Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PENANGGULANGAN PASIEN GAWAT DARURAT


(PPGD)

DISUSUN OLEH:

AGNES YULISTIA HINGKUA

PO7120120028

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya milik Tuhan yang Maha Kuasa,Karena berkat rahmat,karunia serta
hidayah-Nya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah PPGD (Penanggulangan Pasien
Gawat Darurat) . Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa sumber.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis, pihak-pihak yang telah membantu dan
kepada siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi keilmuannya. Amin.

Palu ,14 Januari 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................... 1
DAFTAR ISI……………………………………….. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang……………………………… 3
B.Rumusan Masalah…………………………… 3
C.Tujuan Penulisan……………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
A.Filosofi Dasar PPGD…………………………..5
B.Prinsip PPGD…………………………………..5
C.Lingkup PPGD………………………………......6
D.Peran Dan Fungsi Perawat Gadar………………6
E.Sifat Pasien Gawat Darurat……………………...7
F.Perawat Gawat Darurat………………………….7
G.IRD (Instalasi Rawat Darurat)………………….7
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan……………………………………….8
B.Saran………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………….........9
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan
keperawatan yang dilakukan pada pasien gawat darurat. Sebagai seorang perawat proses
keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemecahan masalah klien,dapat
menunjukan profesi yang memiliki profesionalitas yang tinggi,serta dapat memberikan
kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan
kebutuhannya,sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik perawat maupun klien.

Dengan proses keperawatan,rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu
dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau
menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan keperawatan kesehatan secara hokum
perlu mencatat observasi keperawatan ,perawatan yang diberikan ,dan respons pasien.

Berfungsi sebagai alat komunikasi dan sumber untuk membantu dalam menentukan
keefektifan perawatan dan untuk membantu menyusun prioritas keperawatan
berkesinambungan.

B.Rumusan Masalah

a. Filosofi dasar PPGD (Penanggulangan Pasien Gawat Darurat)


b. Prinsip PPGD
c. Lingkup PPGD
d. Peran dan Fungsi Perawat Gadar
e. Sifat Pasien Gadar
f. Perawat Gawat Darurat
g. IRD (Instalasi Rawat Darurat)
C.Tujuan

1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal


2. Meningkatkan asuhan keperawatan
3. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
4. Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum
5. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
6. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan
belum tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawat daruratan yang diberikan oleh
perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan diruang gawat darurat.

B.Filosofi Dasar Keperawatan Gawat Darurat


1. Universal
Intervensi dalam keperawatan mencakup proses keperawatan yang
komprehensif dan dilakukan kepada semua manusia yang membutuhkan bantuan
dalam keadaan gawat darurat dan diperlukan pemikiran yang mencakup seluruh
sistem organ tubuh.
2. Penanganan oleh siapa saja
Penanganan keperawatan gawat tidak hanya bias dilakukan oleh tenaga
kesehatan,namun semua masyarakat bias melakukannya dengan syarat telah
mendapatkan pelatihan khusus mengenai penanganan pasien gawat darurat.
3. Penyelesaian berdasarkan masalah
Penyelesaian terfokus pada masalah yang dialami pasien karena dalam
kegawatdaruratan seorang tenaga terlatih berpacu dengan waktu dalam
menyelamatkan nyawa seorang pasien.(Fatimah,2019)

C.Prinsip dasar Kegawatdaruatan


Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat harus cepat dan tepat serta harus
dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang
awam,perawat,para medis,dokter) baik didalam maupun diluar rumah sakit karena
kejadian ini dapat terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.

Prinsip penanganan gawat darurat :

a. Airway harus segera dibebaskan


b. Breathing harus adekuat
c. Circulasi stabil dan adekuat
d. Mencari penyebab gangguan kesadaran dan neurologis
e. Tindakan CITO bila diperlukan
f. Ada dokumentasi, klien sebagai subjek, monitoring, manusiawi.(Fredy,2011)
D.Lingkup Keperawatan Gawatdarurat
1. Umum
a. Kesan perawat terhadap pasien saat datang
b. Sakit berat
c. Sakit sedang
d. Sakit ringan
2.Kesadaran (penilaian dengan GCS)
a. Sadar lingkungan/alert
b. Menjawab pertanyaan/verb
c. Nyeri /pain
d. Tidak bereaksi/unresponsive
3.Primer (Basic life support)
a. ABC (Airways,Breathing,Circulation) pada pasien tanpa penyakit jantung
maupun kecelakaan.
b. CAB (Circulation,Airways,Breathing) pada pasien yang mengalami
cardiacarrest.
4.Sekunder
a. Drug ,defibrillation
b. EKG
c. Fibrilator dengan defibrillation circulation shock
d. Tanyakan penyebab cardiacarrest
e. Memulihkan fungsi jiwa.

D.Peran Dan Fungsi Perawat Gawatdarurat


1. Fungsi independen
2. Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan(care)
3. Fungsi dependen yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain
4. Fungsi kolaborasi kerjasama saling membantu dalam program kesehatan (perawat
sebagai anggota tim kesehatan)
5. Merawat dan menjaga keutuhan alat agar siap pakai
6. Sebagai operator untuk alat kedokteran:
ekg,defibrillator,respirator,nebulizer,menitor jantung,air viva,dll
7. Sebagai pemberi askep pasien gawat darurat selama 24 jam terus menerus
berkesinambungan, turut serta dalam klb.
E.Sifat Pasien Gawat Darurat
Sifat pasien gawat darurat dibagi menjadi beberapa kategori:
1. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat
atau akan menjadi gawat dan teranacam nyawanya atau anggota badannya (akan
menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongansecepatnya.
2. Pasien gawat tidak darurat adalah pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat,misalnya kanker stadium lanjut.
3. Pasien darurat tidak gawat adalah pasien akibat musibah yang dating tiba-tiba,
tetapi tidak mengancam jiwa dan anggota badannya missal:luka sayat dangkal.
4. Pasien tidak gawat tidak darurat missal ;kecelakaan dimana terjadi interaksi
berbagai factor yang datingnya mendadak,tidak dikehendaki,sehingga
menimbulkan cedera (fisik,mental,social).(Adzanri,2010)

F.Perawat Gawat Darurat


Fungsi perawat dalam pelayanan gawat darurat:

1. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat


2. Kolaborasi dalam pertolongan gawat darurat
3. Pengelolaan pelayanan perawatan didaerah bencana dan ruang gawat darurat.
(Sitorus,2004)

G.IRD (Instalasi Gawat Darurat)


Instansi gawat darurat /IDR adalah salah satu bagian di rumah sakit yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera,yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Keperawatan kritis dan kegawatdaruratan adalah pelayanan professional keperawatan
yang diberikan pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis atau rangkaian kegiatan
praktek keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten
untuk memberikan asuhan keperawatan di ruang gawat darurat.

B.Saran
Diharapkan pembaca dapat mengetahui tentang perspektif keperawatan kritis dan
kegawatdaruratan,falsafah keperawatan kritis dan kegawatdaruratan,dan ruang lingkup
kritis dan kegawatdaruratan, dan juga diharpkan pembaca dapat menyempurnakan isi
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah nur fadillah,2019,konep dasar keperawatan gadar filosofi


kegawatdaruratan ,https//id.scibd.com;14januari2022

Fredy,2011,prinsip dasar kegawatdaruratan,https//scribd.com;14januari2022

Sitorus,ratna,2004,ilmu keperawatan universitas Indonesia,http//lontar,ui,ac.id;14


januari2022.

Anda mungkin juga menyukai