3.3.1 MODEL PENGAMBILAN KEEPUTUSAN CATALANO 1. Mengumpulkan Data Nama : Perawat NU Alamat : Martoyudan, Magelang Pekerjaan : Perawat Tahun kasus : 2016 Kasus : pelanggaran pasal 194 UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. A. Orientasi terhadap isu-isu yang terkait dilema etik Perawat NU dimintai untuk melakukan tindakan aborsi oleh BT(korban), selanjutnya perawat NU meneruskan kepasa perawat MX dan akhirnya disepakati uang untuk membayar aborsi sebesar Rp 2,5 juta dan ditambah uang jasa rp 500.000, setelah terjadi kesepakatan, korban diantar BU(pacarnya) serta BT menuju klinik fajar 2. . Membuat keputusan Maka Kanit PPA Polres Magelang Aiptu Isti Wulandari mengatakan tersangka dijerat pasal 194 UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun dengan denda paling banyak Rp 1 miliar. Kemudian, subsider pasal 348 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun. 3.3.2 Tipe pengambilan keputusan etik Prosedural : melalui upaya formal berdasarkan prosedur tertentu. Penyelesain keputusan etik berdasarkan pada kasus Praktik Aborsi Libatkan Perawat yang setuju melakukan tindakan aborsi kepada korban hingga mengakibatkan meninggal dunia pada korban dan Kanit PPA Polres Magelang Aiptu Isti Wulandari mengatakan tersangka dijerat pasal 194 UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun dengan denda paling banyak Rp 1 miliar. Kemudian, subsider pasal 348 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun. BAB 4 PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang melibatkan antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara mempertahankan hidup dan upaya menjaga keselamatan klien yang bertentangan dengan kebebasan menentukan nasibnya. Dan perawat harus pandai mengambil keputusan dan harus berpegang teguh pada kode etik keperawatan dan memiliki pendirian, jangan mulai tergiur pada apa punpenawaran untuk melakukan suatu tindakan di luar wewenang perawat. 4.2 SARAN Perawat harus berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara mandiri atau secara bersama – sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan suatu dilema etik. Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya mereka bisa lebih memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya (kode etik keperawatan).