PENDAHULUAN
Sungguh besar keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah menciptakan system organ
yang memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem
pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses
metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau pernapasan
merupakan salah satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.
Sistem respirasi atau sistem pernapasan terdapat pada manuasia dan hewan (seperti; insekta,
ikan, amfibi dan burung). Sedangkan sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui saluran
penghantar udara yaitu alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh, dimana masing-
masing alat pernapasan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya, sebagian besar dari kita
tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut.
1.3 Tujuan
o Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan.
o Untuk mengetahui fungsi dari sistem pernapasan.
o Untuk mengetahui struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan atau saluran
penghantar udara pada manusia.
o Untuk mengetahui mekanisme daripada sistem pernapasan pada manusia.
1
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)
antara sel-sel tubuh dengan lingkungan. Semua sel mengambil oksigen yang akan digunakan
dalam bereaksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk
menghasilkan senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbondioksida. Tujuan dari respirasi
adalah untuk menghasilkan energi melalu proses oksidasi. Pernapasan dibagi menjadi dua
macam, yaitu :
Sistem pernapasan terdiri atas saluran dan organ yang berhubungan dengan pernapasan.
Oksigen dari udara diambil kemudian berikatan dengan darah, lalu diangkut oleh darah
dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dipanaskan ke luar udara.
Fungsi utama sistem pernapasan adalah untuk memungkinkan pengambilan oksigen dari
udara kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas. Meskipun fungsi utama
sistem pernapasan adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida, masih ada fungsi-fungsi
tambahan lain, yaitu sebagai berikut :
3
8) Membantu kompresi abdomen (oleh otot-otot pernapasan).
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru
beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalamrongga
dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh
diafragma.
Pernafasan bagian atas, meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan
bronkiolus. Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkiolus dilapisi oleh membrane
mukosa bersilia. Ketika masuk ronga hidung, udara disaring, dihangatkan dan
dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi utama mukosa respirasi yang terdiri
dari epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet. Permukaan epitel diliputi oleh
lapisan mucus yang disekresi oleh sel goblet dan kelenjar mukosa. Partikel debu yang
kasar disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang hidung, sedangkan
partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mucus. Gerakan silia mendorong lapisan
mucus ke posterior didalam rongga hidung, dank e superior didalam sistem pernafasan
bagian bawah menuju ke faring. Dari sini partikel halus akan tertelan atau dibatukkan
keluar. Lapisan mucus memberikan air untuk kelembaban, dan banyaknya jaringan
pembuluh darah dibawahnya akan menyuplai panas ke udara inspirasi. Jadi udara
inspirasi telah disesuaikan sedemikian rupa, sehingga udara yang mencapai faring
hampir bebas debu, bersuhu mendekati suhu tubuh dan kelembabannya mencapai
100%.
Udara mengalir dari faring menuju laring atau kotak suara. Laring terdiri dari
rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot-otot dan mengandung pita
suara. Ruang berbentuk segitiga diantara pita suara (yaitu glotis) bermuara kedalam
trachea dan membentuk bagian antara saluran pernafasan atas dan bawah.
a) Hidung
Hidung adalah bangunan berongga yang terbagi oleh sebuah sekat di tengah menjadi
rongga hidung kiri dan kanan. Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari
wajah dan bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara. Di
4
bagian depan berhubungan keluar melalui nares (cuping hidung) anterior dan di
belakang berhubungan dengan bagian atas farings (nasofaring). Masing-masing
rongga hidung dibagi menjadi bagian vestibulum, yaitu bagian lebih lebar tepat di
belakang nares anterior, dan bagian respirasi. Permukaan luar hidung ditutupi oleh
kulit yang memiliki ciri adanya kelenjar sabesa besar, yang meluas ke dalam
vestibulum nasi tempat terdapat kelenjar sabesa, kelenjar keringat, dan folikel rambut
yang kaku dan besar. Rambut ini berfungsi menapis benda-benda kasar yang terdapat
dalam udara inspirasi.
Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut tuba lakminaris.
5
o Nasofaring, yang terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas
palatum molle. Pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya
saluran yang menghubungkan dengan tuba eustachius dan tuba auditory. Tuba
Eustachii bermuara pada nasofaring dan berfungsi menyeimbangkan tekanan
udara pada kedua sisi membrane timpani. Apabila tidak sama, telinga terasa
sakit. Untuk membuka tuba ini, orang harus menelan. Tuba Auditory yang
menghubungkan nasofaring dengan telinga bagian tengah.
o Orofaring merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang
hyodi. Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang
dimana orofaring merupakan bagian dari kedua saluran ini. Orofaring terletak
di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah. Dasar atau pangkal
lidah berasal dari dinding anterior orofaring, bagian orofaring ini memiliki
fungsi pada system pernapasan dan system pencernaan. refleks menelan
berawal dari orofaring menimbulkan dua perubahan makanan terdorong
masuk ke saluran cerna (oesophagus) dan secara stimulant, katup menutup
laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam saluran
pernapasan. Orofaring dipisahkan dari mulut oleh fauces. Fauces adalah
tempat terdapatnya macam-macam tonsila, seperti tonsila palatina, tonsila
faringeal, dan tonsila lingual.
o Laringofaring terletak di belakang larings. Laringofaring merupakan posisi
terendah dari farings. Pada bagian bawah laringofaring system respirasi
menjadi terpisah dari sitem digestif. Udara melalui bagian anterior ke dalam
larings dan makanan lewat posterior ke dalam esophagus melalui epiglottis
yang fleksibel.
c) Laring
Laring adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan antara lintasan makanan
dan lintasan udara. Laring terangkat dibawah lidah saat menelan dan karenanya
mencegah makanan masuk ke trakea. Fungsi utama pada larings adalah untuk
melindungi jalan napas atau jalan udara dari farings ke saluran napas lainnya , namun
juga sebagai organ pembentuk suara atau menghasilkan sebagian besar suara yang
dipakai berbicara dan bernyanyi.
6
Laring ditunjang oleh tulang-tulang rawan, Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara
lain:
a. Kartilago tiroid (1 buah) yang lebih dikenal jakun (Adams Apple) sangat jelas
terlihat pada pria.
b. Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker
c. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin, yang berhubungan dengan
trakea.
d. Kartilago epiglotis (1 buah).
Epiglotis terletak diatas seperti katup penutup. Epiglotis adalah sekeping tulang
rawan elastis yang menutupi lubang larings sewaktu menelan dan terbuka kembali
sesudahnya. Pada dasarnya, Laring bertindak sebagai katup, menutup selama
menelan unutk mencegah aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam batang
tracheobronchial.
Disamping fungsi dalam produksi suara, ada fungsi lain yang lebih penting,
yaitu Laring bertindak sebagai katup selama batuk, penutupan pita suara selama
batuk, memungkinkan terjadinya tekanan yang sangat tinggi pada batang
tracheobronchial saat otot-otot trorax dan abdominal berkontraksi, dan pada saat pita
suara terbuka, tekanan yang tinggi ini menjadi penicu ekspirasi yang sangat kuat
dalam mendorong sekresi keluar.
d) Trakea
Trakea adalah tabung terbuka berdiameter 2,5 cm dan panjang 10 sampai 12 cm.
Trakea terletak di daerah leher depan esophagus dan merupakan pipa yang terdiri
dari gelang-gelang tulang rawan. Di daerah dada, trakea meluas dari laring sampai ke
puncak paru, tempat ia bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan. Jalan napas yang
lebih besar ini mempunyai lempeng-lempeng kartilago di dindingnya, untuk
mencegah dari kempes selama perubahan tekanan udara dalam paru-paru. Tempat
terbukanya trakea disebabkan tunjangan sederetan tulang rawan (16-20 buah) yang
berbentuk huruf C (Cincin-cincin kartilago) dengan bagian terbuka mengarah ke
posterior (esofagus).
Trakea dilapisi epitel bertingkat dengan silia (epithelium yang menghasilkan
lendir) yang berfungsi menyapu partikel yang berhasil lolos dari saringan hidung, ke
7
arah faring untuk kemudian ditelan atau diludahkan atau dibatukkan dan sel gobet
yang menghasikan mukus. Potongan melintang trakea khas berbentuk huruf D.
Saluran pernapasan bagian bawah meliputi bronkus, bronkiolus, alveoli dan paru-paru.
a) Bronkus
8
Fungsi bronkus
b) Bronkiolus
Bronkiolus adalah bagian dalam sistem pernapasan yang dimulai pada ujung
bronkus. Setelah mengambil napas, udara melewati hidung atau mulut dan masuk
ke dalam trakea. Kemudian memasuki bronkus utama. Bronkus utama terbagi
menjadi 2 bronkus (satu masuk setiap paru-paru) yang pada gilirannya melalui
beberapa divisi sebelum menjadi bronkiolus. Bronkiolus melanjutkan proses
pernapasan melalui pembagian seperti cabang-cabang pohon sampai tempat
terakhir dalam sistem pernapasan tercapai yaitu alveoli. Alveoli adalah kantung
udara di mana pertukaran oksigen dan karbon dioksida berlangsung.
9
Secara struktural, bronkiolus berbeda dari bronkus. Jika bronkus memiliki
cincin tulang rawan yang berfungsi untuk menjaga mereka terbuka, maka
bronkiolus dilapisi dengan dinding otot. Bronkiolus memiliki ukuran diameter
yang kecil, mulai dari sekitar 0,5 sampai 1 mm. Kedua dinding otot dan diameter
bronkiolus memainkan peran penting dalam penyakit yang mempengaruhi
struktur ini. Karena bronkiolus dilapisi oleh sejumlah besar otot polos dari
saluran bronkial lainnya, mereka lebih tunduk pada proses yang mempengaruhi
otot polos. Pada orang sehat lapisan otot ini berfungsi untuk melebarkan dan
menyempitkan saluran udara, sehingga mengendalikan pengiriman udara ke
alveoli. Namun ini juga meninggalkan bronkiolus rentan terhadap iritasi
lingkungan yang dapat mempengaruhi diameter.
Salah satu jenis sel yang ditemukan di bronkiolus, sel-sel alveolar tie 2, yang
bertanggung jawab untuk mensekresikan surfaktan. Surfaktan bekerja utnuk
mempertahankan tegangan permukaan bronkiolus sehingga mereka tidak runtuh
selama ekspirasi.
10
Fungsi utama dari bronkiolus adaqlah untuk menghantarkan udara dari bronkus
ke alveoli dan untuk mengontrol jumlah udara dari bronkus ke alveoli, dan untuk
mengontrol jumlah udara didistribusikan melalui paru-paru oleh konstriksi dan
dilatasi.
c) Alveoli
1. Dinding alveolus,
11
3. Endothel kapiler alveolus.
d) Paru-paru
12
Tiap-tiap lobulus terdapat bronkiolus yang memiliki banyak cabang. Cabang
tersebut disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada
alveolus dengan diameter antara 0,2 hingga 0,3 mm. Paru-paru diselimuti oleh
selaput yang disebut pleura dengan luas permukaan sekitar 90 m2. Selaput ini
berfungsi untuk mengurangi gesekan saat melakukan inspirasi (menghirup
napas) maupun ekspirasi (menghembuskan napas). Pleura terdiri dari dua
lapisan yaitu pleura parietalis dan pleura viseralis.
13
2) Trakea atau batang tenggorok adalah saluran berbentuk pipa yang dindingnya
terdiri dari 3 lapisan: lapisan luar (jaringan ikat), lapisan tengah (otot polos
dan cincin tulang rawan), dan lapisan dalam (jaringan epitel bersilia).
3) Bronkus adalah percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan paru-
paru kiri. Bronkus primer adalah percabangan pertama, bronkus sekunder
adalah percabangan kedua, sedangkan bronkus tersier adalah percabangan
ketiga.
4) Bronkiolus adalah percabangan dari bronkus.
5) Cardiac notch adalah lekukan yang berfungsi untuk memberikan ruang kepada
jantung.
6) Arteri pulmonalis adalah pembuluh nadi yang membawa darah kaya karbon
dioksida dari jantung ke paru-paru.
7) Vena pulmonalis adalah pembuluh balik yang membawa darah kaya oksigen
dari paru-paru menuju jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh.
8) Duktus alveolus adalah percabangan dari bronkiolus yang bermuara di
alveolus.Alveoli adalah kantung kecil yang memungkinkan oksigen dan
karbon dioksida untuk bergerak di antara paru-paru dan aliran darah.
Proses pernapasan pada manusian dapat dibedakan menjadi inspirasi dan Ekspirasi.
Inspirasi adalah pemasukan udara luar ke paru-paru atau bisa disebut menghirup napas .
Ekspirasi adalah pengeluaran udara dari paru-paru ke lingkungan luar atau disenut
menghembuskan nafas.
14
1) Pernapasan Dada
Pada saat inspirasi, otot antartulang rusuk bagian luar berkontraksi sehingga tulang
rusuk terangkat dan volume rongga dada membesaar. Tekanan udara di dalam rongga
dada menjadi lebih kecil dibandingkan udara luar sehingga uadara dari luar masuk ke
dalam ruang alveoli.Pada saat ekspirasi, otot antar tulang rusuk bagian dalam kembali
relaksasi sehingga tulang-tulang rusuk sedikit turun. Akibatnya, rongga dada
menyempit sehingga udara terdorong keluar.
Pertukaran gas pada manusia, seperti halnya dengan hewan vertebrata lainnya
terjadi dalam tiga fase, yaitu bernapas, transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan
perukaran gas antara kapiler darah dengan sel tubuh. Pada fase pertama, saat manusia
menghirup udara, oksigen akan masuk ke dalam paru-paru. Sementara itu ada saat
menghembuskan udara, karbon dioksida dikeluarkan dari paru-paru ke lingkungan
luar. Pada fase kedua, berlangsung transpor gas melalui sistem sirkulasi yang dimuali
dari proses difusi oksigen dari paru-paru ke kapiler darah. Oksigen tersebut di bawa
oleh hemoglobin darah ke seluruh tubuh. Pada saat bersamaan darah juga berperab
dalam transpor karbon dioksida dari jaeringan ke paru-paru. Pada fase ketiga, terjadi
pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Sel-sel penyusun jaringan tubuh menerima
oksigen dari darah dan melepas karbon dioksida ke darah. Oksigen di dalam sel-sel
tibuh di gunakan untuk pembakaran molekul-molekul makanan untuk memperoleh
energi (respirasi seluler).
a. Pertukaran gas di dalam paru-paru
15
Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan jaringan
tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi
menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobin
(HbO). Udara yang kita hirup mengandung banyak oksigen dan sedikit karbon
dioksida. Sementara itu, darah yang mengalir ke alveolus mengandung sedikit
oksigen dan banyak karbon dioksida. Adanya gradien konsentrasi tersebut
menyebabkan oksigen berdifusi dari alveolus ke darah dan sebaliknya karbon
dioksida berdifusi dari dalam darah ke alveolus.
Setiap eritrosit mengandung lebih kurang 250 juta molekul hemoglobin dan
setiap eritrosit mampu membaw alebih dari 1 milyar molekul oksigen.
16
Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena
pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan melalui
jaringan sel untuk proses oksidasi.
Pada saat yang sama, karbon dioksida dari sel-sel tubuh masuk ke dalam darah.
Sebagian kecilnya bergabung dengan hemoglobin membentuk ikatan
karboksihemoglobin. Kebanyakan karbondioksida masuk ke dalam plasma darah dan
17
berikatan dengan air membentuk asam karbonat. Selanjutnya asam karbonat terurai
menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat.
Reaksi diatas biasanya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat di
dalam eritrosit. Ion H+ yang dibebeaskan mengubah pH darah secara drastis.
Selanjutnya ion H+ diserap oleh globin, sedangakan ion bikarbonat berdifusi keluar
dari eritrosit dan masuk ke plasma darah. Ion H yang bergabung dengan hemoglobin
disebut dengan hemoglobin tereduksi yang disimbolkan dengan HHb. Senyawa HHb
ini sangat berperan dalam menjaga pH normal darah. Pada saat darah masuk kedalam
kapiler paru-paru, sebagian besar karbondioksida adalah dalam bentuk ion bikarbonat.
Selanjutnya, ion ini memperoleh hidrogen yang berasal dari hemoglobin tereduksi.
Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah. Ketika
O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2di jaringan akan segera
masuk ke dalam darah.
Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2akan diubah
menjadi ion bikarbonat(HCO3)
20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit. Sedangkan 10%CO2 lainnya
larut dalam plasma darah.
Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam
darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari tinjauan teoritis pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
3.1.1 Sistem pernapasan adalah pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)
antara sel-sel tubuh serta lingkungan. sistem pernapasan terdiri atas pernapasan
Eksternal (luar) dan internal (dalam). Oksigen dari udara diambil dan dimasukan
ke darah, kemudian di angkut ke jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh
darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.
Fungsi utama yaitu untuk memungkinkan ambilan oksigen dari udara kedalam
darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara bebas.
Fungsi tambahan yaitu sebagai tempat menghasilkan suara, Meniup (balon,
kopi/the panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya), Tertawa., Menangis,
Bersin, Batuk, Homeostatis (pH darah), dan Otot-otot pernapasan membantu
kompresi abdomen (miksi,defekasi,partus).
3.1.3. Sistem pernapasan terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh
atau melalui jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur organ
atau bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga hidung,
Faring (Rongga tekak), Laring (kotak suara), Trakea (Batang tenggorok), Bronkus
dan Paru-paru.
3.1.4. Pernapasan yang dilakukan menyediakan suplai udara segar secara terus menerus
ke dalam membran alveoli. Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu inspirasi
dan ekspirasi. Kedua fase ini sangat tergantung pada karakter paru.
19
3.2 Saran
Dengan mempelajari anatomi fisiologi sistem respirasi, kita lebih banyak tau
mengenai organ dan fungsinya dalam tubuh kita, sehingga kita tau betapa penting organ-
organ tersebut. Maka dari itu jagalah kesehatan organ serta komponen sistem respirasi dalam
tubuh kita dan tetap mempelajari anatomi fisiologi sebagai bahan acuan pembelajaran.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://firdadistira.blogspot.co.id/p/blog-page_25.html
http://curupmedicalcomunnity.blogspot.co.id/p/anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan.html
http://www.biologi-sel.com/2013/06/sistem-pernapasan-respirasi.html
http://www.sridianti.com/anatomi-bronkus-dan-fungsinya.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/08/7-fungsi-bronkus.html
http://fungsi.web.id/2015/08/struktur-dan-fungsi-bronkiolus.html
21