KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
Disusun oleh
Kelompok II
Syerina : PO 7120120008
Ni Made Septiani : PO 71201200
Febriani : PO 71201200
Hendra H Laruni : PO 71201200
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “keperawatan
komplementer”. makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah keperawatan komplementer. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih
kepada ibu Ns. Ely Sarifah M.Kep,Sp,Kep Jiwa selaku dosen mata kuliah yang
sudah memberikan arahan kepada penulis dalam mata kuliah keperawatan
komplementer dan kepada teman teman kelompok II yang sudah membantu dalam
penyusunan makalah.
Akhir kata tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini, penulis
menyadari atas kekurangan dalam penyusunan makalah . Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun penulis harapkan bagi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
tambahan pengetahuan.
Penyusun
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
C. Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Konsep Sistem Alternatif..........................................................................3
B. Konsep Sistem Intervensi Jiwa Raga........................................................4
C. Konsep Terapi Secara Biologik.................................................................5
D. Konsep Terapi Dengan Manipulatif..........................................................6
E. Konsep Terapi Energi................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
A. Sistem Alternatif........................................................................................8
B. Sistem Intervensi Jiwa Raga......................................................................9
C. Terapi Secara Biologik............................................................................11
D. Terapi Dengan Manipulatif.....................................................................11
E. Terapi Energi...........................................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Terapi komplementer vane dilakukan sebagai vensional atau sebagai
pengobatan medis yang bertujuan untuk memperbaiki "sistem kekebalan dan
pertahanan nyembuhkan dirinya sendiri. Menurut WHO (World Health
Organization), pengobatan plementer (terapi komplementer) adalah
pengobatan vensional yang bukan berasal diri negara yang bersangkutan.
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan plementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah ada dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan
secara turun-temurun dari satu generasi kepada generasi berikutnya pada
suatu negara. Tetapi di Thailand atau negara-negara di luar Indonesia, "jamu"
Indonesia Tujuan masalah bisa dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer.
1
meliputi 1) intervensi tubuh dan pikiran (mind and body intervention), 2)
sistem pelayanan pengobatan alternatif (alternative systems of medical
practice), 3) cara penyembuhan manual (manual healing methods), 4)
pengobatan farmakologi dan biologi (pharmacologie and biologic tragymens),
5) diet dan nurisi untuk pecegahan dan pengobatan (diet and nutrition the
prevention and treatments of disease), dan 6) cara lain dalam diagnosis dan
pengobatan (unclassified diagnostic and treatments methods).
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem alternatif
2. Untuk mengetahui sistem intervensi jiwa raga
3. Untuk mengetahui terapi secara biologik
4. Untuk mengetahui terapi dengan manipulatif
5. Untuk mengetahui terapi energi
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sistem alternatif ?
2. Bagaimanakah sistem intervensi jiwa raga ?
3. Bagaimanakah terapi secara biologik ?
4. Bagaimanakah terapi dengan manipulatif ?
5. Bagaimanakah terapi energi ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Konsep Sistem Intervensi Jiwa Raga
Dalam bagian ini, akan dibahas beberapa jenis terapi yang
dikategorikan ke dalam kelompok "mind-body-spirit therapies". Namun
sebelumnya, kita akan membahas dasar filosofis Mind-Body-Spirit Therapy.
4
dalam terapi grup (weekly group therapy) mampu bertahan hidup dua kali
lipat dibanding pasien yang tidak menjalani terapi kelompok setiap
minggunya. Begitu juga, hasil penelitian di Harvard University menunjukan
bahwa meditasi dapat menurunkan darah tinggi, menurunkan tingkat nyeri
yang kronis, dan mengurangi mual saat kemoterapi.
5
D. Konsep Terapi Dengan Manipulatif
Terapi manipulasi adalah suatu gerakan pasif yang digerakkan dengan
tiba- tiba, amplitude kecil dan kecepatan yang tinggi, sehingga pasien tidak
mampu menghentikan gerakan yang terjadi. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki joint play movement dan dengan demikian memperbaiki roll-
gliding yang terjadi selama gerakan aktif.
6
sampai membran sel. Terapi ini juga merupakan metode yang aman, yang
menggunakan medan magnet untuk tujuan terapi.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem Alternatif
Menurut Hopkins dalam Fajrina, pengobatan alternatif dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
8
proses pengobatan dapat berjalan dengan lancar. Media yang digunakan
dalam pengobatan alternatif tergantung pada jenis pengobatan itu sendiri.
1. Yoga
Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang
menitikberatkan pada kegiatan meditasi di mana seseorang memusatkan
seluruh pikiran untuk mengontrol pancaindra dan tubuhnya secara
keseluruhan. Yoga menyelaraskan tubuh (body/fisik), pikiran (mind) dan
jiwa (soul). Implikasi aktivitas Yoga pada pikiran adalah meningkatkan
daya ingat, konsentrasi, menajamkan tingkat intelektual, dan
menyeimbangkan emosi. Bagi tubuh, aktivitas Yoga memberikan efek
9
kesehatan, keseimbangan, kebugaran, kekuatan, dan viaslitas. Bagi jiwa,
aktivitas yoga membawa kesadaran, pencerahan, dan kebebasan seperti
praktik yoga di India dan Tiber.
2. Imaginary
Imagery merupakan salah satu teknik khusus yang terkait dengan
keterampilan psikologis dengan melibatkan imajinasi dalam pengertian
yang luas dan masing-masing hal yang tercakup di dalamnya memiliki
pengertian sendiri-sendiri. Visualisasi adalah salah satu bentuk imagery,
namun tidak semua imagery dalam bentuk visual. Ada juga yang disebut
dengan mental imagery, yaitu aktivmas menggambarkan suatu hasil
tertentu sebelum hasil tersebut dicapai (Johnson, 1983), atau sebuah proses
ketika individu merasakan dengan nyata suatu obyck, kejadian, atau
bahkan suasana tertentu, padahal obyek, kejadian, dan suasana tersebut
sebenarnya tidak ada secara inderawi pada saat terjadinya proses
penggambaran mental berlangsung (Richardson ,1969; Thomas, 2003).
3. Teapi humor
Humor adalah sesuatu yang bersifat lucu yang dapat menggelikan hati atau
rasa geli bagi yang mendengar maupun melihatnya. Model atau saluran
humor bermacam-macam, bisa berupa cerita pendek, nyanyian lucu, gerak
atau gestur tubuh yang membuat orang yang melihatnya tertawa terbahak-
bahak karena menggelikan. Kelucuan sebuah humor dapat disebabkan oleh
beberapa hal, misalnya kelakuan para pelaku, kejadian yang umum tetapi
diplesetkan, kritik terhadap keadaan, kebodohan, kesalahpengertian,
benturan antarbudaya, dan hal-hal lain yang bersifat lucu. Humor juga
selalu kena-mengena dengan hal-hal yang tidak umum. Hal-hal yang anch
dapat menjadikan humor (Setiawan, 1990).
Di antara manfaat humor ialah bisa membuat orang yang terlibat di dalam
arena humor tertawa dan merasa senang. Hati senang akan membuat
seseorang bersikap lebih baik terhadap orang lain, sehingga disukai dalam
pergaulan. Kemampuan seseorang menciptakan humor bisa membuat dia
10
lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain, selanjutnya mudah untuk
membangun relasi sosial secara intensit.
11
Macam-macam terapi manipulative tubuh :
1. Chiropractic
Bentuk terapi menual yang berfokus pada hubungan antara struktur dan
fungsi, khususnya pada tulang belakang untuk mengurangi rasa sakit.
Chiropratic berasal dari bahasa yunani yaitu “cherio” dan “praktikos” yang
berarti dilakukan dengan tangan.
2. Massage
Terapi dengan memanipulasi otot dan jaringan ikat untuk meningkatkan
fungsi jaringan dan relaksasi. Massage adalah salah satu memanipulasi
sederhana yang pertama-tama ditemukan oleh manusia untuk mengusap
bagian badan yang sakit. Meletakkan tangan dengan lurus pada daerah
sakit atau mengusap dahi yang panas dari tubuh yang sakit, adalah
permulaan sikap atau gerak spontan yang mengahsilkan efek enak.
E. Terapi Energi
Terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau mendapatkan
energi dari luat tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki,
external qi gong I magnet) terapi ini kombinasi antar energi dan
bioelektromagnetik.
1. Reik
Reiki merupakan teknik pengobatan komplementer dari Jepang yang
dapat mengurangi stres, meningkatkan relaksasi dan membantu
12
penyembuhan. Kata reiki terdiri dari dua kata yaitu Rei yang berarti
lama, semesta dan Ki yang berarti energi kehidupan. Jadi reiki adalah
kekuatan energi alam semesta kehidupan yang diberikan oleh sang
pencipta. Bila seseorang mempunyai energi gaya hidup yang rendah
maka seseorang tersebut akan jatuh sakit atau merasa stres. Sebaliknya
jika energi tersebut tinggi, kita lebih mampu menjadi bahagia dan sehat.
2. Qi gong
Qi Gong dikenal juga sebagai Chi Gung atau Chi Kung. Terapi
energi ini meliputi sesi latihan lembut yang terdiri dari gerakan yang
diulang beberapa kali, dengan meregangkan tubuh, meningkatkan
pergerakan cairan tubuh (darah, sinovial dan getah bening) serta
membangun kesadaran tentang bagaimana tubuh bergerak melalui ruang.
3. Elektromagnetik
Terapi elektromagnetik bisa disebut bioelectricity, magnetobiology,
terapi medan magnet, atau penyembuhan magnetik. Listrik dan energy
magnetic ada dalam tubuh manusia. Energi ini mengontrol system tubuh
manusia seperti detak jantung dan menstimulasi otot (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2018; Ayuningtyas, 2019; Setyani, 2020).
Terapi elektromagnetik yang diberikan pada tubuh akan
memperbaiki ketidakseimbangan dalam tubuh manusia tersebut.
Penggunaan energi elektromagnetik dalam dunia kesehatan sudah banyak
digunakan, diantaranya:
a. Defibillators atau alat untuk memacu jantung setelah terjadi serangan
jantung.
b. Penggunaan arus listrik untuk meningkatkan pertumbuhan tulang.
c. Transcutaneous electrical nerve stimulators (TENS), yang digunakan
untuk mengobati beberapa jenis rasa sakit.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi komplemeter kini cukup memberikan kesempatan lain bagi
seorang perawat untuk menunjukkan cara perawatan yang lebih baik dan
manusiawi dalam merawat pasien. Seorang perawat bukan hanya mengetahui
berbagai obat-obatan untuk perawatan pasien, tapi perawat perlu juga
mengetahui dan menegaskan tentang banyak jenis terapi yang telah diajarkan
dalam program pendidikan keperawatan dan telah dipraktikkan oleh perawat
selama berabadabad, seperti meditasi, yoga, terapi musik, humor, jurnal, doa
(prayer), dan obat-obatan herbal (botani).
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan referensi terbaru terkait terapi komplemter yang
bermanfaat bagi banyak orang khususnya di bidang keperawatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15