Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEWARGANEGARAAN

Oleh:

Nama : Ni Luh Gede Devi Yulistia Dewi

Nim : 17.321.2690

Kelas : A 11 A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2018
DAFTAR ISI.................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..................................................................................................

1.2 Rumusan masalah ...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................

2.1 Pengertian HAM ..............................................................................................

2.2 Fenomena pelanggaran HAM di Indonesia ....................................................

2.3 Solusi terhadap pelanggaran HAM di Indonesia .............................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................

3.2 Saran ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak Asai manusia ( HAM) merupakan hak – hak yang dimiliki manusia sejak lahir yang

berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun. Hak Asasi merupakan sebuah

bentuk anugrah yang diturunkan Tuhan Yang Maha Esa sebagai suatu karunia yang paling

mendasar dalam hidup manusia dan yang paling berharga. Hak Asasi dilandasi dengan sebuah

kebebasan di setiap individu dalam menuntunkan jalan hidupnya, tentunya Hak asasi juga tidak

terlepas dari Kontrol bentuk norma – norma yang ada. Di dalam pembukaan undang – undang

dasar 1945 juga terdapat ketentuan mengenai HAM

Setiap warga Negara bertanggung jawab terhadap hak asasi tiap warga negaranya

sebagaimana dalam pasal 71 UU RI Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asai Manusia

pemerintahan bertanggung jawab terhadap hak asasi dalam segala bidang sebagaimana dalam

pasal 27 UU RI nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yaitu “ Kewajiban dan

tanggung jawab pemerintahan sebsgaimna dimaksud dalam pasal 71

Terkait tentang hakikat hak asai manusia, maka sangat penting sebagai makluk ciptaan

Tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak asasi masing – masing individu. Namun

pada kenyataanya, kita melihat perkembangan HAM di Negara kita ini msasih banyak bentuk

pelanggaran HAM yang sering kita temui

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Hak Asasi manusia ?

2. Bagaimnakah fenomena pelanggaran HAM di Indonesia ?

3. Bagaimanakah solusi terhadap pelanggran HAM di Indonesia ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM

HAM(hak asasi manusia ) adalah hak – hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada

dalam kandungan dan setelah lahir ke dunia ( kordrat) yang berlaku secara universal dan diakui

oleh sumua orang. HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia, dimana masing – masing kata

sendiri memiliki arti. Kata “ Hak” dalam hal ini berarti sebagai kepunyaan atau kekuasaan atas

sesuatu, sedangkan “Asasi “adalah susuatu hal yang utama dan mendasar, jadi HAM secara singkat

adlah suatu hal yang mendasar dan yang utama dimiliki manusia

HAM adalah dua kata yang sulit untuk dipisahkan. Sejak kelahirannya di bumi manusia

lahir dengan membawa hak – hak kodrat yang melekat intergenal dalam hidupnya. Pada dasarnya

manusia adalah makluk bebas sebagai mana pendapat Jaen Jaquas Rousseau bahwa manusia akan

semakin berkembang potensinya dan merasakan nilai – nilai kemanusiaan dalam suaasana

kebebasan alamiaKebebasan merupakan tuntutan manusia sebagai makluk hidup. Di sisi lain

manusia adalah makhluk sosial . manusia tidak dapat hidup dengan sendirinya, dia selalu hidup

ditengah – tengah sosialtasnya, baik itu Menurut UU NO. 39 THN 1999 PASAL 1 HAK Asasi

manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- Nya yang wajib dihormati, dijunjung

tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum dan pemerintahan, dan setiap orang demi kehormat serta

perlindungan harkat dan martabat manusia dan menurut UUD REPUBLIK INDONESIA THN

1945 Hak Asasi Manusia ( HAM) diatur dalam pasal 28A samapi 28j Undang – Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945. Adapun hal yang dibahas dalam pasal sebagai berikut:kelompok

kecil, masyarakat, suku bangsa atau Negara

1. PASAL 28A MENGATUR TENTANG HAK HIDUP

Setiap orang berhak hidup dan berhak mempertahankan hidup dan kehidupanya

2. PASAL 28 B MENGATUR TENTANG HAK KELUARGA

1. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah


2. Setiah anak berhak atas kelangsungan hidup, tubuh dan berkembangnya serta

berhak ats perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

3. PASAL 28C MENGATUR TENTANG HAK MEMPEROLEH PENDIDIKAN

1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar

berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuna dan

tekonologi, seni dan budaya, demi meingkatkan kualitas hidupnya dan demi

kesejahtraan umat manusia.

2. Setiap orang berhak untuk memejukan dirinya dalam memperjuangkan haknya

secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan Negara.

4. PASAL 28D

1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum

yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum

2. Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang

adil dan layak dalam hubungan kerja.

3. Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam

pemerintahan

4. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan

5. PASAL 28 E

1. Setiap orang bebas memeluk agama dan menurut agamnya, memilih pendidikan

dan pengajran, memilih perkerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat

tinggal diwilayah Negara meninggalkannya, serta berhak kembali.

2. Setiap orang atas kebebasan meyakini, kepercayaan, menyatakan pikiran dan

sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

3. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

pendapat

6. PASAL 28 G

1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kerhormatan,

martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaanya, serta berhak atas rasa aman

dan perlindunganya dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat

sesuatu yang merupakan hak asasi


2. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merndahkan

derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari Negara lain

7. PASAL 28 H

1. Setiap orang berhak hidup sejahtra lahir dan batin, bertempat tinggal dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan

2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perrlakuan khusus untuk

memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan

keadilan

3. Setiap orang berhak ats jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan

dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat

4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak

boleh diambil alih secara sewenang – wenang

8. PASAL 28 I

1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati

nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai

pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang

berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan

apapun

2. Setiap orang bebas dari perlakuan serta bersifat diskriminatif atas dasar apapun

dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

siskriminatif itu.

3. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan

perkembangan zaman dan peradaban

4. Perlindungan, pemajuan,penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah

tanggung jawab Negara, terutama pemerintah

5. Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip

Negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia diamin,

diatur dan diutangkan dalam peraturan perundang – undangan


9. Pasal 28J

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

2. Dalam menjalnkan hak dan kebebasan, setiap orang wajib tunduk kepada

pembatasan yang ditetapkan dengan undang – undang dengan maksud semata –

mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan

orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan

moral, nilai – nilai agama, keagamaan dan ketertiban umum dalam suatu

masyarakat demokratis.

A. Ciri – ciri Hak asasi manusia (HAM)

Hak Asasi Manusia memiliki ciri – ciri khusus jika dibandingkan dengan hak – hak yang

lain ciri kusus hak asasi manusia sebagi berikut :

 Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan

 Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil,

politik atau hak ekonomi, sosial, dan budaya

 Hakiki artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada

sejak lahir

 Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,,

suku bangsa, gender, perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu ide – ide hak asasi

manusia yang mendasar

B. Pelanggaran Hak Asasi Manusia ( HAM)

Pelanggaran Ham adalah setiap perbuatan seseorang atau sekelompok seseorang termasuk

aparat Negara baik disegaja ataupun sengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,

menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM sesorang atau sekelompok orang yang dijamin

oleh undang – undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirakan tidak akan memperoleh

penyelesaian hukum yang berlaku ( UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM) kasus pelanggaran

HAM ini dapat dikatagorikan menjadi dua jenis yaitu :

a. Kasus pelanggaran Ham yang bersifat berat

 Pembunuhan masalah ( gonosida )

 Pembunuhan sewenag – wenag atau luar putusan pengadilan


 Penyiksaan

 Penghilangan orang secara paksa

 Perbudakan atau deskriminasi yang dilakukan secara sistematis

b. Kasus Ham yang biasa meliputi

 Pemukulan

 Penganiayaan

 Pencemaran nama baik

 Menghalangi orang untuk mengepresikan pendapatnya

 Menghilangkan nyawa orang lain

C. Faktor penyebab pelanggaran HAM

a. Lembaga sistem penegakan hukum

Boleh jadi aturan hukum kita baik tapi semua akan percuma jika sistem penegakkan

hukumnya yang bermasalah. Pelanggaran HAM akan tetap terjadi jika tidak ada

aparat yang bisa bertindak atas segala kasus pelangaran HAM tersebut

b. Tidak sungguh – sungguh pemerintah menegakan HAM

Faktor mengapa terjadi pelanggaran HAM yang kedua adalah tidak sungguh –

sungguhnya pemerintah dalam menerapkan norma HAM ini. Hal ini dipeparah lagi

dengan terbang pilihnya hukum terjadi kasus yang sama namun terjadi pada orang

yang berbeda

c. Kurangnya kesadaaran manusia akan HAM itu sendii

Pelanggran ham terjadi juga disebabkan karena kurangnya kesadaran manusia

sebagai pemilik hak asasi itu sendiri. Celaknya banyak manusia yang bertindak

mengenai HAM ketika dirinya pribadi atau kelompoknya tapi membiarkan saja

pelanggaran HAM tersebut pada orang lain

d. Pemanfaatan HAM sebagai alas an pribadi atas kelompok

HAM juga dapat membuat seseorang semena – mena. Bahkan HAM juga digunakan

sebagi alat kekuasaan dan popularitas

2.2 Fenomena pelanggaran HAM di Indonesia

1. KASUS IBU MARSINAH


Kasus msrsinah hanyaalah seorang buruh hanyalah seorang buruh prabik dan aktivitas buruh pada

PT catur Putra Surya (CPS) di Porong Sidoarjo. Jawa timur ia ditemukan tewas dibunuh pada

tanggal 8 mei 1993 diusia 24 tahun. Otopsi dari RSUD nganjuk dan RSUD Dr. Suetomo Surabaya

menyimpulkan bahwa Marsianah karena penganiayaan berat.

Marsianah adalah salah satu dari perwakilan para buruh yang melakukan perundigan

dengan pihak perusahaan. Awal dari kasus pemogokan dan unjuk rasa buruh kariyawan pada CPS

bermula dari surat edaran Gubernur Jawa Timur No. 50/th.19992 yang berisi himbauan kepada

pengusaha agar menaikan kesejahtraan kariyawannya dengan memberikan kenaikan gajik 20%

gajih pokok. Himbauan tersebut tentu disambut dengan senang hati pada karyawa, namun disisi

pengusaha berarti tambahanya beban pengeluaran perusahaan. Pada pertengahan April 1993,

karyawan PT. CPS porong membahas surat edaran tersebut dengan resah. Akhirnya karyawan PT.

CPS memutuskan untuk unjuk rasa tanggal 3 mei 1993 menuntut kenaikan upah dari Rp. 1700

menjadi Rp. 2550.

Siang hari tanggal 5 mei, tanpa Marsinah, 133 buruh yang diangap menghasut unjuk rasa

digiring ke Komando Distrik Militer (kondim) sidoarjo. Di tempat ini mereka dipaksa

mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah melanggar rapat gelap dan mencegah

karyawan masuk kerja,. Marsinah juga sempat mendatangi Kondim Sidoarjo untuk menanyaakan

keberadaan rekan – rekanya yang sebelumya dipanggil pihak Kodim. Setelah itu, sekitar pukul 10

malah Marsinah lenyap. Mulai tanggal 6,7,8 keberadaan Marsinah tidak diketahui oleh rekan

rekana sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 mei 1993.

Pada taggal 30 september 1993 dibentuk tim Bakorstanda Jatim untuk melakukan

penyelidikan dan penyedikan kasus pembunuhan Marsinah. Sebagai penanggung jawab

TimTerpadu adalah Kalpoda Jatim dengan dan Stgas Kadit Resere Polda Jatim dan berotakan

penyidik / penyelidik Polda jatim serta Den intel Brawijaya. Delapan petinggi PT. CPS ditangkap

secara diam – diam dan tanpa prosedur resmi. Termasuk Mutiari selaku Kepala Personalia PT.CPS

dan satu – staunya perempuan yang ditangkap , mengalami siksaan fisik maupun siksaan mental

selam diintrogasi di sebuah tempat yang telah diketahui sebagai Kondam V Brawijaya , setiap

orang yang diintrograsinya dipaksa mengaku telah membuat scenario dan menggelar rapat untuk

membunuh Marsinah. Pemilik PT. CPS, Yudi Susanto, juga termasuk salah satu yang ditangkap

baru 18 hari kemudian akhirnya sudah diketahui mereka dibekam di tahanan Polda Jatim dengan

tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengecara Yudi Susanto , Trimoelja D Soerjadi


mengungkapkan adanya rekyasa oknumaparat Kodim untuk mencari kambing hitam pembunuhan

Marsinah. Secara resmi, Tim terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga

akibat pembunuhan tersebut adalh anggota TNI. Hasil penyelidikan polisi ketika menyebutkan

Supropto ( pekerja bagian control CPS) menjemput Marsinah dengan montornya didekat kost

Marsinah, dia dibawa ke prabik lalu dia dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke rumah Yudi

Susanto di jalan puspita, Surabaya. Setelaah tiga hari Marsinah disekap, Suwono ( satpam CPS)

mengekesekusinya.

Di penngadilan Yudi Susanto divonis 17 tahun di penjara, sedangkan sejumlah stafnya

yang lain itu dihukum berkisaran empat hingga 12 tahun, namun mereka naik banding ke

pengadilan Tinggi dan Yudi Susanto dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat

kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para terdakwa dari segala dakwaan (

bebas murni) Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, setidaknya telah menimbulkan

ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul tuduhan bawha penyelidikannya kasus ini adalah

di rekyasa. Kasus ini menjadi ILO ( organisasi Buruh Internasional ), dikenal sebagai kasus 171.

Hingga kini kasus marsinah tetap menjadi misteri dan menjadi sejarah kelam ranah hukum di

Indonesia).

2 . KASUS BOM BALI

Kasus Bom Bali juga salah satu pelanggaran ham terbesar di Indonesia. Perstiwa ini

terjadi pada tanggal 12 november 2002, dimana terjadi salah satu peledakan bom oleh kelompok

terororis di daerah legian kuta , bali. Total ada 202 orang yang meninggal dunia baik dari warga

local maupun toris asing mancannegara yang sedang berlibur. Akibat peristiwa ini terjadi

kepanikan di seluruh Indonesia akan bahayanya teroris yang terus berlangsung hingga tahun –

tahun berikutnya. Korban terbanyak adalah warga Australia yang sedang berlibur di Bali . Hal ini

juga sempat membuat hubungan Indonesia dengan Australia retak karena pemerintahan kita

tidak kunjung berhasil mengeksekusi mati pelaku peledakan bom di bali tersebut.

3.PENEMBAKAN MISTERIUS (1982- 1985)

Diantara tahun 1982- 1985 , peristiwa ini mulai terjadi. “petrus “ adalah sebuah pristiwa

penculikan, pengeniayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering mengganggu

ketertibaban masyarakat . pelakunya tidak diketahui siapa, namun kemungkinan pelakunya

adalah aparat. Kepolisian yang menyamar ( tidak memakai seragam). Kasus ini termasuk
pelanggaran HAM karena banyaknya korban peterus yang meninggal karena ditembak.

Kebanyakan korban petrus ditemukan meninggal dengan keadaaan tangan dan leher diikat dan

dibuang ke kebun, hutan dan lain – lain terhitung ratusan korban yang menjadi korban petrus,

kebanyakan tewas karena ditembak.

4.PERBUDAKAN BURUH PANCI

Kampong bayur opak RT 03/06 desa lebak wengi kecamatan sepatan Timur , Kabupaten

Taangerang. Terkuak setelah dua buruh yang berkerja di pabrik itu berhasil melarikan diri. Andi

Gunawan ( 20 tahun) dan junaidi (22 tahun) kabur setelah dipekerjakan tidak layak. Dalam waktu

enam bulan ia bekerja di pabrik milik Juki Hidayat itu, tidak sepeser pun uang yang diterima para

buruh. Setiap hari, para buruh berkerja lebih dari 12 jam untuk membuat 200 panci. Jika tidak

mencapai target, lanjutnya para pekerja akan disisksa dan dipukul. Para pekerja rata – rata berusia

17 tahun – 24 tahun ini hanya satu baju yang melekat di tubuhnya, karena menurutnya baju, ponsel

dan uang yang mereka bawa dari kampong disita oleh sang majikan ketika baru tiba di pabrik

tersebut.Para pekerja diiming Iimingi gaji Rp. 600 ribu per bulanya, kondis bangunan disana

memperhatikan, tidak layak di tiduri. Para pekerja sering diancam oleh mandor – mandor dan bos

Juki. akan dipukuli sampai mati, mayatnya langsung mau dibuang ke laut kalau macam – macam

disana. Pabrik panic tempat perbudakan buruh tanggerang rumah mewah bertingkat dua dengan

pilar menjulang hingga ke balkon dan rumah kumuh bertingkat dua dengan berkarung – karung

tanah liat menutupi dan pintu. Dua tempat kontradiktif itu beberapa hari belakangan sejak jumat 3

hingga senin 6 mei 2013 menjadi tempat wisata baru bagi masyrakat Tanggerang di sekitarnnya.

Masyarakat sejaak pagi hingga malam berduyun – duyun masuk ke Kampung Buyar. Orang –

orang itu berjalan kaki atau berkendaraan dating kerumah dan pabrik panci itu. Sebagaian lain

duduk – duduk di pinggiran jalan kecil, dan sebagain kecilnya menyambut di depan pabrik,

masyarakat terenyak kaget dan syok menyaksikan dengan mata kepala sendiri kondisi di dalam

pabrik panci yang menjadi perbudakan itu. Ada yang sekedar menonton ada juga yang menerobos

masuk untuk mengethui kampung perbudakan buruh. Adapula warga yang berbisik – bisik melihat

ada kuburan bernisan meraah disamping kampung buruh itu dan dibelakang rumah mewah itu,

soal kuburan itu adalah kuburan makam Amelia anak kedua Yuki yang meninggal kala berusia 3

tahun akibat muntaber. Kepolisan Resor tanggerang memeasang garis kuning polisidi depan rumah

Yuki Irwan 41 tahun. Yuki adalah bos dari pemilik pabrik panci yang telah menyekap 34 buruh
2.3 Solusi terhadap pelanggaran HAM di Indonesia

1. Kasus marsinah

Hak Asasi setiap manusia harus diharagi oleh manusia yang lain yang dalam kasus ini adalah

hak asasi berpendapat dan hak untuk hidup. Selain itu, kasus marsianah yang tak kunjung

usaiini diakibatkan oleh kurangnya transparansi dan kredibilitas para penyidik. Seharusnya

dijaga oleh para penegak hukum sehingga tercapai keadilan dan ketentraman masyarakat

Indonesia. Dan para buruh berhak serta dan mendapatkan imbalan yang adil dan layak dalam

hubungan kerjaDan sepantasnya mereka di hukum yang seberat – beratnya karena telah

membunuh Marsinah. Pada kasus marsinah terdapat hak – hak antara lain :

 Pasal 28D ayat 2

Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapatka imbalan dan perlakuan yang

adil dan layak dalam hubungan kerja

 Pasal 28G ayat 1

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,

dan harta benda yang dibawah kekuasaannya serta berhak atas rasa aman dan

perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang

merupakah hak asasi

 Pasal 28I ayat 1

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,

hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di

hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut

adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

 Pasal 28D ayat 2

Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskiriminatif atas dasar apa

pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

diskriminatif itu.

2 Solusi .kasus bom bali

Polisi sebagi aparat hukum sudah saatnya meningkatkan kualitas intelijennya untuk

menghadapi teroris yang juga semakin kompleks modus operasinya. Sudah saatnya polisi

maupun pihak terkait memiliki kemampuan untuk mengendus jaringan – jaringan yang mampu

dan memiliki kemungkinan untuk melaukan aksi terorisme, sehingga penanggulangan yang
dilaksanakan bukan hanya reaktif pasca terjadinya terorisme saja dan yang harus kita ingat

bahwa aksi – akssi terorisme tidak bisa hanya dilakukan dengan cara hard power saja seperti

dengan kekerasan untuk menangkap atau penyerapan teroris. Pemerintah seharusnya dapat

memburu dan menangkap bom bali. Dan pemeerintahan harus ketat menjaga daerah – daerah

yang din pelosokan atau perkotaan yang biasanaya diincar oleh para teroris dan perjagaan harus

ketat

Namun dibutuhkan pula cara soft power seperti sosialisme nilai – nilai pancasila,

pemahaman ideology, melakukan dialog – dialog dengan kelompok yang memiliki kemungkinan

dalam aksi terorisme serta deradikalisasi peran serta masyrakat, baik masyarakat Indonesia pada

umunya maupun masyarakat bali pada khususnya dalam memberantas terorisme juga sangat

dibutuhkan. Karena terorisme terorisme juga hidup di kalangan mayarakat sehingga seharusnya

masyrakat sudah mengenali gerak – gerik serta karakter orang disekitarnya. Kemudian segaera

laporkan kepada pihak berwajib apabila terdapat keanehan serta kejanggalan di sekitar kita.

1. PASAL 28 G ayat 1

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kerhormatan,

martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaanya, serta berhak atas rasa aman

dan perlindunganya dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat

sesuatu yang merupakan hak asasi.

3 Solusi.Penembakan Misterius

Solusinya aparat keamaanan di Yogyakarta melakukan operasi penumpasan kejahatan (OPK)

terhadap para gali ini dikarenakan tindak kejahatan para gali sudah sangat keterlaluan, bahkan

masyrakat DIY cenderung lebih takut kepada gali dibandingkan aparat kepolisian. Turunya

militer dalam operasi OPK diakui sendiri oleh Lektol M. Hasbi yang saat itu sebagai komandan

kodim 0734 yang sekaligus menerapkan Kepala staf Garnisun Yogyakarta.

1. PASAL 28 I AYAT 1

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan

hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai

pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang

berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan

apapun
2. PASAL 28D AYAT 1

Pengakuan jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan

yang sama dihadapan hukum

3. PASAL 28A MENGATUR TENTANG HAK HIDUP Setiap orang berhak hidup

dan berhak mempertahankan hidup dan kehidupanya

4.Perbudakan buruh panci

Menyikapi terjadinya perbudakan buruh panci ini pemerintah pantasnya membuka lapangan

kerja kepada anak- anak yang tidak bisa melanjukan pendidikan dan pemerintah seharusnya

menadakan sidak ke tempat – tempat seperti itu dan bos dari perbudakan itu mendapatkan

hukuman yang setimpalnya. Pemerintahan juga harus memperketat keamanan dan harus setiap

bulannya mengadakan sidak – sidak.

1. PASAL 28D AYAT 1

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang

adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum

2. PASAL 28 C AYAT 2

Setiap orang berhak untuk memejukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara

kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan Negara

3. PASAL 28 D AYAT 2

Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil

dan layak dalam hubungan kerja


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

HaM adalah hak – hak yang dimiliki manusia sejak lahir yang berlaku seumur hidup

dan tidak dapat diganggu gugat siapapun. HAM adalah singkatan dari Hak Asasi

Manusia, dimana masing – masing kata sendiri memiliki arti. Kata “ Hak” dalam hal

ini berarti sebagai kepunyaan atau kekuasaan atas sesuatu, sedangkan “Asasi “adalah

susuatu hal yang utama dan mendasar, jadi HAM secara singkat adlah suatu hal yang

mendasar dan yang utama dimiliki manusia. Dan di dalam pembukaan Undang –

undang 1945 terdapat ketentuan dari HAM. Pada dasarnya manusia adalah makluk

bebas sebagai mana pendapat Jaen Jaquas Rousseau bahwa manusia akan semakin

berkembang potensinya dan merasakan nilai – nilai kemanusiaan dalam suaasana

kebebasan alamiaKebebasan merupakan tuntutan manusia sebagai makluk hidup.

Adapun pasal – pasal yang mengenai HAM yaitu pasal 28A – pasal 28J.

Adapun pelanggaran – pelanngaran HAM yaitu dibagi menjadi 2 yaitu HAM

yang dikatagorikan berat dan HAM yang biasa yang meliputi

penyiksaan,penganiayaan dan pembunuhan seperti kasus – kasus HAM di Indonesia

contohnya kasus Ibu Marsinah, kasus bom bali, kasus pembudakan panci dan kasus

penembakan misterius.

3.2 saran

sebagai makluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan

HAK kita. Pemerintah kususnya pihak kepolisian harus bisa menjadi sarana dalam

menyelesaikan maslah pelanggaran HAM. Disamping itu kita juga harus bisa

menghormati dan menjaga HAM orang lain janggan sampai kita melakukan

pelanggaran HAM. Dan janggan sampai pula HAM kita dilanggar dan diinjak – injak

oleh orang lain.


DAFTAR PUSTAKA

https:/www.maxmancore.com/vid/sosial/pengertian-ham.html

PDFhttps://media.neliti.com.>publications

https://www.zonarefrensi.com/contoh-kasus - pelanggaran- ham-di-indonesia/

http:/www.fadli.xyz/2016/08/mengapa-terjadi-pelanggaran-ham-di-Indonesia

Bahder Johan Nasution;Negara Hukum dan Hak Asai Manusia ; Bandung,2014.

Idejahar, Muhammad Budairi, HAM versus kapitalisme,Yogyakarta;INSITST Press,2003

Kaelan,2010,PENDIDIKAN PANCASILA.Edisi reformasi,PARADIGMA,2010

Anda mungkin juga menyukai