Anda di halaman 1dari 7

Struktur Asesoris Kulit/Skin Appendages/Adnexta

1. Kuku
Kuku melindungi bagian akhir jari, membantu memanipulasi dan menyerap
benda-benda yang memiliki ukuran yang kecil dan digunakan untuk menggaruk.
Kuku terdiri dari akar kuku di bagian proksimal dan badan kuku di bagian distal.
Akar kuku di lapisi oleh kulit, dan badan kuku merupakan bagian yang tampak
dari kuku . Pada tepi lateral dan proksimal kuku di lapisi oleh lipatan kuku, dan di
bagian tepi berlekatan dengan lekuk kuku.
Pada kuku pertumbuhan terjadi sepanjang garis datar lengkung dan sedikit miring
terhadap permukaan pada bagian proksimalnya. Lempeng epidermis penambah
tadi kemudian membelah untuk alur kuku dan sel epidermis yang paling dalam
dari alur kuku berproliferasi membentuk matriks kuku. Dengan berlanjutnya
proliferasi dan diferensiasi sel di bagian bawah matriks, lempeng kuku yang
terbentuk terdorong keluar dari alur dan perlahan-lahan meluas di atas permukaan
dorsal jari-jari mengarah ke ujung distal. Epidermis yang tepat berada di
bawahnya menjadi dasar kuku. Lempeng kuku sendiri terletak di dalam alur kuku
dan menjadi berbentuk U bila dilihat dari atas dan di apit lipatan kulit yaitu di
dinding kuku. Di sini tidak terdapat kelenjar keringat ataupun folikel rambut.
Epidermis dasar kuku, matriksnya paling tebal di bagian proksimal dan disinilah
terutama terjadi pertumbuhan kuku dan dan laju mitosis disini tinggi. Sel-selnya
mengandung banyak fibril sitoplasma yang hilang pada tahap akhir setelah sel
menjadi homogen, menjadi zat tanduk dan menyatu dengan lempeng kuku. Tidak
pernah di jumpai granula keratohialin di dalam sel matriks, dan keratin kuku di
sebut keratin keras. Pada lapisan dalamnya, matriks kuku mungkin mengandung
melanosit sehingga lempeng kuku mungkin berpigmen terutama pada ras hitam.
Stratum corneum dari lipatan kuku tumbuh ke dalam badan kuku yang di sebut
sebagai eponychium atau kutikula. Di bawah tepi bebas kuku di sebut
hyponychium. Daerah yang mengental pada bagian stratum corneum. Akar kuku
dan badan kuku melekat pada dasar kuku, bagian proksimal dari matriks kuku.
Hanya stratum germinativum yang terdapat pada dasr kuku dan matrix kuku lebih
tebal dari dasar kuku dan memproduksi lebih banyak kuku. Dasar kuku dapat
terlihat melalui bagian atas kuku dan tampak berwarna merah muda karma adanya
pembuluh darah di bagian dermis. Bagian kecil dari matrix kuku (lunula) tampak
berwarna putih pada badan kuku, area yang tampak seperti bulan sabit pada dasar
kuku. Jelas terlihat pada ibu jari, tampak putih karna pembuluh darah tidak dapat
terlihat akibat adanya matrix kuku yang tebal.
Laju pertumbuhan rata-ratanya adalah 0,5 mm per minggu. Pertumbuhan lebih
besar terjadi pada jari tangan daripada jari kaki. Bila lempeng kuku dicabut secara
paksa, bila matriksnya tidak rusak, maka kuku akan tumbuh kembali dengan
sendirinya

2. Kelenjar-Kelenjar Kulit
a. Sebaceous Glands
Terletak di dalam dermis. Umumnya beberapa kelenjar bermuara pada sebuah
folikel rambut. Jika tidak, maka saluran keluarnya bermuara langsung ke
permukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan
kelenjar tarsalis Meibom pada kelopak mata. Kelenjar sebasea tidak terdapat pada
kulit telapak kaki dan tangan. Tiap kelenjar sebasea berkapsul jaringan ikat tipis.
Mereka berupa kelenjar alveolar atau sakular yang membuat lipid. Pada
kebanyakan kelenjar, beberapa alveolus bermuara ke sebuah saluran keluar
pendek lebar yang selanjutnya tercurah ke leher folikel rambut. Tiap alveolus
akan terisi penuh dengan epitel berlapis. Epitel bagian sekresi kelenjar ini terletak
di atas membran basal tipis yang pada permukaan dalamnya diisi sederetan sel
kubis kecil yang bersambung dengan sel-sel basal epidermis pada leher folikel
rambut. Sel-sel ini meningkatkan jumlah RE agranularnya sebelum aktif dalam
lipogenesis. Di tengah kelenjar, sel-sel membesar pesat dan sitoplasmanya
dipenuhi bintik lemak yang mengandung kolestrol, fosfolipid, dan trigliserida.
Intinya mengkerut lalu hilang dan pecah menjadi massa berlemak dan serpihan
sel. Sekret ini disebut sebum, berwujud kelenjar holokrin sebab getahnya berasal
dari hancuran total sel epitel. Pengeluaran sebum dibantu kontraksi otot penegak
rambut dan tekanan menyeluruh akibat perbesaran sel-sel di tengah telapak kaki
dan tangan.

b. Sweat Glands (Sudorifera)


Bentuk kelenjar keringat ini tubuler
simpleks. Tiap kelenjar terdiri atas pars
sekretoria dan ductus ekskretorius.
Pars secretoria terdapat pada subcutis
dibawah dermis. Bentuk tubuler dengan
bergelung-gelung ujungnya. Tersusun oleh
epitel kuboid atau silindris selapis. kadang-
kadang dalam sitoplasma selnya tampak
vakuola dan butir-butir pigmen. Di antara
dasar sel-sel sekretoris dan membran basal
(diluar sel epitel) tampak sel-sel fusiform
seperti otot-otot polos yang bercabang-cabang dinamakan: sel mio-epitilial yang
diduga dapat berkontraksi untuk membantu pengeluaran keringat kedalam duktus
ekskretorius. Dua sel yang berbeda ditemukan di dalam epitelnya.
1) Sel utama (terang)
Merupakan sel serosa dengan tinggi beragam, tergantung kegiatan kelenjarnya.
Sitoplasma nya bervakuola dan mengandung bintik lemak dan kadang granula
pigmen. Kapiler sekretori (kanalikuli intersel) terdapat di antara sel-selnya. Sel-sel
ini mengeluarkan getah encer.
2) Sel-sel musigen (gelap)
Bertebar di antara sel-sel serosa yang mempunyai RE granular yang luas dan
granular sekretoris basofil. Mereka menghasilkan glikoprotein mukoid.
Ductus ekskretorius lumennya sempit dan dibentuk oleh epitel kuboid
berlapis dua. Tidak terdapat sel terang, sel musigen (gelap) sama dengan yang
terdapat di duktus sekretori dan mengandung granula sekresi serta banyak lisosom
sekunder. Kelenjar keringat ini bersifat merokrin sebagai derivat kelenjar keringat
yang bersifat apokrin ialah: glandula axillaris, glandula circumanale, glandula
mammae dan glandula areolaris Montogomery.
Kelenjar sudoriferous, terdiri dari dua macam kelenjar, kelenjar ekrin (merokrin)
dan apokrin.
A. Merocrine (eccrine)
Ada 3-4 juta kelenjar merocrine pada orang dewasa. Terdapat banyak di sekitar
telapak kaki dan tangan . Kelenjar eccrine terdapat di seluruh tubuh dan
berhubungan langsung dengan kulit. Ketika suhu tubuh meningkat, sistem saraf
pusat merangsang kelenjar ini untuk mengeluarkan cairan ke permukaan kulit
untuk mendinginkan tubuh.
B. Apocrine
Pada manusia kelenjar apokrin ditemukan di deerah axila dan genitalia (scrotum
dan labia mayor) dan di sekitar anus. Kelenjar apokrin menjadi aktif saat pubertas
yang dipengaruhi hormon seksual. Hasil sekresinya berupa substansi organik
seperti asam 3- metil-2-hexenoic yang pada dasarnya tidak berbau ketika pertama
kali keluar, tapi dengan cepat akan dimetabolisme bakteri sehingga menjadi apa
yang di kenal sebagai bau badan.

3. Rambut (pillus)
Tersusun atas sel terkeratinisasi atau sel tanduk yang sudah mati. Ada 3 tahap
pertumbuhan rambut (jenis rambut):
1) Lanugo, yaitu rambut yang tidak terpigmentasi; terbentuk pada fetus
dalam 3 bulan kandungan terakhir
2) Vellus, yaitu menggantikan Lanugo sewaktu fetus lahir; struktur serupa;
tidak terpigmentasi; terdapat pada seluruh tubuh selain alis dan bulu mata
3) Terminal Hair, yaitu struktur tebal, pankang, kokoh dan terpigmentasi;
menggantikan vellus; tumbuh khususnya pada saat pubertas
Struktur rambut jika dilihat secara cross-sectional dibagi menjadi daerah
medula (terdiri dari keratin halus), korteks (terdiri dari keratin keras), dan kutikula
(terdiri dari keratin keras). Pada folikel rambut terdiri dari lapisan dermal root
sheath dan epithelial root sheath. Lapisan epithelial root sheath dibagi lagi
menjadi lapisan external epithelial root sheath dan internal epithelial root sheath.

Fase pertumbuhan rambut:


1) Anagen
Sel batang mendorong papila dermal => membentuk epithel root-sheat =>
membentuk matrix rambut => setelah epitel mati (terkeratinisasi), naik dan
terdorong ke papilla
2) Catagen
Sel epithelial rooth sheath mulai apoptosis sehingga folikel mengecil atau
menyusut dan terlepas dari papila dermal
3) Telogen
Tahap istirahat dimana folikel rambut sudah terlepas dari pegangannya (papila
dermal)
Fungsi rambut:
1) Menghindari abrasi
2) Pelindung organ tertentu, seperti otak (pada scalp hair) dari radiasi dan suhu
tinggi
3) Fungsi filtrasi, yaitu pada Vibrassae.

4. Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus,
kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai
keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan
karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
a.  Oxyhemoglobin yang berwarna merah
b.   Hemoglobin tereduksi yang berwarna
merah kebiruan 3.  Melanin yang berwarna
coklat
c.  Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit,
serta
d.   Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan
atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling
menentukan warna kulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen
melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan
lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan
dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang
berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase
dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin  berlangsung lebih
lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet.
Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan
menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di
dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-
butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di
antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.

Cameron, John R, dkk. 2006. Fisika Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta:


EGC

Anda mungkin juga menyukai