1. Strategi Secara sederhana strategi adalah proses penentuan peta atau pola aktivitas yang menuntun langkah organisasi dalam berbagai hal, administrator rumah sakit dapat mengembangkan proses perumusan strategi ke dalam perangkat operasional. Andrews mengidentifikasi empat komponen yang mempengaruhi penentuan strategi : ● Peluang pasar: Apakah populasi target berubah? Misalnya, apakah terdapat peningkatan jumlah lansia, pekerja industri, dan bayi dan anak-anak pada populasi yang dilayani? Apakah provider lainnya ada yang pergi, atau datang ke tempat tersebut? Apakah pengenalan teknologi memungkinkan bagi rumah sakit untuk menawarkan pelayanan saat ini pada tempat-tempat baru atau pelayanan baru pada tempat yang sama? ● Sumber-sumber dan kompetensi perusahaan: Berapa ukuran dan apa spesialisasi administratif rumah sakit dan staf medis? Berapa ukuran, lokasi, dan bagaimana keadaan bangunannya? Dari mana sumber-sumber pendanaan yang ada sekarang ini dan kesempatan yang mungkin untuk menghasilkan penerimaan yang baru? ● Aspirasi dan nilai perorangan: Apakah rumah sakit ingin menyediakan semua aspek perawatan kesehatan untuk semua konsumennya? Apakah perawatan preventif sama pentingnya dengan perawatan kuratif? Apakah pembagian perawatan untuk anak-anak adalah lebih diprioritaskan dibandingkan untuk lansia? Apakah kemampuan untuk membayar merupakan kriteria yang bermakna untuk mendapatkan perawatan? Apakah nilai institusi atau perorangan (seperti, rumah sakit yang dijalankan oleh gereja) mencegah rumah skit untuk memberikan pelayanan aborsi? Bagaimana tindakan pada bay yang cacat?13 ● Kewajiban sosial: Apakah perawatan kesehatan merupakan hak atau hak istimewa? Apakah rumah sakit mempunyai kewajiban historis terhadap kota atau daerah, misalnya, apakah perawatan amal diberikan kepada penduduk yang miskin ketika penduduk tersebut dirujuk dari daerah lain? General Electric telah menguraikan strategi sebagai "pernyataan tentang bagaimana sumber-sumber digunakan untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang untuk meminimalkan ancaman yang memberikan hasil yang dinginkan". 2. Mutu ● Definisi mutu pelayanan kesehatan banyak menjadi kajian para ahli : Tracendi dalam buku Cost, Quality and Access and Access in Health Care (1988) mengemukakan bahwa salah satu isu yang paling kompleks dalam dunia pelayanan kesehatan adalah penilai-an mutu pelayanan. Ruang lingkupnya sangat luas, mulai dari kemungkinan derajat kesempurnaan (perfectability), teknik intervensi klinik. sampai pada peranannya dalam menurunkan angka mortalitas. ● Penilaian mutu : Tentu dapat dipahami bahwa lebih sulit menilai mutu pelayanan yang sifatnya kualitatif pada organisasi nirlaba daripada menilai laba/keuntungan yang lebih kuantitatif sifatnya pada organisasi profit. Hal lain yang patut mendapat perhatian adalah bahwa jasa tidak dapat disimpan. Pada penjual buku, jika ternyata bukunya tidak laku hari ini maka buku itu dapat disimpan untuk dijual lagi besok. Namun, tidak demikian halnya dengan jasa, termasuk jasa kesehatan. Bila jasa itu tidak dipakai, maka waktu penyediaan jasa itu telah hilang dan tidak tergantikan. Besok adalah waktu penyediaan jasa yang lain lagi .