Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRATIKUM

PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan II

yang dibimbing oleh Dr. Abdul Gofur, M. Si.

Kelompok 1

Oferring A

Amalia Nur Latifah (160341606001)

Dinda Tiara Sukma (160341606013)

Farida Sulviana D. (160341606046)

Naimmatus Sholikhah (160341606003)

Nabila Wahyu M. B. (160341606072)

Safitri Indah Putri A. (160341606045)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Oktober 2017
A. Topik
Pengamatan preparat perkembangan embrio ayam.
B. Tanggal Pelaksanaan
Selasa, 24 Oktober 2017
C. Tujuan
1. Memepelajari tahap pembentukan organ pada berbagai umur embrio ayam.
2. Memepelajari lapisan embrional yang membentuk bakal organ.
D. Dasar Teori
Pada ayam, pembelahan terjadi sebelum telur keluar dari induknya karena
fertilisasi secara internal. Perkembangan yang mudah diamati adalah masa
pengeraman yang terdiri atas:
a. Masa pengeraman 16 jam
Adanya pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang
pinggirnya bertanggul pada daerah blastodiscus. Daerah ini disebut daerah
primitive embrio yang nantinya akan berkembang secara anterior dari garis ini.
b. Masa pengeraman 19-21 jam
Pada masa ini, anterior dari nodus hensen telah berkembang system saraf
yang masih berupa lekukan neural (neural groove) dan juga sudah terbentuk
lekukan kepala anterior dari lipatan kepala terlihat daerah ini tidak ada
penyebaran sel bakal mesoderm. Daerah ini disebut proamnion.
c. Masa pengeraman 24-26 jam
Pada masa inkubasi telah terbentuk 1 pasang somit lateral notochord. Somit
berikutnya akan terbentuk posterior dari yang pertama setiap jam. Sedangkan
lipatan kepala akan diikuti oleh pembentukan usus depan. Pada 35 jam
inkubasi akan terbentuk jantung, yaitu dari mesoderm splandoris pada kaki,
porta usus depan. Sedangkan pada mesoderm splunchis lainnya akan terbentuk
pulau-pulau darah.
d. Masa pengeraman 33 jam
Pada masa pengeraman ini, jantung sudah mulai membelok kea rah kanan
dan sudah terbentuk satu pasang aorta dan vena vetilena. Sistem-sistem saraf
juga sudah mulai terdifferensiasi dan lateral prosensotalon terlhat penebalan
yang disebut vesikula optic.Sedangkan bagian posterior bumbung neural masih
berupa keeping yang disebut sinus rhoboidalis. Porta usus depan sudah lebih ke
posterior.
e. Masa pengeraman 45-50 jam
Perubahan yang sangat jelas ditemukan adalah terjadinya thorax.
f. Masa pengeraman 48 jam
Wilayah otak terbagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesendefalon,
metensefalon, dan mielensefalon. Vesikula optic invaginasi membentuk cawan
ptik yang berdinding rangkap. Placoda telinga berinvaginasi membentuk
vesikula telinga (vesikula otik). Vena vitelin bergabung menjadi vena omvalo
mesenteriko yang lebih besar. Jantung berputar seperti huruf S dan sudah
terbagi menjadi atrium, ventrikel, sinus venosus, dan trunchus arterosus.
g. Masa pengeraman 72 jam
Pada embrio ayam umur 72 jam, bakal hidung tebentuk berupa lekuk hidung
yaitu hasil invaginasi placoda hidung. Tunas sayap terbentuk berupa tonjolan
dari permukaan tubuh lateral dekat porta usus depan (Luadbandov, 1990).
Ayam merupakan contoh hewan ovipar yang mudah kita dapatkan.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina dan telur dikeuarkan dari tubuh sudah
terbungkus oleh cangkang yang sangat kuat untuk melindungi embrio yang ada
di dalamnya. Setelah telur dibuahai sehingga menjelang menetas ternyata
menunjukkan perubahan-perubahan berat embrio dan bentuk tubuh. Seperti
contoh berikut adalah perkembangan embrio ayam selama 24 jam (Sarjono.
1991).
Aves juga memahami tingkat pertumbuhan, perbanyakan, blastulasi,
gastrulasi, dan tubulasi (pembentukan pipa-pipa), differensisasi, dan kelahiran.
Pada aves, inti yang diselimuti dengan sedikit sitoplasma terletak di dorsal.
Yolk yang mengisi bagian terbesar embrio ini terjadi pada saat blastulasi. Pada
saat gastrulasi, embrio dilapisi oleh 3 lapisan bening (germ layer) masing-
masing: ektoderm, mesoderm, dan endoderm (Harlita, 2005).
Membran sekunder merupakan membrane yang dibuat oleh dinding saluran
telur pada saat ovum melewatinya, misalnya lapisan lendir yang mengelilingi
ovum pada amfibia yang berguna untuk melindungi ovum dan merekatkan
dengan yang lainnya dan dengan substrat (Sugiyarto, 1996).
Penebalan menyempit membentuk garis primitive dari posterior ke anterior
sepanjang 60-70 %. Area pellucida menjadi sumbu anterior posterior di embrio
nantinya. Terbentuknya lekuk primitive, fungsinya bibir blastoporus pada katak
ditemukan benjolan yang disebut nodus hansen bergerak ke arah anterior untuk
membentuk mesoderm di daerah kepala.
E. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Mikroskop cahaya.
2. Mikroskop stereo
Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini antara lain:
1. Preparat irisan embrio ayam umur 24 jam.
2. Preparat irisan embrio ayam umur 33 jam.
3. Preparat irisan embrio ayam umur 48 jam.
4. Preparat irisan embrio ayam umur 72 jam.

