Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN KOMUNITAS PESANTREN

“ UPAYA KURATIF DAN SAP PERTOLONGAN PERTAMA PADA


KECELAKAAN (P3K)“

Dosen Pendamping :
Khamida, S.Kep., Ns., M.Kep

Kelompok 03
1. Siswantoro (1130119004)
2. Nieke Sauri (1130119007)
3. Sartika Sari (1130119008)
4. Zahroil Maknunah (1130119015)
5. Yuly Sukmawati (1130119016)
6. Alvin Wahyu K (1130119020)
7. Moh. Muksin (1130119021)
8. Fajar Dewi Rochmawati (1130119024)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
A. Pendahuluan
POSKESTREN adalah salah satu wujud UKBM (Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari,
oleh dan warga pondok pesantren. Yang mengutamakan pelayanan promotif
(peningkatan), preventif (pencegahan), tanpa mengabaikan aspek kuratif
(pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dengan binaan puskesmas
setempat. UKBM merupakan salah satu pemberdayaan masyarakat yang tumbuh
dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat
dalam upaya menanggulangi permasalahan kesehatan yang dihadapi dengan
memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat setempat.
Tujuan didirikan POSKESTREN adalah mewujudkan kemandirian warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, meningkatkan
peran serta aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, dan memenuhi layanan
kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya merupakan lembaga
pendidikan Islam yang terletak di jalan Kedinding Lor 99 Surabaya, kelurahan
tanah kali kedinding, kecamatan kenjeran, kota Surbaya. Pesantren ini didirikan
oleh KH. Achmad Asrori Ishaqy yang bertujuan untuk melindungi, membentengi
dan memberikan tuntunan dan didikan keislaman dan prilaku akhlaqul karimah
kepada generasi penerus serta mengikuti prilaku dan amaliyah ulama’ salafus
sholeh.

B. Profil Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Surabaya


Hasil pengamatan penulis, kurikulum yang berlaku di Pondok Pesantren
Assalafi Al Fithrah adalah perpaduan antara kurikulum pendidikan pesantren
dengan kurikulum pemerintah (Kementerian Agama), sehingga lulusannya dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pondok Pesantren Assalafi
Al Fithrah menyelenggarakan program pendidikan yang berjenjang mulai dari pra-
sekolah sampai ke perguruan tinggi, yaitu:
1. Raudhatul Athfal
2. Madrasah Ibtidaiyah
3. Pendidikan diniyyah formal (PDF Wustho) / setingkat SMP
4. Pendidikan diniyyah formal (PDF Ulya) /Setingkat SMA
5. Ma’had Aly/Perguruan Tinggi
6. Sekolah tinggi agama islam (STAI)
Untuk RA dan MI mengikuti seksi pendidikan madrasah (pendma) kementerian
agama sedangkan PDF dan ma’had Aly mengikuti PD. Pontren (pondok
pesantren) kemenag RI. Kurikulum RI RA dan MI sepenuhnya mengikuti
kemenag di tambah muatan lokal ke Al fithrahan dan kurikulum Al quran dengan
menggunakaan metode Ummi. Kurikulum PDF (pendidikan diniyah formal) yang
bersifat integratif, komprehensif, dan mandiri, memadukan intra kurikuler, ko
kurikuler, dan ekstra kurikuler dalam satu kesatuan sistem pendidikan pesantren
yang mampu memadukan tri pusat pendidikan, pendidikan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Pola seperti ini memungkinkan untuk terjadinya integrasi antara
iman, ilmu, dan amal, antara teori dan praktik dalam satu kesatuan. Hal ini
didukung oleh keberadaan siswa di dalam pesantren selama 24 jam.
Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah juga menyelenggarakan pendidikan
tersendiri untuk santri non mukim ( santri kalong), yaitu TPQ Al Fithrah dan
Madrasah diniyyah takmiliyah. Kurikulum TPQ menggunakan metode An
Nahdliyyah sedangkan Madrasah diniyyah Takmiliyyah yaitu hasil penyesuaian
kurikulum kemenag dan kurikulum lokal Al fithrah .

C. Sejarah Pondok Pesantren Assalafi A Fitrah Surabaya


Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya merupakan lembaga pendidikan
Islam yang terletak di jalan Kedinding Lor 99 Surabaya, kelurahan tanah kali
kedinding, kecamatan kenjeran, kota Surbaya. Pesantren ini didirikan oleh KH.
Achmad Asrori al-Ishaqy yang bertujuan untuk melindungi, membentengi dan
memberikan tuntunan dan didikan keislaman dan prilaku akhlaqul karimah kepada
generasi penerus serta mengikuti prilaku dan amaliyah ulama’ salafus sholeh.
Bangunan pondok bermula dari kediaman KH. Achmad Asrori al-Ishaqy dan
musholla pada tahun 1985, pada waktu KH. Achmad Asrori dibantu tiga santri
Pondok Pesantren Darul Ubudiyah Jati Purwo Surabaya, Asuhan KH. Muhammad
Utsman Al-Ishaqy (ayahanda sekaligus guru KH. Achmad Asrori al- Ishaqy) yaitu
Wahdi alawi, Zainul Arif dan Khoiruddin. Pada tahun 1990 datang 4 santri, yaitu
Abdul Manan, Ramli, Utsman dan Zulfikar, dengan kegiatan sholat berjamaah dan
mengaji di musholla. Dalam perkembangannya jumlah santri yang ingin mengaji dan
mondok semakin banyak sehingga pada tahun 1994 KH. Achmad Asrori al-Ishaqy
memutuskan untuk mendirikan Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah dan mengatur
pendidikan secara klasikal, pada tahun tersebut jumlah santri sekitar 25 orang dan
dikomandani oleh Ustadz Wahdi Alawi sebagai kepala pondok pesantren Al fithrah
Pondok pesantren Assalafi semakin dikenal masyarakat, hingga tidak hanya anak
laki-laki saja yang ingin mondok di pesantren ini tapi juga para santri perempuan,
atas desakan masyarakat maka tahun 2003 pesantren ini membuka pendaftaran santri
putri dan tercatat 77 santri. Sedang santri usia sekolah dasar juga diberi tempat
khusus pada tahun 2010 yaitu di Astracil (asrama santri putra kecil) dan Astricil
(asrama santri putri kecil).

D. Visi dan Misi Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Surabaya


Setiap organisasi atau lembaga pada umumnya mempunyai sebuah visi untuk
mencapai kesuksesannya. Visi adalah suatu impian jaka panjang atau cita- cita
yang ingin dicapai oleh organisasi atau suatu lembaga.
Visi Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah adalah Mensuritauladani akhlakul
karimah Baginda habibillah Rasulullah SAW., meneruskan perjuangan Salafus
Sholih, terdepan dalam berilmu dan beragama serta mampu menghadapi
tantangan zaman. Visi tersebut dijabarkan dalam indikator-indikator :
1. Mensuritauladani akhlak karimah Rasulillah Saw:
a. Taat kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw.
b. Pandai bersyukur
c. Berperilaku kasih sayang terhadap siapa saja
d. Meneladani sifat dan sikap rasul, yaitu Shiddiq, Amanah, Tabligh,
Fathonah.
e. Berbakti kepada kedua orang tua
f. Berbakti kepada guru
g. Berbakti kepada nusa dan bangsa
h. Berperilaku hidup bersih dan sehat
2. Meneruskan perjuangan salaf al-Shalih. Indikatornya meliputi:
a. Melestarikan dan melaksanakan kegiatan wadhifah (kegiatan ‘ubudiyah
sehari semalam) secara istiqamah dan tuma’ninah
b. Melestarikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan shi’ar, yakni majlis
dzikir, maulid, manaqib dan majlis kirim do’a secara istiqamah dan
tuma’ninah
3. Terdepan dalam berilmu dan beragama. Indikator ini meliputi beberapa hal
berikut:
a. Paham dan luas dalam ilmu keislaman
b. Bersikap terbuka dalam berilmu dan beragama
c. Bersikap lebih hati-hati dengan mengambil pendapat yang mu’tamad
(dapat dipertanggungjawabkan)
d. Berprestasi tingkat regional, nasional dan internasional
e. Mampu menghadapi tantangan zaman. Indikator ini meliputi beberapa
hal berikut:
a. Mempunyai pengetahuan luas yang relevan dengan zaman
b. Mempunyai keahlian yang relevan dengan zaman
c. Mampu berdikari dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki
d. Tidak larut dan tenggelam dalam kemajuan zaman.
Misi merupakan suatu tujuan jangka pendek yang ingin di capai
untuk mencapai tujuan jangka panjang. Jadi, untuk mencapai visi harus
ada misi. Misi Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah adalah sebagai
berikut :
a. Membentuk jiwa santri yang mampu mensuritauladani Akhlak
Karimah Rasulullah SAW.
b. Membentuk santri yang mampu melanjutkan perjuangan Salaf al-
Shalih.
c. Membentuk santri yang terdepan dalam berilmu dan beragama.
d. Membentuk santri yang mampu menghadapi tantangan zaman.
E. Tabel Jumlah Guru dan Santri Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah
Surabaya

Tabel 3.1
1. Jumlah Santri Pondok Pesantren Assalafi Al fithrah tahun 2016-2017

No Unit Menetap Tidak menetap Jumlah


Lk Pr Lk Pr
1 TK 75 46 121
2 MI 60 20 242 161 483
3 PDF Wustho Pa 749 64 813
4 PDF Wustho Pi 523 40 563
5 PDF Ulya 485 462 20 11 978
6 Ma`had Aly 138 77 4 4 223
7 TPQ 642 553 1195
8 Diniyah 215 215 430
1432 1082 1262 1030
2514 2292

Jumlah 4806

Tabel 3.2
1. Jumlah Guru Tahun Pelajaran 2016-2017
NO Jenjang L P Jumlah
1 TPQ 70 - 70
2 Madrasah Diniyah 35 4 39
3 Raudhatul Athfal - 9 9
4 Madrasah Ibtidaiyah 9 23 32
5 PDF Wustho 47 14 61
6 PDF Ulya 48 5 53
7 Ma’had Aly 33 - 33
Jumlah 297
F. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah Surabaya
Sarana dan prasarana pendidikan sangatlah penting dan bermanfaat untuk
menunjang kelancaran proses pembelajaran karena meskipun kegiatan pembelajaran
sudah baik, namun tidak didukung dengan alat- alat atau sarana prasarana pendidikan
maka hasil yang diperoleh tidak akan sempurna sesuai yang diharapkan. Menurut
hasil observasi penulis, sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pendidikan
dan pembinaan santri Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah cukup memadai, terdiri
dari sarana prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun
di luar kelas, sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan bisa
mengembangakan minat dan bakat para santri melalui berbagai kegiatan intra
kurikuler dan ekstra kurikuler.
Sarana prasarana yang dimiliki oleh pesantren di antaranya adalah:
1. Ruang kelas yang berfungsi sebagai tempat kegiatan pembelajaran teori.
2. Ruang perpustakaan yang berfungsi tempat kegiatan santri dan guru mendapat
informasi dari berbagai bahan jenis buku yang tersedia.
3. Laboratarium komputer yang berfungsi sebagai tempat praktik pembelajaran
komputer.
4. Laboratarium bahasa yang berfungsi sebagai tempat praktik pembelajaran bahasa.
5. Ruang pimpinan yang berfungsi sebagai tempat melakuka
kegitan pengelolaan pesantren.
6. Ruang guru setiap unit pendidikan.
7. Ruang pembayaran yang berfungsi sebagai tempat pembayaran maupun
administrasi keuangan
8. Ruang tamu khusus, untuk menerima tamu dinas, pajabat atau kyai.
9. Pendopo yang berfungsi untuk ruang pertemuan atau menyambut para tamu dinas
10. Komplek asrama putra
11. Komplek asrama putri
12. Asrama Santri putra Kecil (Astracil)
13. Asrama Santri putri Kecil (Astricil)
14. Asrama santri Ist’dad wustho (persiapan)
15. Masjid yang dipergunakan untuk kegaiatan ibadah dan wadhifah
16. Lapangan yang diperuntukkan untuk upacara atupu olahraga
17. Poskestren (pos kesehatan pesantren) untuk rujukan bagi santri yang sakit.
18. Ruang Makan santri putra.
19. Ruang Makan santri Putri.
20. Koperasi.
21. Kantin tempat anak-anak jajan.
22. Kamar Mandi putra dan putri.
23. Dapur Induk tempat memasak.

G. Konsep Dasar Poskestren


1. Pengertian Poskestren
Poskestren adalah Pesantren yang memiliki kesiapan dan kemampuan serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah- masalah kesehatan, secara mandiri
sesuai dengan kemampuannya.
2. Tujuan Poskestren
a. Tujuan Umum
Mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
b. Tujuan Khusus
a) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran santri dan guru tentang pentingnya
kesehatan.
b) Meningkatnya santri dan guru yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat
c) Meningkatnya kesehatan lingkungan di pesantren
d) Meningkatnya kemampuan dan kemauan santri untuk menolong diri sendiri di
bidang kesehatan.
c. Sasaran Pengembangan Poskestren
Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Poskestren
dibedakan menjadi tiga jenis sasaran, yaitu :
a) Semua individu santri, guru serta pengurus pesentren serta keluarganya yang
tinggal di lingkungan pesantren Assalafi Al Fitrah Surabya , yang diharapkan
mampu melaksanakan hidup sehat, serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di lingkungan pesantren.
b) Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu
dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan
perilaku tersebut, seperti pimpinan pesantren, pengurus yayasan al fitrah serta
petugas kesehatan.
c) Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan,
dana, tenaga, sarana dan lain-lain, Camat, para pejabat terkait, swasta, para
donatur dan pemangku kepentingan lainnya.

H. Proses Pembentukan Poskestren


1. Persiapan
a) Mempersiapkan petugas puskesmas agar mampu mengelola dan membina
poskestren
b) Pendekatan kepada pimpinan pesantren untuk mendapat dukungan
c) Sosialisasi Poskestren
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada 08 Juni 2020 bertempat di pesantren
Assalafi Al Fitrah Surabaya. Langkah ini merupakan awal kegiatan, sebelum
kegiatan-kegiatan lainnya dilaksanakan. Tujuan langkah ini adalah untuk
mempersiapkan para pengurus pesantren, para guru, serta santri, agar mereka tahu
dan mau bekerjasama dalam satu tim untuk menjalankan kegiatan poskestren.
Dalam langkah ini termasuk kegiatan advokasi kepada pimpinan pesantren, agar
mau memberikan dukungan, baik berupa kebijakan, atau anjuran, serta restu,
maupun sumber daya lain, sehingga pengembangan poskestren dapat berjalan
dengan lancar. Output dari kegiatan ini yaitu adanya dukungan dan antusias dari
pengurus, guru maupun santri untuk mendukung kegiatan poskestren ini. Pada
kegiatan ini juga sekaligus pemilihan tim masyarakat poskestren serta merekrut
kader poskestren dan telah dipilih 16 orang kader yang terdiri dari 8 santri dan 8
santriwati.
d) Pemilihan Kader Poskestren
Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat, sesuai dengan tata cara
dan kriteria yang berlaku. Berikut adalah namanama kader poskestren: Daftar
Nama-nama Kader Kesehatan pesantren Assalafi Al Fitrah Surabaya

NO NAMA KADER

1 Muhammad Rifhan El-Harist

2 Muklis

3 Haris Yanto

4 Misbah
5 Yanuar

6 A Fawaid

7 Mahbubin

8 Tri Sumanto

9 Aslahatun Nuriah

10 Nur Hasanah

11 Robiatul Adawiyah

12 Nikmatul Hikmah

13 Arum Sari

14 Siti Khoirun Nisa

15 Khoirun Nisa

16 Lailatul Fitria

2. Survei Mawas Diri ( SMD)


Survei Mawas Diri (SMD) yang dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2020 dan 10 Mei
2020 dengan cara wawancara terhadap 40 orang yang terdiri dari santri pondok
pesantren, pengurus pondok dan observasi terhadap kesehatan lingkungan pondok
pesantren. Selain itu juga dilaksanakan survey PHBS pondok pesantren oleh
mahasiswa. Dari hasil SMD dan survey PHBS diperoleh permasalahan yang ada di
pondok  pesantren Assalafi Al Fitrah Surabaya sebagai berikut:
Masalah
Masalah Masalah
No Kesehatan Masalah Gizi
PHBS Sarana
Lingkungan
1 Sampah yang Pakaian yang Kepadatan Santri jarang
berserakan di sudah digunakan penghuni kamar sarapan pagi
lingkungan bergantung di tidak sesuai
pesantren dalam kamar syarat
kesehatan (4m2 p
er orang)
2 Kurangnya Bantal sering Kurangnya
kebersihan kamar dipakai dipakai tempat untuk
tidur dan kamar bersama-sama mmenjemur
mandi pakaian bagi
santri putra-
putri
3 Kondisi sekitar Santri tidur di Kurangnya
pondok berpotensi lantai tanpa ventilasi udara
sebagai sumber selimut dan alas di setiap kamar
berkembang  tidur
biaknya nyamuk,
serangga, dan
binatang lainnya.
4 Pakaian basah Kurangnya
dijemur di dalam tempat sampah
asrama

5 Kasur, bantal,
guling tidak
dijemur

6 Sprei jarang
diganti
7 Memakai handuk
yang masih
lembab
8 Belum ada kader
kesehatan

Dari masalah yang diperoleh di atas, maka diadakan musyawarah yang bertujuan
mencari memprioritaskan masalah, sehingga mudah untuk menentukan alternatif
penyelesaian masalah kesehatan yang dikaitkan dengan potensi yang dimiliki
pesantren. Data serta temuan yang diperoleh pada saat SMD utamanya adalah daftar
masalah kesehatan lingkungan, masalah PHBS, masalah gizi, dan masalah sarana.
Dari hasil SMD tersebut diadakan MMPP (Musyawarah Masyarakat Pondok
Pesantren) pada tanggal 08 Mei yang diikuti oleh Mahasiwa Unusa, pengurus
pondok, santri-santri pondok pesantren. Dari musyawarah yang dilaksanakan setelah
pelaksanaan SMD ditemukan atau disepakati bersama solusi untuk menyelesaikan
masalah yang ditemui yaitu seperti yang dipaparkan pada tabel di bawah ini:

No Masalah Solusi
Masalah Kesehatan Lingkungan
1. Sampah yang berserakan di a. Meningkatkan gerakan kerja
lingkungan pesantren bakti
2. Kondisi sekitar pondok berpotensi b. Membuang sampah pada
sebagai sumber berkembang  tempatnya
biaknya serangga dan binatang c. Melakukan pemilahan sampah
lainnya. organik dan anorganik
3. Kurangnya kebersihan kamar tidur a. Memperbaiki kamar mandi
dan kamar mandi yang sudah tak layak
b. Membersihkan kamar tidur  2
hari sekali
c. Membuat jadwal piket
membersihkan kamar mandi

Masalah PHBS
1. Pakaian yang sudah digunakan Mencuci langsung pakaian yang
bergantung di dalam kamar sudah dipakai ( 2-3hari sekali)
2. Pakaian basah dijemur di dalam Menjemur pakaian dan handuk
asrama di bawah terik matahari atau di
3. Memakai handuk yang masih luar asrama
lembab
4. Belum ada kader kesehatan Membentuk kader kesehatan di
ponpes
Masalah Gizi
1. Santri jarang sarapan pagi Membuat jadwal piket memasak
di pagi hari
Masalah Sarana
1. Kurangnya tempat untuk menjemur Bergotong-royong membuat
pakaian bagi santriputra-putri tempat jemuran pakaian
2. Kurangnya ventilasi udara di setiap Membuka pintu utama dan pintu
kamar kamar tidur di pagi hari (setelah
shubuh)
3. Musyawarah Masyarakat Pesantren ( MMP)
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Pesantren (MMP) dilaksanakan tanggal 15
Desember 2016 di Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah Surabaya. Acara ini
diikuti oleh Mahasiwa Unusa, pengurus pondok, santri-santri pondok pesantren.
Permasalahan yang dibahas dalam MMP berdasarkan hasil survey PHBS dan SMD.
Dari hasil MMPP tersebut diperoleh penyelesaian masalah sebagai berikut :

No Masalah Solusi
1. Sampah yang berserakan di a. Meningkatkan gerakan kerja
lingkungan pesantren bakti
2. Kondisi sekitar pondok berpotensi b. Membuang sampah pada
sebagai sumber berkembang  tempatnya
biaknya serangga dan binatang c. Melakukan pemilahan sampah
lainnya. organik dan anorganik

3. Kurangnya kebersihan kamar tidur a. Memperbaiki kamar mandi yang


dan kamar mandi sudah tak layak
b. Membersihkan kamar tidur  2
hari sekali
c. Membuat jadwal piket
membersihkan kamar mandi

4. Pakaian yang sudah digunakan Mencuci langsung pakaian yang


bergantung di dalam kamar sudah dipakai ( 2-3hari sekali)
5. Pakaian basah dijemur di dalam Menjemur pakaian dan handuk
asrama di bawah terik matahari atau di
6. Memakai handuk yang masih luar asrama
lembab
7. Belum ada kader kesehatan Membentuk kader kesehatan di
ponpes
8. Santri jarang sarapan pagi Membuat jadwal piket memasak
di pagi hari
9. Kurangnya tempat untuk menjemur Bergotong-royong membuat
pakaian bagi santriputra-putri tempat jemuran pakaian
10. Kurangnya ventilasi udara di setiap Membuka pintu utama dan pintu
kamar kamar tidur di pagi hari (setelah
shubuh)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Hari/Tanggal : Senin., 08 Juni 2020
Waktu : 20.00-21.00 (45 menit)
Penyaji : Mahasiswa S1 Keperawatan UNUSA
Tempat : Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Surabaya

1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan dalam waktu 45 menit diharapkan para
santri mampu memahami dan mengerti tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K).
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada para santri diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian tentang P3K
2. Menjelaskan tujuan P3
3. Menjelaskan pelaksanaan P3K.
4. Menyebutkan teknik dalam P3K.

2. Sasaran
Sasaran yang ditujukan pada 16 kader kesehatan dan santri pondok pesantren Assalafi Al
Fitrah Surabaya
3. Srategi Pelaksana
Hari, Tanggal : Senin, 08 Juni 2020

Waktu : 20.00-21.00 WIB

Tempat : Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Surabaya

Metode : Ceramah

Media : Leaflet

4. Seting Tempat Duduk

Awal

Pemberian Materi
Akhir

Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta penyuluhan

5. Pengorganisasian Kelompok
1. Moderator : Siswantoro
2. Penyaji : Fajar Dewi Rokhmawati
Yuly Sukmawati
3. Fasilitator : Alvin Wahyu Kruniawan
Nieke Saurin
4. Observer : Sartika Sari
Zahroil Maknunah
Moch. Muksin

6. Job Description
1. Moderator
1) Membuka dan menutup acara
2) Memperkenalkan tim
3) Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara
4) Memberikan umpan balik atau feed back
5) Memfaslitasi diskusi
6) Membuat kesimpulan
2. Penyuluh / pemateri
1) Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topic yang dibicarakan
2) Menyampaikan materi
3) Memimpin diskusi
3. Observer :
1) Mengobservasi jalannya penyuluhan
2) Mengevaluasi jalannya penyuluhan
4. Fasilitator :
1) Memperhatikan kehadiran anggota
2) Memotivasi anggota
3) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anggota

7. Pelaksana Kegiatan

No Kegiatan Pemateri Peserta Waktu Media


1 Pendahulua a. Salam Pembuka a. Menjawab 3 menit -
n b. Memperkenalkan salam
diri b. Mendenga
c. Menyampaikan rkan
topik dan tujuan

2 Kerja 1. Penyampaian a. Mendengarkan 15 menit


Materi dengan penuh
Menjelaskan perhatian
tentang: b. Mendengarkan
a. Pengertian dengan penuh
perhatian
P3K
c. Mendengarkan
b. Menjelaskan dengan penuh
perhatian
tujuan P3K
c. Menjelaskan
pelaksanaan
P3K
d. Menyebutkan
teknik dalam
P3K

2. Tanya Jawab a. Bertanya 5


a. Memberikan b. Menjawab menit
kesempatan
kepada peserta
untuk
bertanya
b. Memberikan
kesempatan
kepada
pemateri untuk
menjawab

3. Evaluasi a. Menyampaika 5 menit


Peserta mampu n pendapat
menyimpulkan
dan memberikan
pendapat tentang
pembahasan
tentang:
a. Pengertian
P3K
b. Menjelaskan
tujuan P3K
c. Menjelaskan
pelaksanaan
P3K
d. Menyebutkan
teknik dalam
P3K
3 Penutup 1.Menyimpulkan a. Mendengarkan 2 menit
2.Salam Penutup b. Menjawab
salam

8. Evaluasi

a. Evaluasistruktur
1) Kesiapan SAP
2) Kesiapan media dan tempat
3) Peserta yang hadir minimal 95 % dari jumlah peserta yang diundang
b. Evaluasi Proses
Pemateri
1) Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya
2) Kegiatan berjalan sesuai dengan SAP
3) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
Peserta

1) Peserta antusias terhadap penyuluhan yang dilakukan


2) Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
3) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi
c. Evaluasi hasil
1) Peserta mampu memahami maksud dan tujuan dari diadakannya penyuluhan tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
2) Pemateri menanyakan apa yang sudah di sampaikan kepada audience, dan audience
bisa menjawab
LAMPIRAN MATERI

”PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

(P3K)”

A. Pengertian

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan


perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter atau paramedik

B. Tujuan

Mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau
cacat.

C. Pelaksanaan P3K
Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka perlu dilakukan tahapan awal sebelum
P3K yaitu:

1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)

2. Amankan korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan )
nyaman.

3. Tandai tempat kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.

4. Usahakan Menghubungi Tim Medis

5. Tindakan P3K

D. Teknik dalam P3K

1. Prioritas dalam P3K

Urutan tindakan secara umum:

1) Cari keterangan penyebab kecelakaan

2) Amankan korban dari tempat berbahaya

3) Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.

4) Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.

5) Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.

2. Pembalutan

Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang

telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta

infeksi.

3. Pembidaian

Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang

yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah.

4. Pernafasan Buatan

Dilakukan pada kecelakaan:


a. Tersedak

b. Tenggelam

c. Sengatan Listrik

d. Penderita tak sadar

e. Menghirup gas dan atau kurang oksigen

f. Serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.

5. Evakuasi dan Transportasi

Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat

lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah – daerah

yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan

evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai