Anda di halaman 1dari 3

RESUME TERAPI KOMPLEMENTER

Nama kelompok :
 Syerina
 Suci Ramadhani Yusdar
 Iin Huntoyungo
 Ni Made Septiani
 Febriani

A. LATAR BELAKANG
Pengobatan Komplementer akhir-akhir ini menjadi is banyak negara. pemanfaatan
pengobatan komplementer di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir ini melonjak. Di
Indonesia, kemajuan pemanfaatan pengobatan komplementer serta alternatif oleh masyarakat
menghadapi kenaikan. Hasil
(Kemenkes, 2013), proporsi rumah tangga yang menggunakan pelayanan kesehatan
tradisional yakni 30,4% dengan kategori pelayanan yang setidaknya banyak dibubuhkan
yakni keterampilan tapa alat 77,8%.
Pengobatan komplementer memiliki kemampuan yang cukup bear guna
dikembangkan dalam sistem pelayanan kesehatan khususnya perawat guna. menghasilkan
tujuan pembangunan kesehatan nasional sesuai dengan keterampilan sera batasan
kewenangannya.
Pengobatan alternatif/komplementer adalah sebutan umum bermacam praktik atau
tidak produk yang rata-rata tidak didapati sebagai pengobatan medis/konvensional.
perubahag,.pengobatan komplementer akhir- akhir ini jadi sorotan banyak negara serta jadi
salah satu opsi pengobatan masyarakat. Hal in berlangsung karena masyarakat berharap
memperoleh pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, akibatnya apabila keinginannya
terpenuhi akan berpengaruh pada kepuasan. Hal ini bisa menjadi peluang untuk perawat guna
berperan memberikan pengobatan komplementer (Wijaya et al., 2022).
Penyebab yang melandasi pengobatan komplementer sebagai pilihan masyarakat
yakni karen pengobatan komplementer dianggap sebagai pengobatan holistik intinya tidak
hanya memperbaiki situasi sakitnya tapi pengobatan ini pula ikut serta dalam pemeliharaan
bio, psikonya, tidak hanya alasan di atas masyarakat juga mau ikut seta langsung dalam
pengambilan keputusan dalam penyembuhan serta peningkatan mutu hidupnya.
Pengobatan komplementer ataupun alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan
kesehatan di dunia. World Health Organization yang adalah salah satu organisasi kesehatan
dunia pernah menganjurkan pemakaian obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan
kesehatan masyarakat,
pencegahan, serta pemulihan penyakit, terutama bagi penyakit kronik, penyakit degeneratif
serta kanker, World Health Organization juga menunjang upaya kenaikan keamanan serta
manfaat obat tradisional.
B. DEFINISI TERAPI KOMPLEMENTER
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer yaitu
pengobatan non konvensional yang bukan bersumber dari negara yang bersangkutan,
sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tapi
yakni pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang ditujukan yaitu pengobatan yang
sudah dari jaman dahulu digunakan serta diturunkan sebagai turn tepmurun pada sebuah
negara.
Terapi komplementer yakni merupakan suatu cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional. Terapi ini pada dasarnya bertujuan
untuk memperbaiki fungi sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan
tubuh, agar tubuh dapat menvembuhkan dirinva sendiri (Hidavat. 2019)
terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam-macam sistem pengobatan
dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari
pengobatan konvensional (Stianto et al., 2021).
C. MANFAAT TERAPI KOMPLEMENTER
1. Manajemen stress dan
2. Keseimbangan tubuh energi
3. Membantu seseorang dalam pengelolaan stress
4. Meningkatkan relaksasi tubuh
5. Meringankan nyeri
D. KLASIFIKASI TERAPI KOMPLEMENTER

1. Mind-body therapy : intervensi dengan teknik untuk memfasilitasi kapasitas berpikir


yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi berpikir yang mempengaruhi fisik dan fungsi
tubuh (imagery, yogo, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai chi, dan
hypnoterapy).
2. Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang mengembangkan
pendekatan pelayanan biomedis (cundarismo, homeopathy, nautraphaty).
3. Terapi biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilya misalnya herbal, dan
makanan.
4. Terapi manipulatif dan sistem tubuh (didasari oleh manupulasi dan pergerakan tubuh
misalnya kiropraksi, macam-macam pijat, rolfiing, terapi cahaya dan warna, serta
hidroterapi.
5. Terapi energi : terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau mendapatkan
energi dari luat tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong
magnet) terapi ini kombinasi antar energi dan bioelektromagnetik.

Anda mungkin juga menyukai