Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI TERAPI KOMPLEMENTER

PADA ANAK USIA SEKOLAH

OLEH:
KELOMPOK 7

I Ketut Rajendra Patma Aget Winata 17.321.2670


Ni Kadek Kristiani 17.321.2684
Ni Luh Gede Devi Yulistia Dewi 17.321.2690
Ni Luh Putu Kusuma Sari Dewi 17.321.2693

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WIRA MEDIKA BALI


TAHUN AJARAN
2019-2020
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Aplikasi Komplementer Pada Anak Sekolah”. Adapun pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komplementer.

Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku dan sumber lainnya
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media ini kami menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk
menyempurnakan makalah ini.
“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, 18 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian terapi komplementer..........................................................................
2.2 Jenis-jenis terapi komplementer...........................................................................
2.3 Aplikasi terapi komplementer pada anak usia sekolah........................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan
pengetahuan dan teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak penyakit.
Meskipun pengobatan alopatik (pengobatan tradisional Eropa) telah berhasil, tetapi
masih banyak kondisi seperti arthritis, nyeri punggung kronis, masalah
gastrointestinal, alergi, sakit kepala, dan insomnia yang sulit diobati, dan banyak klien
menggali metode alternatif untuk mengurangi gejala sakit kepala. Peneliti
memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan dari praktisi
pelayanan primer untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi kesehatan dimana tidak
diketahui penyebab dan obatnya.
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.
Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit
kronis yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang awalnya meng-
gunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300
dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Snyder M, &
Lindquist R, 2012).
Minat masyarakat Indonesia terhadap terapi komplementer ataupun yang
masih tradisional mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengunjung
praktik terapi komplementer dan tradisional di berbagai tempat. Selain itu, sekolah-
sekolah khusus ataupun kursus-kursus terapi semakin banyak dibuka. Kebutuhan
perawat dalam meningkatnya kemampuan perawat untuk praktik keperawatan juga
semakin meningkat. Hal ini didasari dari berkembangnya kesempatan praktik mandiri.
Apabila perawat mempunyai kemampuan yang dapat dipertanggung jawabkan akan
meningkatkan hasil yang lebih baik dalam pelayanan keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang di maksud dengan terapi komplementer?
b. Apa saja yang termasuk terapi komplementer?
c. Bagaimana aplikasi terapi komplementer pada anak usia sekolah?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep terapi komplementer.
b. Untuk mengetahui jenis terapi komplementer.
c. Untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi komplemnter pada anak usia
sekolah.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Terapi Komplementer


Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern. Complementary and Alternative Medicine (CAM)
merupakan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan
efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik (Satria D,2013).
Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan
holistik.Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi. Pendapat lain menyebutkan terapi
komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya
pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan
teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang
umum di masyarakat atau budaya yang ada (Snyder, M. & Lindquist, R., 2012).
Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara
yang bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer di negara Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu
dikategorikan sebagai pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud
adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun-temurun pada suatu negara.

2.2 Jenis-Jenis Terapi Komplemeter


1. Terapi komplementer yang diintegrasikan dalam pelayanan konvensional
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan
konvensional, yaitu sebagai berikut :

a. Akupuntur
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai
analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai
molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan
molekul tersebut adalah pelepasan endorphin yang banyak berperan pada sistem
tubuh.
b. Terapi hiperbarik
Terapi hiperbarik yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke
dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2-3 kali lebih besar dari pada
tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen
murni (100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
c. Terapi herbal medik,
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik
berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa
fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada
cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya.
Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya
untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan satu
dengan lainnya karena masing-masing mempunyai teknik serta fungsinya sendiri-
sendiri. Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien-pasien
dengan gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh.
Terapi herbal, berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi
akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun
tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat dari
pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue (kelelahan) dan
neuropati.

2. Terapi komplementer non konvensional


a. Akupresur/pijat
Akupresur adalah sebuah sistem metode therapi yang banyak di gunakan
untuk mengobati berbagai macam penyakit. Menggunakan metode yang sama
dengan cara yang digunakan akupuntur, hanya bedanya, akupresur tidak
menggunakan jarum dalam proses pengobatannya. Akupresur adalah salah satu
bentuk fisio terapi dengan memberikan pemijatan dan stimulsi pada titik- titik
tertentu pada tubuh. Berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan
nyeri serta mengurangi ketegangan, stres kelelahan dan penyakit. akupresur
menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar di sembuhkan seperti, nyeri
punggung, spondilitis, kram perut, gangguan neurologis, artritis, dll. Titik aku
presur terletak pada telapak tangan begitu juga dengan kedua telapak kaki. Di
telapak tangan kita terdapat titik akupresur untuk jantung, paru, ginjal, mata, hati,
kelenjad tiroid, pankreas, sinus, dan otak.
b. Bekam/ chuping therapy
Bekam merupakan istilah yang di kenal dam bahasa melayu, hijamah (bahasa
arab) cupping (bahasa ingris) dan gua sha (bahasa cina) sedangkan orang
indoneia mengenalnya dengan catuk atau kop. Bekam sudah di kenal sejak jaman
mesir kuno. Bekam mengatur energi dan aliran darah. Tujuan utama dari
pengobatan bekam adalah untuk menghilangkan penyebab ketidak
harmonisan dari tubuh, memulihkan sirkulasi darah.
c. Hipnoterapy
Hipnoterapi dapat diartikan sebagai suatu metode dimana pasien dibimbing
untuk melakukan releksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai
maka secara alamiah gerbang pikiran alam bawah sadar seseorang akan terbuka
lebah sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima
sugesti penyembuhan yang diberikan.

3. Terapi Komplementer Herbal Anti anxietas


a. Lavender
b. Valerian
c. Vanilla

2.3 Aplikasi Komplementer Pada Anak Usia Sekolah


1. Hipnoterapy
Menurut Fengge 2012, hipnoterapi adalah penggunaan kondisi hipnotik secara
terapeutik, suatu perubahan status kesadaran atau keterjagaan yang dapat dibedakan
dari relaksasi mental sederhana atau, mimpi di siang hari‟. Selama hipnoterapi, klien
dalam status hipnotik diterapi dengan beragam sarana terapeutik, berkisar dari
anjuran sederhana sampai psikoanalisis. Hipnoterapi juga dapat digunakan
bersamaan dengan strategi terapeutik lain.
Hipnoterapy adalah aktivitas terapeutik yang diberikan pada saat seseorang
berada pada kondisi hipnosis. Terapi yang digunakan berupa sugesti melalui seni
komunikasi yang khas, dan ditujukan kepada pikiran bawah sadar dengan tujuan
untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih baik. Termasuk
semangat belajar anak juga bisa ditingkatkan dengan hipnotis.Terapi yang digunakan
dalam meningkatkn motivasi belajar adalah menggunakan teknik Hypnotherapy.
Jadi hipnoterapy bisa untuk memperbaiki kebiasaan buruk. Seperti malas
belajar. Hipnonis juga bisa membuat seorang anak yang memiliki konsep diri sulit
belajar, menjadi sangat mudah. Karena hipnotis bisa membuat pikiran anak jadi
rileks, hingga belajar pun jadi indah, menghafalkan lebih mudah. Ini bisa terjadi
dengan membuka akses pikiran bawah sadar yang menyimpan berbagai macam
memori. Bila akses ini dibuka, sesuatu yang sudah terlupakan, dengan mudah bisa
diingat kembali.Termasuk memori saat masih berumur di bawah 3 tahun.
Metode ini bekerja dengan cara masuk ke dalam pikiran bawah sadar yang
bersangkutan, dimana terletak berbagai file termasuk data kebiasaan untuk belajar,
kebiasaan untuk rajin, kebiasaan untuk mental juara, dan sebagainya. Hipnosis
sebetulnya adalah bahasa lain dari relaksasi pikiran. Mendengarkan lagu-lagu klasik
juga dapat membantu dalam balajar, untuk merelakskan otak anak. Hipnotherapy
bisa dilakukan pada anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua. Yang membedakan
hanya tekniknya saja. Pada anak yang sudah mampu berkomunikasi, tahapan
pertama terapi adalah
a. Relaksasi
Setelah masuk relaksasi, relaksasinya diperdalam, hingga seolah-olah seperti
tidur. Setelah itu deprogram dengan kata-kata.
b. Sugesti
Berbagai sugesti positif yang bertujuan meningkatkan rasa percaya diri,
motivasi, perasaan diri mampu dan berharga, dan citra diri positif. Terus
diulang-ulang, diberi emosi yang dalam, sehingga tertancap pada si anak.
Induksi untuk merelaksasi anak juga harus dengan bahasa mereka. Misalnya
dengan kata-kata “Ayo Dik, tutup mata, bayangkan kamu memakai baju
superman, dan tiba-tiba seperti terbang”.Dan anak sudah bisa masuk dalam
keadaan hypnosis.Tingkat keberhasilan metode hipnoterapi sangat tergantung
kenyakinan si anak dan kondisi lingkungan anak.Waktu yang diperlukan pun
sangat relatif.Agar si anak yang malas berubah menjadi rajin belajar.Rata-rata
diperlukan terapi 5 sampai 10 kali sesi.“ Hipnoterapy lebih bagus bila orang
tuanya bisa melakukan terapi sendiri,supaya setiap hari bisa dilakukan. Karena
semakin banyak semakin bagus sesi semakin bagus.Ini untuk menanggulanggi
pengaruh kata-kata yang negatif.

2. Akupresur
Akupresur merupakan suatu cara pengobatan dengan memberikan rangsangan
penekanan (pemijatan) pada titik tertentu pada tubuh (Fengge, 2012). Stimulasi yang
diberikan dengan pemijatan menghasilkan efek terapeutik.
a. Teknik Pijat Refleksi Untuk meningkatkan nafsu makan anak
Titik refleksi untuk meningkatkan nafsu makan dibawah ini terfokus pada titik
pijat untuk menormalkan sistem pencernaan dan metabolisme tubuh yang berada di
telapak kaki, kedua telapak tangan, dan 3 titik akupresur yang berada di perut.

Gambar 1
Titik Refleksi Nafsu Makan
Keterangan gambar :
1. 1 adalah titik refleksi kelenjar tiroid
2. 2 dan 3 merupakan titik refleksi serabut syaraf lambung dan organ lambung di kedua
telapak kaki

3. Nomor 4 dan 5 adalah titik refleksi lambung dan usus

4. Nomor 6 adalah titik akupresur yang terletak 4 jari diatas pusar

5. Nomor 7 letaknya 2 jari disamping pusar kanan dan kiri

Kalau anak anda tidak nafsu makan atau penyerapan nutrisinya terganggu,
lakukan 1x terapi. Bila perlu mengulang terapi, beri jeda 1-2 hari dahulu. Cukup pijat
salah satu sisi tangan saja, tidak perlu kedua sisi. Jangan paksa anak makan karena akan
menimbulkan trauma psikologis dan berikan asupan makanan yang sehat, bergizi dan
bervariasi.

b. Teknik Pijat untuk menurunkan mual muntah


Titik-titik yang sering dipijat pada anak yang utrisinya terganggu akibat mual dan
muntah adalah titik PC6, dan St36. Titik P6 adalah titik yang terletak di jalur meridian
selaput jantung. Meridian selaput jantung memiliki dua cabang, sebuah cabangnya
masuk ke selaput jantung dan jantung, kemudian terus kebawah menembus diafragma,
ke ruang tengah dan ruang bawag perut. Meridian itu juga melintasi lambung dan usus
besar. Titik St36 adalah titik akupresur yang berada di kaki dan di alur meridian
lambung. Meridian lambung dimulai dari ujung meridian usus besar yang memiliki
beberapa cabang, salah cabangnya memasuki limpa dan lambung (Fengge, 2012).

Gambar 2
Lokasi Titik Akupresur PC6
Gambar 3
Lokasi Titik Akupresur St36
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern. Complementary and Alternative Medicine (CAM)
merupakan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan
efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik.
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.
Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit
kronis yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang awalnya meng-
gunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300
dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer. Aplikasi
komplementer pada anak usia sekolah seperti Hipnoterapy dan Akupresur.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya
akan lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap pengetahuan tentang Aplikasi
Terapi Komplementer pada anak usia sekolah dapat terus di kembangkan dan
diterapkan dalam bidang keperawatan dalam menangani klien terutama pada anak
usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Fengge, Antoni. 2012. Terapi akupresur manfaat dan teknik pengobatan. Yogyakarta: Corp
Circle corp

Satria, D., 2013. COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE ( CAM ) :


FAKTA ATAU JANJI ? Idea Nursing Journal, IV(3), pp.82–90.

Snyder, M. & Lindquist, R., 2012. Complementary/Alternative Therapies in Nursing 5th ed.
S. Yoo, ed., New York: Springer Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai