Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INTEGUMEN

1. Pengertian Sistem Integumen

Sistem integumen merupakan sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi


dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini merupakan
bagian sistem organ terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya berupa keringat atau lendir. Intergumen berasal dari bahasa Latin
integumentum, yang berarti penutup. Organ ini merupakan organ terbesar, tertipis, dan
sangat penting. Karakter spesifik dari organ ini yaiti mampu memperbaiki sendiri atau
self-repairing dan menjadi mekanisme pertahanan tubuh pertama.
 Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup“
 Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
 Mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat
atau lendir).

2. Adapun fungsi sistem integument, diantaranya:

 Sebagai pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, dan


mekanik, kimia, atau suhu
 Sebagai penerima sensasi berupa sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu
 Sebagai pengatur suhu yaitu untuk menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin
dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
 Sebagai fungsi metabolik yaitu menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis
vitamin D
 Sebagai fungsi Ekskresi yaitu mengeluarkan keringat, minyak dan garam.

Atau singkat nya :


 PROTEKSI
 ABSORPSI
 EKSRESI
 PERSEPSI FUNGSI KULIT
 RESPIRASI
 THERMOREGULATOR
 PEMBENTUKAN VITAMIN D
 CADANGAN MAKANAN

3. Bagian – bagian kulit

a. Epidermis
 Tersusun dari sel mati berbentuk pipih dan penuh dengan keratin.
 Tersusun dari sel gepeng tanpa inti dan mengandung pigmen.
 Tersusun dari 2-3lapis sel gepeng dengan sitoplasma kasar dan terdapat inti.
 Tersusun dari beberapa lapis sel poligonal , protoplasma jernih.
 Tersusun dari sel-sel berbentuk kolumna & pembentuk melanin.

b. Dermis
Dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf.
 Stratum papilaris
menonjol ke epidermis, jaringan fibrous tersusun longgar yang berisi ujung
serabut saraf dan pembuluh darah.
 Stratum retikularis
bagian dibawahnya menonjol ke arah subkutan, lebih tebal dan banyak
jaringan ikat.

c. Hipodermis
Hypodermis terletak dibawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Terletak dibawah kulit terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel – sel lemak.

4. Derivat-Derivat Kulit

1. Rambut
 Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang
berada jauh di bawah dermis.
 Rambut berfungsi mengatur suhu tubuh (isolator) dan sebagai organ indera misalnya
pada vibrissae atau rambut sinus.
 Susunan rambut terdiri atas shaft, akar rambut, folikel, papilla, dan 3 lapisan epitel,
yaitu :
d. Kelenjar minyak
e. Otot berekor, membuat rambut bisa berdiri.
f. Pembuluh saraf
g. Saraf.

2. Kuku
 Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat
mulai tumbuh dari ujung jari.
 Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf,
serta mempertinggi daya sentuh.  Kuku terdiri dari sel tanduk yang mengalami
modifikasi yang bersatu dengan kuat. Pada bagian proksimal kuku terbentuk dalam
matriks kulit.
 Dasar kuku terdiri dari sel Prickle yang mengalami modifikasi dimana kuku melekat
dengan kuat. Kuku sebagian memperoleh warna dari darah dan sebagian dari pigmen
dalam epidermis, terutama melanin.

3. Sisik
Sisik secara umum berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelaihelai, seperti pada
ikan, ular atau kaki ayam. Macam-macam sisik :
 Sisik Kosmoid, sisik yang diannggap paling primitif, terdapat pada osteichtyes.
 Sisik Paleoniskoid, Terdapat pada bangsa ikan palaeoniscoidae.
 Sisik Ganoid, ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae.
 Sisik Leptoid, Sisik ini biasanya berbentuk bulat dan selalu hanya terdiri dari satu
lapisan tulang, umumnya terdapat pada ikan teleosei.
 Sisik Palakoid, Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang
rawan lainnya.
Macam-macam sisik :
 sisik cosmoid
 sisik gonoid
 sisik palacoid

4. Bulu
 Bulu adalah struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di
anggap sebagai modifikasi dari sisik. Pertumbuhan awal bulu sama dengan
pertumbuhan awal sisik, dengan papilla dermis sebagai struktur permulaan.
 Macam-macam bulu diantaranya :
 Pennae; hanya terdapat pada daerah tertentu dari tubuh , yaitu daerah pterylae.
 Plumula; merupakan bulu-bulu yang kecil dengan rachis yang banyak.
 Filoplumae; merupakan bulu-bulu rambut yang sangat halus , terdiri ari rechis dan
rami, kalamus yang telah tereduksi.

5. Tanduk
 Tanduk adalah nama umum yang diberikan kepada penonjolan yang panjang dan
runcing, bercabang atau tidak bercabang pada kepala bagian frontal. Macam-
macam tanduk :
 Tanduk kosong ; seludang zat tanduk yang melapisi sumbu tulang, tak
bercabang dan tak pernah tinggal, pada beberapa hewan yang baik
pertumbuhannya pada hewan jantan.
 Tanduk rambut ; disebut pula dengan cula, seperti pada badak. Yaitu kumpulan
rambut-rambut yang telah mengalami fusi. Cula atau tanduk rambut tidak dapat
lepas dan tidak pula bercabang.
 Rangga atau antler ; pada rusa terdapat penonjolan tulang frontal yang dapat
tumbuh dan bercabang dan dapat pula dilepaskan, jadi bukan derivate kulit,
lapisan kulit hanya ada pada saat pertumbuhan, setelah ukuran penuh dicapai
kulitnya akan mengelupas.

6. Kelenjar
 Kelenjar adalah alat tubuh yang menghasilkan getah atau sekret tertentu. 
Kelenjar Keringat; berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan
berbentuk pori-pori halus. Fungsi kelenjar keringat selain sebagai alat sekeresi
juga berperan sebagai alat pengatur suhu (thermoregulasi).
 Kelenjar Ekrin ; terdapat disemua kulit.
 Kelenjar Apokrin ; terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan
bermuara pada folkel rambut.
 Kelenjar mammae; hanya dimiliki oleh mammalia. Kelenjar ini merupakan
modifikasi kelenjar keringat.
Kelenjar
 Kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan. berfungsi
mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
 Kelenjar bau (scanet gland), terdapat pada cucurut, biasanya terdapat pada
sekitar anus/ perineal, peranan biologisnya mempunya hubungan dengan
kehidupan kelamin.  Kelenjar Meibom, terdapat pada kelopak mata.
 Kelenjar Lakrimal, juga pada kelopak mata.

5. Kelainan pada sistem integumen


 Pyoderma Umumnya terjadi akibat infeksi bakteri. Tanda paling umum pyoderma
adalah adanya scale, alopesia, dan kulit kemerahan. Apabila terjadi deep
pyoderma, anjing akan mensekresikan nanah dan darah, sekresi bau, kulit
kemerahan, ulserasi, dan pembengkakan.
 Impetigo Infeksi bakteri pada kulit superfisial yang tidak berambut,
kemungkinan terkait dengan predisposisi penyakit atau faktor lain, seperti
endoparasit, ektoparasit, gizi buruk atau lingkungan yang kotor.
 Ulcer (Luka pada sisik ikan) Penyakit ini biasanya disebabkan oleh perilaku ikan
hias itu sendiri biasanya akibat stress, misalkan merusaha untuk melompat, atau
menabrak ornament kolam / akuarium sehingga menyebabkan luka.
 Lesi pada ular derik pigmy Menyebabkan peradangan granulomatosa yang
disebabkan oleh patogen berupa jamur, bakteri dan parasitus. Proses pathogenesis
dari yang ringan sampai dengan yang parah berawal dari luka yang tembus di
integumen yang mengakibatkan infeksi dan pembentukan granuloma dibagian
dermis pada kulit ular.

Anda mungkin juga menyukai