Anda di halaman 1dari 24

Anatomi dan Fisiologi

ANATOMI KULIT, KUKU, DAN RAMBUT

Oleh :
D IV Keperawatan Tingkat 1
Kelompok 3

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Ni Ketut Ayu Pratiwi Catur W. ( P07120214019 )


Ni Luh Suci Novi Ariani
( P07120214021 )
I Gede Suyadnya Putra
( P07120214023 )
Putu Jana Yanti Putri
( P07120214028 )
Ni Nyoman Diah Vitri P.
( P07120214029 )
Ayu Putu Eka Tusniati
( P07120214032 )
I Gusti Ayu Ari Dewi
( P07120214037 )

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1. Jelaskan anatomi kulit, kuku, dan rambut.


2. Jelaskan fungsi di bagian-bagian kulit, kuku, dan rambut.

A. ANATOMI KULIT
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Kulit merupakan alat indera
kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit,
tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan
percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung
jari, ujung lidah, dahi, dan sebagainya. Kulit juga berfungsi sebagai alat eksresi
karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan
dermis. Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena
posisinya yang terletak di bagian paling luar.
Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar
2,7 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi
mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit
tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial
lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki,
punggung, bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang
berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari
ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis
atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat. (Ganong, 2008).
Integumen mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh

berikut

turunannya. Kulit melindungi tubuh dari bahan dan pengaruh pencedera dengan
cara:
1. Menghalangi serangan mikroorganisme
2. Membantu pengaturan suhu tubuh, dengan mengeluarkan keringat dan
berbagai limbah katabolisme
3. Menjadi organ pengindera yang luas bagi tubuh untuk menerima
rangsang raba, suhu dan nyeri
Klasifikasi kulit berdasarkan :
1. Warna :
a. Terang (fair skin), pirang, dan hitam
b. Merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi

c. Hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa


2. Jenisnya :
a. Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium
b. Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa
c. Tipis : pada wajah
d. Lembut : pada leher dan badan
e. Berambut kasar : pada kepala

Anatomi kulit secara histopatologik


1. Lapisan Epidermis (Kutikel)
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari
epitel berlapis gepeng bertanduk, terdiri atas 4 jenis sel yang berbeda
yaitu:

sel melanosit
Sel langerhans
Sel merkel
Keratinosit

Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada
telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh
ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima
lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):

a. Stratum Korneum (Lapisan Tanduk)


Stratum Korneum merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan
menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri
atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses
metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh
lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.Lapisan
tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang
tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia.
Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih
yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu,

karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari Pada saat terlepas, kondisi
kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang
hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau
kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan
proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60
tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari,
akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering,
lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja
dan penyebaran melanintidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan
oleh lapisan tanduk baru. Lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel
gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin
(zat tanduk)
b. Stratum Lusidum (Lapisan Bening)
Terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti,
protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Terletak
tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagaipenyambung
lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari
protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipisdan bersifat translusen
sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat
tampak jelas pada telapak tangan dantelapak kaki. Proses keratinisasi
bermula dari lapisan bening
c. Stratum Granulosum (Lapisan Berbutir)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang
mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan
berinti mengkerut. Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan
sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir kasar
terdiri dari keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan
ini.

d. Stratum Spinosum (lapis taju)


Terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih
karena banyak mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng
bila semakin dekat ke permukaan. Di antara stratum spinosum,
terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari
protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini
membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di
antara sel spinosum juga terdapat pula sel Langerhans.
e. Stratum Basalis (Stratum Germinativum)
Terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada
perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel basal
bermitosis dan berfungsi reproduktif.

Sel kolumnar
Protoplasma basofilik inti lonjong besar, di hubungkan oleh
jembatan antar sel.
Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell
Sel berwarna muda, sitoplasma basofilik dan inti gelap,
mengandung pigmen (melanosomes)

2. Lapisan Dermis
Terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa pada dengan elemen-elemen selular
dan folikel rambut. Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai True Skin. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi,
yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan
bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal,
kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai
dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan
serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan

tampak mempunyai banyak keriput. Dermis mempunyai banyak jaringan


pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu
folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung
banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.

Dermis terdiri dari dua lapisan :


a. Pars Papilare (Lapisan Papilaris)
Bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah. Lapisan ini mengandung lekuk-lekuk papilla
sehingga stratum malpigi ikut berlekuk. Lapisan ini mengandung
lapisan pengikat longgar yang membentuk lapisan bunga karang
disebut lapisan stratum spongeosum.
Lapisan papilla terdiri atas serat kolagen halus, elastin dan retikulin
yang tersusun membentuk jarring halus yang terdapat di bawah
epidermis. Lapisan ini memegang peranan penting dalam peremajaan
dan penggandaan unsure-unsur kulit.serat retulin dermis membentuk
alas dari serabut yang menyisip ke dalam membrane basal di bawah
epidermis.

b. Pars Retikulare (Lapisan Retikularis)


Lapisan retikularis merupakan bagian bawah yang menonjol ke
subkutan. Terdiri dari serabut penunjang seperti kolagen, elastin, dan
retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri dari cairan kental asam
hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas.
Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya membentuk
ikatan (bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin.
Kolagen muda bersifat elastin, seiring bertambahnya usia, menjadi
kurang larut dan makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut
elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, dan mudah
mengembang serta lebih elastis.
3. Lapisan Subkutis (Hipodermis)
Lapisan paling dalam, terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel
lemak yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke pinggir sitoplasma
lemak yang bertambah. Sel ini berkelompok dan dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan sel lemak disebut dengan panikulus adiposa,
berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat saraf tepi,
pembuluh darah, dan getah bening. Lapisan lemak berfungsi juga sebagai
bantalan, ketebalannya berbeda pada beberapa kulit. Di kelopak mata dan
penis lebih tipis, di perut lebih tebal (sampai 3 cm).

Vaskularisasi di kulit diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas


dermis) dan pleksus profunda (terletak di subkutis)
Kelenjar Kulit
Terdapat pada lapisan dermis. `Kelenjar Keringat (glandula sudorifera).
Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH nya
sekitar 4-6,8.
Kelenjar Ekrin
Bentuknya kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret
encer.
Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan
berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan
bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki,
dahi, dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik,
faktor panas, stress emosional.
Kelenjar Apokrin
Lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae,
pubis, labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu

lahir ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan
secret
Kelenjar Palit (glandula sebasea)
Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali telapak tangan
dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen
dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar
palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat
pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida,
asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi
oleh hormon androgen. Pada anak-anak, jumlahnya sedikit. Pada dewasa
menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif.
FUNGSI KULIT
1. Fungsi Proteksi
Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang
yang dapat melindungi tubuh dari gangguan :

Fisis/Mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.


Kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat
Panas : radiasi, sengatan sinar UV
Infeksi luar : bakteri, jamur

Beberapa macam perlindungan :


Melanosit berfungsi melindungi kulit dari pajanan sinar matahari
dengan mengadakan tanning (penggelapan kulit)
Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.
Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum berfungsi
perlindungan kimiawo terhadap infeksi bakteri maupun jamur
Proses keratinisasi berfungsi sebagai sawar (barrier) mekanis
karena sel mati melepaskan diri secara teratur.
2. Fungsi Absorpsi

10

Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan


kulit

ikut

mengambil

fungsi

respirasi.

Kemampuan

absorbsinya

bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan


jenis vehikulum. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, menembus sel
epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
3. Fungsi Ekskresi
Mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl,
urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan
hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi
kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai Vernix
Caseosa.
4. Fungsi Persepsi
Kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf
sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan
panas
Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin
Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan
rabaan
Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan
Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan
5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi)
Dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan (otot
berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya pembuluh darah sehingga
mendapat nutrisi yang baik. Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf
simpatis (asetilkolin). Pada bayi, dinding pembuluh darah belum sempurna
sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan membuat kulit bayi terlihat lebih
edematosa (banyak mengandung air dan Na)

11

6. Fungsi Pembentukan Pigmen


Warna kulit ditentukan oleh tiga faktor. Warna kulitnya sendiri
kuning karena kandungan karoten. Darah, pada pembuluh darah dermis
memberikan rona kemerahan. Yang terakhir, beragam kandungan pigmen
melanin memberikan warna coklat. Melanin terutama terletah di dalam
lapis basal dan bagian bawah lapis taju. Karena terdapat melanosit (sel
pembentuk pigmen) yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)
7. Fungsi Keratinisasi
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan,
sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi
sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula
menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang dan
keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21
hari dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik.
8. Fungsi Pembentukan Vitamin D
Kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar
matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut.
Pemberian vit D sistemik masih tetap diperlukan.
B. Kuku

12

Kuku terbentuk dari sel-sel terkeratinasi dan memiliki beberapa segmen


anatomis kunci (Gambar 8-3). Yang pertama adalah akar kuku atau matriks, yang
bermula pada bagian dasar dari kuku. Bagian paling proksimal ditutupi oleh
jaringan epidermal (lipatan kuku) dan tidak terlihat oleh mata. Jaringan pada
bagian ujung lipatan kuku adalah kutikula, yang melekat pada lempeng kuku,
bergerak bersamanya dalam jarak yang pendek saat lempeng bertumbuh, dan
kemudian lepas. Area yang terang, berbentuk sabit yang terproyeksi dari bawah
lipatan kuku ibu jari adalah bagian dari matriks yang dapat terlihat. Area ini
disebut lunula (bulan kecil) dan umumnya tidak terihat pada kuku jari tangan yang
lain atau pada jari kaki.
Bagian utama dari kuku adalah lempeng kuku, yang terbentuk saat sel-sel
matriks berubah dan menjadi sel-sel pipih bertanduk dengan tingkat perlekatan
yang tinggi. Di bawah lempeng kuku adalah dasar kuku, yang tumbuh keluar dari
lapisan sel basal epidermis. Dasar kuku tidak memanjang hingga ke bagian ujung
lempeng kuku. Area dari bagian ujung dasar kuku ke lekukan distal dari kuku
disebut hiponikium. Area ini penting, karena banyak kondisi medis yang berbeda
muncul dari lokasi ini. Kuku ibu jari tumbuh dalam laju yang lebih lambat
daripada jari kuku lain. Sebagai tambahan, kuku-kuku jari dari individu yang
sama tumbuh pada laju yang berbeda. Beberapa faktor dapat mempengaruhi laju
pertumbuhan kuku dan meliputi genetik, usia (laju pertumbuhan melambat selama
dekade ketiga kehidupan), dan cuaca (laju pertumbuhan meningkat selama masamasa yang lebih hangat dalam tahun).

13

1. Anatomi Kuku (Onyx )


Keadaan kuku seperti halnya keadaan kulit, dapat menentukan kesehatan
umum dari badan. Kuku yang sehat normal adalah kuat, kenyal, dan
memperlihatkan warna kemerahmerahan, dan permukaan licin, melengkung dan
bersih tanpa terdapat lubang atau ombak di bagian tepinya. Kuku sebagai
tambahan dari kulit, merupakan lempeng tanduk yang bertugas melindungi ujung
ujung jari tangan dan kaki. Kuku terbentuk dari keratin yang mengandung asam
amino.
a. Unsur Kimia pada Kuku
Unsur-unsur kimia pada kuku terdiri atas.
1) Carbon 51%
2) Hidrogen 6%
3) Nitrogen 17%
4) Oxygen 21%
5) Sulfur 5%
b. Pertumbuhan Kuku
Kuku tumbuh dengan arah ke depan, mulai dari kandungan kuku
dan melalui ujung jari. Kecepatan pertumbuhan rata-rata pada
orang dewasa adalah 1/8 inchi (5/16 cm ) perbulan. Pada musim
panas pertumbuhan lebih cepat dibandingkan pada musim dingin.
Kuku anak-anak tumbuh lebih cepat dewasa. Kuku jari tengah
tumbuh paling cepat, sedangkan kuku jari jempol tumbuhnya
paling lambat. Walaupun kuku jari kaki, tumbuhnya lebih lambat
daripada kuku jari tangan, namun lebih tebal dan lebih keras.
c. BagianBagian Kuku
Kuku terdiri dari tiga bagian, sebagai berikut.
1) Badan kuku atau lempeng kuku (nail plate)
Yaitu bagian yang kelihatan dari kuku yang berada di atas
palung kuku mulai dari atas batas akar sampai tepi ujung lepas.
2) Akar kuku (free edge)

14

Akar kuku berada pada dasar kuku dan tersembunyi


dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh
yaitu matrix atau kandungan kuku.
3) Ujung lepas
Merupakan bagian yang berbatasan dengan badan kuku dan
ujung jari.
d. JaringanJaringan yang Berbatasan dengan Kuku
1) Palung kuku
Bagian dari kulit tempat kuku berada. Palung kuku banyak
terdapat pembuluh darah yang menyediakan makanan
untuk pertumbuhan yang
terus-menerus bagi kuku. Palung kuku juga terdapat urat
syaraf.
2) Kandungan kuku
Bagian palung kuku yang berada di bawah akar kuku dan
banyak terdapat urat syaraf, limphe (getah bening), dan
pembuluh darah.
3) Bulan sabit (lanula)
77 Bulan sabit kelihatan keputih-putihan, yang berada di
dasar (bawah) badan kuku. Warna pucat pada lanula
disebabkan pemberian darah berkurang di sekitar
perkandungan kuku.
4) Kulit kuku (cuticle)
Bagian epidermis yang menutupi pingir sekeliling kuku.
5) Eponychium
Sambungan dari cusificle, yaitu badan kuku yang menutupi
lanula.
6) Hyponichium
Bagian dari epidermis yang berada di bawah ujung lepas.
7) Mantel atau penutup kuku
Lipatan yang berada dari kulit dan tempat akar kuku.
8) Dinding kuku

15

Lipatan-lipatan kecil kulit yang menutupi pinggir-pinggir


kuku.
9) Alur kuku
Lipatan yang dalam di kedua samping badan kuku

e. Kelainan dan Penyakit Kulit


1) Penyakit kuku
Setiap penyakit kuku yang memperlihatkan tandatanda
infeksi atau radang (merah, sakit, bengkak dan bernanah) tidak
boleh dirawat oleh manacurist (perawat tangan dan kuku).
Hendaknya disarankan untuk berobat ke dokter. Macam macam
penyakit kuku antara lain, sebagai berikut.
a) Onychia
Suatu peradangan pada kuku dan matriksnya, disertai
pembentukan nanah. Kuku menjadi buram dan permukaan tidak
rata.
b) Cantengan (Paronychia)
Suatu peradangan pada jaringan sekitar kuku, biasanya oleh
kuman dan bakteri pembentuk nanah.
c) Kurap (Onychomycosis)

16

Penyakit yang disebabkan oleh jamur, biasanya terdapat


pada hyponichium (kulit di bawah ujung kuku lepas).
Penyakit ini berwarna merah melingkar dan terasa gatal.

(a)

(b)

(c)

Kelainan kuku
a) Brite nail
Lempeng kuku yang rapuh dan mudah patah. hal ini
disebabkan oleh detergent atau kekurangan zat besi.

Gambar Brite Nail


b) Leuconychia
Kuku berwarna putih membentuk titik-titik, garis-garis atau
seluruh kuku memutih. Hal ini disebabkan adanya
gelembung udara di dalam kuku atau kelainan pada metrics
kuku. Biasanya terjadi sesudah rudapaksa (trauma) pada
kuku.

Gambar Leuconychia
c) Onycholysis
17

Lempeng kuku yang lepas dari palung kuku (nail bed).


Disebabkan penyakit atau tumbuhan di bawah lempeng
kuku yang mendesak lempeng kuku ke atas, misalnya kulit,
jamur dan lain lain.

Gambar Onycholysis
d) Onychorrhesis
Terbelahnya lempeng kuku secara memanjang atau
longutidional. Kuku menjadi tipis dan mudah patah.
Disebabkan bahan soda dalam sabun/detergent, cat kuku
dan penghapus cat kuku.

e) Beau`satin line
Adanya lekukanlekukan melintang (transversal) pada
kuku. Biasanya berhubungan dengan penyakit dalam.

f) Engshell nail

18

Kelainan berupa menispisnya kuku dan melungkung pada


ujung kuku lepas. Kondisi ini sering terjadi pada usia tua

atau penderita anemia.


g) Hang nail
Terjadinya pelepasan sebagian kulit pada sisi kuku, akibat adanya
luka pada akar kuku, dan kebiasaan menggigit kuku.
C. RAMBUT
1. Pengertian Rambut
Rambut berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis.
Mereka tersebar disekujur tubuh, kecuali telapak tangan dan kaki, permukaan
dorsal falang distal dan lingkung lubang lubur dan urugenita. Setiap rambut
mempunyai batang yang bebas dan akar yang tertanam di dalam kulit. Akar
rambut dibungkus folikel rambut yang berbentuk tabung, yang terdiri atas bagian
yang betasal dari epidermis (epitelial) dan bagian yang berasal dari dermis
(jaringan ikat). Pada ujung bawahnya, folikel mengembung membentuk bulbus
rambut, yang ujungnya di tarik oleh jaringan ikat sehingga terbentuk papila
rambut. Satu atau beberapa kelenjar sebasea dan seberkas otot polos berhubungan
dengan folikel tersebut. Ketiganya bersama-sama disebut satuan pilosebasea.
Berkas otot tersebut, oto arektor pili. Ujung yang satu melekat pada jaringan ikat
folikel rambut dan ujung yanag lainnya pada lapis papilar dermis. Kontraksi otot
ini menyebabkan tegaknya rambut sebab rambut tidak terpancang tegak, tetapi
miring membentuk sudut tumpul.
2. STRUKTUR RAMBUT
Rambut terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam tiga lapis sepusat yaitu:
1. Medula
19

Medula membentuk bagian tengah rambut yang longgar dan terdiri atas 23 lapis sel kubis mengkerut, menanduk yang satu sama lain dipisahkan
oleh ruang berisi udara. Bulu halus pendek jenis bulu roma, sebagian
rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula. Sel-selnya
sering mengandung pigmen. Keratin sel-sel medula termasuk keratin
lunak.
2. Korteks
Kortek merupakan bagian utama rambut dan terdiri atas beberapa lapis sel
gepeng, panjang berbentuk gelondong menanduk membentuk keratin
keras. Fibril keratin tersusun sejajar sumbu panjang rambut dan granula
pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut hitam
mengandung pigmen teroksidasi. Udara juga terkumpul didalam ruang
antar sel korteks dan mengubah warna rambut .
3. Kutikula
Pada permukaannya terdapat selapis sel tipis, jernih yaitu kutikula. Selselnya menanduk, tidak berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut.
Sel-selnya bersitumpang tersusun seperti genteng di atap dengan ujung
bebasnya menghadap ke atas. Penempang potongan melintang rambut
beragam sesuai dengan ras. Rambut lurus bangsa-bangsa Mongol (Cina,
Eskimo, Indian Amerika) tampak bundar pada potongan melintang. Pada
rambut berombak pada beberapa bangsa termasuk, Kaukasia,
penampangnya lonjong; dan pada rambut keriting pada bangsa kulit hitam
penampangnya seperti ginjal atau elips.
FOLIKEL RAMBUT
1. Struktur
Folikel rambut merupakan selubu g yang terdiri atas sarung jaringan
ikat di bagian luar (sarung akar asal dermis) yang berasal dari dermis
dan sarung akar asal dermis di bagian dalam yang berasal dari
epidermis. Sarung asal epitel terbagi menjadi 2 yaitu lapis dalam dan
luar. Mengarah ke ujungnya, folikel mengembung membentuk bulbus
rambut tempat akar rambut dan selubungnya menyatu sebagai masa
sel-sel primitif yang disebut matrik. Dasar bulbus didesak oleh
jaringan ikat papila dan yang berhubungan dengan papila tempat
persatuan antara akar rambut dan selubungnya. Papila rambut,

20

walaupun lebih besar, strukturnya sama dengan papila dermis yang lain
dan mengandung serat jaringan ikat halus, unsur sel dan kaya akan
pembuluh darah serta saraf. Tidak semua lapisan folikel rambut dapat
dipelajari dari setiap bagiannya. Yang terbaik adalah sajian ynag
diambil dari bagian antara bulbus pili dengan muara kelenjar sebasea.
Sarung akar asal dermis. Sarung ini terdiri atas 3 lapis sesuai
dengan lapisan dermis. Yang paling luar tidak berbatas tegas terdiri
atas berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang. Ini sesuai
dengan lapis retikular dermis. Lapis tengah lebih tebal dan sesuai
dengan lapis papilar dermis. Lapisan ini padat sel dan mengandung
serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar. Yang paling dalam
berupa sabuk homogen sempit yang disebut membran kemaca (glassi
membrane),yang sesuai dengan membran basal dibawah epidermis.
Lapisan ini terdiri atas serat retikulin dan bahan dasar amorf.
Sarung akar asal epidermis (epitel). Sarung ini mempunyai lapis
luar, (sarung akar rambut luar) yang menyambung dengan lapis-lapis
dalam epidermis dan dermis dalam (sarung akar rambut dalam) yang
sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah lebih berkembang.
Sarung akar rambut luar. Sarung ini di bagian luar mempunyai
selapis sel tinggi langsung duduk diatas membran kemaca dan di
bagian mempunyai lapisan yang terdiri atas sel poligonal (dengan
hubungan antar sel) yang menyerupai sel-sel skratum spinosum
epidermis.
Sarung akar rambut dalam. Sarung ini berupa sarung berzat tanduk
membungkus akar rambut yang sedang tumbuh dan seperti akar
rambut, ia terdorong oleh penambahan sel dari bulbus. Ia
menghasilkan keratin lunak dengan fase keratohialin yang juga
ditemukan pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi di atas muara
kelenjar sebasea dalam folikel. Ia mempunyai tiga lapisan yang jelas :
a) Lapisan henle. Langsung melekat pada sarung akar rambut
luar, mempunyai selapis sel gempeng, jernih yang mengandung
fibril hialin.
b) Tepat disisi dalam lapis henle terdapat lapis Huxley, yang
terdiri atas beberapa lapis sel panjang . Di dalam sitoplasma

21

sel-selnya terdapat granula trikohialin, yang sangat mirip


keratohialin, dan mengandung berkas-berkas tonofibrin. Pada
bagian yang dekat dengan bulbus rambut masih terdapat intiinti selnya, tetapi makin ke atas inti tersebut piknotik atau
hilang
Kutikula sarung akar rambut terletak berhadapan dengan kutikula rambut yang
kedunya berstruktur berkemiripan. Lapisan ini berwujud selapis sisik tanduk
yang bening, dengan ujung bebasnya menghadap ke bawah dan berselisip dengan
sisik kutikula rambut yang menghadap ke atas. Kedudukan saling mengunci inilah
yang menyebabkan mengapa rambut bila dicabut selalu terikut sarung akar rambut
dalam.

22

DAFTAR PUSTAKA
http://catatanmahasiswafk.blogspot.com/2012/06/anatomi-dan-fisiologi-kulit.html
http://ernhajhie.blogspot.com/2012/03/anatomi-fisiologi-kulitrambutdan-kuku.html

23

Anda mungkin juga menyukai