Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI 

CICAK DINDING IV (Hemidactylus frenatus) DI KAWASAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN
Oleh :

HALIMAH
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan  dan Ilmu
Pendidikan UNLAM Banjarmasin

ABSTRAK
Universitas Lambung Mangkurat merupakan Universitas yang paling unggul di Kalimantan Selatan dan memiliki
luas lahan sekitar 50 ha. Universitas ini berdiri pada tanggal 21 September 1958, namun baru diresmikan pada
tanggal 1 November 1960 dan berdiri sampai sekarang. Di dalam wilayah UNLAM terdapat kawasan terbuka hijau
yang cukup banyak sehingga memiliki banyak keanekaragaman flora dan fauna, salah satunya yaitu berbagai jenis
reptil. Keberadaan satwa-satwa ini perlu dijaga dan di lestarikan. Pada kelas reptil yang ditemukan di wilayah
UNLAM salah satunya yaitu Cicak dinding.  Untuk mendapatkan hewan ini praktikan  disebar di beberapa tempat
yang sudah ditentukan, ada 10 kawasan kampus yang digunakan sebagai sampel. Spesies yang di temukan bukan
hanya Cicak dinding tetapi berbagai jenis cicak. Dari hasil identifikasi yang di lakukan cicak ini bernama Cicak
dinding (Hemidactylus frenatus). Cicak dinding (Hemidactylus frenatus), merupakan hewan reptil yang biasa
merayap di dinding atau pohon yaitu bentuk kepala segitiga, bentuk pupil oval berwarna hitam. Hewan ini 
memiliki sisik pada bagian kepala dengan sisik yang halus berwarna cream dan tubuh agak transparan dengan  
susunan sisik rapat serta permukaannya halus. Bentuk ekor bulat dan runcing keujung. Ciri khas dari hewan ini
yaitu memiliki bercak putih pada bagian dorsal. Reproduksinya seksual ovivar.
 
Kata Kunci : Identifikasi, reptil, Cicak dinding (Hemidactylus frenatus)
Alamat korespondensi : Telp. +6287704494191,

E-mail : halimahbahran@gmail.com
 

PENDAHULUAN
Dengan ditemukan jenis reptil ini membuktikan bahwa di kawasan Universitas Lambung Mangkurat ini mempunya
flora dan fauna yang kaya dan berlimpah. Hal ini patut dibanggakan dan juga harus tetap dijaga serta dilestaikan.
Karena dapat menjadi objek pembelajaran bagi siapa pun terutama untuk mahasiswa program studi Biologi.

Salah satu jenis reptil yang ditemukan di kawasan UNLAM ini adalah Cicak dinding (Hemidactylus
frenatus).  merupakan salah satu jenis cicak yang mudah ditemukan di UNLAM. Cicak dinding (Hemidactylus
frenatus) adalah jensi reptil yang termasuk suku Gekkonidae, ordo squamata. Cicak ini biasanya merayap di
dinding atau pohon hal ini karena cicak ini memiliki ciri khusus berupa telapak kaki dengan sistem perekat yang
dibangun oelh telapak kaki dengan paralel yang memungkinkan cicak dinding dapat menempelkan kakinya di
dinding dan berjalan tanpa terpeleset seperti spidermen. Untuk memperoleh makanan, cicak dinding mempunyai
ciri khusus berupa lidah yang panjang dan lengket. Bentuk lidahnya mempunyai ini digunakan untuk menangkap
mangsa berupa serangga. Cicak digolongkan sebagai penipu yang ulung dia akan memutuskan ekornya, kemudian
ekor tersebut akan bergerak-gerak untuk mengalihkan perhatian musuh. Sementara itu, cicak dengan ekor putus
akan leluasa untuk memloloskan diri. Tidak ada nama khusus yang dikenal dalam bahasa daerah, kecuali nama
umum seperti cakcak (bahasa Sunda), cicek (Betawi), cecek (Jawa) dan lain-lain. Dalam bahasa
Inggris disebut common house-gecko atau ada pula yang menyebut Darwin house-gecko. (Conservasi.
Publik/Documents/publik/2010/000800089978878 CIIndonesia-mengenal satwa-TNGGP.pdf. 2015)
 

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode diskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti yang dimaksudkan untuk
menggambarkan “apa adanya” tentang suatu gejala atau keadaan tetapi tidak dimaksudkan untuk menguji suatu
hipotesis (Arikunto, 1998) dengan teknik pengambilan sampel secara jelajah. Teknik jelajah dalam penelitian ini
adalah teknik pencarian sampel di keseluruhan kawasan dan pencarian lebih diutamakan pada kawasan-kawasan
yang berpotensi dimana cicak dinding tersebut hidup. Cicak dinding ditangkap langsung menggunakan alat berupa
jaring

Data yang diperoleh dianalisa secara deskriftif dengan melihat isian tabel pengamatan, foto, dan hasil validasi
menggunakan pustaka.

HASIL DAN PEMBAHASAN


            Berdasarkan pengambilan sampel secara jelajah yang dilakukan di kawasan UNLAM Banjarmasin,
Kalimantan Selatan  dan dilakukan identifikasi didapatkan hasil untuk salah satu reptile dengan nama
ilmiah Hemidactylus frenatus atau yang disebut Cicak dinding.

(Dokumentasi Pribadi. 2015)

Tabel 1. Tabel Pertelaan Cicak dinding (Hemidactylus frenatus)

Ciri-ciri Hasil Pengamatan Pustaka


1.    Kepala
a.    Bentuk kepala Segitiga Segitiga*
b.    Panjang kepala 2 cm 11,6 mm*
c.    Lebar kepala 1cm 11,1 mm*
d.   Bentuk pupil Oval (lonjong) Bulat telur **
e.    Warna pupil Hitam Hitam**
f.     Sisik kepala Ada Ada, coklat muda rapat*
g.    Warna moncong Cream Putih*
h.    Lubang pit (Tidak ada lubang pit) (Tidak ada lubang pit)*
i.      Gigi bisa (Tidak ada gigi bisa) (Tidak ada gigi bisa)*
j.      Letak gigi bisa (Tidak ada gigi bisa) (Tidak ada gigi bisa)*
k.    Jenis gigi bisa (Tidak ada gigi bisa) (Tidak ada gigi bisa)*
2.    Badan
a.       Panjang badan 4 cm 114 mm*
b.      .Lebar badan  1,5 cm 20 mm*
c.       Permukaan Licin Bintik bulat halus**
d.      Susunan sisik Rapat Deretan jarang/renggang**
e.       Warna sisik Cream Coklat muda*
3.      Ekor
a.    Panjang ekor 4,5 cm 6        cm**
b.    Lebar ekor 0,5 cm 1        cm**
c.    Bentuk ekor Bulat dan Runcing keujung Membulat**
4.      Pergerakan Cepat dan gesit Cepat***
5.      Habitat Di dinding  rumah Di dinding/ tembok*
6.      Manfaat Sebagai pemakan nyamuk Obat TBC dan asma***
7.      Ciri khas Memiliki bercak putih pada dorsalnya Tidak mulus**
8.      Klasifikasi
Kingdom :  Animalia
Filum      : Chordata
Classis    : Reptilia
Ordo       : Squamata
Familia   : Gekkonidae
Genus     : Hemidactylus
Species   : Hemidactylus frenatus
(Sumber:  Schneider.
1792)
a.       Gamber b.      Foto pengamatan c.       Foto literatur
pengamatan    

 
Sumber : http://chaneldunia    r
eptil.blogspot.com.
 

Sumber:   ( Dokumentasi pribadi. 2015) 

Daftar Pustaka:

*http://anymuslimasah.blogspot.co.id
**http://id.m.wikimedia.org
***http://eri.08.tirtayasa.blogspot.co.id
 

PEMBAHASAN
Ketika pengamatan dilakukan di sekitar kampus UNLAM di sekitar Fakulas Poliban, Hukum, dan Perpustakaan Pusat
dalam dua kali tahap pencarian  berlangsung pada sore hari dan pada malam hari. Kami menemukan beberapa
hewan reptil yang salah satu dari cicak yang kami temukan yaitu mempunyai ciri yaitu bentuk kepala segitiga
dengan panjang 2 cm, lebar mata 1 cm, bentuk pupil oval berwarna hitam. Hewan ini  memiliki sisik pada bagian
kepala dengan sisik yang halus berwarna cream dan tubuh agak transparan dengan   susunan sisik rapat serta
permukaannya halus. Cicak tidak memiliki lubang pit dan gigi bias. Panjang badanya 4 cm, dan lebarnya 1,3 cm,
panjang ekor 4,5 cm, lebar ekornya 0,5 cm dengan bentuk ekor bulat dan runcing keujung. Ciri khas dari hewan ini
yaitu memiliki bercak putih pada bagian dorsal.

Menurut literatur Cicak dinding (Hemidactylus frenatus) dorsal berwarna abu-abu keputihan berbintik-bintik atau
kehitaman. Ventral putih atau agak kekuningan. Tak ada jumbai kulit di sisi tubuh maupun di tungkai.  Ekor
membulat, dengan enam deret duri-duri kulit yang lunak. Sisik-sisik berbentuk serupa bintik bulat halus di
sisi dorsal (punggung), tidak seragam besarnya. Terdapat bintil-bintil yang tersusun dalam deretan agak jarang.
Dua baris di tiap sisi tubuh, dari pinggang hingga ke pinggul, dan satu deret di atas pinggul. Berlanjut dengan tiga
deret bintil serupa duri yang lunak di tiap sisi ekor. Sepasang pori anal terdapat di pangkal ekor di belakang anus.
Ekor berwarna agak jingga kemerahan di sisi bawah ke arah ujung; perisai subkaudal (sisik-sisik lebar di sisi bawah
ekor) ± ½ lebar ekor. Fase hitam: dorsal kehitaman, dengan. Bercak-bercak keputihan berpasangan di punggung;
bercak vertebral (di atas jalur tulang punggung) berbentuk memanjang. Kaki dan ekor berbelang-belang.
(Conservasi. Publik /Documents/ publik/ 2010/ 000800089978878 CIIndonesia- mengenal satwa-TNGGP.pdf. 2015)
Cicak dinding (Hemidactylus frenatus), bertubuh lebih kurus. Cecak dinding  kerap ditemui di tembok-tembok atau
dinding  rumah dan sela-sela atap terutama di dekat lampu. Pada cicak rumah memiliki ciri yang khas yaitu adanya
jumbai kulit sempit di sepanjang sisi tubuh, di tepi belakang tangan dan kaki, serta di sisi ekor; yang
membedakannya dari jenis-jenis cecak yang lain. Jumbai di ekor berupa tonjolan lunak serupa duri berderet-deret
hingga ke ujung. Jari-jari dengan pelebaran kulit serupa selaput yang nampak jelas. Hewan ini juga mempunyai
kemampuan untuk memutuskan ekornya (Autotomi) untuk mengelabui musuhnya. Makanan hewan ini
berupa serangga kecil-kecil, cicak dinding terutama aktif berburu di malam hari (nokturnal). (Condrokusumo, 1983)
Cicak dari ordo Squamata ini termasuk ke dalam ovipar (berkembang biak dengan cara bertelur). Cicak yang
merupakan kelompok reptil adalah hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya
reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal.  Pada cicak,
organ genitalia masculine terdiri atas testis yang berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah
sepasang, terletak di dorsal rongga abdomen yang di gantung oleh mesorchium. Testis akan membesar saat musim
kawin. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju
kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Epididimis sebagai saluran yang sangat
berkelok-kelok keluar dari testes di sebelah lateral testes. Pada kebanyakan reptile termasuk cicak, duktus deferen
bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek. Hemipenis
merupakan sepasang alat capulatio yang berupa tonjolan di dinding kloaka. Hemipenis ini jika dalam keadaan
istirahat akan melipat masuk ke dalam pangkal caudal dengan dinding ototnya di bagian luar, kemudian jika akan
mengadakan copulatio di tonjolkan keluar. ( Kastawi dkk, 1992)

Sedangkan untuk cicak betina, organ genitalianya terdiri dari ovarium yang berjumlah sepasang, berbentuk oval
dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis. Saluran
reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian
posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi
untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan
cangkang kapur. ( Kastawi dkk, 1992)

Oleh karean itu jenis reptil spesies Cicak dinding (Hemidactylus frenatus) merupakan salah satu bukti
keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesi khususnya di sekitar wilayah Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin maka dari itu perlu dijaga kelestarian dari Cicak dinding ini dengan cara menjaga habitatnya dan
menjaga ekosistemnya.
 
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kawasan Univrsitas Lambung Mangkurat ditemukan salah satu jenis
reptile dengan nama Cicak dinding (Hemidactylus frenatus.  Cicak ini memiliki ciri-ciri ciri yaitu bentuk kepala
segitiga, bentuk pupil oval berwarna hitam. Hewan ini  memiliki sisik pada bagian kepala dengan sisik yang halus
berwarna cream dan tubuh agak transparan dengan  susunan sisik rapat serta permukaannya halus. Cicak tidak
memiliki lubang pit dan gigi bias. Bentuk ekor bulat dan runcing keujung. Ciri khas dari hewan ini yaitu memiliki
bercak putih pada bagian dorsal.
 

SARAN
Oleh karean itu jenis reptil spesies Cicak dinding (Hemidactylus frenatus) merupakan salah satu bukti
keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesi khususnya di sekitar wilayah Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin maka kita sebagai mahasiswa yang harus peduli terhadap lingkungan, hendaknya selalu menjaga
kelastarian alam flora dan fauna yang ada di sekitar kita khususnya di dalam wilyah kampus ini sehingga dimasa
yang akan datang anak cucunya kita masih dapat mengamatinya secera langsung dan terhindar dari kepunahan.
 

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi ke-05. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Conservasi. Publik /Documents/ publik/ 2010/ 000800089978878 CIIndonesia- mengenal satwa-TNGGP.pdf. 2015. (
Dikases pada tanggal 10 Januari 2015)
Eprints.unipa.ac.id/1070/1/Biloro,Lanny.M_Keanekaragaman Kadal(Sub-Ordo Sauria) di Sekitar Kali Dingin
Manokwari.pdf. ( Dikases pada tanggal 10 Januari 2015)
Daf.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0007/58687/IPA-Asian-House-Gecko-Risk-Assessment.pdf. ( Dikases pada
tanggal 10 Januari 2015)
Kastawi. Dkk., 1992. Macam-macam dan Jenis Cicak. Jakarta : Laporan   Tahunan

S.M. Maqsood Javed. 1836. A divergent population of Hemidactylus frenatus Duméril & Bibron. from the northern
Eastern Ghats.  India
 

Anda mungkin juga menyukai