Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

Dosen Pengampu : Ns. Ely Sarifah M.Kep,Sp,Kep.Jiwa

Disusun oleh
Kelompok II

Syerina : PO 7120120008
Ni Made Septiani : PO 71201200
Febriani : PO 71201200
Hendra H Laruni : PO 71201200

POLTEKKES KEMENKES PALU JURUSAN KEPERAWATAN


PRODI D III KEPERAWATAN PALU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “keperawatan
komplementer”. makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah keperawatan komplementer. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih
kepada ibu Ns. Ely Sarifah M.Kep,Sp,Kep Jiwa selaku dosen mata kuliah yang
sudah memberikan arahan kepada penulis dalam mata kuliah keperawatan
komplementer dan kepada teman teman kelompok II yang sudah membantu dalam
penyusunan makalah.

Akhir kata tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini, penulis
menyadari atas kekurangan dalam penyusunan makalah . Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun penulis harapkan bagi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
tambahan pengetahuan.

Penyusun

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
C. Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Konsep Sistem Alternatif..........................................................................3
B. Konsep Sistem Intervensi Jiwa Raga........................................................4
C. Konsep Terapi Secara Biologik.................................................................5
D. Konsep Terapi Dengan Manipulatif..........................................................6
E. Konsep Terapi Energi................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
A. Sistem Alternatif........................................................................................8
B. Sistem Intervensi Jiwa Raga......................................................................9
C. Terapi Secara Biologik............................................................................11
D. Terapi Dengan Manipulatif.....................................................................11
E. Terapi Energi...........................................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Terapi komplementer vane dilakukan sebagai vensional atau sebagai
pengobatan medis yang bertujuan untuk memperbaiki "sistem kekebalan dan
pertahanan nyembuhkan dirinya sendiri. Menurut WHO (World Health
Organization), pengobatan plementer (terapi komplementer) adalah
pengobatan vensional yang bukan berasal diri negara yang bersangkutan.
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan plementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah ada dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan
secara turun-temurun dari satu generasi kepada generasi berikutnya pada
suatu negara. Tetapi di Thailand atau negara-negara di luar Indonesia, "jamu"
Indonesia Tujuan masalah bisa dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1109/MENKES/PER/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan
Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Republik
Indonesia Bab I (Ketentuan Umum), pasal 1, dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan pengobatan komplementer-alternatif adalah pengobatan
non-konvensional yang diajukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi unaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatie yang
diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan
efektivitas yang tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik, yang
belum diterima dalam kedokteran konvensional. Ilmu pengetahuan biomedik
adalah ilmu yang meliputi anatomi, biokimia, histologi, biologi sel dan
molekuler, fisiologiamikrobiologi, dan imunologiayang dijadikan dasar ilmu
kedokteran klinik.

Berdasarkan cara pandang ilmu pengetahuan biomedik, ruang lingkup


pengobatan komplementer-alternatif (seperti disebutkan dalam pasal 4),

1
meliputi 1) intervensi tubuh dan pikiran (mind and body intervention), 2)
sistem pelayanan pengobatan alternatif (alternative systems of medical
practice), 3) cara penyembuhan manual (manual healing methods), 4)
pengobatan farmakologi dan biologi (pharmacologie and biologic tragymens),
5) diet dan nurisi untuk pecegahan dan pengobatan (diet and nutrition the
prevention and treatments of disease), dan 6) cara lain dalam diagnosis dan
pengobatan (unclassified diagnostic and treatments methods).

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem alternatif
2. Untuk mengetahui sistem intervensi jiwa raga
3. Untuk mengetahui terapi secara biologik
4. Untuk mengetahui terapi dengan manipulatif
5. Untuk mengetahui terapi energi

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sistem alternatif ?
2. Bagaimanakah sistem intervensi jiwa raga ?
3. Bagaimanakah terapi secara biologik ?
4. Bagaimanakah terapi dengan manipulatif ?
5. Bagaimanakah terapi energi ?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Sistem Alternatif


pengobatan alternatif merupakanpengobatan non konvensional yang
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat yang meliputi
berbagai upaya seperti promotif, preventif, kuratif danrehabilitatif. Upaya
tersebut diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan
dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomediktapi
belum diterima dalam kedokteran secara umum.1 Pengobatan alternatif
merupakan suatu bentuk pengobatan kesehatan yangmenggunakan cara, alat,
atau bahan yang tidak termasuk dalam standard pengobatan medis.
Pengobatan ini dalam dunia medis dikenal dengan sebutan complementary
andalternative medicines (CAMs) atau pengobatan pelengkap dan
alternatif.2Maksudnya, pengobatan alternatif dalam dunia medis dapat
digunakan sebagai pelengkap ataupendamping dari pengobatan medis, dan
dengan pertimbangan tertentu.

Pengobatan alternatif sudah dipercayai turun temurun dalam jangka


waktu yang lamadi masyarakat. Kekuatan-kekuatan spiritual, kekuatan jiwa,
energi positif, pengobatandengan doa, dan pengobatan menggunakan ramuan
tanaman herbal telah berkembangdan dipercayai dapat mengobati berbagai
penyakit dan dirasakan sesuai pengalamanmasyarakat secara langsung.

Pengobatan alternatif merupakan suatu bentuk pengobatan kesehatan


yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standard
pengobatan medis. Pengobatan ini dalam dunia medis dikenal dengan sebutan
complementary and alternative medicines (CAMs) atau pengobatan
pelengkap dan alternatif.2Maksudnya, pengobatan alternatif dalam dunia
medis dapat digunakan sebagai pelengkap atau pendamping dari pengobatan
medis.

3
B. Konsep Sistem Intervensi Jiwa Raga
Dalam bagian ini, akan dibahas beberapa jenis terapi yang
dikategorikan ke dalam kelompok "mind-body-spirit therapies". Namun
sebelumnya, kita akan membahas dasar filosofis Mind-Body-Spirit Therapy.

Dilihat dari cara pandang holistik (menyeluruh). Dilihat dari


pandangan holistik, manusia sebenarnya terdiri dari tiga unsur, yaitu fisik
(body), pikiran (mind), dan jiwa atau ruh (soul/spirit). Ketiga unsur ini saling
berhubungan satu sama lainnya. Artinya, hubungan "body" (badan) atau fisik
tidal, hanya dengan "pikiran" (aspek rasional), tetapi "body" (badan) juga
berhubungan dengan jiwa atau spirit. Adanya ungkapan "pada tubuh yang
sehat terdapat pikitan yang sehat" bukan berarti salah, tetapi kurang lengkap.
Hubungan antara pikiran, tubuh, dan spirit (ruhani) akan berpengaruh besar
terhadap kesehatan seseorang. Banyak energi negatif yang bisa
mengakibatkan tubuh, pikiran dan jiwa menjadi sakit, Misalnya, stres,
depresi, obesitas, insomnia, demam, penyakit internis, kecanduan narkoba,
dan seterusnya. Tapi juga tidak sedikit orang yang memiliki suatu penyakit
(seperti kanker) sembuh karena spiritnya sehat; ia menerima dengan ikhlas
ketentuan itu dan terusmenerus mengisi jiwanya dengan beribadah kepada
Tuhan Yang Mahakuasa; akhirnya ia mencapai kesembuhan. Ini dapat kita
lihat dalam kasus praktik penyembuhan kanker di India melalui pendekatan
spiritual. Atau juga seseorang yang terkena penyakit tertentu, kemudian minta
doa kepada kiai atau pendeta, ia mendapat kesembuhan. Kasus ini banyak
ditemukan seraca empiris di tengahtengah masyarakat Indonesia.

Mengenai hubungan tubuh, pikiran, dan spiritual sudah banyak


dilakukan penelitian olch ahli kedokteran di berbagai dunia dengan
menganalisis perkembangan pasien yang menderita kanker, jantung, dan jenis
penyakit kronis lainnya. Hasilnya memperkuat keyakinan para dokter dunia
bahwa ada koneksi atau hubungan yang kuat antara tubuh, pikiran, dan
spiritual (ruhani). Seorang peneliti Universitas California di San Fransisco,
misalnya, menemukan pasien dengan kanker payudara yang berpartisipasi

4
dalam terapi grup (weekly group therapy) mampu bertahan hidup dua kali
lipat dibanding pasien yang tidak menjalani terapi kelompok setiap
minggunya. Begitu juga, hasil penelitian di Harvard University menunjukan
bahwa meditasi dapat menurunkan darah tinggi, menurunkan tingkat nyeri
yang kronis, dan mengurangi mual saat kemoterapi.

Mind-Body-Spirit Therapy, sebagaimana layaknya terami


komplementer-alternatif lainnya, lebih banyak menggunakan kesadaran tubuh
dan jiwa. Seseorang dapat berada dalam kondisi seperti ini jika ia mampu
mengolah potensi spiritual dalam dirinya. Dasar berpikir dari Mind-Body-
Spirit Therapy adalah bahwa tubuh tidak berdiri sendiri,iamemilikiikatan
yang kuat dengan pikiran (mind) dan ruhani (spirit/soul) yang melahirkan
energi. Dalam pandangan MindBody-Spirit Therapy, tubuh bukan hanya
seonggok daging yang statis, tetapi ia memiliki energi yang bisa diolah bagi
penyembuhan suatu penyakit. Jenis terapi ini sangat diperlukan bagi mereka
yang kondisi tubuhnya kurang seimbang baik secara fisik, psikis maupun
spiritual karena tubuh dipaksa bekerja tanpa memberi kesempatan untuk
istirahat cukup atau dijejali dengan kesadaran yang tidak benar.

C. Konsep Terapi Secara Biologik


Terapi biologis adalah protein yang dirancang untuk mengikat target-
target ekstraseluler (extracellular adhesion protein, reseptor, sitokin, dan
kemokin), dengan tujuan memblok aktivasi molekuler yang terjadi, sehingga
dapat mencegah timbulnya reaksi imun yang diperantarai sel T dan/ sel B.

Biologically based practice atau terapi biologis merupakan salah satu


kategori utama dari terapi komplementer dan alternatif. Secara umum
Biologically based practice adalah penggunaan bahan-bahan yang berasal dari
alam untuk mempengaruhi proses fisiologis tubuh dan meningkatkan
kesehatan.

5
D. Konsep Terapi Dengan Manipulatif
Terapi manipulasi adalah suatu gerakan pasif yang digerakkan dengan
tiba- tiba, amplitude kecil dan kecepatan yang tinggi, sehingga pasien tidak
mampu menghentikan gerakan yang terjadi. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki joint play movement dan dengan demikian memperbaiki roll-
gliding yang terjadi selama gerakan aktif.

Sejarah terapi manipulatif diketahui telah berkembang di berbagai


belahan dunia. Referensi historis paling awal tentang praktik terapi
manipulative di eropa dimulai pada tahun 400 SM. Terapi manipulative
awalnya merupakan andalan dari dua sistem perawatan kesehatan alternatif
pada awal abad ke-19 sebagai respon terhadap kekurangan obat allopathic.
Dokter medis dan osteophtic yang pada awalnya berperan dalam
memperkenalkan terapi ini menjadi terapi fisik memberikan kontribusi yang
kuat dalam dunia kesehatan, sehingga memperkuat klaim profesi untuk
memiliki terapi manipulative dalam lingkup praktiknya yang diatur secara
hukum.

E. Konsep Terapi Energi


Terapi energi menggabungkan berbagai jenis energi untuk
meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama dengan
memanipulasi medan energi tubuh.

Pengertian terapi magnet merupakan pengobatan non medis


memanfaatkan medan magnet secara aman dan tanpa efek samping untuk
mempercepat penyembuhan dengan cara menyeimbangan dan
mengembalikan arus eletromagnetik yang ada di dalam sel-sel darah manusia.
Saat aliran energi dalam tubuh abnormal, kulit disekeliling titik akupoint
biasanya menjadi perih dan nyeri jika tersentuh. Dengan terapi magnet syaraf
di sekitar akupoint distimulasi energi elektromagnetik, sehingga rasa perih
dan nyeri berkurang aliran magnetik dalam tubuh kita secara alami dibentuk
oleh sirkulasi aliran ion listrik dalam sel dan transmisi listrik dari syaraf

6
sampai membran sel. Terapi ini juga merupakan metode yang aman, yang
menggunakan medan magnet untuk tujuan terapi.

7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem Alternatif
Menurut Hopkins dalam Fajrina, pengobatan alternatif dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

1. Pengobatan alternatif tradisional, yaitu bentuk terapi yang telah


dipraktikkanselama berabad-abad di seluruh dunia misalnya akupuntur,
ayurveda, homoeopati, naturopati, dan pengobatan Cina.
2. Terapi yang melibatkan sentuhan, yaitu terapi gabungan teknik yang
melibatkanpikiran, misalnya pengobatan kiropraktik dan asteopati, pijat,
terapi gerakan tubuh, tai chi dan yoga.
3. Diet dan herbal, yaitu pengobatan dengan menyeimbangkan kebutuhan
nutrisi untuk tubuh dari asupan makanan sehari-hari, misalnya suplemen
diet, pengobatanherbal, dan pengaturan pola makan.
4. Energi eksternal, yaitu pengobatan dengan menggunakan kekuatan energi
padabenda-benda atau sumber lain yang dipercayai dapat mempengaruhi
kesehatan, misalnya terapi elektromagnetik, reiki, dan qigong
5. Terapi yang melibatkan pikiran, yaitu pengobatan alternatif dengan
menggunakankekuatan hubungan di balik pikiran dan tubuh manusia
karena kesehatan mental dan emosionalnya yang sehat, misalnya
meditasi, biofeedback, dan hypnosis.
6. Pengobatan yang melibatkan indera yaitu pengobatan alternatif
denganmenggunakan pancaindara, baik itu sentuhan, penglihatan,
pendengaran, penciuman, maupun perasa yang dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secarakeseluruhan, misalnya melalui gabungan seni,
menari, dan musik. Atau visualisasi dan citra terpadu

Media pengobatan adalah suatu bahan, alat, atau perantara yang


digunakan untuk proses mengobati penyakit pasien. Media pengobatan
merupakan alat berupa benda atau non benda yang digunakan dalam proses
mengobati penyakit yang diderita oleh pasien. Melalui media tertentu, suatu

8
proses pengobatan dapat berjalan dengan lancar. Media yang digunakan
dalam pengobatan alternatif tergantung pada jenis pengobatan itu sendiri.

B. Sistem Intervensi Jiwa Raga


Secara biologis, tubuh manusia terdiri dari kumpulan organ-organ
tubuh yang membentuk suatu subsistem yang bekerja secara khusus, seperti
sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem penginderaan, sistem saraf,
sistem peredarah darah, dan sistem gerak sehingga membentuk tubuh
manusia secara utuh. Tubuh secara fisik mudah dikenali karena kita mampu
mengamati secara langsung, Jika tidak ada gangguan pada masing-masing
subsistem dan pada organ-organ terkait berarti fisik orang tersebut dapat
dikatakan sehat. Namun banyak kasus ditemukan, secara fisik tidak ada organ
yang rusak tetapi mengapa ia sakit jantung, atau sakit kepala; ternyata setelah
diteliti terdapat ketidakseimbangan antara pikiran dan spiritual. Hubungan
yang baik antara tubuh, pikiran (kesadaran), dan spirit yang baik akan
melahirkan energi yang positif bagi kesehatan seseorang.

Terdapat banyak jenis terapi yang termasuk dalam kategori Mind-


Body-Spirit Therapy seperti imagery, musik, prayer, meditasi, humor, dan
yoga. Seorang perawat sangat penting untuk mengetahui beberapa jenis terapi
yang termasuk kategori ini. Jenis-jenis terapi tersebut merupakan terapi yang
memfokuskan pada kekuatan spiritual, yang telah banyak diprakukkan
berbagat kultur. Untuk lebih jelas, mari ikuti uraian selanjutnya dalam bagian
kedua ini.

1. Yoga
Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang
menitikberatkan pada kegiatan meditasi di mana seseorang memusatkan
seluruh pikiran untuk mengontrol pancaindra dan tubuhnya secara
keseluruhan. Yoga menyelaraskan tubuh (body/fisik), pikiran (mind) dan
jiwa (soul). Implikasi aktivitas Yoga pada pikiran adalah meningkatkan
daya ingat, konsentrasi, menajamkan tingkat intelektual, dan
menyeimbangkan emosi. Bagi tubuh, aktivitas Yoga memberikan efek

