Anda di halaman 1dari 8

LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN DIAGNOSA

KEPERAWATAN

Ronita Jayanti Purba 181101047

ronitajayantipurba@gmail.com

Abstrak

Diagnosa Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan
dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status
kesehatan klien (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari
pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah
atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana
pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
Diagnosa keperawatan adalah suatu kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data. Diagnosa
keperawatan diambil dari penilaian klinik tentang respon individu keluarga dan komunitas
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. Komponen dari
diagnosa keperawatan menurut Dermawan (2012) yaitu problem, etiologi, sign and symptom.
Langkah-langkah menentukan diagnosa keperawatan adalah klasisfikasi dan analisis data,
interpretasi data, validasi data dan merumuskan diagnosa keperawatan.

Kata Kunci : langkah-langkah, diagnosa keperawatan.

LATAR BELAKANG Diagnosis Association (NANDA)


(1990, dalam Allen, 1998).
Diagnosa keperawatan adalah suatu
kesimpulan yang dihasilkan dari analisa Diagnosa keperawatan merupakan tahap

data. Diagnosa keperawatan diambil kedua dari proses keperawatan yang

dari penilaian klinik tentang respon menggambarkan penilaian klinis

individu keluarga dan komunitas tentang respon individu, keluarga,

terhadap masalah kesehatan atau proses kelompok maupun masyarakat terhadap

kehidupan yang aktual atau potensial. permasalahan kesehatan baik aktual

Diagnosa keperawatan menghasilkan maupun potensial. Karena perawat

dasar yang digunakan untuk pemilihan mempunyai lisensi dan kompetensi

intervensi keperawatan dalam mencapai untuk mengatasi masalah tersebut.

hasil yaitu tanggung jawab perawat Diagnosa keperawatan yang dihasilkan

menurut North American Nursing dari analisis data adalah pernyataan


yang jelas, singkat, dan pasti tentang
masalah pasien yang nyata serta menggunakan pemikiran kritis,
penyebabnya dapat dipecahkan atau diagnosa kepearawatan dikembangkan
dirubah melalui tindakan keperawatan untuk klien,keluarga, atau komunitaas
menurut Gordon (1982, dalam dan mencakup data fisik perkembangan,
Dermawan, 2012). intelektual, emosi, sosial dan spiritual
yang didapapatkan selama pengkajian.
Diagnosa keperawatan merujuk pada
respon klien terhadap masalah
kesehatan atau penyakit tertentu yang TUJUAN
aktual dan potensial karena
Tujuan diagnosa keperawatan untuk
ketidaktahuan, ketidakmauan atau
mengidentifikasi menurut Wahid &
ketidakmampuan pasien atau klien
Suprapto (2012) adalah:
mengatasinya sendiri dan membutuhkan
tindakan keperawatan untuk 1. Masalah dimana adanya respon
mengatasinya (Ali, 2009). klien terhadap status kesehatan
atau penyakit.
Diagnosa keperawatan memberikan
2. Faktor yang menunjang atau
dasar untuk pemilihan intervensi untuk
menyebabkan suatu masalah.
mencapai hasil yang menjadi  tanggung
3. Kemampuan klien untuk
gugat perawat (NANDA,1990;
mencegah atau menyelesaikan
Carpenito,1993). Hasil dan intervensi
masalah.
dipilih dalam kaitannya dengan
4. Mengkomunikasikan masalah
diagnosa keperawatan tertentu
klien pada tim kesehatan.
(McCloskey & Bulechek,1992). Alasan
5. Mendemonstrasikan tanggung
untuk merumuskan diagnosa
jawab dalam identifikasi
keperawatan setelah menganalisis data
masalah klien.
pengkajian adalah untuk
6. Mengidentifikasi masalah utama
mengidentifikasi masalah kesehatan
untuk perkembangan intervensi
yang melibatkan klien dan keluarganya
keperawatan.
dan untuk memberikan arah asuhan
keperawatan.pernyataan diagnosa METODE
keperawatan adalah hasil dari proses
diagnostik selama perawat Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan cara yang
aktual, resiko dan kemungkinan / Diagnosa keperawatan yang
Potensial. mungkin adalah pernyataan
yang menjelaskan masalah yang
1. Aktual
diduga memerlukan data
Suatu diagnosa keperawatan
tambahan. Diagnosa :
aktual menggambarkan
kemungkinan gangguan konsep
penilaian klinis yang harus
diri : rendah diri / terilosasi
divalidasi perawat karena
berhubungan dengan diare.
adanya batasan karakteristik
4. Diagnosa Keperawatan
mayor. Misalnya, ada data:
Sejahtera
muntah, diare dan turgor jelek
Menurut NANDA, diagnosa
selama 5 hari. Diagnosa :
keperawatan sejahtera adalah
kekurangan volume cairan tubuh
ketentuan klinis mengenai
berhubungan dengan kehilangan
individu, kelompok, atau
cairan secara abnormal. Jika
masyarakat dalam transisi dari
masalah semakin jelek dan
tingkat kesehatan khusus ke
menggangu kesehatan
tingkat kesehatan yang lebih
“perineal”, klien tersebut akan
baik.
terjadi resiko kerusakan kulit,
5. Diagnosa Keperawatan Sindrom
dan disebut sebagai “resiko
Menurut NANDA, diagnosa
Diagnosa”.
keperawatan sindrom adalah
2. Resiko
diagnosa yang terdiri dari
Diagnosa keperawatan resiko
sekelompok diagnosa
menggambarkan penilaian klinis
keperawatan aktual atau resiko,
dimana individu atau kelompok
yang diduga akan muncul karena
lebih rentan mengalami masalah
suatu kejadian atau situasi
dibanding orang lain dalam
tertentu.
situasi yang sama atau serupa.
Menurut NANDA ada 2
Diagnosa : “resiko gangguan
diagnosa keperawatan sindrom
integritas kulit berhubungan
1) Sindrom trauma
dengan diare yang terus
pemerkosaa
menerus”.
3. Kemungkinan / potensial
Contoh : cemas, takut, klien yang nyata (aktual) dan
sedih, gangguan pola kemungkinan akan terjadi, dimana
istirahat dan tidur. pemecahannya dapat dilakukan dalam
2) Resiko sindrom batas wewenang perawat.
penyalahgunaan PEMBAHASAN
3) Contoh : Resiko
Kriteria dari diagnosa keperawatan
Konstipasi, Resiko
menurut (Nursalam, 2015) :
perubahan fungsi
pernafasan, Resiko 1. Status kesehatan dibandingkan
infeksi, Resiko dengan standar untuk menetukan
gangguan aktifitas. kesenjangan.
2. Diagnosa keperawatan
HASIL dihubungkan dengan penyebab
kesenjangan dan pemenuhan
Diagnosis Keperawatan merupakan
kebutuhan pasien.
keputusan klinik tentang respon
3. Diagnosa keperawatan dibuat
individu, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan wewenang.
tentang masalah kesehatan aktual atau
4. Komponen diagnosa terdiri atas
potensial, dimana berdasarkan
PE/PES.
pendidikan dan pengalamannya,
perawat secara akontabilitas dapat Komponen dari diagnosa keperawatan
mengidentifikasi dan memberikan menurut Dermawan (2012) :
intervensi secara pasti untuk menjaga,
1. Problem
menurunkan, membatasi, mencegah dan
Problem adalah uraian kondisi
merubah status kesehatan klien
pasien dimana tindakan
(Carpenito, 2000; Gordon, 1976 &
keperawatan dapat diberikan.
NANDA).
Masalah tersebut merupakan
Diagnosis keperawatan ditetapkan
kesenjangan atau penyimpangan
berdasarkan analisis dan interpretasi
dari keadaan normal yang
data yang diperoleh dari pengkajian
seharusnya tidak terjadi.
keperawatan klien. Diagnosis
Tujuan dari problem ini adalah :
keperawatan memberikan gambaran
menjelaskan status kesehatan
tentang masalah atau status kesehatan
pasien secara jelas dan sesingkat mengidentifikasikan etiologi
mungkin. Diagnosa keperawatan adalah :
disusun dengan menggunakan  Patofisiologi penyakit:
standart yang telah dsepakati, semua proses penyakit,
supaya : akut atau kronis yang
 Perawat dapat dapat menyebabkan atau
berkomunikasi dengan mendukung masalah.
istilah yang dimengerti  Situasional: personal dan
secara umum. lingkungan (kurang
 Memfasilitasi dan pengetahuan isolasi
mengakses diagnosa sosial).
keperawatan.  Medikasi (berhubungan
 Sebagai metode untuk dengan program
mngidentifikasi perawatan atau
perbedaan masalah pengobatan) :
keperawatan dengan keterbatasan institusi
masalah medis. atau rumah sakit,
 Meningkatkan kerjasama sehingga tidak mampu
perawat dalam memberikan perawatan.
mengidentifikasi  Maturasional: adolensent
diagnosis dari data (ketergantungan dalam
pengkajian dan kelompok), young adult
intervensi keperawatan. (menikah, hamil,
2. Etiologi menjadi orang tua),
Etiologi atau fator penyebab dewasa (tekanan karier).
adalahfaktor klinik dan personal 3. Sign and symptom
yang dapat merubah status Data subyektif dan obyektif ada
kesehatan atau mempengaruhi ditemukan yaitu sebagai
perkembangan masalah. Etiologi komponen pendukung terhadap
dipakai sebagai pedoman untuk diagnosa keperawatan. Sign and
merumuskan intervensi. Unsur- symptom (tanda dan gejala)
unsur yang dipakai saat adalah ciri, tanda atau gejala
yang merupakan informasi yang d. Membuat kesimpulan
diperlukan untuk merumuskan tentang kesenjangan yang
diagnosa keperawatan. ditemukan.
2. Interpretasi data
Langkh-langkah menentukan diagnosa
a. Menentukan kelebihan
keperawatan menurut Setiadi (2012) :
pasien
1. Klasifikasi dan analisis data b. Menentukan masalah
Klasifikasi atau memfokuskan pasien / menyimpulkan
data adalah mengelompokkan c. Menentukan masalah pasien
data-data pasien dari keadaan yang pernah dialami
tertentu dimana pasien d. Penentuan keputusan
mengalami permasalahan 3. Validasi data
kesehatan. Analisis data adalah Perawat memvalidasi data yang
kemampuan menghubungkan ada secara akurat yang
data ataupun mengaitkan data dilakukan bersama pasien dan
dengan menggunakan konsep keluarga atau masayarakat.
teori dan prinsip yang relevan Validasi ini dilaksanakan
untuk membuat kesimpulan dengan mengajukan pertanyaan
dalam menentukan masalah yang reflektif kepada pasien atau
kesehatan dan keperawatan keluarga tentang kejelasan
pasien. interpretasi data.
Cara melakukan analisis data ini 4. Merumuskan diagnosa
yaitu : keperawatan
a. Validasi data, meneliti Perumusan diagnosa
kembali data yang keperawatan didasarkan pada
terkumpul. identifikasi masalah dan
b. Mengelompokkan data kemungkinan penyebab. Selain
berdasarkan kebutuhan itu perumusan diagnosa juga
biopsiko-sosial dan spiritual. sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Membandingkan dengan
standar.
PENUTUP Deswani. (2009). Proses Keperawatan
dan Berpikir Kritis. Jakarta.
Diagnosis Keperawatan merupakan
keputusan klinik tentang respon Ely. (2001). Proses Keperawatan.

individu, keluarga dan masyarakat Jurnal Skolastik Keperawatan.

tentang masalah kesehatan aktual atau


Herdman , T.H., & Kamitsuru, S.
potensial, dimana berdasarkan
(Penyunt.). (2018-2020).
pendidikan dan pengalamannya,
NANDA-I DIAGNOSIS
perawat secara akontabilitas dapat
KEPERAWATAN : definisi dan
mengidentifikasi dan memberikan
klasifikasi .
intervensi secara pasti untuk menjaga,
menurunkan, membatasi, mencegah dan Hidayat, A. A. A. (2002). Pengantar

merubah status kesehatan klien Dokumentasi Proses

(Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & Keperawatan. Jakarta: EGC.

NANDA). Mediarti, D., Rehana, & AMIN, A.


Diagnosis keperawatan ditetapkan (2016). Hubungan Antara
berdasarkan analisis dan interpretasi Pendidik dan Motivasi Perawat
data yang diperoleh dari pengkajian dalam Pendokumentasian
keperawatan klien. Diagnosis Asuhan Keperawatan.
keperawatan memberikan gambaran
tentang masalah atau status kesehatan Mulyono, Hadi, dkk. 2013. Faktor Yang

klien yang nyata (aktual) dan Berpengaruh Terhadap Kinerja

kemungkinan akan terjadi, dimana Perawat Di Rumah Sakit

pemecahannya dapat dilakukan dalam Tingkat III 16.06.01 Ambon.

batas wewenang perawat. Makassar: Universitas


Hasanuddin.
Novieastari, E. (2003, September ).
REFERENSI
Diagnosa Keperawatan
Anas, M. A. (2014). Manajemen Sejahtera. Jurnal Keperawatan
Asuhan Keperawatan. Jurnal Indonesia, 7(2), 77-80.
Manajemen Asuhan
Nursalam. (2003). Proses dan
Keperawatan .
Perawatan Keperawatan
Konsep dan Praktik. Jakarta: Supratti, Ashriady. Pendokumentasian
Salemba Medika. Standar Asuhan Keperawatan Di
Rumah Sakit Umum Daerah
Nursalam. (2008). Proses Dokumentasi
Mamuju. Jurnal Kesehatan
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Manarang, jan. 2018.
Medika.
Yuniarti. (2006). Analisis Kesesuaian
Potter, P., & Perry, A. G. (2005). Buku
Penggunaan Diagnosa
Ajar Fundamental
Keperawatan, Tujuan dan
Keperawatan: Konsep, Proses
Intervensi menurut NANDA,
dan Praktik. (D. Yulianti, M.
NOC, Dan NIC Pada Pasien
Ester, Eds., & Y. Asih, Trans.)
Gagal Ginjal Kronik. Jurnal
Jakarta.
Ilmu Keperawatan, 1 (2).
Siahaan , D. N., & Tarigan, M. (t.thn.).
Kinerja Perawat dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan
di Rumah Sakit TK II Putri
Hijau Medan. 30-31.

Simamora , R. H. (2008 ). Peran


Manajer dalam Pembinaan Etika
Perawat Pelaksana dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Asuhan Keperawatan . IKESMA,
2 (4).

Simamora , R. H. (2009). Dokumentasi


Proses Keperawatan. Jember
University Press .

Simamora , R. H. (2010). Komunikasi


dalam Keperawatan. Jember
University Press .

Anda mungkin juga menyukai