Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDUAL

PENUGASAN KE - 3

MATA KULIAH METODOGI PENELITIAN


Dosen : Ns. Dini Rachmaniah, M.Kep, Sp.Kep.An

OLEH

NAMA : LUSI SULAESIH


NIM : 1022032031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2023
EVALUATION FOR RESEARCH METHODE COURSE
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FIKES UNIVERSITAS FALETEHAN
Jl. Raya Cilegon KM.06 Pelamunan Kramatwatu Serang
e-mail : info@uf.ac.id

A. POINT PENUGASAN
1. Jelaskan lima syarat masalah penelitian yang layak diangkat sebagai
masalah dalam penelitian...........!
2. Jelaskan syarat-syarat dalam membuat rumusan masalah..............!
3. Jelaskan cara menyusun data pendukung dalam penulisan latar belakang
berdasarkan segitiga atau kerucut............!
4. Jelaskan cara menyusun uraian substansi penelitian dalam penulisan latar
belakang berdasarkan segitiga atau kerucut terbalik.................!
5. Tentukan satu judul penelitian yang akan saudara lakukan, kemudian
susun secara berkesinambungan latar belakang dan rumusan
masalahnya ................!
6. Rumuskan tujuan penelitian dan manfaat penelitian secara
berkesinambungan berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah pada
judul penelitian yang akan anda lakukan............!

B. JAWABAN

1. Lima syarat masalah penelitian yang layak diangkat sebagai masalah


dalam penelitian :
a) Kemampuan untuk dilaksanakan (feasbile)
Suatu masalah dapat dijawab dengan penelitian tersebut atau
mampu dilaksanakan. Dan mempertimbangkan hal-hal teknis untuk seperti
sampel, biaya, sarana, waktu. Apakah mampu penelitian tersebut untuk
menyelesaikan masalah tersebut?
b) Menarik (Interesting)
Peneliti mampu tertarik dengan penelitian tersebut, serta mampu
menarik pembaca untuk tertarik dengan penelitian ini. Dan semangat
untuk menyelesaikan penelitian tersebut dengan tujuan dan target yang
dicapai.
c) Memberi nilai baru (Novelty)
Memberikan hal baru terhadap penelitian tersebut, atau masalah
baru dalam masyarakat. Seperti memberikan pengetahuan baru terhadap
masyarakat yang bermanfaat.
d) Etis(Ethical)
Tidak boleh bertentangan dengan etika, karena etika merupakan
suatu ilmu tentang benar dan salah, hak kewajiban yang berlaku secara
umum.
e) Relevan(Relevant)
Penelitian harus seimbang atau sepadan dengan ilmu pengetahuan
khusus terhadap bidang yang ditekuni. Dan juga relevan terhadap masalah
masa kini.

2. Syarat-syarat dalam membuat rumusan masalah


Beberapa unsur lain yang harus diperhatikan dalam menentukan masalah
penelitian, yaitu :
1) Besaran masalanya ( data )
2) Keseriusan masalahnya ( akibat / dampak )
3) Kesensitifan masalahnya ( budaya,etika )
4) Relevansi masalah ( sesuai fenomena )
5) Kemampuan dan kekuatan ( feasibility ) peneliti dalam
memecahkan masalah ( manajemen )
3. Cara menyusun data pendukung dalam penulisan latar belakang
berdasarkan segitiga atau kerucut
Data pendukung dalam merumuskan data harus data yang jelas terdapat
pada data global, nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, institusi /
masyrakat ( erat kaitan dengan tingkat yang akan di teliti ).
 Pertama, berikan penjelasan mengenai permasalahan atau
fenomena yang akan diteliti atau memberikan penjelasan mengenai
hal-hal yang mendasari terjadinya fenomena tersebut atau kondisi
yang sedang terjadi berkaitan dengan fenomena tersebut.
 Paparkan juga fakta dan data yang mendukung permasalahan atau
fenomena yang dibahas dalam makalah. Data yang dipaparkan
harus berasal dari sumber yang valid, baik dari hasil penelitian,
hasil survei, dan lain sebagainya.
 Selanjutnya, berikan argumentasi tentang mengapa permasalahan
atau fenomena tersebut perlu dibahas. Argumentasi yang diberikan
harus bersifat logis dan berdasarkan fakta yang ada.
 Terakhir, berikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan yang
ingin kamu capai dalam penyusunan makalah ini.
4. Cara menyusun uraian substansi penelitian dalam penulisan latar belakang
berdasarkan segitiga atau kerucut terbalik.
Penjelasan pada paragraf-paragraf awal harus dimulai dengan sesuatu yang
umum, kemudian mengerucut kepada sesuatu yang khusus, kemudian
lebih mengerucut lagi ke sesuatu yang spesifik.
Cara menyusunnya :
1) Mulailah dengan masalah umum
2) Sedikit demi sedikit, mulai mengarah ke masalah khusus
( identifikasi masalah dengan pemaparan data dan fakta yang
mendukung kasus )
3) Baru kemudian inti dari judul penelitian.

Atau bisa dengan menggunakan konsep 5W1H


1) What : apa tofik / fenomena yang di angkat
2) Why : mengapa kita memilih judul / fenomena tersebut
3) Where : dimana akan dilakukan penelitian tersebut
4) Who : siapa saja yang akan terlibat dalam penelitian tersebut
5) When : kapan penelitian akan dilaksanakan
6) How : bagaimana penelitian dilaksanakan.
5. Judul penelitian
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN NYERI PADA PASIEN FRAKTUR
Latar belakang :
Fraktur adalah setiap retak atau patah tulang yang disebabkan oleh
trauma, tenaga fisik, kekuatan, sudut, keadaan tulang dan jaringan lunak
disekitar tulang yang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi disebut
lengkap atau tidak lengkap. Gangguan kesehatan yang banyak dijumpai
dan menjadi salah satu masalah dipusat-pusat pelayanan kesehatan di
seluruh dunia salah satunya adalah fraktur (Budhiartha. 2013).
Fraktur adalah kerusakan struktural dalam tulang, lapisan epifisis,
atau permukaaan sendi tulang rawan. Sedangkan menurut (Smeltzer)
Fraktur adalah bentuk gangguan dalam kontinyuitas tulang yang
disebabkan karena trauma langsung maupun tidak langsung.
Badan kesehatan dunia World Health of Organization (WHO)
tahun 2020 menyatakan bahwa Insiden Fraktur semakin meningkat
mencatat terjadi fraktur kurang lebih 13 juta orang dengan angka
prevalensi sebesar 2,7%. Fraktur pada tahun 2019 terjadi kurang lebih 15
juta orang dengan angka prevalensi 3,2% dan pada tahun 2018 kasus
fraktur menjadi 21 juta orang dengan angka prevalensi 3,8% akibat
kecelakaan lalu lintas.
Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua individu yang mengalami
nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan
respon atau perasaan yang identik pada seorang individu.
Nyeri pasca bedah merupakan sumber penyebab frustasi baik bagi
klien maupun tenaga kesehatan. Asosiasi Internasional untuk penelitian
nyeri (International Association for the Study of Pain, IASP)
mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman
emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan
yang aktual atau potensial dalam kejadian terjadinya kerusakan. Nyeri
pasca bedah dapat menjadi faktor utama yang menghambat
kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari penyakit (Potter &
Perry, 2006).
Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan di
bidang kesehatan untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien.
Pemberian analgetis biasanya dilakukan untuk mengurangi nyeri. Teknik
relaksasi merupakan salah satu metode manajemen nyeri non farmakologi
dalam strategi penanggulangan nyeri disamping metode TENS
(Transcutaneons Electric Nerve Stimulation) biofeedback, plasebo dan
distraksi.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu metode
manajemen nyeri non farmakologi. Menurut (Brunner & Suddart, 2001).
Teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri
dengan merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang
disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi
pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang
mengalami spasme dan iskemik. Relaksasi napas dalam melibatkan sistem
otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah
dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu nyeri muncul (Jayanthi, 2010).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurdin dan Rottie (2019)
menyebutkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi terhadap perubahan
intensitas nyeri pada pasien pasca operasi fraktur yang ditandai dengan
sebelum diberikan tindakan terapi relaksasi yaitu nyeri ringan 1 orang,
nyeri sedang 8 orang dan nyeri hebat terkontrol 11 orang, sementara
tingkat nyeri pasca operasi setelah diberikan teknik relaksasi menurun
menjadi tidak nyeri 1 orang, nyeri ringan 9 dan, nyeri sedang 10 orang.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
asuhan keperawatan dengan inovasi teknik relaksasi nafas dalam untuk
menurunkan tingkat nyeri pada pasien dengan post operasi fraktur. Teknik
relaksasi nafas dalam sangat membantu mengurangi dan mengontrol nyeri
pada pasien dengan post operasi fraktur dan teknik relaksasi nafas dalam
dapat diperaktekkan tanpa menimbulkan efek samping.
Berdasarkan hasil riset diatas penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh
teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien
fraktur.

Rumusan masalah :
Gejala yang sering muncul pada pasien fraktur yaitu mengalami nyeri
hebat. Penurunan nyeri pada pasien fraktur dapat dilakukan dengan cara
terapi non farmakologi seperti latihan relaksasi napas dalam. Dari hasil
beberapa penelitian menunjukan bahwa relaksasi napas dalam ini dapat
menurunkan nyeri secara signifikan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membuat rumusan masalah


yaitu “Bagaimana gambaran pengaruh teknik relaksasi napas dalam pada
pasien fraktur?”

6. Tujuan penelitian
a) Tujuan umum
Menggambarkan intervensi pemberian tekhnik relaksasi nafas
dalam pada pasien fraktur untuk menurunkan nyeri
b) Tujuan khusus
- Mengidentifikasi skala nyeri pada pasien fraktur sebelum
dilakukan tekhnik relaksasi napas dalam
- Mengidentifikasi skala nyeri pada pasien fraktur setelah
dilakukan tekhnik relaksasi napas dalam
- Menganalisis pengaruh teknik relaksasi napas dalam untuk
menurunkan skala nyeri pada pasien fraktur
c) Manfaat penelitian
- Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat relaksasi
nafas dalam
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
Menambah keluasaan ilmu dan sebagai gambaran dan reverensi
untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada pasien
fraktur
- Responden
Dapat mengetahui pengaruh terapi relaksasi nafas dalam pada
pasien fraktur
- Penulis
Memperoleh pengalaman dan meimplementasikan prosedur
relaksasi nafas dalam
PSIK Transfer Universitas Faletehan 10

Anda mungkin juga menyukai