Anda di halaman 1dari 16

PENGKAJIAN DAN PROMOSI KESEHATAN WANITA

&
UPAYA PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER,TERSIER
PADA SISTEM REPRODUKSI

OLEH
KELOMPOK II

INDRA BAUSIN 2121013


ANGELA MARIA BILI 2121008
DEA ANANDA MILE 2121010
NUR MUTMAINNAH PRATIWI ALI 2121012
MUH IDRAK ALIT DJAENA 2121011
MOH KAMAL TRIHADI MOPANGGA 2121014

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran bagi ALLAH yang telah menciptakan alam semesta dalam
suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT.
Karena atas limpahan Rahmat dan KaruniaNya lah sehingga kami diberikan kesempatan
dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah KEPERAWATAN MATERNITAS. ini
dengan judul “PENGKAJIAN DAN PROMOSI KESEHATAN WANITA DAN UPAYA
PENCEGAHAN PRIMER,SEKUNDER,TERSIER PADA SISTEM REPRODUKSI’’.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang
diutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke
puncak peradaban seperti sekarang ini. Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi
dari pihak pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang ini.
Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan
motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada
ALLAH SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi
referensi dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua. Aamiin Yaa Robb.

Makassar,9 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I.....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................................4

A. Latar Belakang..........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah....................................................................................................5

C. Tujuan.......................................................................................................................5

BAB II....................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................................6

A. Pengkajian Dan Promosi Kesehatan Wanita...............................................................6

1. Pengertian Pengkajian..........................................................................................6

2. Tujuan Pengkajian.................................................................................................6

3. Definisi Pomosi kesehatan....................................................................................6

4. Macam – macam Upaya Promosi Kesehatan......................................................6

5. Pengkajian pada wanita Post Partum...................................................................7

B. Upaya Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier Pada Sistem Reproduksi..................8

1. Pencegahan Primer...............................................................................................8

2. Pencegahan sekunder.........................................................................................10

3. Pencegahan Tersier............................................................................................11

C. Exercise, kegel exercise, nutrisi dan manajemen stres............................................12

1. Exercise...............................................................................................................12

2. Kegel Exercise.....................................................................................................13

3. Nutrisi Pada Ibu Hamil.........................................................................................14

4. Management stress.............................................................................................15

BAB III.................................................................................................................................16

PENUTUP............................................................................................................................16

A. Kesimpulan................................................................................................................16

B. Saran..........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat
kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai bila
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.Kemandirian masyarakat diperlukan
untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya
sendiri adalah kelangsungan pembangunan.GBHN mengamanatkan agar dapat
dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong
peningkatan peran serta masyarakat. (Notoatmodjo S, 2007).
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya
sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan
oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan,
Imemberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada ibu
pascapersalinan mengenai berbagai pendidikan kesehatan yang dapat kita berikan
sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan kepada ibu selama masa nifas,
dan menyusui.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Masa nifas merupakan
hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi di
indonesia. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin
dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan atau komplikasi
yang mengancam keselamatan jiwa. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Pengkajian Dan Promosi Kesehatan ?
2. Apa Saja Pencegahan Primer?
3. Apa Saja Pencegahan Sekunder?
4. Apa Saja Pencegahan Tersier?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengkajian dan promosi kesehatan
2. Untuk Mengetahui Tentang Pencegahan Primer
3. Untuk Mengetahui Tentang Pencegahan Sekunder
4. Untuk Mengetahui Tentang Pencegahan Tersier
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengkajian Dan Promosi Kesehatan Wanita

1. Pengertian Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap yang sistematis dalam pengumpulan data
tentang individu, keluarga, dan kelompok (Carpenito dan Moyet 2007, dalam
Haryanto 2008).
Pengkajian harus dilakukan secara komperhensif terkait dengan aspek
biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.

2. Tujuan Pengkajian
Tujuan pengkajian adalah (Karen &Marilyn, 1992), In addition to
identifying the current health status of the client, the nurse undertakes health
assessment as the essential first steps at arriving at an appropriately
individualized plane of care for the client. Dengan melakukan pengkajian
perawat dapat mengidentifikasi status kesehatan saat ini. Serta pengkajian
adalah langkah pertama yang penting untuk membuat rencana perawatan
individu secara tepat.
Pengkajian bertujuan untuk menetapkan suatu database tentang respon klien
terhadap perhatian pada kesehatan atau penyakit dan kemampuan untuk
mengatur kebutuhan perawatan kesehatan (Kozier,

3. Definisi Pomosi kesehatan


Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,
mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang
optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial,
spiritual, dan intelektual. Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara
sistematis, terarah dan terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa
individu dan masyarakat bukan hanya sebagai objek/sasaran yang pasif
menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu pengelolaan program
promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan, penggerakan
pelaksanaan, pemantauan dan penilaian. Dan agar promosi kesehatan
berjalan secara efektif dan efesien maka pesan harus sesuai dengan
karakteristik serta kebutuhan / masalah sasaran.
Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya perilaku
masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak efektif apabila
upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung dialamatkan kepada
masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi
kesehatan.

4. Macam – macam Upaya Promosi Kesehatan


Upaya promosi kesehatan meliputi :
1. Upaya promotif
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
status/ derajad kesehatan yang optimal.Sasarannya adalah kelompok
orang sehat.Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu
meningkatkan kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan
kelompok orang sakit menurun. Bentuk kegiatannya adalah pendidikan
kesehatan tentang cara memelihara kesehatan.

2. Upaya preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyakit.Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi.Tujuannya
untuk mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit
(primary prevention).Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan
antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal.
3. Upaya kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih
parah melalui pengobatan.Sasarannya adalah kelompok orang sakit
(pasien) terutama penyakit kronis.Tujuannya kelompok ini mampu
mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary
prevention).Bentuk kegiatannya adalah pengobatan.
4. Upaya rehabilitative
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan
kondisi/ mencegah kecacatan.Sasarannya adalah kelompok orang yang
baru sembuh dari penyakit.Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan
kecacatan (tertiary prevention).

5. Pengkajian pada wanita Post Partum


1. Tekanan Darah
Diukur setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai stabil, kemudian setiap
30 menit untuk jam-jam berikutnya. Tekanan darah ibu mungkin sedikit
meningkat karena upaya persalinan, dan akan normal kembali dalam
waktu 1 jam.
2. Nadi
Diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai stabil, kemudian
setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya.
3. Suhu Tubuh
Diperiksa setiap 1 jam.
4. Fundus Uteri
Diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai stabil, kemudian
setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya. Fundus uteri harus berada pada
midline atau 2 cm dibawah pusat.Uterus harus keras, bila lembek lakukan
massase sampai keras dan pijatan sampai berkontraksi ketingkatan
pertengahan. Bila fundus bergeser kearah kanan midline periksa adanya
kandung kemih.
5. KandungKemih
Diperiksa setiap fundus dikaji, kandung kemih ibu cepat terisi karena
dieresis post partum dan cairan intravena.
6. Lochea
Periksa setiap 15 menit dalam hubungan dengan fundus, alirannya harus
sedang bila darah mengalir dengan cepat, curigai terjadinya robekan
serviks.
7. Perineum
Diperiksa dalam hubungan dengan pengkajian lochea, episiotomy dan
perineum harus bersih, tidak berwarna dan tidak oedem dan jahitan harus
utuh.
8. Rasa Tidak Nyaman
Tidak nyaman, berikan perhatian pada keluhan rasa nyeri, setiap rasa salit
yang berlebihan pada perineum harus diperiksa, mungkin terbentuk
hematoma di bawah episiotomi, sakit kepala dapat menjadi pertanda,
terjadinya eklampsi dalam waktu dekat, after paints terjadi pada multipara.
9. Interaksi Anak Orang Tua
Bila bayi masih dalam ruangan, perhatian ekspresi wajah orang tua ketika
melihat pada orang tua, apa yang mereka lakukan, respon-respon negatif
yang terlihat jelas menandakan adanya masalah.
10. Status Emosional
Perhatian status emosional ibu eksogregrasi emosi negative atau positif
atau kurangnya pengekspresian emosi mungkin sebagai warisan
kebudayaan atau kepribadian emosi demikian mungkin juga menandakan
gejala mal adaptasi.

B. Upaya Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier Pada Sistem Reproduksi


1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat
menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi.
Pencegahan primer juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap
terjadinya suatu penyakit pada seseorang dengan faktor risiko.Tahap
pencegahan primer diterapkan dalam fase pre pathogenesis yaitu pada
keadaan dimana proses penyakit belum terjadi atau belum mulai.
Dalam fase ini meskipun proses penyakit belum mulai tapi ketiga faktor utama
untuk terjadinya penyakit, yaitu agent, host, dan environment yang
membentuk konsep segitiga epidemiologi selalu akan berinteraksi yang satu
dengan lainya dan selalu merupakan ancaman potensial untuk sewaktu-waktu
mencetuskan terjadinya stimulus yang memicu untuk mulainya terjadinya
proses penyakit dan masuk kedalam fase pathogenesis.Untuk pencegahan
primer masalah sistem reproduksi pada dewasa, antara lain :

1. Pada Pria
a). Promosi Kesehatan
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promosi kesehatan oleh
para ahli kesehatan di terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan,
bukan promosi kesehatan, hal ini dikarenakan makna yang
terkandung dalam istilah promotion of health disini adalah
meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu melalui asupan gizi
seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut
tetap sehat, tidak terserang penyakit. Namun demikian, bukan berarti
bahwa peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya dengan
promosi kesehatan. Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang
promotion of health menyatakan bahwa selain melalui peningktan
gizi dan sebagainya peningkatan kesehatan juga dapat di lakukan
dengan memberikan pendidikan kesehatan (health education)
kepada individu dan masyarakat.Usaha ini merupakan pelayanan
terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Sebagian besar strategi promosi kesehatan termasuk ke dalam
pencegahan primer. Seperti peningkatan kesehatan, misalnya:
dengan pendidikan kesehatan reproduksi tentang HIV/AIDS;
standarisasi nutrisi; menghindari seks bebas dan sebagainya.
Perlindungan khusus, misalnya: imunisasi; kebersihan pribadi; atau
pemakaian kondom.
b). Spesific Protection
Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific protection)
secara umumyang dapat dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya
masalah dalam sistem reproduksi.
1). Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar
kelainan dapat segera ditangani lebih awal.
2). Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak
menggunakan pakaian teralu ketat sehingga testis tidak
kepanasan.
3). Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur
yang sejuk diperlukan untuk perkembangan sperma.
4). Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan
bergizi, cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual,
dan menciptakan ketenangan psikis.
5). Menghindari minuman berakohol dan rokok.

2. Pada Wanita
Pada wanita, pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah dengan
promosi kesehatan dan spesific protection. Pada promosi kesehatan
seperti peningkatan kesehatan, misalnya dengan pendidikan kesehatan
reproduksi tentang menghindari seks bebas kanker serviks; dan
sebagainya. Untuk spesific protection, berikut ada penjelasannya :

a). Pencegahan HIV


Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah
melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan
atau jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi
selama periode sekitar kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV
dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang
terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan
cairan-cairan tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara
umum dapat diabaikan.
Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C-.
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan
pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah
condom.

b). Pencegahan Kanker Payudara


Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya
menghindarkan diri dari faktor risiko serta melakukan pola hidup
sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara sendiri alias
SADARI.
c). Pencegahan Vulvavaginitis
1). Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering
2). Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar
dengan air bersih (gunakan air mengalir kalau sedang di toilet
umum), cara pembersihan dengan gerakan dari depan ke
belakang
3). Hindari penggunaan bahan kima atau parfum yang biasanya
terdapat pada sabun pembersih kewanitaan atau sabun mandi
4). Jangan menggunakan pembalut yang mengandung perfume
5). Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat
membersihkannya.
d). Pencegahan Gonorrhea
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
1). Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
2). Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki
resiko penyakit seksual menular ( seperti pekerja seks komersil)
3). Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau
pastikan patner seksual bebas dari penyakit sebelum
berhubungan seksual

e). Pencegahan Sifilis


Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat
dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman ,
misalnya menggunakan kondom.
f). Pencegahan Herpes Genitalis
Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang
untuk mencegah penyakit menular seksual lainnya. Kuncinya adalah
untuk menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular,
pada waktu lesi ada. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah
menjauhkan diri dari aktivitas seksual atau membatasi hubungan
seksual denagn hanya satu orang yang bebas infeksi. Cara yang
dapat dilakukan antara lain :
1). Gunakan, atau pasangan Anda gunakan, sebuah kondom lateks
selama setiap kontak seksual
2). Batasi jumlah pasangan seks
3). Hindari hubungan seksual jika pasangan terkena herpes di
daerah genital atau di mana pun
g). Pencegahan Kanker Serviks
1). Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan
seksual lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20
karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada
wanita baru matang pada usia 21 tahun.
2). Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah
berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV,
Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman
Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari
tercetusnya penyakit kanker serviks.
3). Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-
anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari
serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV
dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat
diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan
sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang
murah.
4). Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani
gaya hidup sehat (berolahraga).

2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana sasaran
utamanya adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu. Adapun tujuan pada pencegahan
sekunder yaitu diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. Adapun beberapa
pengobatan terhadap penyakit masalah sistem reproduksi dapat melalui obat
dan operasi.Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakaukan
pada fase awal patogenik yang bertujuan untuk :
1. Mendeteksi dan melakukan interfensi segera guna menghentikan penyakit
pada tahap ini
2. Mencegah penyebaran penyakit menurunkan intensitas penyakit bila
penyakit ini merupakan penyakit menular
3. Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit serta untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga
mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.Karena rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di
masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau
diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat
tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
Pencegahan sekunder terdiri dari :
a). Diagnosis dini dan pengobatan segera
Contohnya adalah pap smear, merupakan pemeriksaan untuk
mendeteksi gejala kanker serviks  secara dini. Dengan melakukan
pemeriksaan pap smear setiap tahun,  jika ditemukan adanya kanker
serviks baru pada tahap awal sehingga kesempatan untuk sembuh
lebih besar. Artinya semakin dini penyakit kanker serviks diketahui
maka semakin mudah menanganinya.
Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara
mendeteksi dini penyakit kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui
kelainan maka segera dilakukan pemeriksaan diagnostic untuk
memastikan diagnosa seperti pemeriksaan biopsy, USG atau
mamografi atau kolposcopy 
b). Pembatasan ketidakmampuan (disability limitation)
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak
melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain mereka
tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit
terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna
dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau
mengalami ketidak mampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan
juga diperlukan pada tahap ini.
Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ
reproduksi mencegah terjadinya infertilitas.

3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Tujuan utama
dari pencegahan tersier adalah mencegah cacat, kematian, serta usaha
rehabilitasi.Menurut Kodim dkk (2004), tujuan dari pencegahan tersier adalah
untuk mencegah komplikasi penyakit dan pengobatan, sesudah gejala klinis
berkembang dan diagnosis sudah ditegakkan.Pencegahan tersier terhadap
penyakit masalah sistem reproduksi dapat dengan melakukan perawatan
pasien hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk meminimalisir
kecacatan akibat masalah tersebut. Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi.
contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita kanker ovarium, kanker
payudara dan lain sebagaiannya.
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi
cacat, untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan
tertentu. Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit,
kadang-kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula
masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang
normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja
untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan
pada  masyarakat.Pada pusat-pusat rehabilitasi misalnya rehabilitasi PSK,
dan korban narkoba.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
1. Rehabilitasi fisik
yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-
maksimalnya.
2. Rehabilitasi mental
yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan
terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan
mental.
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan
sebelum kembali ke dalam masyarakat.
3. Rehabilitasi sosial vokasional
yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam
masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya
sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
4. Rehabilitasi aesthesis
usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri
tidak dapat dikembalikan.
Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat,memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota
masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka
(fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam
proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang
sekarang.
Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan
falsafah pancasila yang berdasarkan unsur kemanusiaan yang sekarang
ini. Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga
masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan semata-
mata,melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.
Dari tingkatan-tingkatan tersebut seharusnya strategi pencegahan
berurutan mulai dari pencegahan primer sampai ke pencegahan tersier.
Prinsip mencegah lebih mudah dan lebih murah daripada mengobati
masih menjadi dasar mengapa pemilihan strategi pencegahan penyakit
sebaiknya berurutan dari primer menuju tersier.

C. Exercise, kegel exercise, nutrisi dan manajemen stres


1. Exercise
Senam Hamil adalah suatu gerak atau olah tubuh yang dilaksanakan oleh
ibu hamil sehingga ibu tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental untuk
menghadapi kehamilan dan persalinannya dengan aman dan alami.( Hamilton
P. ( 1995 )
Tujuan umum senam hamil : 
a). Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat di jaga kondisi otot-otot
dan persediaan yang berperan dalam mekanisme persalinan
b). Mempertinggi kesehatan fisik dan serta pskis serta kepercayaan diri
sendiri dalam menghadapi persalinan 
c). Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
 Tujuan khusus senam hamil
d). Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot –otot dinding perut,otot-
otot dasar panggul,ligamen,dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan
e). Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan
f). Membentuk sikap tubuh yang prima,sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan-keluhan,letak janin,dan mengurangi sesak nafas.
g). Memperoleh cara kontraksi dan relaksasi yang sempurna
h). Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan
i). Dapat mengatur diri dalam ketenangan

2. Kegel Exercise
Senam kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul merupakan terapi
bagi wanita yang tidak mampu mengontrol keluarnya urin. Bagi wanita yang
tidak terlatih otot Panggulnya akan mengalami penurunan uterus akibat
melemahnya atau menipisnya otot Panggul.Senam kegel adalah latihan
kontraksi kecil yang terjadi di dalam otot dasar panggul yang menguatkan
uretra, kandung kemih, rahim, dan dubur.
Nama senam ini diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang dokter
spesialis kebidanan dan penyakit kandungan di Los Angeles sekitar tahun
1950-an. Dokter Kegel seringkali melihat pasiennya yang sedang dalam
proses persalinan sering tidak dapat menahan keluarnya air seni (ngompol).
Timbullah inisiatifnya untuk menemukan latihan agar pasiennya tidak
mengalami hal tersebut.
Senam kegel atau senam yang juga disebut sebagai senam seks ini adalah
jenis senam yang sangat baik dilakukan untuk membantu mengencangkan
kembali organ intim kewanitaan. Senam ini merupakan jenis senam yang
sangat bagus dilakukan oleh para ibu-ibu tertama bagi mereka yang sudah
pernah melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan biasanya akan mengalami
pengenduran otot pada bagian panggula bagian bawah dan juga pada bagian
sekitar kewanitaan.
Gerakan senam dalam senam kegel membuat otot-otot di sekitar organ intim
wanita akan semakin kembali kencang. Selain itu gerakan senam kegel
tentunya akan membuat seorang wanita bisa menemukan kembali gairah cinta
membara dan menggelora serasa kembali berbulan madu lagi.
Latihan senam  kegel atau senam seks biasanya dilakukan sebagai bagian
dari latihan aerobik, yaitu sebagai latihan senam lantai. Senam ini banyak sekali
melibatkan otot-otot pantan, perut, panggul, dan otot dasar panggul.

Tujuan Senam Kegel :


a). Untuk melatih atau menguatkan otot-otot dasar panggul (pelvic floor
muscle).
b). Untuk kesehatan hubungan sumi isteri senam ini juga sangat berguna
dalam orgasme wanita.
c). Untuk memperkuat otot-otot saluran kemih (berguna saat proses
persalinan agar tidak terjadi “ngompol”)
d). Memperkuat otot-otot vagina (memuaskan suaminya saat berhubungan
seks.

Manfaat Senam Kegel


Senam Kegel awalnya ditujukan untuk mengatasi inkotinensia
(ketidakmampuan menahan pipis) pada wanita. Inkontinensia bisa timbul
paska persalinan atau sebab lainnya. Senam ini bertujuan untuk melatih atau
menguatkan otot-otot dasar panggul (pelvic floor muscle).
Berikut ini adalah manfaat dari senam kegel untuk para ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan ibu-ibu setelah melahirkan.

a). Ibu Hamil Dan Bersalin


 Dapat mencegah robeknya perineum
 Mengurangi kemungkinan masalah urinasi seperti inkontinensia paska
persalinan
 Mengurangi resiko terkena hemoroids (ambein)
 Mempermudah proses persalinan (otot kuat dan terkendali)

b). Ibu Nifas


Membantu atau mempercepat penyembuhan luka robekan perineum (jika
ada).

c). Ibu Setelah Melahirkan


Membuat otot-otot di sekitar organ intim wanita akan semakin kembali
kencang.

Cara Melakukan Senam Kegel


a). Teknik senam Kegel yang paling sederhana dan mudah dilakukan adalah
dengan seolah-olah menahan kencing (pada wanita dan pria)
b). Kencangkan atau kontraksikan otot seperti menahan kencing,
pertahankan selama 5 detik, kemudian relaksasikan (kendurkan)
c). Ulangi lagi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut
d). Secara bertahap tingkatkan lama menahan kencing 15-20 detik,
lakukanlah secara serial setidaknya 6-12 kali tiap latihan
3. Nutrisi Pada Ibu Hamil
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk
perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zat
makanan harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil karena janin
memerlukan gizi untuk perkembangan.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki arti yang
sangat penting bagi kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhi
kondisi fisiologis dan kewajiban. Dijelaskan, dalam masa kini akan terjadi
penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun pisikis sering muncul
diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu makan dalam
jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga kelebihan.
Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung
vitamin dan mineral yang banyak diperlukan didalam tubuh ibu hamil.
Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan
trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat
cepat dan berat badan ibu pun naik turun dengan cepat. Pada dua bulan
terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat, karena pada periode
ini bayi memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat yaitu tetap
berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang dengan menghindari
makanan yang berkalori tinggi. Ada beberapa jenis makanan yang harus
dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit atau
parasit tertentu yang bisa membahayakan janin.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu :
a). Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
b). Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri :
makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahakan
minum susu 1 gelas setiap hari.
c). Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.
d). Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.
Kegunaan makanan pada ibu hamil :
a). Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
b). Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu
sendiri.
c). Agar luka-luka persalinan cepat sembuh.
d). Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.

4. Management stress
Stress adalah suatu kondisi normal pada waktu menghadapi perubahan
dan ancaman dengan respon yang dapat adaptive. Stress melibatkan
perubahan fisiologis yang kemungkinan dapat dialami sebagai baik sebagai
anxiousness (distress) atau pleasure (eustress). Tugas dari tiap orang untuk
menemukan nilai optimum dari stress stimulation, yang menyegarkan dan
energizing, dan dengan tetap mempertahankan tingkatan relaksasi. Tiap
orang harus juga mencari keseimbangan antara periode stress dan
ketenangan diri. Stress management adalah usaha seseorang untuk mencari
cara yang paling sesuai dengan kondisinya untuk mengurangi stress yang
terjadi dalam dirinya.
Ada beberapa strategi atau metode untuk mengurangi stress. Diantaranya
adalah muscle relaxation exercises, meditational breathing, suntikan pereda
stress, dan prioritizing. Bagaimanapun juga, tidak semua pendekatan untuk
stress management ditujukan untuk mengurangi stress. Jadi, semuanya
tergantung dari kondisi masing-masing individu, tingkatan stress yang ada dan
kejadian yang melatarbelakangi stress-nya.
Dalam menghadapi stress, individu akan memberikan respon yang berbeda-
beda untuk mengatasinya. Dewasa ini proses ‘coping’ terhadap stress menjadi
pedoman untuk mengerti reaksi stress. Secara umum, stress dapat diatasi
dengan melakukan transaksi dengan lingkungan dimana hubungan ini
merupakan suatu proses yang dinamis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan
kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan primer
juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit pada
seseorang dengan faktor risiko
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana sasaran utamanya
adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan
menderita penyakit tertentu.
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Tujuan utama dari
pencegahan tersier adalah mencegah cacat, kematian, serta usaha rehabilitasi.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam penulisan
ataupun pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf. Karena
kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kami 
ucapkan terima kasih atas perhatian dan pastisipasinya
DAFTAR PUSTAKA

 
Novita, Nesi dan Yunetra Franciska.2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan
kebidanan.Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmojo,soekidjo.Prof,Dr.2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta :


Rineka Cipta.

Maulana, Heri.2009.Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

http://www.academia.edu/10082175/Makalah_Upaya_promkes?
login=&email_was_taken=true

http://tikamustikasari.blogspot.com/2013/05/promosi-kesehatan-ibu-nifas-dan-
menyusui.html

https://febriyenti17.wordpress.com/2015/03/18/upaya-promosi-kesehatan-dalam-
pelayanan-kebidanan-nifas/

https://helvinovita.wordpress.com/2015/03/27/promosi-kesehatan-masa-nifas/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65999/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

Mubarak Wahit Igbal, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika
Syafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur : CV. Trans Info Media
Soepardan,suryani.2008. “Konsep Kebidanan”. Jakarta : EGC
Notoatmojo,soekidjo.2008 “Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Jakarta :
Rineka Cipta
 

Anda mungkin juga menyukai