Anatomi dan Fisiologi Sistem

Reproduksi

Disusun oleh :
 Fitria sekar pratiwi (2014201035)
 Icha silvya anggraeni (2014201040)
 Siti aisah (2014201009)
 Yusra fadhilah (2014201038)
 Nizar fazrul al fazri (2014201034)
 Riki aditia (2014201030)
 A. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi terdiri dari organ seks primer
atau ginad (testis pada pria dan ovarium pada
wanita), yang mengsekresikan hormon dan
menghasilkan gamet (sperma dan telur), ada
juga organ seks sekunder berupa kelenjar dan
saluran-saluran.
 B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi
Wanita
1. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
a. Bagian Eksternal
genetelia bagian luar juga dapat disebut sebagai vulva.
Bagian luar ini terletak di perineum ini terdiri dari mons pubis
hingga perineum.
1) Mons veneris
mons veneris atau lebih dikenal dengan mons pubis adalah
gundukan dilapisi kulit yang didalamnya mengandung jaringan
lemak dan menutupi tulang kemaluan. Mons pubis berfungsi
sebagai pelindung alat kemaluan wanita yang dapat
menyebabkan infeksi atau penyakit serius.
2). Klitoris
klitoris atau kelentit merupakan gumpalan jaringan kecil yang
terdapat pada ujung atas lubang kemaluan wanita, klitoris
terletak diatas vulva tepatnya diatas saluran kemih mengandung
8.000 serabut saraf sensorik.

3). labia mayora (bibir besar)

labia mayor merupakan lapisan lemak yang mengandung
pleksus vena. Pada bagian luarnya dilapisi kulit dan
tumbuh beberapa rambut kemaluan seperti mons pubis.
Labia mayor terletak didekat mons pubis hingga menjulur
kebawah dan membentuk mirip seperti bibir.
4). Labia minora ( bibir kecil)
tugas labia minor adalah melindungi saluran kemih dan kelenjar
yang dihasilkannya bertugas untuk melindungi genetalia dari
serangan bakteri. Terletak didalam labia mayor.

5). Vestibulum
vestibulum merupakan rongga kemaluan yang dibatasi klitoris,
forchet dan labia minor, bagian kelamin ini dibasahi oleh dua
labia kanan kiri dan bagian belakang labia minora.

6) himen
himen merupakan selaput darah yang mudah sekali sobek
fungsinya adalah melindungi liang vagina. Himen berlubang
sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan
yang dikeluarkan oleh kelenjar endometrium (lapisan dalam
rahim).
7). Perineum
perineum merupakan alat kelamin eksternal yang terletak
didekat anus, tepatnya terdapat diujung bawah vulva.

