Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI TERAPI KOMPLEMENTER

PADA ANAK USIA SEKOLAH

OLEH:
KELOMPOK 5

1. Cokorda Agung Candra B (193223108)


2. I Made Dirga Wahyudi (193223120)
3. Ni Ketut Diah Apriani (193223136)
4. Ni Luh Gede Antari P (193223137)
5. Ni Putu Erna Susanti (193223142)
6. Ni Putu Nopindrawati (193223149)
7. Ni Wayan Novia Kristina (193223151)
8. Ni Wayan Purwaningsih (193223152)
9. Pande Made Bayu W (193223158)

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2019

1
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan judul “ Aplikasi Komplementer Pada Anak Sekolah”. Adapun pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komplementer dasar.

Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku dan sumber lainnya
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media ini kami menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk
menyempurnakan makalah ini.
“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, 20 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan .................................................................................................................5
1.4 Manfaat ...............................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian terapi komplementer..........................................................................6
2.2 Jenis-jenis terapi komplementer...........................................................................7
2.3 Aplikasi terapi komplementer pada anak usia sekolah.........................................9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.........................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan
pengetahuan dan teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak penyakit.
Meskipun pengobatan alopatik (pengobatan tradisional Eropa) telah berhasil, tetapi
masih banyak kondisi seperti arthritis, nyeri punggung kronis, masalah
gastrointestinal, alergi, sakit kepala, dan insomnia yang sulit diobati, dan banyak klien
menggali metode alternatif untuk mengurangi gejala sakit kepala. Peneliti
memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan dari praktisi
pelayanan primer untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi kesehatan dimana tidak
diketahui penyebab dan obatnya (Rakel dan Faas, 2006).
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.
Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit
kronis yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang awalnya meng-
gunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300
dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin,
2007).
Minat masyarakat Indonesia terhadap terapi komplementer ataupun yang
masih tradisional mulai meningkat.Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengunjung
praktik terapi komplementer dan tradisional di berbagai tempat.Selain itu, sekolah-
sekolah khusus ataupun kursus- kursus terapi semakin banyak dibuka.Kebutuhan
perawat dalam meningkatnya kemampuan perawat untuk praktik keperawatan juga
semakin meningkat.Hal ini didasari dari berkembangnya kesempatan praktik mandiri.
Apabila perawat mempunyai kemampuan yang dapat dipertanggungjawabkan akan
meningkatkan hasil yang lebih baik dalam pelayanan keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang di maksud dengan terapi komplementer?
b. Apa saja yang termasuk terapi komplementer?

4
c. Bagaimana aplikasi terapi komplementer pada anak usia sekolah?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep terapi komplementer.
b. Untuk mengetahui jenis terapi komplementer.
c. Untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi komplemnter pada anak usia
sekolah.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai aplikasi terapi komplementer pada anak usia sekolah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu
pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan
diaplikasikan dalam praktik keperawatan komplementer.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Terapi Komplementer


Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern.Complementary and Alternative Medicine (CAM)
merupakan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan
efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik (Satria,2013).
Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan
holistik.Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004). Pendapat lain
menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam
sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan
ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan
kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and
alternative medicine/CAM Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder &
Lindquis, 2002).
Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara
yang bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia  dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer di negara Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu
dikategorikan sebagai pengobatan tradisional.Pengobatan tradisional yang dimaksud
adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun – temurun pada suatu negara.
Terapi Komplementer  adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.
(Andriana, dana; 2013). Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer

6
mempunyai manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh
juga lebih murah. Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila
klien dengan penyakit kronis yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien
yang awalnya meng- gunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat
berkurang 200-300 dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi
komplementer (Nezabudkin, 2007).

2.2 Jenis-Jenis Terapi Komplemeter


1. Terapi komplementer yang diintegrasikan dalam pelayanan konvensional
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan
konvensional, yaitu sebagai berikut :
a. Akupuntur
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya.Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat
dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi
(pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul
signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul
tersebut adalah pelepasan endorphin yang banyak berperan pada sistem tubuh.
b. Terapi hiperbarik
Terapi hiperbarik yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam
sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada
tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen
murni (100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara
c. Terapi herbal medik,
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik
berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa
fitofarmaka.Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada
cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi
dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya
untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan satu dengan

7
lainnya karena masing-masing mempunyai teknik serta fungsinya sendiri-sendiri.Terapi
hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien-pasien dengan gangren supaya
tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh.Terapi herbal, berfungsi dalam
meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi akupunktur berfungsi memperbaiki
keadaan umum, meningkatkan sistem imun tubuh, mengatasi konstipasi atau diare,
meningkatkan nafsu makan serta menghilangkan atau mengurangi efek samping yang
timbul akibat dari pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue
(kelelahan) dan neuropati.

2. Terapi komplementer non konvensional


a. Akupresur/pijat
Akupresur adalah sebuah sistem metode therapi yang banyak di gunakan
untuk mengobati berbagai macam penyakit. Menggunakan metode yang sama
dengan cara yang digunakan akupuntur, hanya bedanya, akupresur tidak
menggunakan jarum dalam proses pengobatan nya. Akupresur adalah salah satu
bentuk fisio terapi dengan memberikan pemijatan dan stimulsi pada titik- titik
tertentu pada tubuh.Berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri
serta mengurangi ketegangan, stres kelelahan dan penyakit.akupresur
menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar di sembuhkan seperti, nyeri
punggung, spondilitis, kram perut, gangguan neurologis, artritis, dll. Titik aku
presur terletak pada  telapak tangan begitu juga dengan kedua telapak kaki.  Di
telapak tangan kita terdapat titik akupresur untuk: jantung, paru, ginjal, mata, hati,
kelenjad tiroid, pankreas, sinus, dan otak.
b. Bekam/ chuping therapy
Bekam merupakan istilah yang di kenal dam bahasa melayu, hijamah ( bahasa
arab) cupping (bahasa ingris) dan gua sha (bahasa cina) sedangkan orang
indoneia mengenalnya dengan catuk atau kop. Bekam sudah di kenal sejak jaman
mesir kuno.Bekam mengatur energi dan aliran darah. Tujuan utama dari
pengobatan bekam adalah untuk menghilangkan penyebab ketidak
harmonisan  dari tubuh, memulihkan sirkulasi darah.

3. Terapi Komplementer Herbal Anti anxietas


a. Lavender
b. Valerian

8
c. Vanilla

2.3 Aplikasi Komplementer Pada Anak Usia Sekolah


1. Hipnoterapy
Menurut Tiran (2006) hipnoterapi adalah penggunaan kondisi hipnotik secara
terapeutik, suatu perubahan status kesadaran atau keterjagaan yang dapat dibedakan
dari relaksasi mental sederhana atau, mimpi di siang hari‟. Selama hipnoterapi, klien
dalam status hipnotik diterapi dengan beragam sarana terapeutik, berkisar dari
anjuran sederhana sampai psikoanalisis. Hipnoterapi juga dapat digunakan
bersamaan dengan strategi terapeutik lain.
Hipnoterapy adalah aktivitas terapeutik yang diberikan pada saat seseorang
berada pada kondisi hipnosis. Terapi yang digunakan berupa sugesti melalui seni
komunikasi yang khas, dan ditujukan kepada pikiran bawah sadar dengan tujuan
untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih baik.Termasuk
semangat belajar anak juga bisa ditingkatkan dengan hipnotis.Terapi yang digunakan
dalam meningkatkn motivasi belajar adalah menggunakan teknik Hypnotherapy.
Jadi hipnoterapy bisa untuk memperbaiki kebiasaan buruk.Seperti malas
belajar. Hipnonis juga bisa membuat seorang anak yang memiliki konsep diri sulit
belajar, menjadi sangat mudah. Karena hipnotis bisa membuat pikiran anak jadi
rileks, hingga belajar pun jadi indah, menghafalkan lebih mudah. Ini bisa terjadi
dengan membuka akses pikiran bawah sadar yang menyimpan berbagai macam
memori.Bila akses ini dibuka, sesuatu yang sudah terlupakan, dengan mudah bisa
diingat kembali.Termasuk memori saat masih berumur di bawah 3 tahun, bahkan
ketika masih di dalam kandungan sekalipun.
Metode ini bekerja dengan cara masuk ke dalam pikiran bawah sadar yang
bersangkutan, dimana terletak berbagai file termasuk data kebiasaan untuk belajar,
kebiasaan untuk rajin,kebiasaan untuk mental juara, dan sebagainya. Hipnosis
sebetulnya adalah bahasa lain dari relaksasi pikiran itu. Mendengarkan lagu-lagu
klasik juga dapat membantu dalam balajar, untuk merelakskan otak
anak.Hipnotherapy bisa dilakukan pada anak-anak, orang dewasa, hingga orang
tua.Yang membedakan hanya tekniknya saja.Pada anak yang sudah mampu
berkomunikasi, tahapan pertama terapi adalah
a. Relaksasi

9
Setelah masuk relaksasi, relaksasinya diperdalam, hingga seolah-olah seperti
tidur. Setelah itu deprogram dengan kata-kata.

b. Sugesti
Berbagai sugesti positif yang bertujuan meningkatkan rasa percaya diri,
motivasi, perasaan diri mampu dan berharga, dan citra diri positif.Terus
diulang-ulang, diberi emosi yang dalam, sehingga tertancap pada si
anak.Induksi untuk merelaksasi anak juga harus dengan bahasa
mereka.Misalnya dengan kata-kata “Ayo Dik, tutup mata, bayangkan kamu
memakai baju superman, dan tiba-tiba seperti terbang”.Dan anak sudah bisa
masuk dalam keadaan hypnosis.Tingkat keberhasilan metode hipnoterapi
sangat tergantung kenyakinan si anak dan kondisi lingkungan anak.Waktu
yang diperlukan pun sangat relatif.Agar si anak yang malas berubah menjadi
rajin belajar.Rata-rata diperlukan terapi 5 sampai 10 kali sesi.“
Hipnoterapylebih bagus bila orang tuanya bisa melakukan terapi
sendiri,supaya setiap hari bisa dilakukan. Karena semakin banyak semakin
bagus sesi semakin bagus.Ini untuk menanggulanggi pengaruh kata-kata yang
negatif.
2. Akupresur
Akupresur merupakan suatu cara pengobatan dengan memberikan rangsangan
penekanan (pemijatan) pada titik tertentu pada tubuh (Fengge, 2012). Stimulasi yang
diberikan dengan pemijatan menghasilkan efek terapeutik.
a. Teknik Pijat Refleksi Untuk meningkatkan nafsu makan anak
Titik refleksi untuk meningkatkan nafsu makan dibawah ini terfokus pada titik
pijat untuk menormalkan sistem pencernaan dan metabolisme tubuh yang berada di
telapak kaki, kedua telapak tangan, dan 3 titik akupresur yang berada di perut.

10
Gambar 1
Titik Refleksi Nafsu Makan
Keterangan gambar :
1. 1 adalah titik refleksi kelenjar tiroid
2. 2 dan 3 merupakan titik refleksi serabut syaraf lambung dan organ lambung di kedua
telapak kaki

3. Nomor 4 dan 5 adalah titik refleksi lambung dan usus

4. Nomor 6 adalah titik akupresur yang terletak 4 jari diatas pusar

5. Nomor 7 letaknya 2 jari disamping pusar kanan dan kiri

Kalau anak anda tidak nafsu makan atau penyerapan nutrisinya terganggu ,
lakukan 1x terapi.Bila perlu mengulang terapi, beri jeda 1-2 hari dahulu.Cukup pijat
salah satu sisi tangan saja, tidak perlu kedua sisi.Jangan paksa anak makan karena akan
menimbulkan trauma psikologis dan berikan asupan makanan yang sehat, bergizi dan
bervariasi.

b. Teknik Pijat untuk menurunkan mual muntah


Titik-titik yang sering dipijat untuk menurunkan mual muntah adalah titik P6 dan St36.
Titik P6 adalah titik yang terletak di jalur meridian selaput jantung.Meridian selaput
jantung memiliki dua cabang, sebuah cabangnya masuk ke selaput jantung dan jantung,
kemudian terus kebawah menembus diafragma, ke ruang tengah dan ruang bawag
perut.Meridian itu juga melintasi lambung dan usus besar.Titik St36 adalah titik
akupresur yang berada di kaki dan di alur meridian lambung.Meridian lambung dimulai

11
dari ujung meridian usus besar yang memiliki beberapa cabang, salah cabangnya
memasuki limpa dan lambung (Fengge, 2012).

Gambar 2
Lokasi Titik Akupresur P6

Gambar 3
Lokasi Titik Akupresur St36

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern.Complementary and Alternative Medicine (CAM)
merupakan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan
efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik.
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.
Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit
kronis yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang awalnya meng-
gunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300
dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin,
2007). Aplikasi komplementer pada anak usia sekolah seperti Hipnoterapy dan
Akupresur.

3.2 Saran

13
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya
akan lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap pengetahuan tentang Aplikasi
Terapi Komplementer pada anak usia sekolah dapat terus di kembangkan dan
diterapkan dalam bidang keperawatan dalam menangani klien terutama pada anak usia
sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Fengge, Antoni. 2012. Terapi akupresur manfaat dan teknik pengobatan. Yogyakarta: Corp
Circle corp

Satria, D., 2013. COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE ( CAM ) : FAKTA
ATAU JANJI ? Idea Nursing Journal, IV(3), pp.82–90.

Snyder, M. & Lindquist, R., 2006. Complementary/Alternative Therapies in Nursing 5th ed.
S. Yoo, ed., New York: Springer Publishing Company.

Tiran, D . 2006 . Mual Dan Muntah Kehamilan : Seri Asuhan Kebidanan . Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

14

Anda mungkin juga menyukai