F. Prosedur Kerja

Menyediakan sediaan preparat ayam berumur 24 jam, 33 jam, 48 jam dan


72 jam.

Mengamati sediaan preparat embrio ayam menggunakan mikroskop stereo


awalnya dengan perbesaran lemah dan berikutnya dengan perbesaran yang
lebih kuat.

Mengenali tahap-tahap dari setiap sayatan embrio ayam yang diamati.

Menggambar hasil amatan pada laporan sementara.


G. Data Hasil Pengamatan

No. Gambar Pengamatan Literatur Keterangan


1. Embrio ayam pada umur 24 jam 1. Area opaca
(perbesaran 4x10) (gelap)
2. Area pelusida
(transparan)
3. Lipatan neural
4. Lipatan kepala
5. Foregut
6. Alur neural
7. Somit
8. Chorda
9. Mesoderm tidak
(Sumber: Christman, 2005). bersegmen
10. Nodus
Hensen
11. Alur primitif
2. Embrio ayam pada umur 33 jam 1. Prosencephalon
(perbesaran 4x10) 2. Mesencephalon
3. Rhombencephalon
4. Vesikula optik
4
5. Vena vitelin

1 6. Notokord
2 5 7. Lipatan saraf
3 8. Somit
9.Saraf tulang
6
belakang

(Sumber: Christman, 2005).


Embrio ayam pada umur 33 jam
(perbesaran 10x10)

3. Preparat embrio ayam umur 48 1. Myelencephalon.


jam perbesaran 4x10 2. Isthmus.
3. Metencephalon.
10 4. Branchial arch
pertama.
5. Brancial groove
pertama.
6. Branchial arch
kedua.
8
7. Branchial groove
kedua.
8. Lipatan
amniotic.
9. Tunas ekor.
10. Cawan optik.
11. Diencephalon.
9
12. Mesencephalon.
13. Myelencephalon.
4. Embrio Ayam 72 Jam 1. Telensefalon
Perbesaran (4x10) 2. Kelenjar Pineal
3. Diensefalon
4. Mesensefalon
5. Isthmus
6. Metensefalon
7. Myelensefalon
8. Duktus
Endolimfatik
9. Vesikel Auditori
10. Fleksur Servikal
(Sumber: Christman, 2005).
11. Pucuk Sayap
12. Portal kaudal
Intestinal

H. Analisis Data
Pada hasil pengamatan preparat perkembangan embrio ayam umur 24 jam
terdapat somit yang terbentuk di mesoderm bagian sisi kiri dan kanan dinding
saraf. Pada tahap ini, somit terlihat sebanyak 4 sampai 5 blok pasangan
tersegmentasi. Pada umur embrio ayam 24 jam, daerah kepala berada di atas area
dasar pelusida. Dalam tahap ini dapat terlihat chorda (notochord) di wilayah
perbatasan yang berbeda. Selain itu, bagian embrio yang dapat diamati antara lain
area opaca (gelap), lipatan neural, foregut, alur neural, mesoderm tidak
bersegmen, nodus Hensen, dan alur primitif.
Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar preparat embrio ayam umur 33
jam nampak somit sebanyak 12-13 pasang. Terdapat bagian- bagian modifikasi
otak membentuk prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon. Selain itu
terdapat vesikula optik, vena vitelin, lipatan saraf, saraf tulang belakang, hati,
notokord, lipatan kepala dan AIP.
Pada preparat embrio ayam umur 48 jam terdapat tunas ekor berupa tonjolan
ekor disebut falltoid, terdapat perubahan yang sangat cepat, yaitu terbentuknya
torsi. Pada somit 1 terbentuk pharynx archus duschu chorda dorsalis dan selaput
embrio. Chorda dorsalis dan foregut ada pada somit ke 2. Perkembangan somit 3
ditemukan anterior intestinalis portae sudah terbentuk lipatan ekor dan 4 archus
brachialis. Otak sudah mulai terbentuk pada daerah bawah mata. Terdapat
tonjolan di sekitar daerah mata yang disebut vesicula optik. Spinal coral telah
menempati daerah dorsal. Somit sudah banyak berkembang dan hampir sempurna.
Tonjolan tunas ekor berada di atas yolk. Yolk disebut juga dengan jaringan
ekstraembrional telah terbentuk celah yang disebut rubc phallic spare.Pada seri 1
terbentuk pharynk arcus ascusticus, aorta dorsalis dan selaput embrio. Canalis
neuralis, chorda dorsalis, somit berada pada seri III.
Berdasarkan pengamatan, saat embrio 72 jam terdapat bagian-bagian otak
seperti telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon dan myelensefalon.
Selain itu terdapat kelenjar pineal, isthmus, duktus endolimfatik, vesikel auditori,
fleksur servikal, pucuk sayap, dan portal kaudal intestinal.

I. Pembahasan

Gambar 1. Bagian embrio ayam pada umur 24 jam (Christman, 2005).


Pada perkembangan embrio ayam umur 24 jam, chorda (notokord) timbul
di bawah lipatan neural pada sumbu tengah embrio. Chorda berasal dari sel-sel
yang tidak mengalami diferensiasi di antara kedua lapisan mesoderm. Hal ini juga
disebabkan oleh perbanyakan sel-sel di wilayah sekitar nodus Hensen. Mesoderm
tumbuh ke samping dan ke belakang alur primitif, tumbuh ke bagian kiri dan
kanan keping neural, lalu setelah terbentuk lipatan kepala, mesoderm tumbuh
pada bagian kanan dan kiri chorda. Menurut Djuhanda (1981), somit-somit
mesoderm adalah tanda dari tingkat pertumbuhan, embrio dengan jumlah somit
yang sama memiliki tingkat pertumbuhan yang sama. Pada embrio dengan tingkat
pengeraman 24 jam, mesoderm telah membentuk 4-5 pasang somit yang
keduanya berada di sebelah kiri dan kanan notokord yang terletak di bagian
tengah embrio (Christman, 2005). Somit akan berkembang menjadi otot-otot
penting dalam tubuh.
Mesoderm pada embrio ayam umur 24 jam dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm segmental yang membentuk somit,
mesoderm intermediet yang tidak bersegmen namun membentuk nefrotom yang
bersegmen-segmen, serta mesoderm lateral yang tersusun atas lapisan somatis dan
splankhnis yang melebar jauh di luar embrio sehingga pada solom dapat
dibedakan dua daerah, yaitu intra dan ekstra embrional solom.
Epiblast bagian tengah yang lebih terang disebut area pelusida, bagian tepi
yang lebih gelap disebut daerah opaca. Daerah intra embrional terdiri dari daerah
pelusida dan daerah opaca. Daerah kepala akan mengalami perkembangan yang
cepat, namun karena adanya daerah batas pertumbuhan (zone over growth) terjadi
lipatan kepala (head folded) yang mula-mula mengarah ke bagian ventral lalu
agak terangkat dan melipat ke arah posterior (Kastowo, 1982).
Batas antara zona area opaca luar dan dalam disusun oleh mesoderm yang
telah tumbuh ke arah perifer. Zona distal disebut area opaca vitelinus karena
vitelus ada di bawahnya. Zona proksimal sebagai tempat arah pertumbuhan
mesoderm disebut area opaca vaskulosa karena dari mesoderm yang ada di daerah
ini timbul pembuluh-pembuluh darah kantung vitelus (Soeminto, 2000).
Pada pengamatan menggunakan preparat embrio ayam umur 33 jam
terbentuk 12-13 pasang somit. Jantung mulai terbentuk dan membelok ke kanan.
Bagian ujung terdapat vesikula yaitu perubahan di daerah mesensephalon. Sistem
saraf mulai berdiferensiasi dan lateral prosensephalon menunjukkan penebalan
yang disebut vesikula optikus. Bagian posterior bumbung neciral masih berupa
penebalan keping yang disebut sinus noboidalis (Soeminto, 1983).
Embrio ayam umur 33 jam mulai memunculkan struktur dan karakteristik
baru. Bumbung neural telah terbentuk dan dapat dibedakan bagian anterior,
bagian tengah serta posterior yang menyerupai bumbung. Primitive streak tumbuh
rudiment dan terlihat vesikula optikus yang besar. Persatuan lipatan neural yang
paling akhir di muka dan di belakang, terjadinya lubang neuroporus anterior dan
posterior. Neuromeri terjadi pada bagian anterior dari lipatan neural sebagai
indikasi pertama tentang organisasi otak yang metamer. Struktur yang muncul
dibagi menjadi struktur ektodermal, struktur mesodermal, dan struktur
endodermal. Struktur ektodermal terdiri dari prosenchepalon, telensephalon,
diensephalon, optik vesicle, invundibulum, mesensephalon, metensephalon, tali
saraf. Sedangkan mesodermal terdiri dari jantung yang merupakan organ
penyokong tubuh. Terletak pada bagian foregut. Perkembangan jantung akan
mengalami elongasi dan dibantu oleh vena vitelin yang tersebar pada bagian
ekstraembrionic akan masuk kedalam jantung melalui bagian posterior sehingga
akan menghasilkan beberapa ruang, disebut sinus venosus. Perkembangan
berlanjut dengan membentuk atrium dan kemudian ventrikel hingga membentuk
jantung secara utuh (Syahrum, 1994).

Gambar 2. Bagian embrio ayam pada umur 33 jam (Christman, 2005).


Embrio ayam umur 48 jam mengalami perubahan yang sangat besar dan
jelas yaitu ditemukannya torsi. Terbentuknya lensa mata, cawan optik dan otak.
Selain itu juga terdapat jantung dan vesikula optik yang merupakan penebalan
dari lateral proenchephalon. Terdapat vena vitellina somit,spinal chomesoderm
lateral. Tunas ekor sudah mulai terbentuk,berupa tonjolan ekor yang disebut
talltoid.Tonjolan berada di atas yolk disebut juga jaringan ekstra embrional. Pada
seri pertama terbentuk paniris arcus aurticus, chorda dorsalis, dan selaput embrio.
Cana neulis, chorda dorsalis dan porebud ada pada seri II. Perkembangan seri III
ditemukan anterior intershenier portae. Sudah terbentuk lipatan ekor dan 4 arcus
branchialis (Sarjono, 1991).
Organ-organ yang terbentuk pada embrio ayam umur 48 jam yaitu otak
dan sumsum tulang belakang. Ketiga bagian otak mengalami deferensiasi,
prosensefalon menjadi telensefalon dan diensefalon. Vesikula optik menyempit
dan memanjang kemudian terbentuk tangkai optik yang tumbuh ke arah lateral
menuju ke ektoderma luar dan menginduksi primordial lensa pada ektoderma
yang merupakan suatu penebalan ekstra (Djuanda, 1981). Vesikula optic
berinvaginasi membentuk cawan optic, di hadapan mulut cawan terjadi kantong
lensa kelak berdiferensiasi menjadi lensa (Balinsky, 1970). Embrio nampak jalur
pertama pada blastoderm, diantara ekstra embrionik annexis nampak membran
vitelin yang memiliki peran utama dalam nutrisi embrio (Djuanda, 1981).
Sistem pembuluh darah embrio ayam 48 jam, penebalan-penebalan
mesoderma splankhnis membentuk jantung yang mula-mula berupa suatu
bumbung, terletak di bawah rhombensefalon. Bagian anterior menjadi akar-akar
aorta ventral dan bagian posterior berhubungan dengan vena omfalomesentrika
yang berasal dari yolk. Sinus venosusdan atrium dibentuk dari vena
omfalomesentrika yang bersatu. Fleksura jantung menonjol ke kanan menjadi
ventrikel. Sistem peredaran darah embrio dapat dibedakan menjadi sistem
peredaran darah ekstra embrional yang dibangun oleh sirkulasi vitelina pada
kantong yolk dan sirkulasi alantois (Syahrun, 1994).
Pada embrio ayam umur inkubasi 48 jam, kepala embrio mengalami
pelekukan (chepalic flexure) sehingga mesenchepalon tampak di sebelah dorsal
dan prosenchepalon dan rhombenchepalon tampak sejajar. Badan embrio
memutar sepanjang sumbunya sehingga sehingga bagian kiri menjadi kunir
dibagian atas sedangkan pandangan dari dorsal tampak kepala bagian
kanan;badan bagian posterior masih menunjukkan bagian dorsal (tampak sebelah
atas). Bagian badan sebelah tengah telah menunjukkan adanya lipatan lateral
(lateral body fold) sedangkan di daerah ekor telah terjadi pula tail fold (lipatan
yang akan menyelubungi daerah ekor). Lama-kelamaan, seluruh bagian badan
embrio berada dalam selubung amnion, setelah semua lipatan-lipatan bertemu
(Syahrun, 1994).
Di akhir fase 48 jam terbentuk amnion dan khorion. Terbentuknyaamnion
dari sebuah lipatan melintang sehingga di daerah anterior kepala embrio
somatopleum akan terangkat dan setelah menutupi kepala embrio lipatan akan
membalik ke posterior sebagai lipatan kepala sehingga membentuk tudung.
Kantong amnion terpisah dari khorion kecuali di daerah cincin pusar (Syahrun,
1994).
Embrio ayam yang telah diinkubasi selama 72 jam memiliki kurang lebih 35
pasang somit. Embrio mengalami pelekukan, sehingga daerah rhombensefalon
berada di sebelah dorsal dan telensefalon mendekati perkembangan jantung.
Lipatan kepala makin berkembang ke arah posterior, sebaliknya dengan amniotic
tail fold (berkembang ke arah interior) dan lateral body fold semakin menutup.
Mata terletak lebih ke arah kaudal daripada otosis. Derivat neural crest berupa
pasangan ganglion saraf-saraf kranial di daerah ventro lateral rombensefalon
berkembang. Daerah setinggi AIP, terjadi penebalan mesoderm yang akan
berkembang menjadi upper limb bud atau wing bud, merupakan primordia sayap.
Sedangkan di daerak kauda dibentuk lower bud yaitu primordia kaki (Yatim,
1982).
Penetasan pada jam ke-72 pada kedua sisi embrio ayam terbentuk dua
bumbung yang menandakan pembentukan kaki. Perkembangan selanjutnya
membentuk tunas kaki yang jelas, kemudian berangsur-angsur diferensiasi dari
bagian-bagian kaki belakang dan depan, tulang rawan, tulang dan otot.
Penempatan yang tepat dari tunas kaki, diferensiasi beberapa sel tunas kaki
menjadi tulang rawan, dan sel lain menjadi otot, pembentukan tunas kaki depan
menjadi sayap dan tunas kaki belakang menjadi kaki, dan pencerminan
perkembangan semua struktur ini di bagian tubuh yang berlawanan, semuanya
terpusat pada regulasi morfogenesis dan diferensiasi dalam perkembangan
embrio. Sistem peredaran darah dikembangkan dengan baik dan darah beredar
antara kuning telur dan tubuh embrio dalam urutan berikut: vena vitelline ke sinus
venosus ke atrium ventrikel ke aorta untuk vitelline arteri pleksus pembuluh darah
vitelline untuk vitelline vena (Yatim, 1982).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan embrio ayam adalah suhu,
keberhasilan gastrulasi, dan kondisi lingkungan. Semakin tinggi suhu maka
semakin cepat proses perkembangan embrio ayam berlangsung. Keberhasilan
pada gastrulasi menentukan keberhasilan perkembangan embrio karena gastrulasi
merupakan proses yang paling menentukan dalam perkembangan embrio. Kondisi
lingkungan yang buruk mengganggu perkembangan embrio ayam (Patten, 1958).
Kekurangan mineral juga dapat menyebabkan penurunan laju pertumbuhan
embrio, perkembangan organ yang tidak normal, dan kematian embrio (Vieira,
2007). Telur yang dioposisikan ayam yang sama pada setiap pagi hari, tingkat
perkembangan zigot di dalamnya belum pasti sama, telur-telur yang ditunda
penelurannya telah mencapai tingkat perkembangannya yang didasarkan pada
lama waktu inkubasi sering tidak tepat, telur-telur yang diinkubasi dalam panjang
waktu yang sama, tingkat perkembangannya yang dicapai belum tentu sama.
Ayam biasanya tidak mengoposisikan telurnya apabila sampai pada uterus sudah
sore dan ditelurkan pada pagi harinya, telur yang sudah dibuahi, segara memulai
perkembangannya meski belum dikeluarkan (Christman, 2005). Selain itu posisi
telur selama penyimpanan memiliki efek pada daya tetasnya sehingga
memengaruhi pula pada kualitas embrionya (Moreki & Mark, 2013).

J. Kesimpulan
1. Pada perkembangan embrio ayam umur 24 jam terbentuk 4-5 somit yang akan
berkembang menjadi otot-otot penting dalam tubuh. Mesoderm pada embrio
ayam umur 24 jam dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal
atau mesoderm segmental, mesoderm intermediet, serta mesoderm lateral.
Dalam tahap ini, bagian embrio yang dapat diamati antara lain area opaca
(gelap), area pelusida (transparan), chorda (notokord), lipatan neural, lipatan
kepala, foregut, alur neural, mesoderm tidak bersegmen, nodus Hensen, dan
alur primitif.
2. Pada embrio tahap 33 jam, somit berkembang menjadi 12-13 pasang, jantung
berada sedikit ke kanan, bumbung neural terbagi menjadi 3 wilayah yaitu
prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon. Di daerah prosensefalon ada
penonjolan ke arah lateral disebut vesikula optik dan pulau darah terlihat
beranastomosis membentuk vena vitelin.
3. Pada embrio tahap 48 jam terbentuk lensa mata, cawan optik dan otak. Selain
itu juga terdapat jantung dan vesikula optik yang merupakan penebalan dari
lateral proenchephalon. Pada fase ini, terdapat vena kardinal anterior, aorta
dorsal, lengkung aorta I, cawan optik, pembuluh vitelin. Lensa mata telah
terbentuk. Notochord masih bersifat masif. Tunas ekor sudah mulai
terbentuk,berupa tonjolan ekor yang disebut talltoid.
4. Pada embrio tahap 72 jam, terjadi pelekukan servikal yang menyebabkan
diferensiasi otak berkembang lebuh baik dari yang sebelumnya. Selain itu,
dibentuk tunas kaki, tunas sayap, dan sistem peredaran darah yang baik
(ditandai dengan jantung yang sudah bisa berfungsi dengan baik).

K. Evaluasi
1. Pengamatan embrio ayam umur inkubasi 48 jam telah dilakukan. Bakal organ
apa sajakah yang berasal dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm?
Jawab:
Pada saat embrio berumur 48 jam umur inkubasi, organ-organ sudah mulai
terbentuk. Lubang auditorius mulai terbuka, jantung membentuk huruf S,
lekukan amnion menutupi seluruh region telencephalon, diencephalon, dan
mesencephalon, serta plat oral, batang mata, dan tuba neural yang sudah mulai
terbentuk.
2. Anda telah mengamati pembuluh darah yang terbentuk pada perkembangan
embrio ayam. Jelaskan tentang:
a. Awal terbentuknya pembuluh darah
b. Terbentuknya pembuluh darah intra embrio
Jawab:

Awal terbentuknya pembuluh darah:

Hewan vertebrata yang memiliki yolk, vena vitelin (omfalomesensetrika)


dibentuk dari kumpulan sel-sel mesoderm splanknik yang menjadi pulau-pulau
darah pada kantung yolk. Pulau-pulau darah mulai tampak pada area
opakawaktu daerah unsur primitif mencapai ukuran maksimal. Pulau-pulau
darah kemudian berongga membentuk tabung berdinding rangkap seperti
halnya jantung. Sel-sel di bawah lapisan luar memipih dan menjadi lapisan
endotelium dan sel-sel lapisan luar menjadi otot polos. Kelompok sel darah di
dalam berdiferensiasi menjadi sel-sel darah embrio.

Terbentuknya pembuluh darah intraembrio:

Terbentuknya pembuluh darah intra embrio sama seperti pada pembuluh darah
ekstra-embrio pada kantung yolk, hanya disini sel-selnya berasal dari
mesenkim. vena vitelin (omfalomesensetrika) dibentuk dari kumpulan sel-sel
mesenkim yang menjadi pulau-pulau darah pada kantung yolk. Pulau-pulau
darah mulai tampak pada area opaka waktu daerah unsur primitif mencapai
ukuran maksimal. Pulau-pulau darah kemudian berongga membentuk tabung
berdinding rangkap seperti halnya jantung. Sel-sel di bawah lapisan luar
memipih dan menjadi lapisan endotelium dan sel lapisan luar menjadi otot
polos. Kelompok sel darah di dalam berdiferensiasi menjadi sel-sel darah
embrio. Seiring pulau-pulau darah berdiferensiasi, lapisan endotelium dan dan
otot polos bersatu membentuk jaringan kapiler yang bermuara di kedua
pembuluh vitelin yang membawa makanan dan darah ke dalam jantung yang
baru dibentuk.

3. Bandingkan dan jelaskan perbedaan perkembangan organ pada embrio ayam


umur inkubasi 33 jam dan 48 jam.
Jawab:
Pada saat umur embrio 33 jam sudah mulai terbentuk organ-organ berupa
jantung, satu pasang aorta, vena vitellina,dan vesikula optik. Pada saat umur
embrio 48 jam mulai terbentuk, wilayah otak terbagi menjadi tolencephalon,
diencephalon, mesencephalon, metenchepalon.
Daftar Pustaka

Balinsky, B.I. 1970. An Introduction to Embryology. London : W.B. Saunder


Company.

Christman, S. A, B. W. Kong, M. M. Landry, and D. N. Foster. 2005. Molecular,


Cellular, and Developmental Biology Chicken Embryo Extract Mitigates
Growth and Morphological Changes in a Spontaneously Immortalized
Chicken Embryo Fibroblast Cell Line. Department of Animal Science,
University of Minnesota, St. Paul, Minnesota 55108.

Djuanda. 1981. Embriologi Perbandingan.Bandung : C.V. Armico.

Harlita. 2010. Modul Praktikum Embriologi Hewan. Surakarta: UNS Press.

Kastowo, H. 1982. Zoologi Umum. Bandung: Penerbit Alumni.

Lualbandov, V. 1990. Fisiologi Pada Reproduksi Mamalia dan Unggas. Jakarta :


PT. EEC.
Moreki, J. C. and Mack. 2013. Effect of Storage Time and Egg Position on
Hatchability of Guinea Fowl Eggs. J Anim Sci Adv, 3(5): 256-260.
Patten, B. M. 1958. Foundations of Embyology. New York: Mc Graw Hill-Book.

Sarjono. 1991. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Bandung: P. MIPA

Soeminto. 2000. Embriologi Vertebrata. Purwokerto: Fakultas Biologi UNSOED.

Susilo, H. 1993. Struktur dan Perkembangan Hewan. Yogyakarta : UGM.

Syahrum, M. H; Kamaluddin dan A. Djokronegoro. 1994. Reproduksi dan


Embriologi dari Satu Sel menjadi Organisme. Jakarta: Universitas
Indonesia.

Vieira, S. L. 2007. Chicken Embrio Utilization of Egg Micronutriens. Brazilian


Journal of Poultry Science. 9 (1): 01-08.

Yatim. 1982. Embriologi. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai