Anda di halaman 1dari 61

BAB II

PEMBAHASAN
A. ANATOMI FISIOLOGI
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya yang
terletak di bagian paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat
badan.
Klasifikasi berdasar :
1. Warna :
o

terang (fair skin), pirang, dan hitam

merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi

hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa

2. Jenisnya :
o

Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium

Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa

Tipis : pada wajah

Lembut : pada leher dan badan

Berambut kasar : pada kepala

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

LAPISAN KULIT
1. Epidermis ( kutikel )

Stratum Korneum (lapisan tanduk ). lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel
gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)

Stratum Lusidum. terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti,
protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan ini lebih jelas
tampak pada telapak tangan dan kaki.

Stratum Granulosum (lapisan keratohialin). merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng


dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir kasar terdiri dari
keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.

Stratum Spinosum (stratum Malphigi) atau prickle cell layer (lapisan akanta ). terdiri
dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih karena banyak mengandung
glikogen, selnya akan semakin gepeng bila semakin dekat ke permukaan. Di antara

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

stratum spinosum, terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari
protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini membentuk
penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel spinosum juga
terdapat pula sel Langerhans.

Stratum Basalis.terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada
perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel basal bermitosis
dan berfungsi reproduktif.
o

Sel kolumnar => protoplasma basofilik inti lonjong besar, di hubungkan oleh
jembatan antar sel.

Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell => sel berwarna muda,
sitoplasma basofilik dan inti gelap, mengandung pigmen (melanosomes).

Pigmentasi
Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri, karena kandungan karotin
(pigmen) darah pada pembuluh darah dermis yang memberikan warna kemerahan dan
kandungan pigmen melanin memberikan bayangan coklat
melanin terletak didalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju dibuat oleh
epidermis khusus yaitu melanosit yang bertebaran diantar keratinosit lapis basal, lapis taju
dalam folikel rambut, dan jaringan ikat dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan oleh
perbedaan jumlah dan ukuran melanosom di dalam keratinosit, faktor keturunan, hormaon
dan lingkungan. Faktor lingkungan seperti ultraviolet akan meningkatkan kegiatan enzim
melanosit serta meningkatkan produksi melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit
sehingga kulit menjadi coklat.
Sel Langerhans
Sel yang berbentuk bintang dengan banyak cabang mirip dendrit, terutama didapatkan
pada lapisan taju epidermis, tampilannya seperti sel bening, sitoplasmanya mengandung
inklusi mirip batang disebut granula birbeck. sel ini juga terdapat dalam epitel mukosa mulut,
esofagus, vagina, di dalam folikel rambut, sebasea, kelenjar timus, dan limfonodus.
Sel Merkel
Sel ini bertebaran di dalam epidermis terdapat di dekat stratum germinativum yang
berhubungan dengan ujung-ujung saraf intra epitel. bentuk intinya tidak teratur dan pada
sitoplasma terdapat berkas longgar tonofilamen (filamen halus pada sel) yang mengandung

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

granulasi kecil dan padat sel Merkel terletak pada keratinosit dimana sekitarnya banyak
desmosom , fungsinya sebagai reseptor mekanisme berdasarkan sifat granulanya.
Sel Gepeng

Bentuknya seperti sisik ikan maka disebut squamous cell. Pada potongan tegak lurus
permukaan epitel tampak bentuk sel yang memanjang dengan bagian tengahnya yang
berisi inti lebih menebal. Apabila dilihat dari permukaan epitel, sel-selnya tampak
berbentuk poligonal.

2. Dermis (korium, kutis vera, true skin) => terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa pada
dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.

Pars Papilare => bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan

pembuluh darah.
Pars Retikulare => bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut
penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri
dari cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula
fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya membentuk ikatan
(bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat
elastin, seiring bertambahnya usia, menjadi kurang larut dan makin stabil. Retikulin

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, dan
mudah mengembang serta lebih elastis.

3. Subkutis (hipodermis) =>Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang
terdiri atas jaringan pengikat longgar, komponennya serat longgar, elastis, dan sel lemak.
Sel-sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat susunan
lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya bila terdapat lobulus lemak
yang merata , hipodermis membentuk bantal lemak disebut pannikulus adiposus. pada
daerah perut lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm, sedangkan pada kelopak mata,
penis dan skrotum lapisan subkutan tidak mengandung lemak . Bagian superfisial
hipodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel rambut. Dalam lapisan hipodermis
terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena dan anyaman saraf yang berjalan sejajar
dengan permukaan kulit di bawah dermis. Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi dan
mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan dibawahnya.

Vaskularisasi di kuli diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas dermis) dan pleksus
profunda (terletak di subkutis)

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

BAGIAN KULIT
1. Rambut

Batang rambut => bagian yang berada di luar kulit


a. Selaput rambut (kutikula) : merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel
sel tanduk yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak
dengan baik.
b. Kulit rambut : korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri
atas lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mangandung
butir butirmielin.
c. Sumsum rambut ( medula ) : bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel

tanduk, bentuknya seperti anyaman dengan rongga yang berisi udara.


Akar rambut => bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit.
a. Kandung rambut : tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari
permukaan kulit sampai (folikel rambut ).
b. Papil rambut : bagian bawah folikel rambut berbentuk lonjong telur yang ujung
bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk
pembuluh kapiler untuk mensuplai nutrisi ke umbi rambut.
c. Umbi rambut ( tunas rambut ) : adalah bagian akar rambut yang melebar dan
merupakan sel bening yang terus menerus bertambah banyak dan berkembang
baik secara mitosis.
Jenis rambut
Lanugo : rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen.
Rambut terminal : rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai
medula, terdapat pada orang dewasa.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Pada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut
kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen (hormon seks).
Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.Rambut tumbuh secara siklik, fase
anagen (pertumbuhan) berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari.
Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. D antara kedua fase tersebut terdapat
fase katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase anagen dan 15
% sisanya dalam fase telogen. Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah,
dan elastis. Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya
dengan panas atau bahan kimia.
2. Kuku => bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal.
Pertumbuhannya 1mm per minggu.

Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari

Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas.

Nail Groove (alur kuku) => sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku

Eponikium => kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal

Hiponikium => kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas

KELENJAR KULIT
Kelenjar Kulit => terdapat pada lapisan dermis

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Kelenjar Keringat (glandula sudorifera).Keringat mengandung air, elektrolit, asam


laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8.
o

Kelenjar Ekrin => kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.
Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan
berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan
bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi,
dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor
panas, stress emosional.

Kelenjar Apokrin => lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis,
labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir
ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret

Kelenjar Palit (glandula sebasea).Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali


telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen
dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit
biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar
rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen,
wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anakanak, jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara
aktif.

FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN


Kulit merupakan organ yang paling luas permukaannya yang membungkus seluruh
bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya matahari mengandung sinar ultraviolet dan melindungi terhadap mikroorganisme
serta menjaga keseimbangan tubuh terhadap lingkungan. Kulit merupakan indikator bagi
seseorang untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit.
Misalnya, menjadi pucat, kekuning kuningan, kemerah merahan atau suhu kulit
meningkat, memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh atau gangguan kulit
karena penyakit tertentu

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Gangguan psikis juga dapat menyebabkan kelainan atau perubahan pada kulit.
Misalnya, karena stres, ketakutan atau dalam keadaan marah, akan terjadi perubahan pada
kulit wajah. Perubahan struktur kulit dapat menentukan apakah seseorang telah lanjut usia
atau masih muda. Wanita atau pria juga dapat membedakan penampilan kulit.Warna kulit
juga dapat menentukan ras atau suku bangsa misalnya kulit hitam suku bangsa negara,kulit
kuning bangsa mongol,kulit putih dari eropa dll.

Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin,
pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel
Langerhans).
Stratum korneum: mempertahankan elastisitas kulit dan melindungi lapisan
dibawahnya dari udara dan kekeringan.
Stratum lucidum: melindungi kulit dari sinar ultra violet
Stratum granulosum: awal awal proses keratinisasi (pembentukan keratin) dan
membantu proses kematian sel.
Stratum spinosum: proses sintesis protein secara aktif dan pembentukan sel-sel baru

dan didorong ke permukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum
Stratum basal: menggantikan sel-sel di atasnya/ produksi sel-sel baru.
Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan

shearing forces dan respon inflamasi


Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori,

kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.


Fungsi rambut :
Sebagai pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda benda

yang masuk serta melindungi terhadap sinar ultraviolet dan panas.


Mengatur suhu : pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas
Pembuangan keringat dan air : karena permukaan yang lebih luas, rambut akan

membantu penguapan keringat


Pengaturan emosi : apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri
Sebagai alat perasa : rambut memperbesar rangsangan sentuhan terhadap kulit.
Fungsi kuku :
1. Untuk melindungi jaringan dibawah kuku karena jaringan dibawah kuku merupakan

jaringan yang paling sensitif terhadap serangan bakteri dan virus.


2. Untuk melihat setatus kesehatan melalui CRT
Fungsi kulit secara umum :
1. Fungsi Proteksi. Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang
yang dapat melindungi tubuh dari gangguan :

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.

kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat

panas : radiasi, sengatan sinar UV

infeksi luar : bakteri, jamur

Beberapa macam perlindungan :


o

Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan mengadakan
tanning (penggelapan kulit)

Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.

Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan kimiawo
terhadap infeksi bakteri maupun jamur

Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati
melepaskan diri secara teratur.

2. Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada
ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan
dapat melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran
kelenjar.
3. Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl,
urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon
androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan
amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa.
4. Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis.
Saraf sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
o

Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

10

Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin

Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan

Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan

Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan

5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara mengeluarkan


keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya
pembuluh darah sehingga mendapat nutrisi yang baik. Tonus vaskuler dipengaruhi
oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi, dinding pembuluh darah belum sempurna
sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan membuat kulit bayi terlihat lebih edematosa
(banyak mengandung air dan Na)
6. Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk pigmen)
yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)
7. Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan
pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya
menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula
menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang dan keratinosit menjadi
sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21 hari dan memberi perlindungan
kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.
Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan
pertolongan sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut.
Pemberian vit D sistemik masih tetap diperlukan.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

11

B. PATOFISIOLOGI RESPIRASI

Mikroorganisme

Jamur

Agen cedera

Bersifat Kronis
Alergen

Luka
Inflamasi

Leukosit kalah
Alergi

Leukosit kalah

Infeksi Jaringan

Pembengkakan

Dermis / Epidermis

Kalor

Dolor

Peningkatan
Sirkulasi darah

Keluarnya zat
mediator (histamin)

Metabolisme naik

Tekanan pada
jaringan o/ Eksudat

Rubor
Peningkatan
Sirkulasi &
Vasodilatasi dr
kapiler

Gatal

Lesi

Fungsiolesa

Tumor

Penumpukan
Eksudat

Intoleransi
Jaringan/
Organ Distal

Hiperemi
Akselerasi/
Deselerasi
Jaringan
Saraf Sekitar

Hiperplasia
Jaringan Ikat
Intoleransi
Aktifitas

Eritema
Lokal
Odema
Jaringan Ikat

Hipertermia
Nyeri Otot

Gangguan
Citra Tubuh
Penekanan
Jaringan
Saraf

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Gangguan
Rasa Nyaman
Nyeri

12

Penjelasan
Dari berbagai macam penyakit pada system integument, penyebab diantaranya adalah
mikroorganisme, Jamur, Agen Cedera, Kronis (belum diketahui penyebabnya).
Sedangkan patologis yang menjadi kunci utama / paling sering menyerang adalah
pada mikroorganisme yang meliputi virus dan bakteri, namun ada juga yang
disebabkan oleh Jamur meliputi microsporum, Trichophyton, Epidermophyton dan
lain-lain. Dari setiap agen infeksius tersebut, mereka menimbulkan terjadinya
mekanisme radang yang memicu adanya Kalor, Dolor, Rubor, Tumor, dan Fungsiolesa
. dan akhirnya kita temukan beberapa gangguan secara umum yang terjadi pada
system integument.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

13

C. FARMAKOLOGI RESPIRASI
1. Pengertian Farmakologi
Farmakologiberasaldari kata Pharmacon (Yunani), phamarca yang mempunyaiarti
:obat. JadiFarmakologiialahilmutentangobat. Kata terapeutikberasaldari kata terapi yang
artinyapengobatan, cara pengobatan. Terapeutik artinya berkaitan dengan terapi.
Farmakologi dapat di definisikan sebagai mata pelajaran tentang substansi yang
berinteraksi dngan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat ppaada
molekul molekul pengatur, dan memacu dan menghambat proses tubuh yang normal.
Farmakologi ialah ilmu tentang interaksi antara obat, sistem dan proses hidup untuk
kepentingan diagnosis, pencegahan perawatan dan pengobatan penyakit.
Macam macam stadium luka bakar :
1. Luka bakar derajat I :
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (surperfisial), kulit hiperemik berupa eritem, tidak
dijumpai bullae, terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan
terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus.
Penanganan :
Luka bakar derajat satu di beri obat salep antibiotik, NSAID (ibuprofen, acetaminophen)
untuk mengatasi rasa sakit dan pembekakan.
2. Luka bakar derajat II
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses
eksudasi. Terdapat bullae, nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi, dibedakan atas 2
(dua) bagian :

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

14

Derajat II dangkal/superficial (IIA)

Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis.


Organ organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebecea masih banyak.
Semua ini merupakan benih-benih epitel. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu
10-14 hari tanpa terbentuk sikatrik.

Derajat II dalam / deep (IIB)

Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa sisa jaringan epitel tinggal
sedikit. Organ organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea tinggal
sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan
terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.
Penangan :
Luka bakar derajat dua perlu perawatan luka setiap hari, luka di olesi dengan salep antibiotik,
luka di tutup dengan perban, yang terbuat dari bahan alami xenograft, pig skin, atau alograft
(homograft, cedafer skin) atau bahan sintetis (opsite, biobraie, transcyte, integra).
3. Luka bakar derajat III
Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai mencapai
jaringan subkutan, otot dan tulang. Organ kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa
elemen epitel. Tidak dijumpai bullae, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat
sampai berwarna hitam kering. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang
dikenal sebagai esker. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung ujung
sensorik rusak. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan.
Penanganan :
Luka derajat tiga dilakukan eksisi awal dan cangkok kulit.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

15

2. Macam-macam Efek Samping Obat antara lain :


a) Idiosinkrasi : peristiwa dimana suatu obat memberikan efek yang secara kualitatif
total berlainan dengan efek normalnya.
b) Alergi : kepekaan berbeda terhadap suatu obat atas dasar proses imunologi.
c) Fotosensitasi: kepekaan yg berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat
tertentu.
d) Toxic : efek yang menimbulkan racun yang diakibatkan dosis yg cukup tinggi.
e) Teratogenik : obat yg pada dosis terapeutis untuk ibu dapat mengakibatkan cacat
pada janin.
f) Toleransi : peristiwa dinaikkannya dosis obat terus menerus untuk mencapai efek
terapeutis yg sama.
g) Adiksi (ketagihan) : ketergantungan jasmaniah & rohaniah.
h) Habituasi: peristiwa (toleransi) yang timbul jika suatu obat digunakan untuk beberapa
waktu dan organismenya kurang rentan terhadap obat tersebut.
i) Resistensi: tidak bekerja lagi obat terhadap kuman, virus, maupun mikrobakteri
tertentu yang ternyata memiliki daya tahan yg kuat
Prinsip dalam Farmakologi Integumen Luka Bakar yaitu : Paint Control ( Mengontrol
Nyeri) dan Antimikrobacterial Agent (Menngontrol Infeksi Akibat pertumbuhan Mikroba).
A. Pain Control

Pain control luka bakar yang mengakibatkan rasa sakit yang sangat parah. Pada tahap
ini penggunaan obat narkotik dengan atvis dokter, seperti morphine, hydromorpone, atau
fontanyl adalah obat yang sangat dianjurkan.
B. Analgesik
Analgetik merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran. nyeri perlu dihilangkan jika telah mengganggu aktifitas tubuh. nyeri juga
sebenarnya berfungsi sebagai tanda adanya penyakit atau kelainan dalam tubuh dan
merupakan proses dari penyembuhan ( inflamasi ).

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

16

Ada dua jenis analgetik


1. Analgetik Narkotik
Analgetik narkotik merupakan turunan opium yang berasal dari tumbuhan Papaver somiferum atau dari senyawa sintetik. Analgetik ini
digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang bersumber dari prgan viseral. Penggunaan berulang dan tidak sesuai
aturan dapat menimbulkan toleransi dan ketergantungan. Semua analgetik narkotik dapat mengurangi nyeri yang hebat, efek sampingnya
berbeda-beda secara kualitatif maupun kuantitatif. Efek samping yang paling sering adalah mual, muntah, konstipasi, dan ngantuk. Dosis yang
besar dapat menyebabkan hipotensi serta depresi pernafasan.
Intervensi Keperawatan
Nama
Morfin
HCl

Sediaan

Indikasi

Cara
Pemberian
Dosis

Tablet,
Meredakan
injeksi,
atau
Oral: teratur
supositoria menghilangkan
tiap 4 jam
nyeri hebat,
Injeksi: nyeri
yag tidak dapat
sedang 0,1
diobati dg
0,2 mg/kgBB
analgesik on
opioid.
Nyeri hebat
dewasa 1 2 mg
IV dapat diulang
sesuai kebutuhan

Faarmakodinamik

Efek
Samping

Efek morfin terjadi


pada susunan saraf
pusat & organ yg
mengndung otot
polos, efek morfin
pd sistem saraf pusat
punya dua sifat yaitu
depresi & stimulasi.
Digolongkan depresi
yaitu nalgesia,
sedasi, prubahan
emosi, hipofentilasi

Kesadaran,
Hilang nyeri,
Mengantuk,
lesu,
Penglihatan
kabur, nafsu
makan,
merangsang
batuk,
konstipasi

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

17

1. Berikan Obat sesuai petunjuk.


2. Berikan obat-obatan sesuai
indikasi.
3. Berikan masukan psikologis
untuk membantu klien
mengurangi depresi
4. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan klien.

alveolar, stimulasi
termasuk stimulasi
parasimpatis, miosis,
mual muntah,
hiperaktif reflek
smpinal, konfulsi,
dan sekresi hormo
anti diuretika (ADH)
. (Lafif dkk,
2001;Sarjono dkk,
1995;Wibowo S da
Gopur A
1995;Omorgui,1997)

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

18

Meperidine Injeksi
/ petidine
10mg/ml,
tablet
50 & 100
mg.

Fentanil

Injeksi
50mg/ml.

Nyeri
Meredakan
atau
menghilangkan
nyeri hebat.

Meperidine
dapat diberikan
secara
intramuskuler
IM dg interval
2-4 jam. Efek
yang yang lebih
cepat dapat
dicapai dengan
memberkan
meperidinesecara
intravena dalam
dosis 25-50 mg
setiap 1-2 jam.
Dimana
analgesia
maksimal dapat
dicapai dalam3045 menit setelah
injeksi
intramuskuler.

anastesi
Sebagai anti
pembedahan: 1 nyeri, dan
3 /kgBB
depresan.

Bekerja sebagai
agonis reseptor m
seperti halnya
morfin, meferidin
menimbulkan efek
analgesia sedasi
euforia, depresi
nafas dan efek
sentral lainnya.
Waktu paruh 5jam,
efektivitasnya lebih
rendah dari morfin,
tetapi lebih tinggi
dari codein, durasi
analgesinya pd
penggunaan klinis 3
5 jam. Di
bandingkan dg
morfin meferidin
lebih efektif trhdp
nyeri neuropatik.

Mual &
muntah,
supresi
batuk, stasis
intestinal,
dan
penurunan
frekuensi,
intensitas,dan
durasi
kontraksi
uterus pada
awal kala
satu
persalinan.

1. Observasi TTV
2. Tinjau ulang regimen secara rutin
dengan dokter dan ahli farmasi.
3. Dapatkan kadar obat dalam serum
seuai inndikasi.

Turunan fenil
pipheridin ini
merupakan agonis

Kekakuan
otot
punggung,

1. Observasi TTV
2. Dapatkan kadar obat dalam serum
seuai inndikasi.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

19

4. Pantau input dan output cairan


5. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan klien

analgesinya
berlangsung 30
menit.

opioid paten. Sbg


suatu analgesis
fentanil 75 125
kali lebih paten
dibandngkan dg
morfin.awitan yg
cepat dan lama aksi
yg singkat
mencrminkan
kelarutan lipid yg
lbih besar dari
fentanil
dibandingkan dg
morfin. Fntanil dan
opioid lain
meningkatkan aksi
anastetik lokal pada
blok saraf tepi.
Keadaan ini
sebagian disebabkan
oleh sifat anesi lokal
yg lemah (dosis
tinggi menekan
hantaran saraf) &
efeknya trhdp
reseptor opioid pd
terminal saraf tepi.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

kelumpuhan
otot

20

3. Tinjau ulang regimen secara rutin


dengan dokter dan ahli farmasi.
4. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan klien.

Tramadol

Kapsul

Oral

Untuk mengobati
& mencegah
nyeri sedang
hingga beat,
seperti nyeri akut
& kronik berat,
nyeri paska
bedah.

Bekerja pada
reseptor opit,
mengikat secara
stereopsifik pd
reseptor di sistem
saraf pusat shngga
menghentikan
sensasi & respon
trhdp nyeri .

Pusing,
vertigo,
anxietas,
agitasi,
tremor,
gangguan
koordinasi,
euforia,
insomnia.

1. Observasi TTV
2. Tinjau ulang regimen secara rutin
dengan dokter dan ahli farmasi.
3. Dapatkan kadar obat dalam serum
seuai inndikasi.
4. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan klien

2. Analgetik Non - Narkotik


Analgetika non narkotik digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan sampai moderat, sehingga sering disebut analgetika ringan,
juga untuk menurunkan suhu badan pada keadaan panas badan yang tinggi dan sebagai antiradang untuk pengobatan rematik. Analgetika non

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

21

narkotika bekerja pada perifer dan sentral sistem saraf pusat. Obat golongan ini mengadakan potensial dengan obat-obat penekan system saraf
pusat.
Nama

Sediaan

Ketorolac Injeksi
ampul (1
ml)
10mg
30mg.

Indikasi

Cara Pemberian
Dosis
Ketorolac
Injeksi IM :
diindikasikan
umur <65 th dosis
untuk
60 mg/dosis.
penatalaksanaan umur >65 th BB
jangka pendek
<50 kg dosis 30
terhadap nyeri
mg/dosis.
akut sedang
Injeksi IV :
sampai berat
umur <65 th dosis
setelah prosedur 30 mg/dosis.
bedah. Durasi
umur >65 BB <50
total Ketorolac
kg dosis 15
tidak boleh
mg/dosis.
lebih dari lima
kira-kira 30
hari. Ketorolac menit, dg
secara
maksimum
parenteral
analgesia tercapai
dianjurkan
dalam 1 hingga 2
diberikan
jam. Dosis
segera setelah
maksimum yang
operasi.
diberikan dalam
sehari adalah 120
mg, Durasi
maksimum
pengobatan

Farmakodinamik

Efek Samping

Ketorolac
tromethamine
menghambat sintesis
prostaglandin
Efeknya
menghambat enzim
siklooksogenase
(prostaglandin
sintetase). Selain
menghambat sintese
prostaglandin, juga
menghambat
tromboksan A2.Dan
dapat dianggap
sebagai analgesik
yang bekerja perifer
karena tidak
mempunyai efek
terhadap reseptor
opiat.

Ulkus peptic,
kegagalan
depresi volume
pada ginjal,
risiko
perdarahan dan
gangguan
hemostasis.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

22

Intervensi Keperawatan
1. Observasi TTV
2. Dapatkan kadar obat dalam
serum seuai inndikasi.
3. Tinjau ulang regimen secara
rutin dengan dokter dan ahli
farmasi.
4. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan klien.

dengan ketorolac
adalah selama 5
hari.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

23

Ibuprofen Tablet
200mg

Nyeri, sakit
kepala, nyeri
setelah operasi,
sakit gigi, nyeri
otot, disminore.

Oral : Dewasa 3 x
sehari 1 2 tablet.
Anak
anak
20mg/kgBB/hari
di
bagi
dalambeberapa
kali pemberian.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Gangguan
salura
pencernaan &
perdarahan,
sakit kepala,
Ulkus
peptikum,
pusing, gugup,
deprsi,
mengantuk,
kulit
kemerahan,
gatal-gatal,
edema,
insomnia,
pandangan
Buram.

24

1. Berikan Obat sesuai petunjuk.


2. Berikan obat-obatan sesuai
indikasi.
3. Anjurkan pasien untuk minum
teratur
4. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan klien.

Antimikroba Agent
Infeksi pada luka bakar dapat menyebabka luka bertambah parah hingga dapat menyebabkan kematian. Organisme gram positif seperti
staphylococcus dan streptococcus akan berkoloni pada permukaan luka bakar dalam masa satu minggu pertama. Organisme gram negatif akan
mulai muncul pada luka bakar jika lebih lama berada di rumah sakit. Untuk menghilangkan infeksi pada peemukaan luka bakar, penggunaan
oabat topikal anti mikrobial digunakan sesuai advice. Ada tiga obat mikro bakterial yang sering digunakan adalah sulfamylon (crime ),silfer
nitrat 0,5 % (rendaman )dan sulfadiazine ( crime ). Penggunaan obat topikal didasari pada luas luka bakar, bakteri yang muncul, apakah luka
terbuka atau tertutup dan respon klien. Penggunaan terap anti mikrobial pada klien dengan luka bakar dapat mengakibatkan klien mengalami
syok.

Intervensi Keperawatan
Nama

BURNAZIN

Sediaa
n

Indikasi

Cream Pencegahan dan


pengobatan
sepsis luka pada
pasien tingkat
luka bakarkedua
dan ketiga.

Cara
Pemberian
Dosis

Faarmakodinam
ik

Krim dipakai
pada permukaan
yang terbakar
satu atau dua
kali sehari
setebal 2 mm
menggunakan
sarung tangan
steril.

Pengobatan
diteruskan hingga
terjadi
penyembuhan
yang memuaskan
atau bagian luka
siap untuk
ditransplantasi.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Efek Samping
Dapat terjadi
reaksi lokal
seperti rasa
terbakar, gatal
dan kulit
kemerahan.
Leukopenia,
gangguan darah
lain, hepatitis,
dan nekrosis
hepatoseluler.

25

1. Observasi TTV
2. Tinjau ulang luka.
3. Dapatkan kadar obat
sesuai dengan anjuran
dokter.
4. Catat perubahan dan
keluhan yang terjadi.

Benoson

Bila
Cream
inflamasi
disertai
infeksi
bakteri
sekunder
dan jamur
(Benoson N
krim) atau
gentamicin
(Benoson G
krim)
Bila
inflamasi
disertai
infeksi
jamur
(Benoson M
Krim)
Bila
inflamasi
disertai
infeksi
bakteri
sekunder
dan jamur
(Benoson V
krim).

Oleskan pada
tempat kelainan
2 - 3 kali sehari

Gentamicin sulfat
merupakan
antibiotik
aminoglikosida
broad spectrum
yang mempunyai
sifatmembunuh
bacteri,
Gentamicin
berikatan secara
irreversibel
dengan sub unit
30Sdari ribosom
bacteri, memblok
sintesis protein
dengan
menghambat
pergerakkan
peptidyl-t RNA
yang
berhubungan
dengan
translokasi,juga
meningkatkan
frekuensi salah
baca dari nilai
kode genetik
sampai interaksi
kodon-antikodon
yang tidak tepat.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Reaksi alergi
Hipersrnsitif.
Pada pemakaian
topikal dapat
mengakibatkan
efek samping
lokal rasa
terbakar,gatal,irit
asi,kulit
kering,folikutilis,
hipertrikhosis,
erupsi
menyerupai
akne,
hipopigmentasis,
dermatitis
perioral,
dermatitis kontak
alergik.

26

1. Observasi TTV
2. Dapatkan kadar obat
dalam serum seuai
inndikasi.
3. Tinjau ulang regimen
secara rutin dengan
dokter dan ahli farmasi.
4. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan
klien.

Mikonazolmempu
nyai aktivitas anti
fungi terhadap
dermatophyta dan
spesies candida.

CEFAROX
FORTE DRY

Sirup
kering
/
kapsul
.

Diindikasikan Infeksi kulit


untuk
Kadar puncak
dan jaringan
pengobatan
lunak 1 g per rata-rata dalam
infeksi yang
darah. masinghari dalam
disebabkan oleh
masing ada-lah 16
dosis tunggal
mikroorganisme
atau dalam dua dan 28 mcg/ml
yang sensitif,
yang tercapai
dosis terbagi.
terutama untuk Infeksi saluran dalam waktu 1,5
infeksi yang
sampai 2 jam
pernafasan
disebabkan oleh
setelah pemberian
bagian atas
bakteri Gramdosis tunggal 500
dan bawah,
positif, bakteri
Infeksi ringan, mg dan 1 g.
anaerob dan
dosis lazim 1 g Absorpsi CEFAT
beberapa
tidak dipengaruhi
per hari
bakteri Gramterbagi dalam oleh adanya
negatif seperti
makanan.
dua dosis ( 2
E. coli. Pr.
kali 500 mg ).
mirabilis dan
Infeksi sedang
Klebsiella.
sampai berat,
dosis yang
dianjurkan 1 -

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

Seperti kram perut,


nyeri, mual, muntah,
diare, ruam kulit, merahmerah, gatal-gatal.

27

1. Dapatkan kadar obat


dalam serum seuai
inndikasi.
2. Berikan masukan
psikologis untuk
membantu klien
mengurangi depresi
3. Tinjau ulang regimen
secara rutin dengan
dokter dan ahli farmasi.
4. Catat perubahan atau
perkembangan kesehatan
klien.

Infeksi kulit
2 g per hari
terbagi ddlam
dan jaringan
dua dosis
lunak:
( 500 mg
limfangitis,

1 g setiap 12
abses,
selulitis,ulku
jam).
s dekubitus,
Untuk
mastitis,
faringitis dan
furun
tonsilitis yang
kulosis,
disebabkan
erisipelas.
oleh Strep Infeksi lain
tokokus betahemolitikus
seperti:
grup A,
osteomielitis,
dosisnya 1 g
artritis,
per hari dalam
septisemia,
dua dosis
peritonitis,
terbagi
sepsis
diberikan
puerperium.
selama 10
hari.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

28

D. PEMERIKSAAN FISIK
Secara umum, kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya, sebagai
presepsi sensori, pengatur suhu tubuh dan tekanan darah, sintesis vitamin, serta sebagai
tempat pengeluaran/sekresi keringat. Tujuan pemereiksaan fisik disini adalah mengetahui
kondisi kulit, rambut, dan kuku. Sebagai contoh, warna kulit dapat berubah menjadi kuning
(ikterik) pada beberapa gangguan hati. Penderita diabetes mellitus yang tidak dapat terkontrol
dapat mengalami gangguan kulit berupa kematian sel-sel kulit (gangren). Pemeriksaan fisik
disini meliputi inspeksi dan palpasi.

Prosedur pemeriksaan fisik integumen


Alat khusus
1. Stetoskop
2. Pencahayaaan yang cukup
3. Handscon sekali pakai
Persiapan pasien
1. Untuk pengkajian total seluruh permukaan kulit, pasien harus melakukan
beberapa posisi.
2. Area yang diperiksa sebaiknya terbuka penuh.
3. Bila area yang diperiksa tidak bersih atau tertutup kosmetik, sebaiknya kita
bersihkan dahulu untuk memungkinkan inspeksi yang adekuat

INSPEKSI DAN PALPASI

Agar data yang diperoleh benar-benar tepat, harus dilakukan dengan pencahayaan
yang memadai. Kulit harus dikaji secara menyeluruh dan tidak terbatas pada lokasi abnormal
saja. Dalam pelaksanaanya, kulit dapat dikaji bersama-sama sewaktu mengkaji bagian tubuh
yang lain. Perawat seringkali dapat mendeteksi adanya gangguan kulit karena adanya
kesempatan untuk mengadakan kontak dengan pasien. Pengkajian kulit juga dapat dilakukan
sewaktu perawat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri. Bagi pasien
yang harus tirah baring atau yang mengalami gangguan mobilitas, perawat secara teratur juga
harus mengkaji kondisi kulit untuk mengamati adanya tanda-tanda luka tekan / decubitus.
Untuk mempermudah kita dalam mendeteksi gangguan ini, kita dapat menggunakan
alat/format pengkajian yang sudah disepakati bersama.
MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

29

INSPEKSI
Variasi warna kulit

Warna
Cokelat

Proses
Deposisi melanin

Penyebab
Sinar matahari, hamil,
penyakit Addison,
dan beberapa tumor
pituitary

hemokromatosis

Biru (sianosis)

Deposisi melanin
hemosiderin
Deoksihemoglobin
meningkat akibat hipoksia,
yang merupakan
periferal/kapiler atau
sentral/aterial

Hemoglobin abnormal

Biru kemerahmerahan

Merah

Kombinasi akibat jumlah


total hemoglobin
meningkat, peningkatan
hemoglobin reduksi, dan
statis kapiler
Peningkatan visibilitas
oksihemoglobin karena:

Dilatasi atau
peningkatan

Lokasi
Area terbuka, muka
(topeng kehamilan/
kloasma/ melasma),
putting susu, areola,
linea nigra, vulva

Area terbuka,
genetalia, jaringan
parut, sering
menyeluruh

Ansietas/dingin

Kuku,kadang bibir

Penyakit jantung/
paru-paru

Bibir, mukosa,
mulut, lidah, kuku

Methemoglobinemia
didapat/ kongengital ;
sulfhemoglobinemia

Bibir, mukosa,
mulut, lidah

Polositemia

Wajah, konjungtiva,
mulut, tangan, kaki

Demam alcohol,

Wajah dan dada atau

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

30

jumlah pembulu
darah superfisial
atau peningkatan
aliran darah
Penggunaan
oksigen di kulit
menurun

peradangan lokal

Lingkungan yang
dingin

daerah sekitar
peradangan

Area yang terkena


dingin (mis. Telinga)

Kuning (ikterik)

Kadar bilirubin meningkat

Penyakit hati,
hemolysis sel darah
merah

Lebih tampak
meningkat pada
konjungtiva
daripada selaput
lender yang lain dan
bagian yang lain

Karotenemia

Kadar karotin meningkat

Peningkatan asupan
karotin dari sayur dan
buah-buahan;
miksedema,
hipopituitarisme,
diabetes mellitus,
anoreksia nervorsa

Telapak tangan,
telapak kaki, wajah,
tidak mempengaruhi
konjungtiva atau
selaput lender yang
lain.

Uremia kronis

Akibat retensi kromogen


urinaria

Penyakit ginjal kronis

Banyak terjadi pada


area terbuka,
mungkin
menyeluruh; tidak
mengenai
konjungtiva dan
selaput lender lainya

Albinisme

Kekurangan pigmen
pada, kulit, rambut,
mata

Penurunan kadar melanin


Warna
berkurang

Kelainan bawaan
tidak dapat
membentuk
Kehilangan
melanin

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

31

Vertiligo

Tidak sempurna,
simetris sering pada
area yang terbuka
Dada, punggung
atas, leher

Kemunduran visibilitas
oksihemoglobin
Aliran darah
menurun dalam
aliran darah
superfisial
Kadar oksi
hemoglobin
menurun

Tinea versikolor
(infeksi jamur yang
umum)
Sering pada wajah,
konjungtiva, mulut,
kuku
Sinkop, syok
beberapa variasi
normal

Edema

Sering pada wajah,


konjungtiva, mulut,
kuku

Area yang dalam


Anemia

Sindrom nefrotik

Lesi kulit primer dan sekunder

Gambar
Lesi primer

Keterangan
Macula : perubahan warna kulit, tidak teraba,

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

32

dengan batas jelas, kurang dari 1 cm

Papula : menonjol, batas jelas, elevasi kulit yang


padat, kurang dari 0,5 cm

Nodula : tonjolan padat berbatas tegas, lebih besar


daripada papula 0,5-2 cm

Tumor : tonjolan padat seperti nodula, lebih besar


ukuranya

Vesikula : papula dengan cairan serosa di dalamnya

Pustule : papula dengan cairan pus didalamnya

Bula : peningkatan kulit berbatas tegas berisi cairan


dengan ukuran >1 cm

Lesi sekunder

Urtika : peninggian kulit yang datar oleh karena


edema pada dermis bagian atas. Bersifat gatal,
timbulnya cepat, hilangnya cepat, pori-pori melebar,
warna pucat
Ulkus : luka yang menembus epidermis sampai
korium, bisanya disertai nekrosis jaringan, bentuk
dan kedalaman luka bervariasi

Atrofia : menipisnya kulit karena berkurangnya satu


atau lebih lapisan kulit, kulit tampak pucat,
elastisitas berkurang

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

33

Skuama : partikel epidermal dapat kering atau


berminyak , tipis atau tebal dan dilapisi masa
keratin. Warnanya bervariasi putih, keabu-abuan,
kuning, atau cokelat.

Erosi : hilanghnya lapisan kulit sebatas epidermis


dan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut

Ekskoriasi : hilangnya jaringan sampai dengan


stratum papilare

Krusta : pengeringan cairan tubuh bercampur epitel


debris bakteri

Sikatriks :pembentukan jaringan baru yang sifatnya


lebih banyak mengandung jaringan ikat untuk
mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit atau
trauma pada dermis yang lebih dalam. Dapat terjadi
atrofi disrbut sikatriks atrofi, bila membesar disebut
sikatriks hipertrofi

Fisura : adalah retakan kulit yang linier sepanjang


epidermis atau sampai dermis, dapat multiple.

Berbagai kondisi kuku

Gambar

Keterangan

Contoh kondisi

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

34

Kuku normal

Clubbing

Hipoksia, kangker paruparu

Penyakit akut berat


Beaus line
Anemia difisiensi besi

Koilonychias

Anemia difisiensi besi

Endocarditis bacterial
Spliter hemorranges
Trichinosis trauma

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

35

Paronychia

Paronychia (cantengan)

PALPASI

1. Tekstur kulit.
Normalnya kulit adalah elastis dan dapat cepat kembali apabila dilakukan
pencubitan yang disebut turgor kulit baik
2. Kelembapan
Normalnya kulit akan teraba kering. Apabila ada peningkatan aktivitas dan
kecemasan maka kelembapan akan meningkat.
3. Suhu.
Normalnya suhu kulit adalah hangat
4. Mobilitas dan turgor
Ketika mengkaji secara terpusat, diatas klavikula, kulit seharusnya mudah
untuk dicubit, dan cepat kembali ke posisi awal. Mobilitas kulit menurun pada
scleroderma atau pada pasien dengan peningkatan edema. Turgor kulit
menurun pada pasien dehidrasi.
5. Edema, nonpitting atau pitting edema
Nonpitting edema, tidak terdepresi dengan palpasi, terlihat pada pasien dengan
respon inflamasi lokal dan disebabkan oleh kerusakan endotel kapiler. Kulit
terlihat merah, keras, dan hangat.
MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

36

Pitting edema biasanya pada kulit ekstremitas dan dapat menimbulakan


depresi ketika dilakukan palpasi.
Pengukuran Kedalaman Pitting Edema {Skala (1+ to +4)}
+1, 2 mm. Nyaris dapat terdeteksi segera
+2, 4 mm. Pitting lebih dalam beberapa detik
+3, 6 mm. Pitting dalam 10-20 detik
+4, 8 mm. Sangat dalam >20 detik, (menurut potter, 1996)

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Biopsi Kulit

a. Deskripsi
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi
dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian tengah
jaringan.
b. Tujuan
Mengidentifikasi jaringa abnormal dari berbagai sisi tubuh.
Mendeteksi keberadaan proses penyakit misalnya sirosis.
c. Indikasi

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

37

Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna

dan bentuk yang tidak lazim.


Pembentukan lepuh.
d. Prosedur

Surat persetujuan tindakan harus di tanda tangani.


Tanda vital dasar harus diukur.
Daerah biopsi dianastesi.

B. Patch Test

a. Deskripsi
Untuk mengenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah plester
khusus
( exclusive putches )
b. Indikasi

Dermatitis, gejala kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah.


Blister yang halus, papula dan gatal gatal yang hebat reaksi + sedang.
Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.

c. Prosedur
Dilakukan dibagian fleksor lengan bawah atau di punggung. Zat yang tersangka sebagai
kontaktan diletakkan diatad kulit, kemudian ditutup dengan kain kasa dan bahan
impermeabel, kemudian ditutup plester.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

38

Sesudah 24-48 jam dilakukan pembacaan, hasilnya disebut plus 1 hingga plus 5, bila ada
eritema, edema, papel, vesikel (dapat berkonfluensi) dan nekrosis. Setiap jam harus diamati
apakah terjadi reaksi yang tak terduga. Bila ada, maka perrcobaan dibatalkan sebelum 24 jam.
Sebagai kontrol dilakukan penempelan vehikulum tanpa zat tersangka. Tes tempat hanya
dilakukan bila ddermatitis sudah tenang.
C. Pemeriksaan Cahaya Wood ( LIGHT WOOD).
a. Deskripsi
Merupakan sumber sinar ultraviolet yang difilter dengan nikel oksida.
b. Tujuan
Untuk mengetahui organisme tertentu penyebab bercak-bercak jamjur (ringworm)
pada kulit kepala memberikan fluoresensi hijau (berguna untuk menentukan

diagnosis awal dan membantu dalam memantau terapi).


Untuk mengetahui organisme yang berperan dalam terjadinya eritrasma

memberikan fluoresensi merah terang.


Untuk mengetahui beberapa kelainan pigmen lebih jelas terlihat terutama bercak-

bercak pucat pada sklerosi tuberosa dan tanda cafe-aulait pada neeurofibromatosa.
c. Prosedur
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan
menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat jelas
pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan
hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi.
D. Apus tzanck
a. Deskripsi
Untuk memeriksa sel sel kulit yang mengalami pelepuhan.
b. Indikasi
Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemfigus.
Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.

E. Pemeriksaan Darah Lengkap

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

39

a. Deskripsi

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat
bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering
dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu
penyakit infeksi.
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu
-

Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit (White Blood Cell / WBC)
Trombosit (platelet)
Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
Platelet Disribution Width (PDW)
Red Cell Distribution Width (RDW)

Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke
suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang
MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

40

diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap
gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya
waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar
maksimal 2 jam.
-

Hemoglobin/ HB

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat
darah berwarna merah.
Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus
memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik,
yaitu :
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada
banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi,
gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan penyakit sistemik (kanker, lupus,dll).

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

41

Sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di
daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor,
preeklampsi, hemokonsentrasi, dll.
-

Hematokrit

Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah
dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk pria
berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar
hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit
yang sama.
-

Leukosit (White Blood Cell / WBC)

Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang
disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.
Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.
Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus,
penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit
infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll
-

Trombosit (platelet)

Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses
pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi
trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit
bergerombol).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada
keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus
MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

42

demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang,
dll.
-

Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)

Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan
berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh
tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal eritrosit
pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK
(penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll,
sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit
sistemik seperti kanker dan lupus, dll
Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di
mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain :
MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume
rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)
MCV = Hematokrit x 10
Eritrosit
Nilai normal = 82-92 fl
MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER),
yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)

MCH = Hemoglobin x 10
Eritrosit
Nilai normal = 27-31 pg

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

43

MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi


Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit,
dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah gr/dl)
MCHC = Hemoglobin x 100
Hematokrit
Nilai normal = 32-37 %
- LajuEndapDarah (LED)
LED mengukur kecepatan endaperitrosit dan menggambarkan komposisi plasma serta
perbandingannya antara eritrosit dan plasma. LED dipengaruhi oleh berat sel darah dan luas
permukaan sel serta gravitasibumi. Makin berat sel darah makin cepat laju endapnya dan
makin luas permukaan sel makin lambat pengendapannya. LED darah normal relative kecil
karena gravitasi bumi seimbang dengan perpindahan plasma keatas. Setiap peningkatan
viskositas plasma (missal oleh kolesterol dan lemak lain) akan menimbulkan daya tarik
keatas semaki besar sehingga laju endap lambat, tetapi sebaliknya setiap keadaan yang
membuat sel darah lebih berat (misal: saling melekat / menggumpal), maka laju endap
kebawah makin meningkat. Perlekatan sel darah (Rouleaux) dapat terjadi karena peningkatan
perbandingan globulin, albumin dan fibrinogen.

LED normal:
Pria 0-8 mm/jam
Wanita : 0-15 mm/jam

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

44

LED dapat dipakai sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi, perjalanan


penyakit terutama penyakit kronis misalnya TBC dan arthritis rheumatoid.Peninggian LED
biasanya terjadi akibat peningkatan kadar globulin dan fibrinogen karena infeksi akut local
maupun system isatau trauma, kehamilan, infek sikronis,dan infeksi terselubung yang
berubah menjadi akut. Penurunan LED dapat terjadi pada poli sitemiavera, gagal jantung
kongesti, anemia sel sabit, infeksi mononukleus, defisiensifaktor V pembekuan, dll.
F. Albumin
a. Deskripsi
Albumin merupakan komponen protein membentuk lebih dari saparuh protein plasma.
Albumin disintesis oleh HB. Protein ini dapat meningkatkan tekanan osmotik (tekanan
onkotik), yang peting untuk mempertahankan cairan vaskular. Penurunan albumin serum
dapat menyebabkan cairan berpindah dari dalam pembuluh darah menuju jaringan sehingga
terjadi edema.
b. Tujuan
Untuk mendeteksi kekurangan albumin.
c. Prosedur
Tampung 3-5ml darah vena dalam tabung bertutup merah.
Tidak ada pembatasan makanan atau minuman.

F. MIKROBIOLOGI
1.

Mikro bacterium leprae :

Menyebabkan penyakit kusta atau leprae.


A. Sifat mikrobakterium leprae

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

45

Penyakit kusta disebut juga lepra (leprosy) atau Morbus Hansen, dan nama lain di
India:Korh, Vaahi (Kala Vaah), Motala/ Motali Mata, Pathala dan Bada Dukh (Kandouw,
2000).Nama tersebut berbeda karena daerah yang berbeda menyebutkan lain, seperti pathala
di Sondwadan Korh dan Kala Vaa di Thandla (Bhopal, 2002).
Penyakit kusta adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh mikroorganisme
intraseluler atau kuman Mycobacterium leprae (M.leprae) yang pertama kali menyerang saraf
tepi dan selanjutnya menyerang kulit serta organ tubuh lainnya. Penyakit kusta dapat
mengakibatkan kecacatan tubuh serta menimbulkan masalah psikososial akibat masih adanya
stigma dan persepsi masyarakat yang jelek pada penderitanya (Jopling, 1996).
Penyebab penyakit kusta oleh karena Mycobacterium leprae, yaitu kuman yang
bersifat grampositif, berbentuk batang lurus atau melengkung, ukuran panjang 1-8 mikron,
diameter 0,2 0,5 mikron dan mempunyai sifat pleomorfik. Mycobacterium leprae,
mempunyai 5 (lima) sifat penting yang perlu diketahui yaitu :
1

Merupakan organisme obligat endogeous dan tidak bisa dibiarkan dalam media
buatan

2. Sifat mengikat asamnya dapat diekstraksi dengan pyridine


3.

Mampu mengoksidasi zat Ddihydroxy phenylalanine (D DOPA)4.

4.

Mengivansi sel schwan dari system saraf tepi terutama di perineum

5.

Permukaan membrane mengandung phenolic


lipoarabinomannan (LAM) (Shimoji Yang, 1999).

glycolipid

(PGL-I)

dan

B. Etiologi
Masalah epidemiologi masih belum terpecahkan. Cara penularannya saja belum
diketahui pasti , hanya berdasarkan anggapan yang klasik ialah melalui kontak langsung antar
kulit yang lama dan erat. Anggapan kedua ialah secara inhalasi, sebab mikrobakterium leprae
masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet.
Kusta bukan penyakit keturunan. Kuman dapat di temukan di kulit, folikel rambut,
kelenjar keringat, dan air susu ibu, jarang di dapat dalam urin, sputum banyak mengandung

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

46

mikrobakterium leprae yang berasal dari traktus respiratorius atas. Tempat inplantasi tidak
selalu menjadi tempat lesi utama. Dapat menyerang semua umur, anak anak lebih rentang

dari pada orang dewasa. Di Indonesia penderita anak anak di bawah umur 14 tahun

13%,

tetapi anak dibawah umur 1 tahun jarang sekali. Sekarang ada usaha mencatat penderita yang
di bawah umur 1 tahun untuk dicari kemungkinan ada tidaknya kusta kongenintal.
Factor social ekonomi kiranya memegang peranan, makin rendah social
ekonominya makin subur penyakit kusta. Sebaliknya, factor social ekonomi tinggi membantu
pembentukan. Sehubungan dengan iklim, ternyata penyakit ini kebanyakan terdapat di daerah
tropis dan subtropis yang panas dan lembab.

2. Sarcoptes scabies
Menyebabkan scabies
A. Sifat sarkopes scabies :

Sarcoptes scabiei termasuk filum arthopoda kelas arachnida,ordo ackarina,superfamili


sarcoptes ,pada manusia disebut sarcoptes scabiei var homini.
Secara marfologik merupakan tungau kecil,berbentuk oval,punggungnya cembung dan
bagian perutnya rata,tunggau ini transient,berwarna putih kotor dan tidak bermata tungau
betina panjangnya 300-450 mikron,sedangkan tungau jantan lebih kecil kurang lebih
setengahnya yakni 200-240 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki dan bergerak
dengan kecepatan 2,5 cm permenit di permukaan kulit.
Sarcoptes scabiei betina setelah dibuahi mencari lokasi yang tepat di permukaan kulit
untuk kemudian membentuk terowongan, dengan kecepatan 0,5 mm 5 mm per hari.
Terowongan pada kulit dapat sampai ke perbatasan stratum korneum dan stratum

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

47

granulosum. Di dalam terowongan ini tungau betina akan tinggal selama hidupnya yaitu
kurang lebih 30 hari dan bertelur sebanyak 2-3 butir telur sehari.
Telur akan menetas setelah 3-4 hari menjadi larva yang akan keluar ke permukaan kulit
untuk kemudian masuk kulit lagi dengan menggali terowongan biasanya sekitar folikel
rambut untuk melindungi dirinya dan mendapat makanan. Setelah beberapa hari, menjadi
bentuk dewasa melalui bentuk nimfa. Waktu yang diperlukan dari telur hingga bentuk dewasa
sekitar 10-14 hari. Tungau jantan mempunyai masa hidup yang lebih pendek dari pada tungau
betina, dan mempunyai peran yang kecil pada patogenesis penyakit. Biasanya hanya hidup
dipermukaan kulit dan akan mati setelah membuahi tungau betina.
Sarcoptes scabiei betina dapat hidup diluar pada suhu kamar selama lebih kurang 7
14 hari. Yang diserang adalah bagian kulit yang tipis dan lembab, contohnya lipatan kulit
pada orang dewasa. Pada bayi, karena seluruh kulitnya masih tipis, maka seluruh badan dapat
terserang.

B. Etiologi
Scabies sangat menular dan dapat disebarkan melalui garukan atau memungut (secara
tak sengaja) kemudian tersimpan di bawah kuku tangan lalu menyentuh kulit orang lain.
Mereka juga dapat menyebar ke objek lainnya seperti keyboard, toilet, pakaian, handuk,
selimut, dan obyek lain yang bisa membuat scabies keluar dari tubuh seseorang. Namun,
parasit ini cenderung mati jika di luar tubuh manusia selama lebih dari 72 jam.
Scabies di tularkan oleh kutu betina yang telah dibuahi, melalui kontak fisik yang
erat. Penularan melalui pakaian dalam, handuk, sprai, tempat tidur, perabot rumah, jarang
terjadi. Kutu dapat hidup diluar kulit hanya dua sampai tiga hari dan pada suhu kamar

dengan kelembapan relative 40 80 %.


Kutu betina berukuran 0,4 0,3 mm. kutu jantan membuahi kutu betina, dan
kemudian mati. Kutu betina, setelah impreknasi, akan menggali lobang kedalam epidermis
kemudian mambentuk terowongan didalam staktum korneum. Kecepatan menggali
trowongan 1 5 mm per hari. Dua hari setelah fertilisasi scabies betina mulai mengeluarkan

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

48

telur yang kemudian berkembang melalui stadium larva, nimpa, dan kemudian menjadi kutu
dewasa dalam 10 14 hari. Lama hidup kutu betina kira kira 30 hari. Kemudian kutu mati
di ujung trowongan.
Masa inkubasi scabies berfariasi, ada yang beberapa minggu bahkan berbulan bulan
tanpa menunjukkan gejala. Mellanby menunjukkan sensitisasi dimulai 2 4 minggu setelah
penyakit dimulai. Selama waktu itu kutu berada di atas kulit atau sedang menggali trowongan
tanpa menimbulkan gatal. Gejala timbul setelah penderita tersensitasi oleh ekskreta kutu.
3. Virus herpes simplek
Menyebabkan penyakit herpes
A.

Sifat virus herpes


Herpes (bacteri sterptococcus)

Sifat umum bakteri ini adalah gram positif (bisa juga gram negatif tua), bulat atau
bulat telur dengan diameter kurang dari sama dengan 2 pembelahan sel yaitu satu
arah, sehingga di temukan koloni berpasangan atau tersusun diplokokus atau berderet
777
panjang, hermofermentan
atau (asam laktat). Sifat pertumbuhannya Ph: 7,4-7,6 dan
7777
777
tumbuh di suhu 377 C.

B.

Etiologi
Infeksi primer oleh virus herpes simplek tipe 1 biasanya dimulai pada usia anak anak ,

sedangkan infeksi VHS tipe 2 biasanya terjadi pada decade 2 atau 3, dan berhubungan dengan
peningkatan aktifitas seksual.
Infeksi VHS ini berlangsung dalam 3 tingkat.
1. Infeksi primer
2. Fase laten

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

49

3. Infeksi rekuren
Infeksi primer
Tempat predilesi VHS tipe 1 di daerah pinggang ke atas terutama di daerah mulut dan
hidung, biasanya dimulai pada usia anak anak. Inokulasi dapat terjadi secara kebetulan
misalnya kontak kulit pada perawat, dokter gigi, atau pada orang yang sering menggigit jari.
Infeksi primer oleh VHS tipe 2 mempunyai tempat predileksi di daerah pinggang kebawah,
terutama didaerah genital, juga dapat menyebabkan herpesmenginitis dan infeksi neonates.
Fase laten
Fase ini berarti pada penderita tidak ditemukan gejala klinis, tetapi VHS dapat ditemukan
dalam keadaan tidak aktif pada ganglion dorsalis.
Infeksi rekurens
Infeksi ini berarti VHS pada ganglion dorsalis yang dalam keadaan yang tidak aktif, dengan
mekanisme pacu menjadi aktif dan mencapai kulit sehingga menimbulkan gejala klinis.
Mekanisme pacu itu dapat berupa trauma fisik ( demam, infeksi, kurang tidur, hubungan
seksual, dan sebagainya), trauma psikis ( gangguan emosional), dan dapat pula timbul akibat
jenis makanan dan minuman yang merangsang.

4.

Calymatobactrium Granulomatis
Menyebabkan penyakit granuloma inguinali

A.

Etiologi

Hal hal yang menyokong bahwa kuman menular melalui hubungan seksual :
1. Pada anamnesis terdapat kontak seksual sebelum timbulnya lesi.
2. Insidennya tinggi pada kelompok umur dengan aktifitas seksual paling banyak lesi
terdapat pada genetalia interna seperti servik, tanpa di sertai lesi lain.
3. Lesi terdapat hanya disekitar anus pada orang homoseksual yang pasif.
4. Lesi terdapat pada daerah genital atau perigenital

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

50

Selain ditularkan melaui hubungan seksual, calymatobactrium granulomatis dapat ditemukan


pada keadaah hygiene buruk terjadi autoinukulasi veses pada kulit yang mudah terkena
trauma atau inflamasi bakteri. Suatu jenis organisme yang menyerupai calymatobacrtium
granulomatis dapat diusolasikan dari veses.
Masa inkubasi sangat berfariasi, berkisar antara 1 12 minggu. Lesi dapat dimulai pada
daerah genitalia eksternal, paha, lipat paha, atau perineum. Pada permulaan , lesi berbentuk
papul atau vesikel yang tidak nyeri, kemudian berlahan - lahan menjadi ulkus granulomatosa
berbentuk bulat, menimbul, dan berdarah. Ulkus tersebut hampir tidak mempunyai tendensi
sembuh sepontan. Infeksi kontak dapat terjadi anntara kulit skrotum dan paha. Lesi dapat
meluas di abdomen bagian bawah dan bokong. Pembengkakan didaerah inguinal dapat timbul
menyertai lesi genital, sebagai masa induratif atau abses yang akhirnya pecah menimbulkan
ulkus yang khas. Kelainan ini disebut seudodubo karena pada kenyataannya merupakan
sebuah granuloma sebutan dan bukan kelenjar getah bening yang membesar.
5. Neiseria gonorhoeae
Menyebabkan penyakit gonore
A. Sifat Honorea (neisessia gonorhea) :
Perantara : manusia
tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
cara penularan : kontak seksual langsung
tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
yang bisa terkena : orang yang berhubungan seks tak aman

Kebanyakan terjadi pada usia 15 sampai 25 tahun. Bakteri ini sensitive terhadap pengeringan
dan pendinginan. Neisseria gonorrhoeae adalah Bakteri kokus Gram-negatif , diameter 0,61,0 m , biasanya terlihat berpasangan, sisi yang saling berdekatan rata . Organisme ini
sering ditemukan intraseluler di leukosit. N.gonorrhoeae adalah organisme yang relatif
rapuh, rentan terhadap perubahan suhu, pengeringan, lampu uv, dan kondisi lingkungan
lainnya
B. Etiologi
Gonore (GO) adalah penyakit Menular Seksual yang paling sering terjadi dan paling
mudah terjadi. Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan secara
langsung dari seseorang ke orang lain melalui kontak seks. Namun penyakit gonore ini dapat
MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

51

juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman patogen tertentu yang
mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat suntik yang
digunakan untuk obat bius.
Penyakit menular seksual juga disebut penyakit venereal merupakan penyakit yang paling
sering ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan cepat
sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah menjadi kebal terhadap obat-obatan dan
telah menyebar ke seluruh dunia dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orangorang melalui transportasi udara.
Pengendalian penyakit menular seksual ini adalah dengan meningkatkan keamanan
kontak seks dengan menggunakan upaya pencegahan. Salah satu di antara PMS ini adalah
penyakit gonore yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi
selaput lendir saluran kencing(uretra), leher rahim, rektal dan tenggorokan. Gonore adalah
PMS yang paling sering ditemukan dan paling mudah ditegakkan diagnosisnya. Nama awam
penyakit kelamin ini adalah kencing nanah. Masa inkubasi 3-5 hari.
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan
persendian.
Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul
sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi.
6. Treponema palidum
Menyebabkan sifilis
A. Sifat treponema palidum
Treponema pallidum termasuk dalam bakteri gram negatif berbentuk spiral, dengan
ukuran panjang 5-10 m (rata-rata 10-13 m) dan tebal 0,1-0,2 m (rata-rata 0,1-0,15 m).
Lilitan spiralnya tertata dengan jarak 1 m satu sama lainya.Susunan Treponema pallidum
(bobot kering) kira-kira adalah 70% protein, 20 % liipid dan 5 % karbohidrat.
Treponema pallidum dapat bergerak selama 3-6 hari pada suhu 25C. Di dalam darah
lengkap atau plasma yang disimpan pada suhu 4C, organisme ini tetap viabel selama
sedikitnya 24 jam.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

52

Treponema pallidum merupakan organisme yang mempunyai rentang optimal yang sempit,
yaitu tentang pH optimal (7,2-7,4) dan rentang suhu (30-37C). Bakteri ini diinaktifkan secara
cepat dengan pemanasan sedang, keadaan dingin, kekeringan dan oleh sebagian desinfektan.
B.

Etiologi
Manusia merupakan hospes alami satu-satunya bagi Treponema pallidum, dan infeksi

terjadi akibat kontak seksual. Treponema pallidum yang merupakan patogen yang paling
virulen terhadap manusia, menyebabkan sifilis venerik pada manusia dan menimbulkan lesi
pada kulit dan testis.
Organisme ini menembus selaput mukosa atau memasuki kulit yang mempunyai luka
kecil.Organisme tersebut terlokalisasi pada tempat masuknya dan mulai memperbanyak diri.
Treponema pallidum segera memasuki aliran darah dan pembuluh limfe kemudian tersebar ke
jaringan lainnya. Dengan demikian, sejak awal sifilis merupakan penyakit yang menyerang
seluruh bagian tubuh, menyerang jaringan meliputikelenjar limfe, kulit, selaput mukosa, hati,
limfa, ginjal, jantung, tulang, laring, mata, otak, selaput otak, dan susunan saraf pusat. Pada
wanita lesi awal biasanya terdapat pada labia, dinding vagina atau pada serviks, sedangkan
pada pria lesi awal terdapat pada batang penis atau pada glans penis. Lesi primer dapat pula
terjadi pada bibir, lidah, tonsil, atau daerah kulit lain.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

53

G. DIET /GIZI
A.

KULIT
Kulit merupakan organ terbesar sistem metabolik aktif yang berfungsi untuk

melindungi

tubuh

dari

cedera

dan

infeksi,

membantu

mengontrol

suhu

dan

immunoregulation, dan bertindak sebagai reservoir penyimpanan nutrisi tertentu .


1.
Kesehatan kulit dipengaruhi oleh usia :
Semakin meningkat degenerasi sel penuaan keriput/tidak elastis
Selain faktor Usia ada juga faktor yang lain yaitu diet nutrisi,radikal bebas ,iklim, sinar
matahari dll.
Karena kebutuhan metabolik yang tinggi, kulit memiliki kebutuhan yang relatif tinggi
akan energi, protein, dan nutrisi penting lainnya.
2.

ketidakseimbangan gizi dapat terjadi sebagai akibat dari:


makan yang buruk atau nilai gizi tidak seimbang, atau
Gangguan fungsional organ yang mempengaruhi kemampuan untuk mencerna

dan menyerap, nutrisi digunakan gangguan metabolisme


B.

JENIS NUTRISI YANG DIPERLUKAN UNTUK KESEHATAN KULIT

Selenium - Membantu menjaga kesehatan rambut dan kuku, meningkatkan imunitas, bekerja
sama dengan vitamin E untuk melindungi sel dari kerusakan.(Bawang putih, kacang brasil,
daging, telur, unggas, hasil laut).
Beta-carotene - memelihara kulit sehat, membantu mencegah infeksi dan kebutaan malam,
mendorong pertumbuhan dan perkembangan tulang. (wortel, tomat, bayam, brokoli, kentang
manis dan labu kuning.)
Vitamin E - berguna sebagai pelindung dari esensi lemak dalam sel darah merah dan
membran sel. merupakan antioksidan lain yang bisa mencegah kerusakan kulit akibat sinar
matahari. Vitamin ini juga berperan sebagai antiperadangan dan menguatkan sistem
kekebalan tubuh. (Peanut butter, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak nabati dan mentega,

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

54

gandum kuman, alpukat). Vitamin yang sering disebut-sebut sangat penting untuk kulit ini
bisa ditemui di sayuran hijau berdaun, vitamin E juga dikandung oleh (kacang tanah, paprika
merah, buah zaitun, beras merah, apel, whole grain, ubi jalar dan polong-polongan).Vitamin
E dapat mengurangi risiko penyakit dengan kandungan antioksidannya, memerangi
kerusakan akibat zat radikal bebas dan berpotensi untuk memperlambat penuaan. bisa
mencegah kerusakan kulit akibat sinar matahari.Vitamin ini juga berperan sebagai
antiperadangan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh
Vitamin C - menghancurkan radikal bebas di dalam dan di luar sel. Membantu dalam
pembentukan partikel jaringan, penyembuh luka dan penyerapan zat besi. Membantu
mencegah gusi memar dan menjaga kesehatan gigi. Dapat mengurangi risiko katarak,
penyakit jantung, dan kanker. (Peppers, tomat, jeruk buah-buahan brokoli, bayam, kubis,
kentang, mangga, pepaya).
Vitamin A - sangat penting karena kandungan antioksidannya yang membantu mengurangi
resiko penyakit tertentu termasuk kanker. Antioksidan juga membantu mencegah infeksi serta
mendukung pertumbuhan dan perbaikan sel-sel, jaringan

kulit. Membantu menjaga

kelembaban lapisan kulit bawah.Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kulit kering, gatal
dan kehilangan elastisitas.
itamin

Kompleks

(riboflavin,

niacin,

B-6,

B-12

dan

biotin)

Paling banyak terkandung di whole grain dan sereal whole grain, juga produk-produk sereal
serta biji-bijian yang diperkaya. Jika tidak terlalu suka sereal Anda bisa juga mendapatkan
vitamin ini pada beras, oatmeal, biji bunga matahari, ikan, telur, hati dan produk susu rendah
lemak.Vitamin B Klompeks berguna untuk mengurangi rasa kering dan gatal di kulit.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kulit kering, mengelupas dan sensitif. Riboflavin
atau vitamin B-2 juga dapat ditemukan di daging, kacang-kacangan dan sayuran hijau
berdaun. Sedangkan niacin dapat pula diperoleh dari unggas, ikan, daging sapi, mentega
kacang dan polong-polongan.
Vitamin C juga bisa didapat dari jeruk, buah beri,paprika,kentang, bawang putih, bawang
bombay, sayur hijau atau hijau gelap berdaun (bayam), apel, kubis, kecambah dan melon.
Vitamin C penting karena kandungan antioksidannya, juga efek antihistamin, dapat mencegah
infeksi kulit dan menyembuhkan luka, memproduksi kolagen dan elastin untuk
MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

55

mengencangkan

kulit,

mendukung

gusi yang

sehat

dan

pembuluh

darah

yang

lentur.Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gigi goyah, gusi bengkak, pendarahan


berlebihan dan luka yang tidak sembuh-sembuh.
Zinc dapat ditemukan pada daging, hidangan laut, telur, susu. Zinc juga bisa didapat dari
buah aprikot, bawang bombay kokoa. Zinc penting untuk pertumbuhan dan kesehatan kulit
secara keseluruhan, karena nutrisi ini bekerja dengan vitamin A untuk menjaga dan
memperbaiki kulit, mendukung kekuatan, elastisitas dan kekencangan kulit.Zinc juga
mendukung pertumbuhan jaringan sehingga memegang peranan penting pada banyak fungsi
tubuh. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan kita mudah terkena infeksi.
Asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6 membantu memproduksi lapisan minyak
pelindung alami kulit serta mencegah munculnya jerawat. sumber lemak esensial ini dari
minyak zaitun dan canola oil, biji rami, kenari, serta jenis ikan seperti salmon, sarden dan
makarel.
Selain vitamin dan mineral, untuk mewujudkan kulit sehat tubuh juga memerlukan nutrisi
makro yang baik, di antaranya:
1.

Karbohidrat.

zat gizi ini dikandung dalam roti, beras (sebaiknya beras merah) dan oatmil. Karbohidrat
penting untuk energi
2.

Protein.

Daging, unggas, telur, ikan, kacang-kacangan dan tahu adalah sumber protein terbaik. Protein
dibutuhkan kulit khususnya dan tubuh secara keseluruhan untuk energi, serta memperbaiki
jaringan dan sel tubuh.
3.

Lemak

Terdapat pada minyak sayur, lemak unggas, minyak kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Lemak cukup penting untuk menjaga agar kulit tetap sehat dan lembab.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

56

Kekurangan lemak dapat menyebabkan kulit yang kering, bersisik dan terkelupas serta
rontoknya rambut.
4.
AIR
Air putih adalah sumber terbaik.Namun asupan cairan yang baik juga didapat dari buahbuahan, sayur-sayuran dan produk susu. Air sangat penting untuk hidrasi sel, serta
berperan dalam meregulasi suhu tubuh. Air juga bertugas membawa nutrisi ke sel-sel dan
sampah hasil metabolisme keluar dari sel.
C. PENATALAKSANAAN
Pada prinsipnya penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak alergik yang
baik adalah mengidentifikasi penyebab dan menyarankan pasien untuk menghindarinya,
terapi individual yang sesuai dengan tahap penyakitnya dan perlindungan pada kulit.
1. Pencegahan
Merupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan
kontak alergik. Di lingkungan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya
penggunaan sarung tangan karet di ganti dengan sarung tangan plastik, menggunakan
mesin cuci, sikat bergagang panjang, penggunaan deterjen.
2. Pengobatan
Pengobatan yang diberikan dapat berupa pengobatan topikal dan sistemik.
3.Pengobatan topikal
Obat-obat topikal yang diberikan sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengobatan
dermatitis yaitu bila basah diberi terapi basah (kompres terbuka), bila kering berikan
terapi kering. Makin akut penyakit, makin rendah prosentase bahan aktif.
Diet ini diindikasikan untuk pasien gizi kurang, anemia, dan hipertiroid. Juga diberikan pada
pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu bila dapat menerima makanan lengkap baru
sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit yang berlangsung lama dan telah
dapat menerima makanan lengkap pasien trauma, luka bakar, atau mengalami perdarahan
banyak serta wanita hamil dan pascapersalinan. Dan disini kita membahas tentang masalah

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

57

diet bagi pasien yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan luka bakar yang agak
serius. Dan kita sebagai perawat menyarangkan pasien untuk diet TKTP apa itu diet TKTP.
JENIS-JENIS DIET TKTP:
Terdapat 2 macam diet TKTP, yaitu TKTP I dan TKTP II. Diet TKTP I mengandung 2600
kalori dan 100 g (2 g/kg BB) protein. Diet TKTP II mengandung 3000 kalori dan 125 g (2 1/2
g/kg BB) protein. Untuk memudahkan, penambahan konsumsi kalori dan protein dilakukan
dengan memberikan penambahan lauk dan susu. Sumber protein hewani yang baik diberikan
adalah ayam, daging, hati, telur, susu, dan keju, sedangkan sumber protein nabati adalah
kacang-kacangan dan hasilnya, seperti tahu, tempe, dan oncom. Makanan yang terlalu manis
dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti gula-gula, dodol, cake, tarcis dan
sebagainya, adalah bahan makanan yang dihindarkan.
1.

Pengertian Diet TKTP


Diet TKTP adalah pengaturan jumlah protein dan kalori serta jenis zat makanan yang

dimakan disetiap hari agar tubuh tetap sehat.


Apa itu Kalori?
Kalori merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah energi. Pada umumnya
kalori digunakan untuk menunjukkan jumlah energi yang terkandung dalam makanan. Kalori
dapat diperoleh dari asupan nutrisi yang mengandung nutrisi, seperti karbohidrat, lemak,
protein, dan alcohol.
Pengertian Protein
Protein merupakan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia karena protein bukan
hanya sekedar bahan struktural, seperti lemak dan karbohidrat. Protein merupakan kelompok
dari makromolekul organik kompleks yang diantaranya terkandung hidrogen, okisgen,
nitrogen, karbon, fosfor dan sulfur serta terdiri dari satu atau beberapa rantai dari asam
amino.

Apa pentingnya kalori?


MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

58

Jumlah kalori dalam makanan diperlukan untuk memperhitungkan keseimbangan energi.


Apabila jumlah kalori yang dikonsumsi lebih kecil dari kalori yang digunakan, berat badan
akan berkurang karena cadangan energi dari lemak akan digunakan. Sebaliknya, apabila
jumlah kalori yang masuk lebih besar dari kalori yang digunakan, berat badan akan
meningkat. Kelebihan energi pun akan disimpan sebagai lemak. Adapun penumpukan lemak
yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi, obesitas, penyakit jantung,
stroke, dan diabetes1. Karena itu, asupan kalori perlu dikontrol untuk menjaga berat badan
dan mencegah terjadinya penyakit metabolik.
Fungsi Protein
Fungsi protein. Protein selain berfungsi sebagai zat pembangun dalam tubuh, protein juga
berfungsi sebagai penyokong berbagai aktifitas organ tubuh dan metabolisme. Fungsi protein
bagi tubuh banyak sekali, berikut adalah beberapa fungsi protein :
1. Setiap gram dalam protein dapat menghasilkan 4,1 kalori, yang cocok sebagai sumber
energi.
2. Mengatur metabolisme tubuh.
3. Protein dapat sebagai asupan energi utama untuk yang sedang diet rendah gula.
4. Menjaga keseimbangan antara asam basa dan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Protein berperan penting dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.
5. Protein merupakan bahan dalam sintesis substansi seperti halnya hormon, zat
antibodi,dan organel sel lainnya
6. Protein membantu proses pertumbuhan pada anak-anak dan remaja karena sel-sel
tubuh mendapat cukup asupan zat pembangun.
7. Membantu kerja tubuh dalam menetralkan atau menghancurkan zat-zat asing yang
masuk ke dalam tubuh.

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

59

Indikasi Pemberian diet TKTP

a.

Malnutrisi, defisiensi kalori, protein, anemia, kwashiorkor.

b.

Sebelum dan sesudah operasi.

c.

Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit berlangsung lama.

d.

Trauma perdarahan.

e.

Infeksi saluran pernafasan.


PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

60

DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi, dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Syaifuddin.2011.Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta : Salemba medika
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F
%2Fwww.fk.unair.ac.id%2Fattachments%2F1705_ANATOMI%2520FISIOLOGI
%2520KULIT%2520DAN%2520PENYEMBUHAN%2520LUKA%2520Agustus
%25202007.pdf&ei=zXUOVLzGEJWfugSz5ICAAw&usg=AFQjCNHcNEYjkdJEkxLe3m5
G05vfA25ysQ&cad=rja
Syaifuddin.2006.Anatomi Fisiologi.Jakarta : EGC
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120825184016AAqsJsZ

Price, Sylvia A. , Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi konsep klinis proses-proses


penyakit Vol.2. Jakarta : Penerbit buku Kedokteran EGC.
Kowalak, Jennifer P. , William Welsh, Brenna Mayer. 2003. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit
buku Kedokteran EGC.
leMone priscilla dan karen burke. .Megical Surgical Nursing, jakarta,2008 : hal 488-502
Katzung G Bertram. 1998. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta:ECG
K a t z u n g , B . G . 2 0 0 4 . Farmakologi Dasar dan Klinik. ( B u k u 3 E d i s i
8 .PenerbitSalemba Medika, Jakarta Hardman dan Limbird. 2008.Goodman & Gilman
Dasar Farmakologi Terapi. Volume 1. EGC. Jakarta
Benjamin C. Wedro. First Aid for Burns. http://www.medicinenet.com. Agustus 2008

MAKALAH HASIL SEVENJUMP SISTEM INTEGUMEN Kelompok 7

61

Anda mungkin juga menyukai