2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan anugerah - Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan cukup baik dan tepat pada waktunya. Yaitu
“Komunikasi Terapeutik pada Klien di ICU”. Adapun makalah ini kami susun
atas dasar kelengkapan tugas mata kuliah Komunikasi dalam Keperawatan 2.
Kami sampaikan terimakasih kepada Ibu Siti Munawaroh, S.Kep.Ns.,M.Kep
selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi dalam Keperawatan 2 di
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Bab I. Pendahuluan
1.3 Tujuan 2
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
Daftar Pustaka 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Komunikasi Terapeutik?
2. Apa tujuan Komunikasi Terapeutik?
3. Bagaimana Komunikasi Terapeutik pada Klien di ICU?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian Komunikasi Terapeutik?
2. Mengetahui apa saja tujuan Komunikasi Terapeutik?
3. Mengetahui bagaimana Komunikasi Terapeutik pada Klien di ICU?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan paparan tersebut, secara ringkas definisi komunikasi
terapeutik sebagai berikut:
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit
yang mandiri, dengan staf yang khusus dan pelengkapan yang khusus yang
ditujukan untuk observasi, perawatan, dan terapi bagi yang menderita
penyakit akut, cedera atau penyulit yang mengancam nyawa atau potensial
mengancam nyawa.
1. Menyelamatkan kehidupan
2. Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui
observasi dan monitaring evaluasi yang ketat disertai kemampuan
menginterpretasikan setiap data yang didapat dan melakukan tindak
lanjut.
3. Meningkatkan kualitas pasien dan mempertahankan kehidupan.
4. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien.
4
5. Mengurangi angka kematian pasien kritis dan mempercepat proses
penyembuhan pasien
2.3.3 Kriteria Pasien yang memerlukan perawatan di ICU
1. ICU Primer
2. ICU Sekunder
5
3. ICU Tersier
1. Fase preinteraksi
Tahap ini adalah masa persiapan sebelum memulai berhubungan
dengan klien. Tugas perawat pada fase ini yaitu :
1) Mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasannya
2) Menganalisa kekuatan dan kelemahan diri, dengan analisa diri ia
akan terlatih untuk memaksimalkan dirinya agar bernilai tera[eutik
bagi klien, jika merasa tidak siap maka perlu belajar kembali,
diskusi teman kelompok;
3) Mengumpulkan data tentang klien, sebagai dasar dalam membuat
rencana interaksi
6
4) Membuat rencana pertemuan secara tertulis, yang akan di
implementasikan saat bertemu dengan klien
2. Fase Orientasi
Fase ini dimulai pada saat bertemu pertama kali dengan klien. Pada
saat pertama kali bertemu dengan klien fase ini digunakan perawat
untuk berkenalan dengan klien dan merupakan langkah awal dalam
membina hubungan saling percaya. Tugas perawat pada tahap ini
antara lain :
1) Membina hubungan saling percaya, menunjukkan sikap
penerimaan dan komunikasi terbuka. Untuk membina hubungan
saling percaya perawat harus bersikap terbuka, jujur, ihklas,
menerima klien apa danya, menepati janji, dan menghargai klien
2) Merumuskan kontrak bersama klien. Kontrak penting untuk
menjaga kelangsungan sebuah interaksi.Kontrak yang harus
disetujui bersama dengan klien yaitu, tempat, waktu dan topik
pertemuan
3) Menggali perasaan dan pikiran serta mengidentifikasi masalah
klien. Untuk mendorong klien mengekspresikan perasaannya,
maka tekhnik yang digunakan adalah pertanyaan terbuka
4) Merumuskan tujuan dengan klien. Tujuan dirumuskan setelah
masalah klien teridentifikasi. Bila tahap ini gagal dicapai akan
menimbulkan kegagalan pada keseluruhan interaksi
7
Tujuan orientasi adalah memvalidasi keakuratan data, rencana
yang telah dibuat dengan keadaan klien saat ini dan mengevaluasi
tindakan pertemuan sebelumnya.
3. Fase Kerja
Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan proses
komunikasi teraeutik. Tahap ini perawat bersama klien mengatasi
masalah yang dihadapi klien. Perawat dan klien mengeksplorasi
stressor dan mendorong perkembangan kesadaran diri dengan
menghubungkan persepsi, perasaan dan perilaku klien. Tahap ini
berkaitan dengan pelaksanaan rencana asuhan yang telah ditetapkan.
Tekhnik komunikasi terapeutik yang sering digunakan perawat antara
lain mengeksplorasi, mendengarkan dengan aktif, refleksi, berbagai
persepsi, memfokuskan dan menyimpulkan
4. Fase terminasi
Fase ini merupakan fase yang sulit dan penting, karena hubungan
saling percaya sudah terbina dan berada pada tingkat optimal. Perawat
dan klien keduanya merasa kehilangan. Terminasi dapat terjadi pada
saat perawat mengakhiri tugas pada unit tertentu atau saat klien akan
pulang. Perawat dan klien bersama-sama meninjau kembali proses
keperawatan yang telah dilalui dan pencapaian tujuan. Untuk melalui
fase ini dengan sukses dan bernilai terapeutik, perawat menggunakan
konsep kehilangan. Terminasi merupakan akhir dari pertemuan
perawat, yang dibagi dua yaitu:
1) Terminasi sementara, berarti masih ada pertemuan lanjutan
2) Terminasi akhir, terjadi jika perawat telah menyelesaikan proses
keperawatan secara menyeluruh.
Tugas perawat pada fase ini yaitu :
a. Mengevaluasi pencapaian tujuan interaksi yang telah
dilakukan, evaluasi ini disebut evaluasi objektif.
b. Melakukan evaluasi subjektif, dilakukan dengan menanyakan
perasaan klien setalah berinteraksi atau setelah melakukan
tindakan tertentu;
c. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah
dilakukan. Hal ini sering disebut pekerjaan rumah (planning
klien). Tindak lanjut yang diberikan harus relevan dengan
interaksi yang baru dilakukan atau yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya. Dengan tindak lanjut klien tidak akan
pernah kosong menerima proses keperawatan dalam 24 jam;
d. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya, kontrak yang
perlu disepakati adalah topik, waktu dan tempat pertemuan.
Perbedaan antara terminasi sementara dan terminasi akhir,
8
adalah bahwa pada terminasi akhir yaitu mencakup
keseluruhan hasil yang telah dicapai selama interaksi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan adalah profesi yang paling dekat dengan pasien dan
keluarga karena berinteraksi selama 24 jam penuh. Salah satu hal yang
dilakukan perawat dalam menjaga kerjasama yang baik dengan pasien
adalah membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien, melalui
berkomunikasi perawat dapat mendengarkan perasaan pasien, kebutuhan
pasien, dan menjelaskan prosedur tindakan keperawatan.
Ketika kondisi pasien yang sedang dirawat di ruang ICU kritis,
maka komunikasi terapeutik sangat diperlukan karena keluarga seketika
mengalami kecemasan saat anggota keluarganya di rawat di ruang ICU,
perawat perlu memberikan perhatian untuk memenuhi kebutuhan keluarga
melalui komunikasi. Kebutuhan keluarga pasien di ICU adalah kebutuhan
informasi, dukungan mental, rasa nyaman, berdekatan dengan pasien, dan
jaminan pelayanan.
3.2 Saran
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya penulisan
makalah ini.
10
LAMPIRAN
NASKAH ROLEPLAY
Aktris
(Memanggil keluarga yang berada di ruang umum tunggu untuk keluarga yang
sudah di sediakan oleh rumah sakit tersebut)
11
Keluarga : “Ya begitu lah Sus, seperti biasanya masih belum
ada perkembangan. Suami saya masih belum sadar
padahal Dokter bilang beliau sudah melewati masa
kritis tapi kenapa suami saya belum sadar ya Sus?”
Perawat Christine : “Sabar ya bu, mungkin saja sebentar lagi suami ibu
akan segera sadar. Lebih baik ibu banyak berdoa
agar suami ibu segera sadar dan bisa berkumpul
dengan keluarga seperti dulu.”
Perawat Chistine : “Ibu, hari ini saya akan memberikan obat pada
Tn.Viseis, nanti Tn.Viseis akan disuntik
menggunakan obat ini, bu. Bagaimana apakah saya
diperbolehkan memberi obat ini pada Tn.Viseis bu?”
12
Keluarga bapak sudah sangat ingin bertemu dengan
bapak lagi pak.”
Perawat keluar ruangan pasien dan kembali bertemu dengan keluarga pasien
Perawat Christine : “Kondisi suami ibu stabil, tapi masih belum ada
perkembangan yang menunjukkan tanda - tanda
sadar bu. Ibu tetap sabar saja bu, banyak-banyak
berdoa untuk kesembuhan Tn.Viseis . Kalau ibu
tidak pantang menyerah pasti akan membawa
dampak positif pada kesehatan Tn.Viseis bu.”
Perawat Christine : “Kalau begitu saya permisi dulu bu, nanti jam 12
akan ada perawat lain yang akan memberi makan
pada Tn.Viseis Kalau ibu membutuhkan bantuan
saya atau perawat lain untuk merawat Tn.Viseis
silahkan datang ke nurse station bu.”
13
makanan ini pada Tn.Viseis melalui selang NGT
yang sudah terpasang pada Tn.Viseis ya bu.”
Perawat keluar ruangan pasien dan kembali bertemu dengan keluarga pasien
14
DAFTAR PUSTAKA
15