tindakan koreksi. Tindakankoreksi
mungkin berupa:
 Mengubah standar: memperbaiki prosedur, tehnologi, metode dalam pelaksanaan
kegiatan
 Menggantii kegiatan dengan kegiatan lain yang lebih akuntabel
 Menambah sarana dan prasarana kegiatan
 Mengubah waktu pelaksanaan kegiatan dll

G.Kegunaan dan Pentingnya Evaluasi


Kegunaan terpenting dari evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiat anyang
dialaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah direncana kan atauditetapkan. Selain itu juga
untuk mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukanadalah tepat sasaran, metode, waktu, biaya
dll.Adapun kegunaan yang lain dari pelaksanaan evaluasi adalah:

 Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program berhasil atau tidak berhasil:


-Untuk melakukan verifikasi dan meningkatkan kualitas danmanajemen program.
-Untuk mengidentifikasi strategi yang berhasil dalam rangkaekstensi/ekspansi dan
replikasi.
 Untuk memodifikasi atau memperbaiki strategi yang kurang berhasil.
 Untuk mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi.
 Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar stakeholders dapatmenyebutkan
hasil dan kualitas program. 
 Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra ataukonstituen yang
berkepentingan.

H.Langkah-langkah monitoring dan Evaluasi


Langkah utama monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan standar dan indikator untuk menilai proses


pelaksanaan program/ kegiatan. Standar biasa mencakup semua input yang digunakan
(dana, meteri/bahan, cara atau metode, SDM, Prosedur, Tehnologi dll).
2. Mengumpulkan data dan melakukan investigasi kinerja (pengamatan)
dari pelaksanaan kegiatan/ proses kegiatan yang dipilih untuk dibandingkandengan
standar/indikator (baik kualitatif maupun kuantitatif) yang telahditentukan.
3. Mengamati perubahan lingkungan dan mengumpulkan data
untuk pengkajian pengaruh lingkungan tersebut terhadap kegiatan yang sedang
dilaksanakan.
4. Pengolahan, analisis data dan sistesis hasil. Data yang dikumpulkan(termasuk
perubahan lingkungan) diolah dan dianalisis untuk
membuat penilaian dan kesimpulan tentang proses pelaksanaan kegiatan. Hasilanalisis
dan kesimpulan akan digunakan lebih lanjut untuk perumusanrekomendasi tindak
lanjut.
5. Pengambil keputusan melakukan tindakan (termasuk koreksi dn penyesesuai kegiatan,
maupun perencanaan ulang).
6. Menyampaikan semua hasil monitoring, pengendalian dan tindak lanjutkepada pihak
yang berkepentingan sebagai wujud akuntabilitas dan proses pengambilan keputusan
lebih lanjut.

Pengendalian berbeda dengan monitoring hanya pada kewenangan darimanajer untuk


langsung melakukan intervensi ketika hasil monitoring tidaksesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Jadi pengendalian adalahkegiatan monitoring ditambah dengan tindakan
intervensi yang dilakukanoleh manajer (pengendali/ superisor/ pelaksana monitoring).
Monitoring, pengendalian dan evaluasi merupakan alat manajemen untukmemberikan
informasi kepada pengambil keputusan dan menunjukkanakuntabilatas program atau
kegiatan. Evaluasi bukan pengganti monitoringdan pengendalian, demikian sebaliknya
monitoring dan pengendalian
tidak bisa menggantikan evaluasi. Data yang dihasilkan secara sistematis padawaktu kegiatan
monitoring sangat menentukan keberhasilan evaluasi.

 
I.Merancang Proses Evaluasi
Mengacu kepada William H Newman, prosedur perancangan evaluasiterdiri dari 5
langkah dasar, yaitu:
1. Merumuskan hasil yang diinginkan. menajer harus merumuskan hasilyang
akan dicapai dengan sejelas mungkin. Misalnya meningkatkankualitas ANC
sesuai standar mutu Depkes RI, Menurunkan angkakematian ibu sebesar 10
persen selama 2 tahun, Meningkatkan
cakupan pelayanan ibu hamil risti hingga 100 % selama 3 tahun, Rujukan
 kasus balita gizi buruk mencapai 100 % pada setiap tahunnya, SOP penangan
kegawat daruratan ibu bersalin yang ditetapkan secara rinci dan jelas dll.Agar
dapat dengan mudah di evaluasi maka semua kegiatan dantujuan/sasaran
kegiatan dengan mengacu kepada SMART, yaitu Spesifik,Measurable,
Apropriate, Realistik dan Timebound. Selain itu hasil yangdiinginkan harus
dihubungkan dengan individu yang bertanggung jawab.

2. Menetapkan penunjuk (indicator atau predictor) hasilTujuan evaluasi sebelum


dan selama kegiatan dilaksanakan adalah agarmanajer dapat mengatasi atau
memperbaiki adanya penyimpangan.Sedang pada evaluasi akhir
berkaitan dengan perencanaankegiatan dan pengembangannya di masa
datang.Tugas penting manajer adalah merancang program evaluasi untuk
menemukan sejumlahindicator yang terpercaya sebagai penunjuk apakah
penyimpangan terjadisehingga perlu tindakan koreksi. Beberapa hal yang
dapat membantumanajer memperkirakan apakah hasil yang diinginkan
tercapai atau tidak adalah:
a. Pengukuran masukan/input 
b. Pengukuran hasil kegiatan pada tahap permulaan
c. Gejala-gejala adanya penyimpangan dan identifikasi penyebab
d. Perubahan dalam kondisi yang diasumsikan (termasuk perubahanlingkungan)
e. Pengukuran hasil akhir dari sebuah kegiatan/program.

3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil untuk dapat menilai


apakah pelaksanaan suatu kegiatan dan hasilnya menyimpang
dari rencana yangditetapkan serta seberapa besarkah penyimpangan terjadi,
sehingga focus perhatian manajer terhadap kejadian penyimpangan menjadi
tepat.
 
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik. Langkah berikutnyaadalah
menetapkan sarana untuk mnegumpulkan data dan
informasi penunjuk (indicator) dan memandingkan nya dengan standar. Jejarin
ginformasi dibangun mulai dari siapa mengumpulkan data, mengukurkegiatan,
siapa mengolah dan menganalisis data menjadi informasi hasilevaluasi,
bagaimana metode pengumpulan data dan pengolahandilakukan, kepada siapa
informasi dilaporkan. Jejaring informasidianggap baik bila tidak hanya keatas
tetapi juga kesamping dankebawah, yaitu kepada siapa yang akan
melaksanakan tindakan koreksi.Pengambil keputusan tentang koreksi
dilakukan oleh manajer atas tetapi pelaksanaan koreksi adalah staf.Selain itu
jejaring informasi harus cukupefisien untuk menyediakan informasi balik yang
relevan kepada personalia/petugas kunci yang memerlukannya.
 
5. Menilai Informasi (hasil evaluasi) dan mengambil tindakan koreksiMenilai
informasi dan mengambil keputusan untuk tindakan koreksi
atau perbaikan.Setelah hasil evaluasi diperoleh maka dibandingkan dengan
standard dan penentuan apakah koreksi/ intervensi perlu dilakukan.Informasi
tentang temuan penyimpangan dari standar harus dievaluasiterlebih dahulu,
sebelum tindakan koreksi alternative dikembangkan,dievaluasi/dinilai dan
diimplementasikan.

Perancangan proses evaluasi pada program pokok Puskesmas


Kegiatan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas sering terlalu banyaksehingg
a dalam kebutuhan tertentu, evaluasi dilakukan pada program pokokPuskesmas, yaitu upaya
kesehatan wajib seperti yang dimaksud olehPermenkes RI No. 128 tahun 2004, seperti
Program Kesehatan Ibu dan Anak(KIA), Program Pemberantasan Penyakit (P2), Program
Gizi, KesehatanLingkungan dll.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untukmengidentifikasi
pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimanatelah direncanakan, waktu
pelaksanaan program sebagaimana telahdijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan
program (UNESCO) .Fungsi monitoring dan pengendalian adalah fungsi manajemen
yang berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk melakukantindakan koreksi
kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya.Tujuan monitoring adalah untuk
menjamin agar kegiatan program dapatdilaksanakan sesuai rencana dan dapat disesuaikan
dengan perubahanlingkungan organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif
danefisien.
Evaluasi adalah kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secarasistematis
dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yangsedang berjalan atau
program yang telah selesai. Tujuan evaluasi adalahmemberikan informasi kepada pengambil
keputusan tentang kebijakan,strategi dan pelaksanaan program berkait dengan intervensi
program yangsedang berjalan maupun di masa mendatang. Tipe-tipe evaluasi
menuruttahapan pelaksanaan kegiatan/ program yaitu pada perencanaan
(feedforwardevaluation), kegiatan yang sedang berjalan/ proses pelaksanaan
kegiatan(Concurrent Evaluation) dan setelah kegiatan selesai dilaksanakan
(feedbackevaluation). Kegunaan dan pentingnya evaluasi adalah untuk menjamin
agarkegiatan yang dialaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.
 
B.Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mengenai monitoring dan evaluasi dalam program pemberdayaan.
Serta bermanfaat bagi institusi/perawat
sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam meningkatkan pelayanan asuhan
keperawatan.
 

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.2009.Promosi KesehatanKomitmen
Global dari Ottawa-Jakarta-Nairobi Menuju RakyatSehat.FKM.UI.JakartaMaulana, Heri DJ.
2009. Promosi kesehatan. Jakarta : EGCCronk,Mary,dkk.1989. Community
Midwifery.Jordan Hill,Oxford : Athenaeum press Ltdhttp://tngciremai.com/2013/05/monev-
pemberdayaan-masyarakat-tahun-2012- part-i/. Tanggal akses 18 November 2016, pukul
16.25http://semuelslusi.blogspot.co.id/2015/03/monitoring-dan-evaluasi.html?m=1. 

Anda mungkin juga menyukai