B. Bagian internal
Anatomi sistem reproduksi bagian dalam yang terletak
didalam rongga pelvis terdiri dari:
1) Ovarium
ovarium terbentuk oval, letaknya dikanan dan kiri dekat dengan
dinding uterus, tepatnya dibelakang uterus. Ovarium terdiri dari
medulla dan karteks yang fungsinya untuk menghasilkan
hormone seks dan sel telur.
2) tuba fallopi
tuba fallopi terletak dikanan dan kiri uterus, bentuknya seperti
pipa air yang melengkung tetapi tidak beraturan, awalnya kecil
dan semakin membesar hingga keujung. Tuba fallopi yang
merupakan jalannya sel telur dari ovarium menuju uterus.
3). Rahim Atau Uterus
uterus memiliki bentuk seperti buah pir, dengan berat
30 gram, terletak dipanggul kecil diantara rektum dan
didepannya trletak kandung kemih, bagian bawahnya
disangga oleh ligamen yang kuat sehingga bebas untuk
tumbuh dan berkembang saat kehamilan.
4). Vagina
vagina merupakan saluran muskulomembranasea (otot
selaput). Dinding depan vagina berukuran 9cm dan
dinding belakangnya 11cm. Vagina terdiri dari jaringan
ikat dibagian luarnya.
 2. Fisiologi Sistem Reproduksi
Wanita
Sistem reproduksi pada wanita meliputi 4hal yaitu
memproduksi ovum atau sel telur diovarium,
menghasilkan hormon seks, menerima sperma
dari pria dan tempat untuk fertilasi dituba fallobi.
Alat reproduksi wanita berdasarkan fisiologinya
memiliki tiga fungsi, prtama fungsi utama untuk
reproduksi atau melanjutkan keturunan kedua
fungsi seksual ketiga hormonal.
 C. Anatomi dan Fisiologi Sistem Resproduksi
Pria
1) Penis
Penis merupakan jaringan erektil yang berfungsi untuk
deposit sperma dalm hubungan seksual sehingga dapat
ditampung dalam liang sanggama.
2) Testis
Testis disebut juga buah zakar. Testis berada diluar yang
dibungkus dengan skrotum yang longgar, testis
merupakan alat penting untuk membentuk hormon pria
yaitu testosterone dan membentuk spermatozoa yaitu
bbit dari pria dalam jumlah besar.
Testis memiliki struktur dari luar
sebagai berikut:
a. Tunika vaginalis merupakan
membran serum luar berlapis dua
yang melindungi setiap testis.
B. Tunika albugenia terdapat didalam
tunika vaginalis dan menonjol
kedalam.
C. Tubulus seminiferus yang terdapat didalam lobulus
diantara tubulus-tubulus seminiferus yang mempunyai
fungsi reproduksi terdapat sel-sel intersisiel yang
disebut sel leyding (menghasilkan hormon testosteron)
D. Rete testis adalah jaringan tabung yang dibentuk
oleh bersatunya beberapa tubulus rektus dari setiap
lobula.
E. Duktus Eferen, saluran yang memindahkan sperma
keluar testis dari rete testis keepididimis.
3. Epididimis
Epididimis merupakan saluran dengan panjang sekitar
45-50cm, tempat bertumbuh dan berkembangnya
spermatozoa sehingga siap untuk melakukan
pembuahan.
4. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat merupakan pembentuk cairan yang
bersama-sama keluar saat ejakuasi dalam hubungan
seksual.
5. Vas deferens
Vans deferens merupakan kelanjutan dari saluran
epididimis yang dapat diraba dari luar. Kontap
(kontrasepsi mantap)
 D.MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI
• Masalah kesehatan reproduksi manjadi perhatian bersama dan
bukan hanya dampaknya luas menyangkut berbagai aspek kehidupan
dan menjadi parameter kemampuan negara dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Dengan demikian kesehatan alat reproduksi sangat erat
hubungannya dengan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
anak (AKA). Sebagai ketetapan yang dimaksudkan dengan kesehatan
reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk memanfaatkan
kesuburannya (fertilitas) dapat menjalani kehamilan dan persalinan
secara aman serta mendapatkan bayi tanpa risiko apapun atau well
helath mother dan well born baby dan selanjutnya mengembalikan
kesehatan dalam batas normal. Dalam survei WHO, menetapkan 5
jenis ketentuan sebagai kriteria klasifikaksi wanita yaitu kesehatan
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, dan persamaan.
• Disamping itu dalam pelayanan dan pertolongan
persalinan telah diupayakan dengan memakai sistem
partograf WHO, sehingga ibu hamil dan bersalin
dikirimkan pada tingkat garis “waspada”. Keberhasilan
dalam pelaksanaan gagasan ini bergantung pada
kemampuan dalam memberi pengawasan selama hamil
(antenatal) serta konsultasi gizi. Keluarga berencana juga
memegang peranan penting untuk dapat mengatur jarak
kehamilan, mengatur jumlah kehamilan (sehingga
komplikasi dapat ditekan), dan meningkatkan usia kawin
dan hamil sampai mencapai masa reproduksi sehat.
 E. Masalah Kesehatan Alat Reproduksi Remaja

• Beberapa waktu yang lampau masalah remaja dengan

alat reproduksinya kurang mendapat perhatian karena
umur relatif muda, masih dalam status pendidikan
sehingga seolah-olah bebas dari kemungkinan
menghadapi masalah penyulit dan penyakit yang
berkaitan dengan alat reproduksinya. Terbukti bahwa
remaja yang sedang mencari identitas diri telah sangat
mudah menerima informasi dunia berkaitan dengan
masalah fungsi alat reproduksinya sehingga cenderung
menjurus ke arah pelaksanaan hubungan seksual yang
semakin bebas.
Penyakit menular seksual

Masalah hubungan seks dengan akibatnya dalam bentuk

penyakit menular seksual (PMS) sebagian besar mendapat
pengobatan di luar rumah sakit dan mungkin tidak adekuat
sehingga penyakit berjalan subklinis (tanpa gejala yang
khas) namun kerusakan jaringan berlangsung terus yang
mengakibatkan kemandulan. Dari sudut bakteriologi
(mikroorganisme) yang paling sering menyebabkan
penyakit menular seksual dan menjurus ke arah penyakit
radang panggul adalah Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia
trachomatis, Nycoplasmma hominis, dan bakteri lainnya.
• Penyakit menular seksual dapat menimbulkan
infeksi akut (mendadak) yang memerlukan
penanganan yang tepat karena dapat menjalar
ke alat genitalia bagian dalam (atas) dan
menimbulkan penyakit menjadi menahun
(kronis) dengan akibat akhir rusaknya fungsi
alat genetalia bagian dalam sehingga
menimbulkan kurang subur atau mandul.