Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PERNAPASAN MAKLUK HIDUP

Sistem
pernapasan Sistem
Sistem
pada manusia pernapasan
pernapasan
pada tumbuhan
pada Hewan

A. Pengertian Pernapasan
Salah satu ciri makluk hidup adalah bernapas. Bernapas adalah merupakan proses
mengirup udara yang mengandung oksigen (O2) serta menghembus udara yang mengandung
karbondioksida (CO2). Pernafasan adalah hal-hal yang berhubungan dengan bernafas. Sistem
pernafasan adalah sistem organ tubuh makhluk hidup yang digunakan untuk
proses pertukaran gas. Setiap makhluk hidup perlu bernafas untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.

B. Sistem pernapasan pada manusia


1. alat pernapasan pada manusia
Hidung
Faring
Laring
Trakea (Tenggorokan )
Bronkus
Bronkiolus
Paru paru
Alveolus
a. Hidung
Hidung adalah bagian yang sering kita lihat dengan jelas karena letaknya yang berada di
tubuh bagian luar. Hidung normal memiliki 2 lubang sebagai tempat keluar masuknya udara.
Sekilas lubang ini memiliki ukuran yang sama, tetapi keduanya memiliki memiliki volume
berbeda dalam pengambilan udara. Ada saluran bervolume besar dan saluran bervolume
kecil. Fungsi hidung adalah merupakan alat pernapasan pertama yang di lalui oleh udara.
Di dalam hidung terdapat rambut halus dan lendir yang berguna untuk menyaring semua
udara yang akan masuk karena udara yang masuk tidak semua bersih ada sebagian kotoran
yang melekat seperti polusi, debu dan sebagainya. Udara pernapasan masuk melalui lubang
hidung menuju rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yang berguna
untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut, mengatur suhu udara pernapasan,
dan menyelidiki adanya bau udara.
b. Faring
Faring adalah saluran pernapasan yang setelah hidung yang memiliki pangkal pada
laring. Fungsi faring adalah sebagai tempat keluar masuknya udara dan juga sebagai tempat
keluar masuknya makanan dan minuman.
Faring ( rongga tekak ) merupakan rongga pertigaan ke arah saluran pencernaan
(esofagus), saluran pernapasan (batang tenggorok), dan saluran ke rongga hidung.
Mekanisme menelan dan bernapas telah diatur sedemikian rupa dengan semacam katup
epiglotis serta gerakan laring ke atas sewaktu menelan, sehingga saluran ke rongga hidung
(saluran pernapasan ) tertutup rapat. (Katup epiglotis akan membuka saat kita menarik nafas
dan mengeluarkannya, tapi terkadang bisa juga makanan yang bisa masuk ke katup itu
sehingga kita tersedak)
c. Laring
Laring adalah pangkal dari tenggorokan yang berfungsi sebagai pencegah masuknya
benda asing yang masuk ke dalam sitem pernapasan manusia yang di kelilingi tulang
rawan. Fungsi laring juga sebagai tempat menelan makanan yang masuk untuk di proses
lebih lanjut. Dari faring, udara akan masuk ke laring. Didalam laring terdapat terdapat katup
yang disebut epiglotis (anak tekak). Epiglotis adalah lipatan tulang rawan yang selalu
mengatur makanan dan minuman agar tidak masuk ke tenggorokan. Epiglotis akan terus
terbuka ketika bernafas. Pada saat menelan makanan dan minuman, epiglotis akan menutup
dan mengangkat jakun ke atas, sehingga makanan dan air tidak masuk ke tenggorokan dan
kita masih bisa bernafas
d. Trakhea (Tenggorokan)
Trakhea (Tenggorokan) merupakan sebuah saluran yang panjangnya kiri kira 9cm.
Trakea berada di daerah leher dan disusun oleh tulang rawan yang berbentuk seperti cincinde
ngan panjang 10. Trakea tersusun dari tulang rawan yang terletak didepan kerongkongan
dan berbentuk pipa. Pada tenggorokan terdapat bulu bulu halus. Bulu bulu halus
berfungsi menyaring udara dari kotoran atau menolak kotoran yang masuk bersama udara
saat bernapas . Bagian dalam trakea dilapisi oleh selaput lendir dan mempunyai lapisan yang
terdiri dari sel-sel bersilian. Lapisan bersilian ini berfungsi untuk menahan debu atau
kotoran dalam udara agar tidak masuk ke paru-paru. Fungsi dari selaput lendir yang ada di
trakea adalah sebagai penahan kotoran dari udara yang ikut masuk melewati hidung agar
tidak terus masuk ke paru-paru
Trakea memanjang ke bawah dan ujungny abercabang dua yang disebut bronkus menuju
paru-paru kiri dan kanan.

e. Bronkus (cabang-cabang tenggorok)


Bronkus merupakan bagian yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Bronkus
terletak di paru-paru kanan dan kiri. Setiap bronkus terdiri dari lempengan tulang rawan dan
dindingnya terdiri dari otot halus . Bronkus bercabang-cabang lagi yang disebut bronkiolus.
Fungsi bronkus adalah sebagai media penghubung antara trakea dan paru-paru.

f. Brongkiolus
Bronkiolus merupakan cabang kecil halus yang terdapat pada bronkus. Cabang brokiolus
semakin jauh cabangnya semakin mengecil, halus dan dindingnya semakin tipis. Fungsi dari
bronkiolus adalah sebagai bagian yang menghubungkan udara yang mengandung oksigen
untuk masuk ke dalam paru-paru. Semua cabang bronkiolus berakhir pada bagian alveolus.
Dinding bronkiolus tipis dan tidak bertulang rawan. Fungsi utama dari bronkiolus adalah
menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli, dan untuk mengontrol jumlah udara yang
didistribusikan melalui paru-paru dengan konstriksi (menyempit) dan dilatasi (melebar)
g. Pulmo (paru-paru)
Paru-paru adalah alat pernapasan yang terletak di dalam rongga dada dan di atas
diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga
perut. Paru-paru diselubungi oleh selaput elastis yang disebut pleura. Paru-paru terdiri dari
dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir,
sedangkan paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir.
Di dalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus . bronkiolus paru-paru bercabang lagi
membentuk saluran-saluran halus. Saluran-saluran halus ini berakhir pada gelembung-
gelembung halus atau gelembung paru-paru yang disebut alveolus (alveoli = jamak).
Fungsi dari paru-paru ini adalah sebagai penerima oksigen, lalu memproses oksigen setelah
itu mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak di perlukan oleh tubuh.
h. Alveolus
Dinding alveolus sangat tipis, namun elastis dan mengandung kapiler-kapiler darah. Pada
dinding alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Alveolus berada di jantung
dan berfungsi sebagai pemisah oksigen dan karbondioksida yang ada di dalam
darah. Fungsi dari alveolus adalah sebagai pengedar oksigen yang diolah oleh paru-paru ke
seluruh tubuh

2. Proses pernapasan pada manusia

Dalam proses pernapasan ini terdiri atas dua proses, proses yang pertama ialah Inspirasi atau
proses menarik napas. Dan proses yang kedua yakni Ekspirasi atau proses mengeluarkan
napas. Pada saat menarik napas, otot diafragma yang ada di rongga akan berkontraksi. Pada
otot ini awalnya berbentuk melengkung yang kemudian akan menjadi lurus saat berkontraksi.
Pada saat otot diafragma berkontraksi, maka rongga dada akan mengembang sehingga
tekanan di dalam rongga dada akan berkurang dan memungkinkan masuknya udara.
Sementara pada saat mengeluarkan napas otot diafragma akan melemas yang sehingga
rongga dada akan menjadi mengecil yang mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada pun
akan menjadi naik dan udara akan tertekan keluar.

Jadi yang perlu kalian ingat ialah bahwa udara akan mengalir dari suatu tempat yang
mempunyai tekanan besar yang menuju tempat yang memiliki tekanan lebih kecil.

C. Sistem Pernapasan Pada Hewan

Jika kita berbicara tentang Pernapasan pada hewan pada dasarnya pernapasan pada hewan
sama dengan pernapasan pada manusia, Oksigen yang di gunakan sebagai proses oksidasi
yang menghasilkan energi dan mengeluarkan CO2 serta Uap Air yang merupakan zat-zat sisa
dari proses pernapasan. Sistem pernapasan pada hewan dapat di kelempokkan menjadi 10
bagian, di antaranya Pernapasan Pada Mamalia, Pernapasan Pada Aves, Pernapasan Pada
Reptilia, Pernapasan Pada Amfibi, Pernapasan Serangga, Pernapasan Kalajenking, laba-laba,
Pernapasan pada Udang-udangan, Pernapasan Cacing Dan Pernapasan pada Protozoa.

1. Sistem Pernapasan pada Mamalia

Pada hewan mamalia ternyata memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama seperti
manusia. alat-alat pernapasanya terdiri atas hidung, batang tenggorok dan juga paru-paru.
Semua hewan mamalia, baik mamalia darat maupun mamalia air bernapas dengan paru -
paru..Contohnya : Kambing, anjing, paus, lumba-lumba

2. Sistem Pernapasan pada Aves

Selanjutnya kita akan membahas tentang sistem pernapasan pada aves atau yang lebih di
kenal dengan Burung, Alat pernapasan burung terdiri atas : lubang hidung, batang tenggorok
(trakea), cabang batang tenggorok (bronkus), dan paru-paru. Burung bernapas dengan paru -
paru. Burung mempunyai alat pernapasan yaitu pundi - pundi (kantong) udara. Pundi - pundi
udara berguna untuk menyimpan udara pada waktu terbang.

Proses. Proses pernapasan burung adalah sebagai berikut :

Hidung, tenggorokan, pundi - pundi udara, paru - paru. Ketika terbang pernapasan burung
berasal dari udara yang tersimpan dalam pundi - pundi udara, dan ketika tidak terbang
burung mengisi pundi - pundi udaranya . Udara yang di Hirup burung masuk melalui lubang
hidung, lalu ke batang tenggorok, cabang batang tenggorok dan akhirnya masuk ke dalam
paru-paru.di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru(alveolus), tempat terjadinya
pertukaran gas. sementara itu di bagian bawah trakea terdapat pula alat suara yang di sebut
dengan nama Siring. udara bertekanan tinggi yang melalui siring akan menggetarkan selaput
suara di dalamnya sehingga menghasilkan bunyi.

Umumnya pada burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan yang berupa
pundi-pundi udara, memiliki 9 buah pundi-pundi udara, yang mana Kesembilan pundi-pundi
udara tersebut adalah sebagai berikut ini :

Sepasang pundi-pundi udara di leher;


Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
Sepasang pundi-pundi udara di perut;
Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang
membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.

Fungsi dari pundi-pundi udara pada burung adalah untuk membantu pernapasan pada
saat terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang di hasilkan oleh siring.

Taukah sobat bahwa Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung, Caranya
adalah dengan mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara.Pundi-pundi udara yang berisi
udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan menurun sehingga membantu dan
memudahkan burung untuk terbang. Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat
jenis tubuhnya akan naik.
Pada saat burung mengepak kan sayapnya untuk terbang, maka pengambilan oksigen melalui
hidung mengalami hambatan karena terjadinya kontraksi otot-otot dada menekan paru-paru
dan menghambat masuknya udara ke dalam paru-paru. Maka Untuk memenuhi kebutuhan
oksigen pada waktu terbang, burung menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-
pundi udara. Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru
terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat leh darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk
proses oksidsi. Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke luar tubuh
melalui hidung. Burung setelah terbang beberapa saat akan menghabiskan udara yang
tersimpan dlam pundi-pundi untuk bernapas. Pundi-pundi udara akan diisi kembali ketika
burung hinggap di atas pohon atau melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya.

3. Sistem Pernapasan pada Reptilia

sistem pernapasan Hewan reptilia mirip dengan sistem pernapasan pada burung. alat-alat
pernapasan pada Reptilia terdiri dari. Lubang Hidung, batang tenggorok dan Paru-paru. Fase
pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi
melalui mekanisme pernapasan yang sama dengan mamalia.

Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya kita ambil sebagai contoh buaya, Buaya
memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, serta kerongkongannya. Dengan
demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat masuk ke saluran pernapasan dan saluran
pencernaan.

4. Sistem Pernapasan pada Amfibi

Katak merupakan hewan yang tergolong kedalam amfibi yang mana selama hidupnya
mengalami metamorfosis atau yang di kenal sebagai perubahan bentuk tubuh. seiring dengan
proses metamorfosis, alat pernapasan pada katak juga mengalami perubahan, setelah
menetas, berudu katak bernapas menggunakan kedua pasang insang luar yang di milikinya.
Lalu beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sementara itu dua
pasang insang yang lain menjadi besar. lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar
sehingga air di sekelilingnya selalu berganti-ganti. Oksigen yang larut di dalam air di
sekeliling insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada insnag.Selanjutnya,
celah-celah insang terbentuk di antara lengkung- lengkung insang bersamaan dengan
terbentuknya mata pada waktu berudu berumur sekitar enam sampai sembilan hari.

Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan dengan


terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup insang (operkulum) dan
lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak,
insang dalam kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi
katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut.
Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan
melalui paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian
menutup lubang hidungnya sebelah dalam.

Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam paru-paru.
Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air ataupun di darat. Pernapasan
ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu banyak mengandung kapiler darah dan
perkembangan sistem pernapasan insang luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap
lembap atau basah itu memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke
dalam pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih habitat di
sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.
Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak mengisi rongga
mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara berdifusi melalui selaput
rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh
katak.

Nah sekarang teman-teman sudah mengerti ya tentang Bagai mana sistem pernapasan yang
terjadi pada Katak, mari kita lanjutkan ke hewan berikutnya yakni Sistem pernapasan pada
Ikan.

5. Sistem Pernapasan pada Pisces

Alat pernapasan Pisces atau yang di kenal dengan ikan pada umumnya berupa insang yang
berjumlah Empat pasang, Letak insang di samping kiri serta kanan kepala ikan. Pada setiap
insang memiliki banyak lembaran yang di selubungi oleh jaringan epitel dengan banyak
anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang sangatlah lebar, terutama pada ikan
yang aktif bergerak, cerakan cepat dapat meningkatkan kecepatan aliran air pada insang.
Taukah sobat genggaminternet.com bahwa Insang memiliki struktur yang baik untuk
mengarahkan aliran air dan darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas
secara efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di
permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara
demikian, sekitar 8090% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang
keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang
rawan, misalnya hiu. tidak memiliki tutup insang.

Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase Inspirasi dan Fase Ekspirasi, Fase Inspirasi
adalah Fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah
belakang masih tertutup selaput sehingg rongga mulut membesar. Keadaan itu menyebabkan
tekanan udara dan rongga mulut lebih kecil dari pada tekanan udara di luat. lalu, bersamaan
dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase
pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh
berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air
didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam
pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air.
Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai dua macam
fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan sebagai
tempat cadangan oksigen. Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok,
dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah
lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara.
Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah,
misalnya pada lingkungan berlumpur.

Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru
australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-paru
amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara
yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.

sekarang kita sistem pernapasan hewan yang berikutnya ya, yakni sistem pernapasan pada
serangga.

6. Sistem Pernapasan pada Serangga

Sisttem pernapasan pada hewan serangga di kenal sebgagai Sistem Trakea. memiliki bentuk
yang berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh.
cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh di sebut dengan trakeol.
Trakea bermuara pada lubang kecil yang di sebut dengan stigma(spirakel). Spirakel ini
berfungsi sebagai jalan Masuk dan keluarnya udara pernapasan. Pada belalang misalnya yang
memiliki sepuluh pasang spirakel , dua pasang spirakel terletak di bagian dada dan delapan
pasang lainya terletak di sisi samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang
membantu menepiskan debu dan benda-benda asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea.
Spirakel memiliki katup yang dapat membuka dan menutup.
Saat Menarik nafas otot belalang pada kerangka luar mengendur, tubuhnya mengembang,
keadaan ini menyebabkan udara dari luar masuk melalui spirakel menuju ke dalam
trakea.kemudian melalui trakeol sampai ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar
berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju
spirakel untuk dikeluarkan.

Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi, pertukaran gas,
dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik, spirakel daerah dada
membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel daerah dada
ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah
perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.

Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea. Insang
trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis dengan banyak
trakeol,dan memiliki permukaan luas. Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi
oksigen dan dalam air menuju sistem trakea.

Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang dapat dijulurkan ke
permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan sistem trakea dalam tubuhnya.
Beberapa serangga air dewasa, misalnya kumbang air, memiliki cadangan udara yang
tersimpan di bawah sayapnya. Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas.
Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk digunakan pada waktu berada di dalam air.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat oksigen. Oleh
karena itu, darah serangga tidak berwarna merah. Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen
menuju ke trakeol,

kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa
dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel.

7. Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba

Taukah sobat genggaminternet.com alat pernapasan pada kalajengking dan laba-laba adalah
paru-paru buku. Paru-paru ini terletak di sisi tubuh bagian bawah. biasanya, paru-paru buku
beripa dua buah kantong, yang masing-masing terdiri dari lipatan serupa lembaran daun yang
berjumlah lima belas sampai dua puluh lembar.

Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke arah dalam
dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian itu berhubungan dengan
udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-
paru buku. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara
lipatan-lipatan sehingga berhubungan langsung dengan darah.

8. Sistem Pernapasan pada Udang-udangan


Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air, bernapas
dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau kamar insang.
Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan.

Di permukaan insang banyak terdapat pembuluh darah dengan membran yang tipis. Oleh
karena itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon
dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara difusi, dapat terjadi dengan cepat
dan efisien.

Keadaan insang hewan kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan habitatnya. Pada
umumnya, bila kemampuan hidup di darat makin meningkat, insang mengalami penyusutan.
Kepiting yang hidup di daerah pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, hewan yang
hidup di daerah Iebih dekat dengan daratan mempunyai 18 insang, sedangkan yang hidup di
pantai mempunyai 12 insang.

Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai rongga insang dengan
banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara terjadi dalam rongga insang.
Insang menonjol ke dalam rongga insang yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.

9. Sistem Pernapasan pada Cacing


Taukah sobat genggaminternet.com bahwasanya Cacing tanah bernapas menggunakan
kulitnya yang tipis. kulit cacing tanah banyak mengandung kapiler darah serta kelenjar lendir
yang selalu menghasilka lendir. Lendir itu sendiri bermanfaat untuk menjaga kulit cacing
agar selalu basah supaya Oksigen mudah berdifusi melalui kulit.Oksigen berikatan dengan
hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada kulit cacing tanah juga
berfungsi untuk memudahkannya bergerak.

10. Sistem Pernapasan pada Protozoa

Taukah sobat genggaminternet.com Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat
pernapasan khusus. Jadi keluar masuknya udara untuk pernapasan hewal bersel satu
(protozoa), misalnya Amoeba sp. terjadi melalui selaput atau membran sel secara di fusi.
menggunakan O2 untuk keperluan oksidasi, kadar O2 di dalam tubuhnya berkurang,
sedangkan kadar CO2 bertambah.
Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam sel.
Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar CO2 di luar
sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel tetap, sedangkan
kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke luar sel.

Pernapasan pada Tumbuhan Jenis dan Prosesnya

Disamping proses fotosintesis yang memang sangat penting bagi tumbuhan untuk
mendapatkan cadangan makanan, ada satu hal atau proses lainnya yang akan sangat krusial
bagi keberlangsungan hidup suatu tumbuhan. Ya, proses tersebut itu adalah proses
pernapasan atau sistem respirasi pada tumbuhan, sama seperti makhluk hidup lainnya. Proses
pernapasan pada tumbuhan cukup beda jika dibandingkan dengan pernapasan pada hewan
atau manusia, karena proses pernapasan pada tumbuhan lebih kompleks jika dibandingkan
hewan dan manusia. Berikut ini akan dijelaskan segala hal mengenai pernapasan pada
tumbuhan.

Alat Pernapasan Pada Tumbuhan

Sebelum anda mengetahui lebih jauh perihal pernapasan pada tumbuhan, maka
alangkah lebih baik jika pertama-tama anda mengetahui hal yang paling fundamental terlebih
dahulu, yaitu bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai sistem pernapasan. Berikut ini
merupakan alat pernapasan pada tumbuhan.

1. Stomata

Alat pernapasan tumbuhan yang paling krusial adalah stomata.Stomata merupakan


bagian dari tumbuhan yang memiliki fungsi utama sebagai tempat pertukaran gas oksigen
menjadi karbondioksida yang menjadi awal dari proses pernapasan pada tumbuhan. Stomata
atau mulut daun ini memiliki sebuah celah yang dijaga oleh 2 buah sel penjaga. Sel penjaga
ini memiliki fungsi untuk mengatur buka tutupnya sebuah stomata pada suatu tumbuhan.

Stomata pada tumbuhan ini biasanya akan membuka ketika mendapat cahaya matahari yang
cukup dan akan menutup sendiri pada saat tidak ada cahaya matahari yang masuk. Sel
penjaga dapat membuka dan menutup suatu stomata karena memiliki kandungan ion kalium
dan air di dalamnya dan akan berfungsi sesuai mekanisme berikut.

Stomata Membuka : Sewaktu sel penjaga memiliki kandungan ion kalium yang
cukup, maka air dari sel tetangga akan masuk ke sel penjaga secara osmosis sehingga
sel penjaga yang berhadapan dengan stomata akan tertarik ke belakang dan stomata
menjadi terbuka.
Stomata Menutup : Ketika ion kalium pada sel penjaga keluar, maka air yang berada
pada sel penjaga akan berpindah menuju ke sel tetangga secara osmosis pula sehingga
sel tetangga menjadi mengembang dan mendorong sel penjaga menuju celah stomata
dan menutup stomata.

2. Lentisel

Alat pernapasan pada tumbuhan yang kedua adalah lentisel. Lentisel ini biasanya
terdapat di tumbuhan bertipe dikotil, monokotil, maupun tumbuhan berbiji terbuka. Lentisel
merupakan suatu lubang-lubang di batang akibat pengelupasan dari kambium gabus,
parenkim gabus, dan lapisan gabus yang terbentuk untuk menggantikan epidermis dan
berfungsi untuk melindungi batang.

Biasanya lapisan gabus yang terbentuk melalui kambium gabus ini sangat rapat
sehingga dapat memutus pasokan udara luar yang sangat penting untuk kebutuhan
pernapasan bagian-bagian tumbuhan lainnya. Adanya lentisel ini berfungsi sebagai penyedia
jalan bagi udara luar untuk melewati rapatnya lapisan gabus sehingga bagian-bagian
tumbuhan yang lainnya mendapatkan pasokan udara yang cukup.

3. Rambut Akar

Alat pernapasan lainnya pada tumbuhan selain stomata dan lentisel adalah rambut
akar. Memang benar bahwa rambut akar ini memiliki fungsi utama untuk menghisap air
maupun zat hara dari dalam tanah dan menyalurkannnya kepada bagian tumbuhan yang lain,
namun ternyata rambut akar ini juga sangat bermanfaat untuk alat pernapasan tumbuhan.
Rambut akar ini dapat mengambil oksigen yang terdapat pada pori-pori tanah.

4. Alat Pernapasan Khusus Pada Tumbuhan

Selain ketiga bagian dari tumbuhan diatas yang tidak diragukan lagi fungsinya
sebagai alat pernapasan, namun pada beberapa jenis tumbuhan, mereka memiliki alat
pernapasan khusus dikarenakan kemampuan tumbuhan-tumbuhan ini dalam beradaptasi
terhadap lingkungannya. Berikut ini contoh alat pernapasan khusus pada tumbuhan.

Akar Gantung Akar gantung merupakan bagian-bagian akar yang tumbuh dari
batang dan kemudian menjulur ke arah tanah. Nah, akar ini menjulur ke arah tanah
bukan tanpa alasan karena akar ini ketika menjulur ke arah tanah akan menyerap uap
air dan gas dari udara. Contoh tumbuhan yang memiliki akar gantung adalah pohon
beringin dan anggrek.
Akar Napas Berbeda dengan akar gantung, akar napas ini merupakan jenis-
jenis akar tumbuhan yang muncul ke permukaan tanah sehingga akar napas ini dapat
mengeluarkan karbondioksida dan memperoleh oksigen. Tanama bakai yang biasa
hidup di daerah laut merupakan contoh tumbuhan yang memiliki akar napas.
Rongga Udara Selain akar, ada juga tumbuhan yang memanfaatkan batangnya
untuk memperoleh pasokan oksigen. Tumbuhan ini biasanya memiliki batang yang
memiliki rongga-rongga udara sehingga udara atau oksigen dapat digunakan
melakukan proses respirasi. Contoh tumbuhan yang memiliki batang berongga adalah
tumbuhan enceng gondok dan juga kangkung.

Kaitan Antara Proses Pernapasan dan Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan

Pada dasarnya, proses pernapasan pada tumbuhan memiliki kaitan yang sangat erat
dengan proses fotosintesis karena kedua proses ini saling bergantung satu sama lain. Berikut
ini adalah kaitan antara proses pernapasan tumbuhan dengan proses fotosintesis pada
tumbuhan.

Pada siang hari atau pada saat tumbuhan mendapat banyak pasokan cahaya matahari,
maka tumbuhan akan fokus melakukan proses fotosintesis sehingga tidak heran jika
laju fotosintesis akan 10 kali lebih besar jika dibandingkan dengan laju respirasinya.
Untuk dapat melaksanakan proses fotosintesis, tumbuhan memerlukan pasokan
karbondioksida yang cukup, yang mana pasokan karbondioksida ini dapat dihasilkan
melalui proses pernapasan tumbuhan.
Hasil yang akan didapatkan oleh proses fotosintesis adalah oksigen dan juga uap air.
Nah, oksigen yang dihasilkan oleh proses fotosintesis ini dapat digunakan oleh
tumbuhan untuk melakukan proses pernapasan yang biasanya ambil bagian di malam
hari, dimana proses pernapasan tumbuhan ini akan menghasilkan kandungan
karbondioksida yang sangat bermanfaat untuk proses fotosintesis dan juga, proses
pernapasan tumbuhan ini akan menghasilkan molekul ATP yang tidak lain merupakan
suatu energi yang sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan aktivitas
metabolismenya.

Proses Pernapasan Pada Tumbuhan

Setelah dijelaskan bagaimana proses pernapasan dan juga proses fotosintesis


merupakan suatu siklus yang saling mendukung kelangsungan hidup suatu tumbuhan, maka
akan dijelaskan bagaimana proses pernapasan tumbuhan sebenarnya berlangsung. Secara
singkat, tahapan respirasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penangkapan oksigen hasil fotosintesis tumbuhan dari udara.
Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan yang berlangsung secara
difusi.
Oksigen masuk ke dalam setiap sel tumbuhan secara difusi melalui rongga antarsel,
sitoplasma, dan membran sel.
Oksigen ini kemudian digunakan dalam proses pernapasan dengan melewati beberapa
siklus, antara lain glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transport
elektron.
CO2 yang dihasilkan akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang antarsel
untuk mengikuti proses fotosintesis tumbuhan.

Proses pernapasan akan menghasilkan energi dan karbondioksida yang didapatkan


dari glukosa. Nah, proses pemecahan glukosa sehingga menghasilkan karbondioksida dan
energi ini bisa didapatkan dengan melibatkan oksigen hasil fotosintesis atau bisa juga tanpa
melibatkan oksigen hasil fotosintesis karena semua itu bergantung kepada spesies tumbuhan
tersebut. Nah, oleh karena itu, berdasarkan kebutuhan akan oksigen, maka proses pernapasan
pada tumbuhan dibagi menjadi 2, yaitu proses pernapasan aerob dan proses pernapasan
anaerob.

1. Proses Pernapasan Aerob

Proses pernapasan aerob ini merupakan proses pernapasan yang membutuhkan peran
oksigen dalam proses pemecahan glukosa menjadi energi dan juga karbondioksida dimana
reaksinya dapat dituliskan secara sederhana seperti berikut ini.
C6H12O6 + 6O2 ->> 6H2O + 6CO2 + 36ATP

Nah, dalam proses pemecahan glukosa menjadi energi dan karbondioksida dengan bantuan
oksigen dalam proses pernapasan aerob ini tidak sesimpel seperti reaksi yang ditulis diatas
karena proses ini melibatkan beberapa proses, yaitu:

Glikolisis

Seperti namanya, glikolisis merupakan suatu proses menguraikan gula atau glukosa. Pada
fase glikolisis ini terjadi prombakan glukosa menjadi asam piruvat dalam sitosol. Asam
piruvat ini nantinya akan diproses kembali dalam suatu fase yang dinamakan dekarboksilasi
oksidatif. Pada fase glikolisis ini, akan juga dihasilkan 2 molekul ATP yang berperan sebagai
energi, dan 2 molekul NADH yang akan digunakan dalam proses transport elektron.

Dekarboksilasi Oksidatif

Dalam fase dekarboksilasi oksidatif ini, asam piruvat yang dihasilkan pada tatap glikolisis
akan diubah menjadi asetil KoA dengan melepaskan CO2 di dalam sitosol. Astil KoA yang
dihasilkan ini akan diproses kembali pada siklus asam sitrat. Selain Asetil KoA, akan
dihasilkan pula NADH yang digunakan dalam transport elektron.

Siklus Krebs

Siklus krebs merupakan sebuah fase dimana asam piruvat dibongkar secara aerob menjadi
H2O dan juga CO2 yang terjadi di dalam matriks mitokondria. Dalam siklus ini, terjadi pula
pengolahan Asetil KoA dengan asam sitrat yang telah terbentuk di fase sebelumnya. Hasil
akhir dari fase ini adalah 1 molekul ATP, 1 molekul FADH, dan 3 molekul NADH yang akan
digunakan pada fase selanjutnya, yaitu fase transport elektron.

Transport Elektron

Transport elektron merupakan sebuah fase pada pernapasan aerob tumbuhan yang terjadi di
membran dalam mitokondria. Dalam fase ini, serangkaian elektron akan ditransfer dalam
suatu reaksi redoks dan dibantu oleh enzim sitokrom, piridoksin, dan flavoprotein. Siklus
transport protein ini nantinya akan menghasilkan H2O atau uap air yang merupakan hasil
sampingan dari sistem pernapasan tumbuhan selain CO2 atau karbondioksida yang sangat
dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Selain itu, pada proses transport
elektron ini akan terbentuk pula 34 ATP sehingga jika ditotal, proses aerob ini akan
menghasilkan 36 molekul energi.

2. Proses Penapasan Anaerob

Berbeda dengan proses pernapasan aerob yang pada proses pemecahan glukosa
menjadi energi dan karbohidratnya membutuhkan oksigen, pada proses pernapasan anaerob,
tumbuhan tidak memerlukan peran oksigen dalam proses memecah glukosa menjadi energi
dan karbondioksida. Reaksi anaerob secara sederhana dapat ditulis sebagai berikut ini.

C6H12O6 ->> 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP

Dari reaksi sederhana diatas, maka dapat terlihat bahwa proses pernapasan anaerobik
ini tidak membutuhkan pasokan oksigen untuk memecah glukosa. Hasil akhir dari proses
pernapasan anaerob ini memiliki hasil akhir karbondioksida, alkohol, dan juga energi.

Perbedaan mencolok lainnya dengan proses pernapasan aerob adalah pada proses
anaerob ini jumlah energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan proses
pernapasan aerob. Hal ini ternyata memang membuktikan betapa pentingnya peran sebuah
oksigen dalam pembentukan energi pada suatu tumbuhan.

Jenis Tumbuhan dan Proses Pernapasannya


Setelah anda mengetahui berbagai macam proses pernapasan pada tumbuhan, maka anda
pasti penasaran bukan jenis tumbuhan manakah yang memiliki sistem pernapasan aerob dan
manakah yang memiliki sistem pernapasan anaerob. Berikut ini akan dijelaskan jenis
tumbuhan dan proses pernapasan yang digunakannya.

1. Tumbuhan Tingkat Tinggi dengan Pernapasan Aerob

Tumbuhan yang memiliki sistem pernapasan aerob merupakan tumbuhan-tumbuhan tingkat


tinggi atau yang biasa dikenal dengan tumbuhan hijau. Tumbuhan yang bisa disebut sebagai
tumbuhan hijau merupakan tumbuhan yang memiliki zat hijau daun atau yang biasa disebut
klorofil. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian alat pernapasan pada tumbuhan, para
tumbuhan tingkat tinggi ini mengambil oksigennya melalui berbagai bagian dari tubuhnya,
seperti misalnya melalui stomata, lentisel, rambut akar, hingga alat pernapasan khusus pada
beberapa tumbuhan seperti menggunakan akar gantung, akar napas, dan juga batang-batang
berongga.

2. Tumbuhan Tingkat Rendah dengan Pernapasan Anaerob

Tumbuhan yang memiliki sistem pernapasan anaerob merupakan tumbuhan-tumbuhan


tingkat rendah. Nah, berkebalikan dengan tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan tingkat rendah
merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil sehingga tumbuhan ini tidak dapat
melakukan fotosintesis dan cara memperoleh energinya tetntu saja berbeda dengan tumbuhan
hijau. Cara memperoleh energi pada tumbuhan tingkat rendah ini biasanya dilakukan dengan
menguraikan bahan makanan yang terdapat di sekitar lingkungan hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai