NIM: PO7120120001
pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Yunus Adi Wijaya,
dkk. 2022).
perubahan pengobatan komplementer akhir-akhir ini jadi sorotan banyak negara serta
jadi salah satu opsi pengobatan masyarakat. Hal ini berlangsung karena masyarakat
keinginannya terpenuhi akan berpengaruh pada kepuasan. Hal ini bisa menjadi
pengobatan non konvensional yang bukan bersumber dari negara yang bersangkutan,
pengobatan yang sudah dari jaman dahulu digunakan serta diturunkan sebagai turun
pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak
menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Stianto et al., 2021 dalam Dewi Siti
dengan tindakan bedah serta obat komersial yang dihasilkan dengan cara masal. tapi
lazimnya memakai bermacam kategori pengobatan serta obat herbal (Putri and
keterampilan khusus, sehingga perawat dituntut untuk mempelajarinya dari para ahli
Tindakan yang tidak didasari oleh ilmu pengetahuan atau dengan kata lain tidak boleh
menjadikan seorang pasien sebagai kelinci percobaan (Dewi Siti Utami, et al, 2022).
Dalam Yunus Adi Wijaya, dkk. 2022, Jenis terapi komplementer saat ini telah
menjadi dua bagian yaitu terapi invasif dan terapi noninvasif, antara lain:
a. Terapi Invasif adalah segala tindakan yang berhubungan dengan suatu teknik
yang dimasukkan di dalam tubuh yang termasuk dalam terapi invasif antara lain
akupuntur dan cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum dalam
pengobatannya.
b. Terapi Non Invasif adalah segala tindakan yang berhubungan dengan suatu teknik
yang tidak dimasukkan di dalam tubuh, hanya pada permukaan kulit saja, yang
termasuk dalam terapi non invasif seperti terapi energi (reiki, chikung, tai chi,
prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food combining, terapi
jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas; akupresur, pijat
bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya (Hitchcock et al., 1999)
perawat untuk menunjukkan cara perawatan yang lebih baik dan manusiawi dalam
untuk perawatan pasien, tetapi perawat perlu juga mengetahui dan menegaskan
tentang banyak jenis terapi yang telah diajarkan dalam program pendidikan
keperawatan dan telah dipraktikkan oleh perawat selama berabad- abad, seperti
meditasi, yoga, terapi musik, humor, jurnal, doa, dan obat-obatan herbal (Hidayat,
tingkat individu dan keluarga serta di tingkat kelompok masyarakat. Dalam hal ini
penyembuhan dan fasilitator dari proses penyembuhan (Dewi Siti Utami, et al, 2022).
pernyataan resmi asosiasi perawat baik di tingkat global maupun nasional. Misalnya,
New York State Nurses Association menyatakan bahwa perawat Profesi Ners
dan komplementer yang terdapat di ruang lingkup praktik keperawatan (Dewi Siti
orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Kemudian pada pasal 28H (ayat 1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta hak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 tentang Negara
cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun
secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan
kesehatan.
harus aman, bermanfaat. bermutu dan dikan institusi yang berwenang sesuai
meliputi:
ilmiah.
atau pengganti.
untuk:
tradisional, dan: