OLEH :
TINGKAT 1.5
D-III KEPERAWATAN
2018
Hal utama yang dapat memicu terjadinya obesitas pada lansia adalah
sebagai berikut :
1. Gaya Hidup
Salah satu pemicu obesitas yang paling umum yaitu gaya hidup yang tidak
sehat. Biasanya banyak orang yang tidak memperhatikan kesehatannya ,
misalnya saja saat kita makan diluar kita tidak memperhatikan
kebersihannya dan kita tidak mempertimbangkan porsi atau pun
kandungan yang ada di dalam makanan tersebut, contohnya juga sering
mengkonsumsi mie instan, makanan junk food dan lain sebagainya . Serta
pola tidur yang tidak teratur, juga merupakan pola hidup yang tidak baik.
2. Pola Makan
Makanan tidak bisa terlepas dari kehidupan kita , karena dari makanan
tersebutlah kita mendapatkan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Akan tetapi , seringkali kita tidak memperhatikan pola makan kita .
Biasanya seseorang yang makan secara berlebihan , dan sering
mengkonsumsi makanan junk food seperti mie instan, kue , snack , coklat
dan lain sebagainya.
Makanan junk food dapat menyebabkan obesitas karena didalam makanan
tersebut mengandung bahan pengawet , pemanis buatan dan kandungan
yang tidak baik lainnya. Mereka sering kali tidak memperhatikan asupan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu komponen dari karbohidrat,
lemak , protein , vitamin dan mineral . Masyarakat kita hanya berasumsi
makan sampai perut kenyang , mereka tidak memikirkan kandungan
nutrisi yang dibutuhkan.
3. Kurang Gerak atau Jarang Berolahraga
Kebiasaan buruk yang sering kita lakukan yaitu tidak pernah melakukan
gerak apapun atau tidak melakukan aktivitas yang akan menjadi Penyebab
Obesitas. Jika kita bermalas-malasan untuk melakukan aktivitas hal yang
terjadi yaitu penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh . Untuk
mengurangi lemak tubuh dapat dilakukan dengan cara melakukan gerak
atau aktivitas , maka dianjurkan untuk selalu melakukan gerak atau
aktivitas minimal 2 jam selama 1 hari.
Benar adanya jika bahaya dari obesitas akan semakin meningkat seiring
bertambahnya umur seseorang. Ada cara untuk menentukan seseorang memiliki
resiko terhadap obesitas, biasanya melalui ukuran BMI (Body Mass Index).
Berikut ini adalah cara melihatnya:
Meski begitu, beberapa ahli mengatakan jika pengukuran BMI dianggap kurang
tepat untuk mendeteksi obesitas pada lansia. Dianjurkan jika pendiagnosaan
sebaiknya menggunakan ukuran lingkar pinggang dan panggul. Ini diakibatkan
perubahan ukuran dan bentuk tubuh yang signifikan pada lansia. Patokan yang
digunakan adalah seseorang dikatakan mengalami obesitas jika lingkar
pinggangnya melebihi 80 cm (untuk wanita) dan 90 cm (untuk pria).
Selain itu, resiko obesitas pada lansia juga dapat meningkat karena sejumlah
faktor seperti:
Ketika terjadi pada mereka yang sudah berusia lanjut, obesitas dapat membawa
banyak sekali masalah yang dapat mengancam kualitas hidup seseorang. Beberapa
kecenderungan bahayanya adalah:
1. Diabetes: Kerja insulin dapat terganggu oleh jaringan lemak tubuh yang
berada di bagian dalam rongga perut. Hal ini lah yang mengakibatkan
lansia dengan obesitas dapat meningkatkan resiko diabetes melitus tipe 2.
2. Hipertensi: Orang lanjut usia yang punya berat badan berlebih cenderung
sulit untuk bergerak. Bahkan jantung penderita obesitas pada lansia saja
memerlukan tenaga ekstra untuk bekerja. Hal ini lah yang dapat
menyebabkan darah tinggi bisa terjadi pada orang-orang obesitas.
3. Aterosklerosis: Penyempitan pembuluh darah adalah nama lain untuk
penyakit yang terjadi akibat obesitas pada lansia satu ini. Ini terjadi ketika
kolesterol dan lemak banyak menumpuk di arteri yang bisa menyebabkan
serangan jantung mendadak dan stroke.
4. Kanker: Obesitas pada lansia yang berkelamin wanita dapat memicu
risiko tinggi kanker payudara, 37% lebih tinggi dibanding dengan mereka
yang memiliki berat badan normal. Sedangkan bagi pria, obesitas juga
dapat menyebabkan kanker prostat jika jaringan lemak sudah mencapai
organ reporduksi tersebut.
Kalori
Protein
Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per
hari adalah 1 gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya
berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak
berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada
lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah
berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien).
Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi
proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa.
Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-
kacangan.
Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori
yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40%
dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis
(penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari
konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly
unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak
tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam
lemak jenuh.
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau
konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus.
Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut.
Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan
biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat
(yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya
terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap
oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh. Lansia dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian
yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.
Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan
tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine),
membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu
fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per
hari.
Untuk memenuhi asupan gizi dan nutrisi pada Lansia, bisa dilakukan dengan
merencanakan apa yang akan mereka konsumsi/makan setiap harinya.
Perencaan kebutuhan makanan bagi Lansia secara umum adalah:
Umur : 69 tahun
Pendidikan : SD