9
kesehatan, keseimbangan, kebugaran, kekuatan, dan viaslitas. Bagi jiwa,
aktivitas yoga membawa kesadaran, pencerahan, dan kebebasan seperti
praktik yoga di India dan Tiber.
2. Imaginary
Imagery merupakan salah satu teknik khusus yang terkait dengan
keterampilan psikologis dengan melibatkan imajinasi dalam pengertian
yang luas dan masing-masing hal yang tercakup di dalamnya memiliki
pengertian sendiri-sendiri. Visualisasi adalah salah satu bentuk imagery,
namun tidak semua imagery dalam bentuk visual. Ada juga yang disebut
dengan mental imagery, yaitu aktivmas menggambarkan suatu hasil
tertentu sebelum hasil tersebut dicapai (Johnson, 1983), atau sebuah proses
ketika individu merasakan dengan nyata suatu obyck, kejadian, atau
bahkan suasana tertentu, padahal obyek, kejadian, dan suasana tersebut
sebenarnya tidak ada secara inderawi pada saat terjadinya proses
penggambaran mental berlangsung (Richardson ,1969; Thomas, 2003).
3. Teapi humor
Humor adalah sesuatu yang bersifat lucu yang dapat menggelikan hati atau
rasa geli bagi yang mendengar maupun melihatnya. Model atau saluran
humor bermacam-macam, bisa berupa cerita pendek, nyanyian lucu, gerak
atau gestur tubuh yang membuat orang yang melihatnya tertawa terbahak-
bahak karena menggelikan. Kelucuan sebuah humor dapat disebabkan oleh
beberapa hal, misalnya kelakuan para pelaku, kejadian yang umum tetapi
diplesetkan, kritik terhadap keadaan, kebodohan, kesalahpengertian,
benturan antarbudaya, dan hal-hal lain yang bersifat lucu. Humor juga
selalu kena-mengena dengan hal-hal yang tidak umum. Hal-hal yang anch
dapat menjadikan humor (Setiawan, 1990).
Di antara manfaat humor ialah bisa membuat orang yang terlibat di dalam
arena humor tertawa dan merasa senang. Hati senang akan membuat
seseorang bersikap lebih baik terhadap orang lain, sehingga disukai dalam
pergaulan. Kemampuan seseorang menciptakan humor bisa membuat dia

10
lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain, selanjutnya mudah untuk
membangun relasi sosial secara intensit.

C. Terapi Secara Biologik


Menurut Cancer Council Biologically based practice merupakan
penggunaan makanan, obat-obatan, dan suplemen untuk mempengaruhi
fungsi tubuh. Menurut National Institutes of Health (NIH) terapi biologis
melibatkan terapi untuk melengkapi diet normal seseorang dengan
pemberian ekstrak tambahan, nutrien, tanaman herbal, dan atau makanan
tertentu. Terapi biologis lebih sering digunakan sebagai terapi
komplementer. Terapi biologis berdasarkan pemberian suplemen seperti
tumbuh-tumbuhan, vitamin, mineral, asam lemak, protein, dan probiotik
/bakteri hidup yang sering ditemui pada biji-bijian, yogurt) dan makanan
fungsional.

Penggunaan paling umum terapi biologis adalah untuk obesitas,


meningkatkan pembentukan otot dan kinerja, meningkatkan kesehatan
secara menyeluruh dan kesejahteraan, mengobati dan mencegah penyakit
contohnya flu dan demam), dan mengurangi.

D. Terapi Dengan Manipulatif


Terapi manipulatif yaitu terapi dengan cara memberikan perangsangan
pada tubuh untuk mengembalikan fungsi normal tubuh. Perangsangan dapat
berupa sentuhan, tekanan, maupun menggerakan anggota tubuh, contoh terapi
yaitu masase, akupresur, dan yoga. Merangsang atau menggerakan anggota
tubuh untuk mengembalikan fungsinya yang normal, misalnya chiropratic,
osteopathic manipulation, dan pijat( massage). Termasuk gerak dan latihan
pernapasan seperti yoga, aleksander technique, pilates, teknik buteyko,
eucapanic breathing.

11
Macam-macam terapi manipulative tubuh :

1. Chiropractic
Bentuk terapi menual yang berfokus pada hubungan antara struktur dan
fungsi, khususnya pada tulang belakang untuk mengurangi rasa sakit.
Chiropratic berasal dari bahasa yunani yaitu “cherio” dan “praktikos” yang
berarti dilakukan dengan tangan.
2. Massage
Terapi dengan memanipulasi otot dan jaringan ikat untuk meningkatkan
fungsi jaringan dan relaksasi. Massage adalah salah satu memanipulasi
sederhana yang pertama-tama ditemukan oleh manusia untuk mengusap
bagian badan yang sakit. Meletakkan tangan dengan lurus pada daerah
sakit atau mengusap dahi yang panas dari tubuh yang sakit, adalah
permulaan sikap atau gerak spontan yang mengahsilkan efek enak.

E. Terapi Energi
Terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau mendapatkan
energi dari luat tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki,
external qi gong I magnet) terapi ini kombinasi antar energi dan
bioelektromagnetik.

Terapi ceragem batu giok termasuk dalam klasifikationapi energi.


Terapi energi adalah terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau
mendapatkan energi dari luat tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan
sentuhan, reiki, external qi gong magnet) terapi ini kombinasi antar energi
dan bioelektromagnetik. Ceragem batu giok akan menghasilkan sinar
inframerah ketika dipanaskan. Sinar inframerah akan menstimulasi panas
sampai pada jaringansub cutanyang mengakibatkan vasolidasi pembuluh
darah meningkat, serta meningkatkan metabolisme mengakibatkan.

1. Reik
Reiki merupakan teknik pengobatan komplementer dari Jepang yang
dapat mengurangi stres, meningkatkan relaksasi dan membantu

12
penyembuhan. Kata reiki terdiri dari dua kata yaitu Rei yang berarti
lama, semesta dan Ki yang berarti energi kehidupan. Jadi reiki adalah
kekuatan energi alam semesta kehidupan yang diberikan oleh sang
pencipta. Bila seseorang mempunyai energi gaya hidup yang rendah
maka seseorang tersebut akan jatuh sakit atau merasa stres. Sebaliknya
jika energi tersebut tinggi, kita lebih mampu menjadi bahagia dan sehat.
2. Qi gong
Qi Gong dikenal juga sebagai Chi Gung atau Chi Kung. Terapi
energi ini meliputi sesi latihan lembut yang terdiri dari gerakan yang
diulang beberapa kali, dengan meregangkan tubuh, meningkatkan
pergerakan cairan tubuh (darah, sinovial dan getah bening) serta
membangun kesadaran tentang bagaimana tubuh bergerak melalui ruang.
3. Elektromagnetik
Terapi elektromagnetik bisa disebut bioelectricity, magnetobiology,
terapi medan magnet, atau penyembuhan magnetik. Listrik dan energy
magnetic ada dalam tubuh manusia. Energi ini mengontrol system tubuh
manusia seperti detak jantung dan menstimulasi otot (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2018; Ayuningtyas, 2019; Setyani, 2020).
Terapi elektromagnetik yang diberikan pada tubuh akan
memperbaiki ketidakseimbangan dalam tubuh manusia tersebut.
Penggunaan energi elektromagnetik dalam dunia kesehatan sudah banyak
digunakan, diantaranya:
a. Defibillators atau alat untuk memacu jantung setelah terjadi serangan
jantung.
b. Penggunaan arus listrik untuk meningkatkan pertumbuhan tulang.
c. Transcutaneous electrical nerve stimulators (TENS), yang digunakan
untuk mengobati beberapa jenis rasa sakit.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi komplemeter kini cukup memberikan kesempatan lain bagi
seorang perawat untuk menunjukkan cara perawatan yang lebih baik dan
manusiawi dalam merawat pasien. Seorang perawat bukan hanya mengetahui
berbagai obat-obatan untuk perawatan pasien, tapi perawat perlu juga
mengetahui dan menegaskan tentang banyak jenis terapi yang telah diajarkan
dalam program pendidikan keperawatan dan telah dipraktikkan oleh perawat
selama berabadabad, seperti meditasi, yoga, terapi musik, humor, jurnal, doa
(prayer), dan obat-obatan herbal (botani).

Dilihat dari sudut pandang etnomedis, terapi komplementer pada


dasarnya merupakan warisan budaya suatu etnis atau kelompok keagamaan
yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi kepada generasi
berikutnya. Contohnya, akupunktur, refleksi (Cina), Yoga (India), patalogi
humoral (Yunani), ruqiyah (Islam), pijat urut patah tulang (Sunda), dan
lainnya. Boleh juga dikatakan, terapi komplementer merujuk pada
pengobatan tradisional yang didasarkan pada sistem kultur (budaya) tertentu.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan referensi terbaru terkait terapi komplemter yang
bermanfaat bagi banyak orang khususnya di bidang keperawatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai