Anda di halaman 1dari 45

KULIAH HISTOLOGI SISTEM ORGAN

HEWAN 2018

SISTEM INTEGUMEN
drh. Teguh Budipitojo, MP., Ph. D
Dr. drh. Tri Wahyu Pangestiningsih, MP.
drh. Ariana, M.Phil
Dr. Med Vet. drh. Hevi Wihadmadyatami, M. Sc
Ciri-ciri umum
Integumen adalah kulit dan derivatnya
Kulit
-Epidermis
adalah lapisan terluar dari kulit dan terdiri dari epitelium
skuamus kompleks serta terbagi lapisan-lapisan.
-Dermis (korium)
tersusun jaringan ikat kolagen longgar sampai jaringan ikat
kolagen padat
- Hipodermis (subkutis/fasia superfisialis)
tersusun jaringan ikat kolagen longgar dan adiposit.

Bangunan derivat kulit adalah rambut, bulu, kuku, cakar,


tanduk, jengger, paruh, kelenjar sebasea, kelenjar keringat,
kelenjar mamae, teracak.
Fungsi kulit:
-barier antara internal dan eksternal lingkungan
-pengatur peredaran darah,
-sekretorik,
-homeostasis kalsium melalui sinar uv meng-
konversi 7-dehidrokolekalsiferol menjadi
kolekalsiferol
-radiasi uv
- lokomosi
-organ sensorik
-membantu diagnosis
Integumen mamalia
Epidermis berasal dari ektoderm sedangkan
dermis dan hipodermis berasal dari mesoderm.
Awalnya epitelium kuboid simpleks
membentuk epidermis. Lapisan sel basal
proliferasi  tambah tebal dan kompleks di
lapisan luar.
Sel basal proliferasi dan invaginasi  dermis
dan hipodermis
Epidermis
1. Stratum basale
satu lapis, bentuk sel piramid pendek/kuboid,
berbatasan membrana basalis (disebut stratum
germinativum  berisi sel yang
membelah/sel stem).
2. Stratum spinosum
tercat terang, bentuk sel polihedral/poligonal
ke arah permukaan memipih, tebal,
mempunyai spina (prosesus spinosus melekat
prosesus sel sebelahnya sehingga tampak
seperti jembatan interseluler  desmosoma)
3. Stratum granulare
beberapa lapis sampai tidak ada, bentuk sel
kumparan, mempunyai banyak granula
keratohialin (basofil, prekusor keratin), inti
piknotik  degenerasi.
4. Stratum lusidum
tidak selalu ada pada hewan domestik (pada
epidermis yang tebal bantalan kaki
karnivora), sel pipih, tercat eosinofil dan pucat,
inti dan banyak organela sitoplasma
menghilang sehingga sel terisi oleh keratin
protein intraseluler, sel hampir mati.
pada keratin tebal contohnya cakar dan teracak,
tidak mempunyai stratum granulosum dan
Lusidum
5. Stratum korneum
sel mati, membran plasma menebal, keratin,
lapisan tertebal.
keratinasasi/kornifikasi adalah proses sel yang
inti menghilang, bentuk lonjong dan berisi
produk sekretori/keratin.
keratin adalah campuran protein miskin sulfur
(mikrofibril) terikat matriks amorf terdiri dari
protein kaya sulfur.
Dermis
1. Stratum papilare : berisi jaringan ikat kolagen
longgar, terdapat projeksi dermis (papila dermis)
dan invaginasi epidermis (pancang epidermis)
2. Stratum retikulare : berisi jaringan ikat kolagen
padat
Pada kulit tipis, stratum papilare menghilang atau
absen sehingga disebut lapisan dalam dan superfisial
Hipodermis
berisi jaringan ikat kolagen longgar, fascia,
periosteum, perikondrium dan sering ada panikulus
adiposus.
Vasa dan nervi
-pada kulit berambut, suplai darah terbagi
3 daerah : plexus superfisial, plexus
kutaneus dan subkutaneus.
-Saraf motorik ke muskulus arektor pili
dan mioepitelium tubulus, sedangkan
saraf sensoris ke epidermis, dermis dan
hipodermis.
Daerah-daerah kulit khusus
1. Bantalan kaki karnivora
Kornifikasi tebal, berpigmen,
hipodermis banyak adiposit,
terdapat kelenjar keringat
merokrin. Pada anjing, tidak
terdapat rambut dan terdapat
pancang epidermis. Pada
kucing, permukaan lebih halus
dan tidak terdapat pancang
epidermis.
2. Skrotum
Kulit tipis, stratum korneum dan
dermis tidak berkembang, kelenjar
apokrin dan sebasea ada, folikel
rambut tidak banyak dan rambut
pendek, serabut otot polos pada
tunika dartos menjari diantara
serabut elastis dan kolagen.
3. Planum nasale karnivora
Epidermis berkornifikasi dan
tebal sekali, ada/tanpa rambut dan
kelenjar.
4. Planum nasolabiale
sapi dan planum nasale
ruminan kecil.
Epidermis tebal,
kornifikasi tinggi, tanpa
rambut, banyak kelenjar
merokrin dan kelenjar
nasolabiale di subkutis .
5. Planum rostrale
babi
Epidermis tebal 
ketinggian epidermis
rendah dan lebar.
Stratum korneum
tebal/kornifikasi
tinggi.Terdapat banyak
kelenjar keringat
merokrin pada subkutis
dan rambut halus jarang.
6. Hidung kuda
Epidermis terdapat
banyak pigmen
(melanosit). Pada
dermis, terdapat
beberapa kelenjar
sebasea dan keringat,
rambut halus dan
rambut sinus.
7. Pinna telinga external:
Kartilago elastis diselubungi
kulit luar dan dalam, banyak
folikel rambut kompleks
pada kulit luar, terdapat
kelenjar sebasea. Pada kanal
teliga ekternal terdapat
kelenjar sebasea, kelenjar
modifikasi dan kelenjar
apokrin (kelenjar serumin)
RAMBUT
Folikel rambut merupakan
perkembangan invaginasi epidermis
dan membrana basalis ke dermis di
bawahnya. Perkembangan dimulai
penebalan epidermis yang tumbuh
menjadi pita-pita sel padat yang
merupakan invaginasi epidermis dan
mengalami kanalisasi membentuk
ruang untuk rambut.
Folikel rambut (dari perifer ke medial)
1. Membrana basalis vitrea
: memisahkan jaringan ikat dari epitelium folikel
2. Vagina epitelialis radikularis eksterna
: melanjutkan diri ke permukaan kulit
3. Vagina epitelialis radikularis interna
: beberapa lapisan sel pipih mengandung dan tidak
mengandung granula trikohialin. Tiga lapisan:
-stratum epiteliale ekst. pallidum (lapisan Henle)
- stratum epiteliale internum (lapisan Huxley)
- kutikula vaginalis (kutikula sarung rambut)
: satu lapisan sel kornifikasi berinterdigitasi dengan
sel kornifikasi kutikula rambut
4. Rambut (terdiri dari 3 bagian)
- Kutikula
Selapis sel kornifikasi tanpa inti.
- Korteks
Membentuk bagian utama pangkal rambut,
terdiri beberapa lapisan sel kornifikasi dan
pipih, ditemukan pigmen, banyak ruang
udara.
-Medula
Absen pada beberapa rambut, bila ada 
tersusun sel kuboid kornifikasi yang
dipisahkan ruang udara
Ujung folikel (bulbus pili)
: berbentuk konus dan membatasi
papila dermis
M. Arektor pili:
: massa otot polos memanjang di
antara jaringan ikat folikel dan
stratum retikulare, berfungsi untuk
kontraksi atau menegakkan bulu
dan mensekretkan sekrit kelenjar
sebasea.
Folikel rambut terdiri dari folikel
rambut simpleks dan kompleks.
Folikel rambut kompleks terdiri dari
satu folikel rambut simpleks
primer/utama dan beberapa folikel
rambut sekunder/tambahan.
Rambut wool tidak mempunyai
medulla.
Diameter rambut primer/utama 150 µm
sedangkan diameter rambut wool 70 µm
Folikel rambut simpleks tumbuh di
seluruh kulit kuda dan sapi, tetapi pada
babi tumbuh sebagai sekelompok
folikel rambut simpleks. Folikel rambut
kompleks tumbuh pada kulit karnivora.
Siklus rambut
Terdiri dari 3 tahap:
a. Anagen: tahap rambut tumbuh sempurna
b. Katagen: tahap peralihan
c. telogen: tahap laten
Rambut dari mitosis sel matriks germinal selama
anagen
Selama katagen:
bulbus pili menjadi massa sel kornifikasi padat dan
folikel distal tipis, berbentuk tongkat dan menyatu ke
pangkal rambut dan menjauh kelenjar sebasea,
rambut tanpa papila disebut rambut tongkat.
Selama telogen:
sel germinal sekunder berkembang di bawah rambut
tongkat, dan dapat bertahan berminggu sampai
berbulan-bulan
Selama anagen awal:
sel germinal sekunder tumbuh lebih
ke dalam dan membentuk bulbul pili
baru dan berhubungan papila dermis,
mitosis berkesinambungan
memperpanjang pangkal rambut
pertumbuhan baru mendesak rambut
tongkat  rontok  siklus berlanjut
Rambut sinus/taktil
Hanya tumbuh di kulit wajah. Rambut
taktil mempunyai folikel besar yang
disyarafi dan mempunyai sinus berisi
darah.
Folikel rambut sinus ruminansia,
kuda dan babi mempunyai sinus berisi
darah dan seluruhnya dilintasi banyak
trabekula.
Folikel rambut sinus anjing
mempunyai sinus berisi darah yang
dibatasi endotelium. Pada daerah
depan tanpa trabekula berbentuk
sinus anular
Sel-sel pada epidermis
1. Melanosit:
Sel pembawa melanin
menanam pigmentasi,
melindungi radiasi
sinar ultraviolet.
2. Makrofag intraepidermis
(sel Langerhans):
Bentuk bulat, sitoplasma
jernih dengan cat HE,
letak di perifer stratum
spinosum.
3. Sel Merkel :
Terdapat modifikasi sel
epidermis, kulit tebal pada
telapak tangan dan kaki, letak
di stratum basal, sel ini
berhubungan dengan sel
epidermis tetangga melalui
desmosoma, berisi banyak
granula padat kecil
berhubungan dengan granula
berisi katekolamin pada
jaringan neural, sebagai
mekanoreseptor sensorik.
KELENJAR KULIT MAMALIA
1. Kelenjar sebasea
Merupakan evaginasi sel
pembatas kanal akar rambut,
berbentuk kelenjar alveoler
bercabang simpleks
(holokrin), produk sebum
2. Kelenjar tubuler
Kelenjar keringat/sudorifera,
berbentuk kelenjar tubuler
menggulung simpleks,
berkembang pada kuda dan
manusia dan absen pada burung.
a. kelenjar tubuler merokrin
(terutama pada manusia)
b. kelenjar keringat apokrin
(kelenjar utama hewan piara):
kadidae kaya tetapi fungsinya
minim; pada kuda fungsinya
baik.
3. Kelenjar daerah perianal
a. kelenjar analis:
Modifikasi kelenjar keringat
tubuloalveoler di tunika submukosa,
bermuara di anus anjing, kucing dan
babi, sekret lemak pada karnivora dan
sektret substansi mukoid pada babi.
b. kelenjar sakus analis (sinus perianalis)
sepasang, pada karnivora dan rodensia,
anjing =
kel. apokrin tubuler, kucing= kel.
apokrin dan kel. sebasea, sering buntu
c. kelenjar sirkumanalis/perianalis
Kelenjar sebasea tetapi kurang tumbuh
baik, predisposisi neoplasia
4. Kelenjar mamae
Kelenjar tubuloalveoler
kompleks dan merupakan
modifikasi kelenjar keringat
apokrin.
Pada susu: lipid  apokrin,
protein dan karbohidrat 
merokrin
Pada laktasi: kaya parenkim,
masa laten: stroma
dominan.
Aktif laktasi
Sel-sel sekretorik terdiri
dari:
a. sel epitelium dinding
alveoli: bentuk kolumner
dengan penjuluran ke
lumen dan sekresi apokrin,
timbunan lipid. Susu
kolostrum berisi makrofag
dan leukosit, berfungsi
sebagai laksan/memberi
kekebalan pasif.
b.Tubulus sekretorius (duktus intralobularis):
Alveoli (sel kolumner sekretorik)duktus
intralobularis (sel kuboid)duktus
lobularis (sel kuboid/kolumner, non
sekretorik)duktus lobaris (duktus
eksretorius untuk 1 lobus, dapat melebar
menampung susu, kolumner kompleks/2
lapis) sinus laktiferus pars glandularis
(menampung 1 kuartis, kolumner 2 lapis)
sinus laktiferus pars papilaris (epitelium
skuamus kompleks) duktus papilaris
(epitelium skuamus kompleks kornifikasi)
Stroma
- Jaringan intralobuler: jaringan
ikat longgar kolagen retikuler,
vaskularisasi tinggi.
- Sekitar adenomer banyak
mioepitelium.
- Jaringan intra dan interlobar:
jaringan ikat kolagen longgar.
- Duktus besar dibungkus otot
polos dan serabut elastis.
- Kapsula: jaringan ikat
fibroelastis kaya serabut elastis.
Laktasi berlangsung Laten
lama  korpora Parenkim sedikit
amilasea (konkresi jaringan ikat,
kasein dan debritus sel) banyak infitrasi
limfosit.
Integumen unggas
Epidermis
: tipis dan kering, korium dan epidermis tidak
punya kelenjar. Terbagi 4 lapisan: stratum
basale, stratum spinosum/stratum
intermedium, stratum transitivum (mirip
stratum granulosum mamalia), stratum
korneum
Dermis dan subkutis
: terbagi 8 lapisan, dermis padat, jaringan
limfoid banyak pada korium dan subkutis.
Bulu
Bulu memancap dari epidermis sampai
dermis (mirip rambut).
Tiga macam bulu:
1. Plumae
2. Plumula
3. Filoplumae

Plumae
bulu untuk terbang, terdiri dari kalamus dan
vexillum
Kalamus (quill) mempunyai 2
foramina (umbilicus proximal
dan distal). Setelah kalamus
tumbuh, papila dermis menarik
masuk dan meninggalkan pulpa
bulu.
Vexillum adalah bulu di atas
permukaan kulit, terdiri dari
vane (sambungan dari kalamus)
dan barbae. Barbae projeksi vane
lateral ke arah miring dan sejajar,
sehingga menjadi barbules
proximal dan distal. Barbules
distal mengait barbules proximal.
Plumulae
Plumulae mempunyai rachis kecil
dan tipis, tidak ada barbules sehingga
lepas dan lembut, baik untuk isolator.
Filoplumae
merupakan bulu yang struktur mirip
rambut, tersebar tubuh terutama
pada kepala dan leher.
Glandula uropigialis
Kelenjar minyak/sebasea dan berkembang
hanya pada unggas air. Terdiri dari kelenjar
holokrin bilobus. Tersusun adenomer kelenjar
sebasea bermuara pada suatu sinus dan
mengeluarkan sekretnya di permukaan melalui
papila yang mempunyai serabut otot polos di
sekitar duktus ekskretorius. Kelenjar berada di
atas vetrebra sakralis terakhir
Setiap tubulus dibagi menjadi zona sebasea
di perifer dan zona glikogen di dalam. Zona
glikogen melanjut ke lumen dari lobus.
Kapsula tebal terdari dari jaringan ikat.
TERIMAKASIH
DAN
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai