Anda di halaman 1dari 14

ROLE PLAY FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

“APLIKASI TEORI KEPERAWATAN PADA SITUASI KLINIS II


(KOLCABA’S THEORY OF CONFORT DAN
ROY’S ADAPTATION MODEL OF NURSING))’’

OLEH :

NAMA : NI WAYAN SINTYA PUTRI

NIM : 20.322.1149

KELAS : B13 - B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI
DENPASAR
2020
NASKAH ROLE PLAY
“PASIEN PRE OPERASI PEMASANGAN PEN DENGAN FRAKTUR
FEMUR SINISTRA DALAM KOLCABA’S THEORY OF CONFORT”

Tokoh role play :


Perawat 1 (Laksmi)
Perawat 2 (Ayu)
Pasien
Dokter (dr. Agung)

Situasi 1 (di ruang perawatan bougenvile) sebelum operasi


NARASI
pasien bernama Ny. P tampak terbaring lemas dalam sebuah ruangan
perawatan, pasien mengalami patah tulang femur sebelah kiri, pasien mengalami
kecelakaan sepeda motor tgl 10/10/2020 dan dari hasil pemeriksaan dinyatakan
pasien akan dilakukan operasi pemasangan pen, tgl 12/10/2020. Pasien tampak
sendirian dan cemas. Identitas Ny.P beralamat di jalan Pulau Moyo denpasar, pasien
adalah seorang pegawai swasta, pasien berumur 32 th, pendidikan Diploma 3 ,
beragama hindu, jaminan kesehatan bpjs, penanggung jawab adalah suaminya, pasien
memiliki 2 orang anak yang masih sekolah.
DIALOG
Pada pagi hari pukul 08.30 WITA setelah operan jaga berlangsung, seorang
perawat dan dokter dpjp melakukan visite ke ruangan pasien Ny.P yang akan
mendapatkan tindakan operasi pemasangan pen. Tampak pasien sendiri diruangan
tanpa ditemani keluarga.
Perawat 1 : “selamat pagi ibu , saya perawat Laksmi yang bertugas pada pagi hari
ini. Nama ibu siapa, tanggal lahirnya kapan (sambil memeriksa gelang
identitas pasien)?”
Pasien : “Selamat pagi suster, nama saya P , tgl lahir 2 Agustus 1988”
Perawat 1 : “Apakah ada keluarga yang menemani ibu sekarang?”

2
Pasien : “Suami saya sedang pulang kerumah karena harus mengurus anak –
anak sekolah”
Perawat 1 :”Baiklah, bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
Pasien : “Saya merasa lebih baik dari kemarin sus, nyeri sedikit berkurang dan
saya dapat istirahat”
Perawat 1 : “Baiklah Ibu hari ini dokter Agung akan memberikan penjelasan
mengenai penyakit Ibu dan tindakan apa saja yang akan dilakukan,
kurang lebih selama 15 menit kedepaan dan nantinya apabila ibu ada
pertanyaan silahkan bisa bertanya langsung dengan dokter”
Kemudian dokter memberikan penjelasan kepada pasien tentang penyakit pasien dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan.(Pintu dan sampiran ditutup)
Dokter :”Bagaiamana ibu apakah sudah bisa dimengerti atau ada yang ibu
tanyakan?”
Pasien : “Tidak ada dok, saya mengerti”
Dokter :“Baiklah bu, untuk selanjutnya ibu bisa berkoordinasi dengan perawat
disini untuk menyampaikan keluhan lain yang ada”
Pasien : “Baik dok, terimakasih atas informasinya”
Perawat 1 : “Baiklah bu, seilahkan ibu kembali istirahat nanti aka nada perawat Ayu
yang akan kesini untuk menanyakan bagaimana keadaan ibu lebih lanjut”
Pasien : “ Baik sus, terimakasih”
Dokter Agung dan perawat Laksmi meninggalkan ruangan pasien menuju nurse
station, 1 jam kemudian perawat Ayu mendatangi ruang pasien untuk melakukamn
pengkajian dan mengobsservasi vital sign.
Perawat 2 : “selamat pagi ibu ,nama ibu siapa, tanggal lahirnya kapan (sambil
memeriksa gelang identitas pasien)?”
Pasien : “Selamat pagi suster, nama saya P , tgl lahir 2 Agustus 1988”
Perawat 2 : “Baik bu, saya adalah perawat Ayu yang bertugas pada pagi hari ini
yang akan melakukan pemeriksaan vital sign dan edukasi mengenai
tindakan yang akan dilakukan besok, sebelum saya melakukan
pengkajian lebih lanjut, apakah ibu bersedia mengikuti prosedur ini?”

3
Pasien :”Bersedia sust”
Perawat 2 :”Baik bu”
Perawat Ayu kemudian memeriksa vital sign pasien sambil memperbaiki
posisi pasien agar nyaman.
Perawat 2 : “Ibu dari hasil pemeriksaan vital sign ibu tadi semuanya stabil , ibu siap
dengan operasi besok?
Pasien : “Sebenarnya jika boleh saya jujur sust, saya takut di oeprasi sebelumnya
saya tidak pernah membayangkan saya akan mengalami kejadian hal
seperti ini” (sambil meringis)
Perawat 2 : “Jika boleh tau apa yang membuat ibu takut?”
Pasien : “Saya takut nanti tidak bisa jalan lagi setelah operasi sust sedangkan
anak – anak saya masih kecil – kecil suster”
Perawat 2 : “Tenanglah Ibu, kami dari segenap tim medis akan melakukan yang
terbaik untuk kesembuhan ibu. Ibu sebaiknya tenang untuk menjaga
kondisi ibu agar tetap stabil sampai waktunya operasi dan berdoa agar
semua dilancarkan”
Pasien :”Tapi suster, apakah sangat sakit jika operasi?
Perawat 2 : “Rasa nyeri pasti ada bu, tapi itu semua bisa kita atasi dengan
pemberian obat analgetik dan teknik relaksaasi nafas dalam apabila nyeri
muncul”
Pasien : “Apa itu relaksasi nafas dalam sust? Apakah itu akan membantu saya
untuk menghilangkan nyeri selain minum obat?”
Perawat 2 : “Iya ibu, Relaksasi nafas dalam itu sebuah teknik yg mampu
merilekskan otot yang menunjang nyeri caranya dengan meletakan
tangan pada perut kemudian tarik nafas dari hidung tahan selama 3 detik
lalu hembuskan melalui mulut secara perlahan.”(sambil mempraktikkan
dan mengajarkan pasien relaksasi nafas dalam)
Pasien “ Oh begitu sust. Suster apa saya bisa berjalan dengan baik lagi setelah
operasi selesai?”

4
Perawat 2 : “Pasti bisa bu, setelah opersai Ibu akan dilatih oleh tim fisioterapy untuk
rehabilitasi paska operasi, asal ibu giat berlatih saya yakin ibu bisa
kembali seperti sedia kala dan Ibu juga harus percaya kepada tim medis
karena kepercayaan Ibu dangan berpengaruh terhadap keberhasilan
operasi ini.”(sambil menegelus bahu pasien)
Pasien : “Baiklah suster saya percayaan semua ini pada dokterdan perawat. Maaf
sust, jika untuk masalah biaya bagaimana?”
Perawat 2 : “Ibu tenang saja semua biaya perwatan ibu ini ditanggung oleh jaminan
kesehatan ibu karena sudah sesuai hak perawatan. Ada lagi yang Ibu
khawatirkan?”
Pasien : “Suster apakah suami saya bisa mengunjungi saya setelah operasi,
apakah saya akan dirawat diruang intensif ?”
Perawat 2 :”Tentu saja bu, saya akan menghubungi suami Ibu untuk menemani Ibu
sebelum dan setelah operasi, Ibu tenang saja (sambil tersenyum), apa Ibu
butuh bimbingan rohaniawan sbelum operasi dimulai?”
Pasien :”Iya suster, saya pikir itu akan sangat menbantu saya, terimaksih suster
saya merasa tenang dan nyaman setelah mengobrol dengan suster, suster
sangat baik semoga tuhan mebalas semua budi baik suster.” (sambil
tersenyum penuh semangat)
Perawat 2 : Sama – sama Ibu, Ibu tetep semangat. Silahkan ibu kembali istirahat
saya akan meninggalkan ruangan.” (tersenyum dan memeluk pasien)
Pasien : “Baik suster, terimakasih.”
Perawat 2 kemudian meninggalkan ruangan Ny.P dan kembali ke nurse
station untuk melakukan pendokumentasian terdahap hasil pengkajian yang telah
dilakukan kepada Ny.P.

5
Struktur taksonomi kolcaba ‘s teory
relief ease transcendence
Fisik Kurang mobilitas Tempat tidur yang Persepsi pasien
nyaman, posisi dapat mentoleransi
yang nyaman nyeri
psikososial kecemasan Ketidakpastian Kebutuhan
keberhasilan dukungan spiritual
pembedahan dan ketentraman
hati dari tim
kesehatan
lingkungan Keadaaan ruang Kekurangan privasi Kebutuhan untuk
perawatan yang ketenangan
gaduh, kepanasan lingkungan
sosiokultural Keluarga tidak Keterbatasan Kebutuhan
hadir komunikasi dukungan keluarga
dan teman,
kebutuhan
informasi

6
NASKAH ROLE PLAY
“PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI AKUT DALAM
ROY’S ADAPTATION MODEL OF NURSING”

Tokoh role play :


Perawat A
Perawat B
Pasien
Dokter
Istri Pasien

Situasi 1 (di ruang perawatan Bima) setelah operasi


NARASI
Seorang pasien bernama Tn.K tampak terbaring di sebuah ruangan perawatan,
pasien telah melakukan operasi apendisitis pada tanggal 3/10/2020. Pasien tampak
cemas didampingi oleh istrinya. Identitas Tn.K beralamat di jalan Astina, Gianyar,
pasien adalah seorang pengrajin, umur pasien 28 tahun, pendidikan SMA, beragama
Hindu, jaminan kesehatan BPJS, pasien memiliki 1 orang anak yang masih sekolah.
DIALOG
Suasana pagi di ruang rawat inap pukul 08.45 WITA, perawat yang mendapat
jadwal sift pagi mendapat giliran untuk mengecek keadaan pasiennya. Tampak
seorang pasien post operasi apendisitis yaitu Tn.K terbaring lemah didampingi oleh
istrinya.
Perawat A : “Selamat pagi pak , saya perawat A yang bertugas di ruangan ini, dari
pukul 07.00 sampai pukul 14.00 WITA siang nanti. Nama bapak siapa?
Tanggal lahir bapak kapan? (sambil mengecek identitas pasien dengan
melihat gelang identitas pasien).
Pasien : “Nama saya Tn.K , tanggal lahir 4 September 1992”
Perawat A : “Bagaimana kabarnya hari ini bapak?”

7
Pasien : “Ini nyeri rasanya di bekas jaritan operasi kemarin. Rasanya tidak
nyaman sekali , tidur saya kurang nyenyak sering sekali saya terbangun
dan susah kesusli tidur. ”
Perawat A : “Baiklah pak, sekarang saya akan meminta waktu bapak sebentar saya
akan memeriksa keadaan bapak sekitar 10 sampai 15 menit saja untuk
mengumpulkan data kondisi kesehatan bapak dengan melakukan bebrapa
pemeriksaan ringan dan saya akan mengajukan beberapa pemeriksaan.”
Perawat A : “Bapak sudah siap? Bagaiman posisinya sekarang? Apakah sudah
nyaman?”
Pasien : “Siap sus, sudah nyaman dengan posisi ini.”
Perawat A : “Baik pak, biar lebih efisien waktunya saya mulai sekarang ya? Bapak
merasa sulit bernapas tidak?”
Pasien : “Tidak sus.”
(Perawat memeriksa respirasi pasien sesusri bertanya pada pasien.)
Perawat A : “Sejak tadi malam, bapak sudah minum berapa banyak air?”
Istri Pasien : “Sekitar 1 setengah botol ini sus.”(mengangkat sebuah botol air mineral
(600ml)
Perawat A : “Makannya gimana bu? Sarapannya tadi pagi apakah sudah
dihabiskan?”
Istri Pasien : “Hanya setengah porsi yang dihabiskan sus.”
Perawat A : “Kenapa sedikit sekali bapak makan? Nanti ditasush pak ya supaya
tidak lemas. Makannya sedikit tapi sering. Sayurnya bagaimana apakah
dimakan, bu?”
Istri Pasien : “Sayurnya habis sus, tapi nasinya yang masih susah untuk dihabiskan.”
Perawat A : “bagus sekali pak, nanti siang nasinya juga harus dihabiskan sama
dengan sayurnya pak ya.”
Pasien : “Baik sus”
Perawat A : “Bapak merasa mual? Dapat muntah atau tidak?”
Pasien : “Mual muntah tidak sus.”
Perawat A : “Sejak tadi malam, bapak sudah sempat BAB belum?”

8
Pasien : “Sudah sus.”
Perawat A : “Berapa kali BABnya pak? Lancar atau tidak pak? Banyak ?
Pasien : “Hanya 1kali sus, lancar. BABnya biasa seperti sebelum sakit.”
Perawat A : “Kalau BAKnya bagaimana pak lancar? Warnanya bagaimana pak?”
Pasien : “Pipisnya sudah 3 kali sus tapi sedikit. Warnanya kuning pekat sus.”
Perawat : “Bapak kurang minum ini. Nanti minumnya bisa ditasush pak ya sedit
tapi sering pak.”
Pasien : “Baik sus.”
Perawat A : “Apa ada keluhan lain pak terkait Bab dan BAK?”
Pasien : “Setelah operasi saya merasakan sakit setiap kali BAK sus.”
Perawat : “Seperti apa sakitnya pak?”
Pasien : “Rasanya seperti terbakar sus.”
Perawat : “Ada keluhan lain pak?”
Pasien : “Saya masih belum bisa kentut semenjak operasi sus.”
Perawat : “Luka operasinya bagaimana pak? Ada keluhan tidak?”
Pasien : “Sakit sekali rasanya ini di perut tempat saya operasi sus sakit rasanya.”
Perawat : “Seperti apa sakitnya pak?”
Pasien : “Nyeri sus.”
Perawat A : “Coba saya periksa pak ya, saya buka dulu” (memakai handsscon)
(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka masih basah namun tidak
kemerahan dan luka operasi tersebut bersih)
Perawat A : “Pak ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak  
kemerahan. Hanya belum kering saja.”
Pasien :  “Memang lukanya memang keringnya lama ya sus?”
Perawat A : “Ya semuanya tergantung kondisi bapak juga, kalau kondisi bapak
stabil luka bekas operasinya juga aka cepat kering. Nah apakah bapak
merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?
Pasien : “Kalau istirahat ya terganggu sus, kan saya merasa nyeri jadi tidak bisa
nyenyak tidurnya.”
Perawat A : “Lalu untuk aktifitasnya sendiri bapak? bapak sudah bisa duduk?”

9
Pasien : “Belum sus, tiduran saja sakit.”
Perawat A : “Oh begitu ya, jadi bapak masih memerlukan bantuan untuk melakukan
aktivitas yang ringan?”
Pasien : “Iya sus, badan saya masih lemas, apa-apa perlu dibantu.”
Perawat A : “Nah bapak saya sudah selesai, ada keluhan lain yang ingin bapak atau
ibu sampaikan atau barangkali ada yang ingin ditanyakan?”
Istri Pasien : “Ini sus suami saya kok rasanya agak hangat ya sus?”
Pasien : “Iya sus saya merasa hangat badan saya”
Pasien :  “Saya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya pak” (perawat melakukan
validasi pernyataan pasien dengan mengukur suhu tubuh dan tensi
pasien)
Perawat : “Suhunya normal 36,50 C dan tekanan darahnya  juga normal
120/80mmhg.”
Istri Pasien : “Untunglah tidak panas, mungkin suhu ruanganya.”
Perawat A : “Baik bapak, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi
yang akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
menyampaikan diagnosa keperawatan dari gangguan kesehatan yang
bapak alami. Bapak silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas
waktunya, kalau perlu bantuan silahkan pencet belnya kami siap
membantu bapak, saya permisi dulu ya pak, bu (berpamitan).
Setelah Perawat A berbincang pada pasien perawat pun bergegas menuju ke ruangan
dokter untuk berkonsultasi.
Perawat A :”(tok...tok) Permisi dok”
Dokter : “Iya sus, silahkan duduk, ada keperluan apa ?”
Perawat A : “Ini dok, ada pasien yang bernama Tn.K ia berusia 28 tahun dengan post
operasi apendisitis, pasien mengatakan nyeri pada bagian operasi sering
gelisah dan pasien juga susah untuk tidur”
Dokter : “Baik saya akan menuju keruangan pasien untuk memeriksa
keadannya.”
Perawat A : “Baik dok, silahkan. (perawat ikut mendampingi dokter).”

10
Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Tn.K
mengalami diagnosa keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera dan
Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat.
Dengan intervensi yang diberikan yaitu manajemen nyeri, lakukan pencegahan
resiko infeksi, lakukan pemeriksaan TTV tiap 4jam dan kalaborasi dengan dokter
untuk memberikan terapi obat,
Setelah diperiksaan, dokter meminta perawat untuk memberikan obat analgetik dan
antibiotik pada Tn.K
Perawat B : “Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya perawat B. Benar dengan Tn.K
berumur 28 tahun? Saya lihat gelangnya ya.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat B : “Bagaimana bapak perasaannya pagi ini? Sudah merasa baikan atau
belum?”
Pasien : “Belum sus saya masih merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak
nyaman rasanya, saya itu merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak
nyenyak sus, sebentar-sebentar terbangun.
Perawat B : “Jadi nyerinya masih terasa sekali ya pak?”
Pasien : “Iya sus.”
Perawat B : “Baik bapak karena bapak masih merasakan nyeri saya akan
mengajarkan teknik relaksasi supaya nyeri bapak berkurang, apakah
bapak bersedia?”
Pasien : “Iya saya mau.”
Perawat B : “Bapak bisa lihat saya dulu setelah itu bapak belajar sendiri sambil saya
ajarkan.”
Pasien : (Mengangguk)
Perawat B : “Pertama bapak tarik napas, tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-pelan
lewat mulut ( sambil mempratekkan). Ini diulang beberapa kali sampai
nyeri berkurang, bapak sekarang sudah mengertii? Sekarang coba bapak
pratekan?

11
Pasien : (Melakukan relaksasi) “Seperti ini ya sus?”
Perawat B : “Yaa bagus sekali pak, nah selanjutnya saya akan mengukur tanda vital
sign bapak
Perawat B mengukur tanda vital sign dengan hasil RR 20x/menit, Suhu tubuh
36,60C, Tekanan darah 120/80mmHg, Nadi 78x/menit.
Perawat B : “Tindakan selanjutnya membersihkan luka operasi dan menyuntikan
antibiotik, apa bapak sudah siap?”
Pasien :  “Iya saya siap sus.”
Perawat B : “Permisi pak saya bersihkan dulu ya luka operasinya. (perawat
membersihkan luka bekas operasi pasien). Nah dik ini obatnya yang
berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri yang bapak rasakan, bisa minum
obatnya sendiri kan bapak?
Pasien : “Aduh gak bisa sus saya takut bergerak, saya takut jahit luka operasi
saya terlepas sus.”
Perawat B : “Oh itu masalahnya, bapak tidak usah takut bergerak karena bergerak
akan membantu proses penyembuhan bapak, yang penting tidak terlalu
aktif, tidak apa- apa, bapak bisa minum obat dengan sendiri dan bisa ke
toliet juga bisa tapi dengan hati-hati dulu.”
Pasien : “Baiklah sus saya akan minum obat dengan sendiri”
(Pasien meminum obat dan selanjutnya perawat menyuntikan antibiotik)
Perawat B :  Baik bapak, saya sudah selesai melaksanakan tindakan keperawatan
untuk bapak. Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Atau ada keluhan
yang ingin disampaikan?”
Istri Pasien : “Sus apakah suami saya bisa sembuh dan tidak kah suami saya terkena
infeksi yang menyeramkan?”
Perawat B : “Bapak pasti sembuh jika sudah mau mengikuti perawatan disini dan
untuk terkena infeksi itu tidak pak, kami sudah membersihkan luka bapak
dengan baik disini.”
Istri Pasien : “Baik sus terimakasi atas penjelasannya saya cemas melihat kondisi
suami saya seperti ini.”

12
Perawat B : “Iya ibu berdoa terbaik untuk bapak semoga kondisi suami ibu semakin
membaik.”
Pasien : “Makasih sus, saya akan tidur sekarang sepertinya habis minum obat
jadi mengantuk.”
Perawat B : “Iya pak memang seharusnya bapak banyak istirahat supaya lekas
sembuh. Baik bapak, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat
lagi yang akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya
untuk melakukan evaluasi kondisi kesehatan bapak dari pagi sampai siang
ini setelah mendapatkan serangkaian asuhan keperawatan dari kami.
Bapak silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, jika
perlu bantuan silahkan pencet belnya ya,  saya permisi
dulu.”(berpamitan).
Perawat A : “Selamat siang bapak. Perkenalkan saya perawat A, masih ingat dengan
saya pak?”
Pasien : “Masih dong pak.”
Perawat A : “Bagaimana perasaan bapak siang ini?”
Pasien :  “Sudah lebih baik pak dari pada pagi tadi. Saya sudah bisa tidur tadi
dan rasa nyeri saya sudah mulai berkurang setelah diajarkan relaksasi tadi
pagi sus.”
Perawat A : “Baiklah, kalau begitu sekarang bapak istirahat dulu, nanti kalau ada
yang
belum jelas, bapak dan keluarga bisa tanya lagi, selanjutnya kami
berharap bapak menerima perubahan status kesehatan yang terjadi saat
ini.”
Pasien : “Terimakasi banyak sus”
Perawat A : “Iya sama sama, saya permisi bapak silahkan dilanjutkan istirahatnya,
terima kasih atas waktunya, jika perlu bantuan silahkan pencet belnya ya,
saya permisi dulu” (berpamitan).

13
14

Anda mungkin juga menyukai