Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, daninayah-Nyake pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME TUBUH “ ini dengan
baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segilainnya. Oleh karenaitu denganlapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami di kemudian hari.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus
di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang
mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan.
Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses
pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan
seperti nasi, roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang
berlangsung. Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia
umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti,
proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi adalah
proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang
berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut
(kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum),
usus besar (kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang
membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati
(hepar), dan pankreas.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
3
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.Absorpsi adalah penggerakan produk akhir
pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik
sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
5. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
4
2.4 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
1. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris
yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak
di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi
dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah,
dan orofaring di bagian belakang.
2. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring
berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo
membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak
sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid,
tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan
(deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
5
a. Bagian superior : bagian yang sama tinggi dengan hidung, bagian superior
disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga.
b. Bagian media : bagian yang sama tinggi dengan mulut, bagian media
disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah
c. Bagian inferior : bagian yang sama tinggi dengan faring, bagian inferior
disebut laringofaring yaitu pangkal lidah yang menghubungkan tekak dengan
tenggorokkan (trakea).
3. Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm.
esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus
(lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan
melindungi esofagus.
4. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian
pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
6
5. Usus Halus
Usus halus (Intestinum minor) adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang
berpangkal pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m, merupakan
saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan.
a. Duodenum.
Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda
melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum
ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri ini
bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus wirsungi /
duktus pankreatikus). Empedu dibuat di hati, untuk dikeluarkan ke duodenum melalui
duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Empedu
dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam- garam empedu dan zat pewarna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.
b. Jejunum
Panjangnya 2-3 meter berkelok-kelok terdapat sebelah kiri atas dari intestinum minor
dengan perantaraan lipatan peritoneum, berbentuk kipas (mesenterium). Akar
mesenterium memungkinkan keluar masuk arteri dan vena mesenterika superior.
Pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara lapisan peritoneum yang membentuk
mesenterium penampung jejunum lebih lebar, dindingnya lebih tebal dan banyak
mengandung pembuluh darah.
c. Ileum
Ujung batas antara jejunum dan ileum tidak jelas, panjangnya kira-kira 4-5 meter. ujung
bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama
orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian ini
terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini, berfungsi untuk mencegah cairan
dalam kolom assendens tidak masuk kembali kedalam ileum.
7
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna
menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada
usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di
selesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus kosong
dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus. Pada dinding usus
penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi untuk memperluas
daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan
cepat, dinding vili banyak mengandung kapiler darah atau pembuluh limfe. (pembuluh
getah bening usus). Agar dapat mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel
dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe,
Glukosa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus melalui
kapiler darah akan dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati.
Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut
misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam lemak dan
gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk
ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju
ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E
dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya,
vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem peredaran darah.
Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak
diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar. Absorpsi makanan yang
sudah dicernakan seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui 2 (dua) saluran
yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili
usus.
8
Fungsi usus halus terdiri dari :
a. Menerima zat-zat rnakanan yang sudab dicerna untuk diserap melalu i kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe.
Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.
6. Pankreas
7. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam
dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada
akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-
pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah
dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
9
Kandung Empedu dan saluran Empedu
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah
dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar
tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar,
panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus.
Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup
ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian
saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke
eksterior di anus.
Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang
tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim
atau hormone pencernaan.
Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan
tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
10
yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya
dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah
Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan
proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia.Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal. Fungsi
utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
o dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke
arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
o Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa
terlebar dalam tubuh.
12
Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung,
usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.
3.2 Saran
Diharapkan kepada para perawat dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk
benar-benar memahami tentanf fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya tidak
terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang
bermasalah dengan sistem pencernaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Umum.
S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku
Kedokteran.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-babii.pdf
14